Lupa Baca Niat Puasa Arafah di Malam Hari? Lafalkan Ini Siang Harinya!

Lupa Baca Niat Puasa Arafah di Malam Hari? Lafalkan Ini Siang Harinya!

Rada Dhe Anggel - detikSulsel
Minggu, 16 Jun 2024 06:30 WIB
Niat Puasa Senin Kamis
Foto: Getty Images/Kikujiarm
Makassar -

Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Bagi detikers yang lupa melafalkan niatnya pada malam hari, berikut niat puasa Arafah yang dapat dibaca di siang hari.

Menguti laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, tepat saat jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Puasa ini dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Melaksanakan puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang berlalu dan setahun yang akan datang. Hal itu sesuai keterangan yang didasarkan pada salah satu hadis riwayat Muslim dalam Shahih Muslim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) bisa menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR Muslim).

ADVERTISEMENT

Niat Puasa Arafah Jika Dibaca Siang Hari

Sama seperti halnya dengan puasa lain, sebelum melakukan puasa Arafah umat muslim dianjurkan untuk berniat terlebih dahulu. Niat Puasa sendiri hendaknya dibaca pada malam hari hingga masuk waktu subuh (imsak).

Namun, jika seseorang terlupa membaca niat puasa Arafah pada malam hari maka boleh membaca niat di siang harinya hingga masuk waktu Dzuhur. Hal ini dengan catatan ia belum melaksanakan hal-hal yang membatalkan puasa pada hari itu.

Berikut bacaan niat puasa Arafah jika dibaca pada siang hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."

Tata Cara Puasa Arafah

Dilansir dari laman resmi Badan Amil Zakat Nasinonal, berikut tata cara puasa Arafah yang perlu diketahui umat muslim:

1. Membaca Niat

Niat puasa sunah Arafah dibacakan terlebih dahulu pada malam hari. Namun jika terlupa bisa membaca niat pada siang harinya, sebagaiman penjelasan di atas. Sebab segala sesuatu yang hendak dikerjakan bergantung pada niatnya.

2. Disunnahkan Makan Sahur

Selanjutnya yaitu makan sahur untuk mengisi energi agar kuat berpuasa di siang hari. Makan sahur ini merupakan sunah yang apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala.

Sehingga makan sahur sangat dianjurkan untuk dikerjakan umat muslim meski hanya dengan segelas air putih. Akan tetapi apabila tidak makan sahur, puasa tetap akan terhitung sah.

3. Menahan Diri

Umat muslim harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lain sebagainya. Menahan diri ini dilakukan mulai terbit fajar hingga terbenamnya Matahari di waktu berbuka.

4. Menyegerakan Berbuka

Umat muslim mulai boleh berbuka puasa begitu Matahari terbenam tanda masuknya waktu salat magrib. Begitu azan magrib berkumandang, umat muslim dianjurkan untuk menyegerakan berbuka puasa.

Doa Buka Puasa Arafah

Berbuka puasa di hari Arafah dilakukan seperti berbuka puasa di hari-hari biasanya, yaitu dengan membaca doa berbuka puasa. Hal tersebut dianggap sebagai bentuk rasa syukur akan nikmat Allah SWT.

Dikutip dari laman NU Online, bacaan doa berbuka puasa paling utama yakni doa yang diriwayatkan Abu Dawud sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka." (HR. Abu Dawud).

Selain itu, bisa juga membaca doa berikut ini:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ الله

Artinya: "Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala menjadi tetap, insyaallah." (HR Abu Dawud).

Keutamaan Puasa Arafah

Banyak keutamaan yang didapat umat muslim saat melaksanakan puasa Arafah. Berikut ini beberapa keutamaan melaksanakan puasa Arafah, meliputi:

1. Amalannya Lebih Dicintai Allah SWT

Puasa Arafah yang jatuh pada 9 Dzulhijjah masih merupakan bagian dari 10 hari pertama Dzulhijjah. Sebagaimana diketahui bahwa 10 hari pertama Dzulhijjah merupakan waktu di mana amal saleh seperti puasa lebih dicintai Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Artinya: "Tidak ada hari di mana amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: 'Tidak juga dari jihad fi sabilillah?' Beliau menjawab: 'Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satu pun dari keduanya."

2. Dilipatgandakan Pahala

Pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah termasuk Arafah, Allah SWT melipatgandakan pahala hambanya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam lailatul qadar." (HR At-Tirmidzi) Maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadits di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bukan puasa Ramadhan (Mula al-Qari', Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).

3. Menghapus Dosa Dua Tahun

Selanjutnya, puasa Arafah memiliki keutamaan dapat menghapus dosa dua tahun yang meliputi dosa setahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. Rasulullah SAW menjelaskan dalam sabdanya sebagai berikut:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim) Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).

4. Pembebasan dari Siksa Neraka

Keutamaan puasa Arafah yang terakhir yakni dibebaskan dari siksa neraka oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟

Artinya: "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?." (HR Muslim)

Nah, demikianlah penjelasan tentang niat puasa Arafah di siang hari lengkap keutamaannya. Selamat mengamalkan,detikers!




(edr/edr)

Hide Ads