Nisfu Syakban merupakan malam istimewa yang diyakini sebagai waktu pengampunan dan persiapan menuju bulan Ramadan. Banyak umat Islam yang menjalankan puasa sunah pada hari Nisfu Syakban dan membacakan doa khusus saat berbuka. Berikut ini bacaan doa buka puasa Nisfu Syakban lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.
Puasa sunah menjadi salah satu amalan yang dianjurkan untuk diamalkan umat Islam. Banyak keutamaan dan hikmah yang dapat dipetik umat Islam yang gemar melaksanakan puasa sunah. Tiga di antaranya yakni menjadi perisai dari api neraka, menghapus dosa-dosa kecil, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi berkomitmen untuk meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat, meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan merefleksikan nilai-nilai puasa dalam perbuatan dan tingkah laku.
Baca juga: Kapan Puasa Nisfu Syakban 2025? |
Keutamaan puasa sunah dapat semakin dirasakan muslim saat melaksanakannya pada waktu yang tepat. Salah satu waktu yang sangat istimewa dan dianjurkan untuk menunaikan puasa sunah adalah bulan Syakban.
Rasulullah SAW sangat sering berpuasa pada bulan ini, bahkan lebih banyak daripada bulan-bulan lainnya selain Ramadan. Puasa ini bukan hanya sebatas puasa sunah biasa, tetapi merupakan bentuk persiapan untuk menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah. Hal ini sesuai dengan hadits berikut.
نْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Artinya: Dari Aisyah R.A berkata: Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Syakban. (HR Bukhari No 1969 dan Muslim No 1156)
Jadwal Puasa Nisfu Syakban 2025
Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Kementerian Agama (Kemenag) RI, tanggal 1 Syakban 1446 H jatuh pada 31 Januari 2025. Dengan demikian, Nisfu Syakban jatuh pada tanggal 14 Februari 2025. Sementara malam Nisfu Syakban dimulai sejak masuk waktu magrib pada Kamis 13 Februari 2025.
- 1 Syakban 1446 Hijriah: 31 Januari 2025
- 14 Syakban 1446 Hijriah: 13 Februari 2025
- 15 Syakban 1446 Hijriah: 14 Februari 2025
Cara Melaksanakan Puasa Nisfu Sya'ban
Tata cara puasa Nisfu Syakban sama seperti puasa sunah pada umumnya. Muslim bisa melakukan sahur sebelum subuh, kemudian melanjutkan berpuasa sampai azan magrib berkumandang. Berikut tata cara puasa Nisfu Syakban selengkapnya.
1. Membaca Niat Puasa
Seperti halnya puasa sunah lainnya, niat merupakan hal yang sangat penting. Niat puasa Nisfu Syaban harus dilaksanakan pada malam sebelumnya atau siang hari sebelum memulai puasa. Niat harus dilakukan dengan hati yang ikhlas dan penuh kesungguhan. Berikut bacaan niat puasa Nisfu Syakban.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: Hamba niat puasa sunah Syakban esok hari karena Allah SWT.
Niat puasa Nisfu Syakban di atas bisa diamalkan pada malam hari sebelum tidur atau pada saat sahur. Namun, jika muslim lupa berniat pada malam hari, puasa tetap bisa diamalkan selama tidak ada pembatal puasa yang dikerjakan, seperti makan dan minum. Niat dapat dilakukan walau sudah siang dengan bacaan sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: Hamba niat puasa sunah Syakban hari ini karena Allah SWT.
2. Makan Sahur
Makan sahur adalah kegiatan makan minum di malam hari mulai tengah malam hingga sebelum subuh guna memenuhi energi dan stamina tubuh di siang hari saat sedang berpuasa. Berkah sahur adalah memberikan asupan yang bersifat materi.
Berkah lainnya adalah memberikan asupan rohani dengan amalan zikir dan doa di waktu yang berkah. Sebab waktu sahur adalah saat rahmat diturunkan. Makan sahur menjadi salah satu bagian dari sunah sehingga sangat dianjurkan.
3. Meninggalkan Perbuatan Dosa
Ketika berpuasa Nisfu Syakban, muslim dianjurkan untuk menjaga diri dari perbuatan dosa, baik itu perbuatan hati, perkataan, maupun tindakan. Hal ini agar puasa kita diterima Allah SWT dan tidak sia-sia.
4. Berbuka Puasa
Umat Islam yang melaksanakan puasa ini wajib menyegerakan berbuka saat azan magrib dikumandangkan. Sebelum memulai makan atau minum hendaknya muslim membaca doa berbuka puasa sebagai berikut.
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Lalu, detikers bisa mulai makan dan minum. Hendaknya tidak terburu-buru saat menyantap makan dan minum saat berbuka puasa.
5. Doa Setelah Salat Magrib
Usai menunaikan salat magrib, muslim dianjurkan membaca surah Yasin tiga kali dan membaca doa Nisfu Syakban. Berikut lafalnya.
َللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ
Artinya: Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar--di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauhul Mahfuzh.' Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.
(ihc/irb)