Lafadz Niat Puasa Arafah dan Qadha Ramadhan Lengkap dengan Dalilnya

Lafadz Niat Puasa Arafah dan Qadha Ramadhan Lengkap dengan Dalilnya

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Minggu, 16 Jun 2024 00:05 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi lafadz niat puasa Arafah 2024. (Foto: Freepik)
Makassar -

Sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah. Nah, berikut lafadz niat puasa Arafah serta dalil hingga keutamaannya.

Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dikerjakan pada hari Arafah, yakni 9 Dzulhijjah. Berdasarkan hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama RI, Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) jatuh pada tanggal 17 Juni 2024.

Untuk itu, umat muslim dapat melaksanakan puasa Arafah pada tanggal 16 Juni 2024. Bagi detikers yang ingin mengamalkannya, berikut ini lafadz niat puasa Arafah beserta penjelasan lengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bacaan Niat Puasa Arafah 2024

Ilustrasi puasa ArafahIlustrasi puasa Arafah Foto: Zaki Alfarabi/detikcom

Berikut bacaan niat puasa Arafah yang dikutip dari situs Nahdlatul Ulama:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

ADVERTISEMENT

Arab Latin: Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat puasa 'arafah sunnah karena Allah.

Adapun bagi yang lupa niat pada malam hari, boleh melafalkan niat pada siang harinya, yakni dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya Matahari (Waktu dzuhur). Namun dengan syarat belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Berikut niat puasa Arafah 9 Dzulhijjah yang dapat dilafalkan pada siang hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."

Dalil Puasa Arafah

Masih dari Nahdaltul Ulama, puasa Arafah hukumnya sunnah untuk umat muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Kesunnahan puasa Arafah ini bukan didasarkan adanya wukuf, melainkan karena datangnya hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah.

Tahun 2024 ini, terjadi perbedaan waktu antara Indonesia dengan Arab Saudi dalam menetapkan 10 Dzulhijjah. Kendati demikian, perbedaan rukyat di Indonesia dengan Arab Saudi tidaklah menjadi masalah.

Puasa yang dikerjakan pada 9 Dzulhijjah berdasarkan penetapan pemerintah di wilayah masing-masing tetap akan mendapatkan keutamaan puasa Arafah.

Apalagi puasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari yang istimewa untuk menjalankan ibadah seperti puasa. Abnu Abbas RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:

مَا مِنْ أيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِيْ أَياَّمُ اْلعُشْرِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهُ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ

Diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid. (HR Bukhari)

Adapun tentang keutamaan berpuasa di hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah didasarkan pada hadits berikut ini:

صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً


Artinya: Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)

Apakah Boleh Puasa Arafah Saja tanpa Tarwiyah?

Ramadan lantern by the open window. Beautiful Greeting Card with copy space for Ramadan and Muslim Holidays. An illuminated Arabic lamp. Mixed media.Ilustrasi puasa Arafah. Foto: Getty Images/iStockphoto/TanyaSid

Masih dari NU Online, puasa pada tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah hukumnya sunah. Artinya, jika dikerjakan mendapatkan pahala dan keutamaan, dan jika ditinggalkan pun tidak berdosa.

Untuk tu, mengerjakan puasa Arafah (9 Dzulhijjah) saja boleh dilakukan umat muslim. Ia tentu akan mendapatkan pahala dan keutamaan puasa Arafah tersebut.

Dengan demikian, tidak ada ketentuan bahwa mengerjakan puasa Arafah harus didahului dengan puasa Dzulhijjah lainnya.

Hal serupa dijelaskan oleh Ustadz Syafiq Riza Basalamah dalam kanal Youtube resminya Syafiq Riza Basalamah Official. Ia menjelaskan bahwa puasa Dzulhijjah adalah amalan yang dianjurkan, tidak ada paksaan dalam mengerjakannya.

"Yang tidak mau puasa gak apa-apa, jadi kita bicara amalan anjuran, jadi bukan kita (mengatakan) puasa 9 hari. Nggak boleh kita mengatakan kau harus puasa 9 hari. Ini anjuran puasa, anjuran sedekah, anjuran berdzikir, anjuran shalat malam, anjuran untuk berbuat amal shaleh. Yang jelas Nabi SAW puasa tanggal 9 Arafah dan beliau menganjurkan untuk melakukan puasa di 9 Dzulhijjah," terang Ustadz Syafiq.

Jadwal Puasa Arafah di Indonesia

Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa hari Arafah di Indonesia berbeda dengan di Arab Saudi. Nah, berikut jadwal puasa Arafah di Indonesia:

  • 9 Dzulhijjah 1445 H: 16 Juni 2024

Keutamaan Puasa Arafah

Terdapat banyak keutamaan yang didapatkan jika mengerjakan puasa Arafah. Berikut sejumlah keutamaannya yang dikutip dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa.

1. Menghapuskan Dua Tahun Dosa

Puasa di hari Arafah dapat menghapuskan dua tahun dosa bagi orang yang dapat melaksanakannya. Dua tahun yang dimaksud adalah setahun yang lalu dan setahun yang akan dating.

Salah satu keutamaan puasa Arafah terdapat pada hadits nabi, berikut:

Hal itu dijelaskan dalam hadist riwayat muslim berikut:

Abu Qatadah RA berkata, "Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari 'Arafah, kemudian beliau menjawab bahwa puasa itu melebur dosa satu tahun yang telah berlalu dan yang akan datang." (HR. Muslim).

2. Pembebasan dari Api Neraka

Selain sebagai menghapus dosa, puasa Arafah juga mempunyai fadhilah sebagai pembebasan dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda:

"Di antara hari yang Allah SWT banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada malaikat. Kemudian, Allah berfirman, 'Apa yang diinginkan oleh mereka?" (HR. Muslim).

3. Dikabulkannya Doa

Keutamaan lainnya adalah dikabulkannya doa bagi orang yang menjalankannya. Secara umum, doa orang yang berpuasa akan dikabulkan Allah SWT, apalagi yang menjalankan puasa Arafah. Rasulullah SAW bersabda:

"Sebaik-baik doa adalah doa pada hari 'Arafah. Dan, sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para nabi sebelumku, adalah ucapan 'Laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kuli syai-in qadiir" (HR. Tirmidzi).

4. Seperti Memerdekakan Dua Ribu Budak

Puasa Arafah sama dengan memerdekakan dua ribu budak dan bersedekah dua ribu unta dan dua ratus kuda untuk jihad fi sabilillah.

Bolehkah Puasa Arafah Digabung dengan Qadha Ramadhan?

Bagi umat Islam yang masih memiliki utang puasa, namun ingin melaksanakan puasa Arafah tentu bertanya boleh tidaknya kedua puasa ini digabung. Terdapat perbedaan pendapat terkait hukum menggabungkan puasa Dzulhijjah dengan puasa qadha.

Untuk memahaminya, simak penjelasannya untuk setiap pendapat yang dikutip dari situs Nahdlatul Ulama Jabar dan Jatim.

Pendapat yang Membolehkan

Sayyid Bakri dalam kitab I'anatut Thalibin menerangkan bahwa orang yang berpuasa pada hari-hari tertentu yang sangat dianjurkan untuk berpuasa akan mendapatkan keutamaan sebagai mereka yang berpuasa sunnah pada hari tersebut. Meskipun niatnya adalah qadha puasa atau puasa nazar.

وفي الكردي ما نصه في الأسنى ونحوه الخطيب الشربيني والجمال و الرملي الصوم في الأيام المتأكد صومها منصرف إليها بل لو نوى به غيرها حصلت إلخ زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا

Artinya: Di dalam Al-Kurdi terdapat nash yang tertulis pada Asnal Mathalib dan sejenisnya yaitu Al-Khatib as-Syarbini, Syekh Sulaiman al-Jamal, Syekh ar-Ramli bahwa puasa sunnah pada hari-hari yang sangat dianjurkan untuk puasa memang dimaksudkan untuk hari-hari tersebut. Tetapi orang yang berpuasa dengan niat lain pada hari-hari tersebut, maka dapatlah baginya keutamaan... Ia menambahkan dalam kitab Al-I'ab. Dari sana, Al-Barizi berfatwa bahwa seandainya seseorang berpuasa pada hari tersebut dengan niat qadha atau sejenisnya, maka dapatlah keduanya, baik ia meniatkan keduanya atau tidak. (Lihat: Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi, I'anatut Thalibin, [Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar'i: tanpa catatan tahun], juz II, halaman: 224).

Kendati demikian, bagi yang memiliki utang puasa Ramadhan baiknya mengqadha utang puasanya terlebih dahulu. Setelah itu mereka baru boleh mengamalkan puasa sunnah, termasuk puasa Arafah. Tetapi jika utang puasa Ramadhan itu baru teringat jelang bulan Dzulhijjah, sebaiknya ia membayar qadha puasanya di bulan Dzulhijjah atau hari Arafah.

Pendapat yang Tidak Membolehkan

Dikutip dari NU Jatim, orang yang masih memiliki utang puasa Ramadhan dianjurkan untuk segera membayar atau mengqadha utang puasanya.

Menurut pandangan Al-Khatib Al-Syarbini, orang yang mengqadha puasa tidak mendapatkan keutamaan puasa sunnah di bulan tersebut. Orang tersebut masih dianggap mengamalkan puasa sunnah, namun ia tidak mendapatkan pahala sebagaimana yang disebutkan dalam hadits.

Namun, orang yang berutang puasa karena memang sengaja tidak berpuasa tanpa alasan yang dibolehkan syariat, maka ia harus mengqadha utang-utang puasanya lebih dahulu.

Berbeda apabila orang yang tidak berpuasa karena udzur syariat seperti dalam perjalanan, haid, sakit, atau sudah usia senja, maka makruh untuk menunaikan puasa sunah sebelum menuntaskan qadha puasanya sebagaimana disampaikan Al-Mahamili dan Al-Jurjani yang dikutip oleh Syamsuddin Ar-Ramli dalam kitabnya, Nihayatul Muhtaj.

Niat Puasa Qadha Ramadhan

Melansir NU Online, ketika mengqadha puasa Ramadhan seorang muslim wajib melafalkan niat sebelumnya. Nah, untuk itu berikut bacaan niat puasa qadha Ramadhan yang bisa dilafalkan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah ta'ala.

Niat puasa Ramadhan tersebut wajib dilafazkan pada malam hari sebelum melaksanakan ibadah puasa.

Itulah lafadz niat puasa Arafah beserta informasi selengkapnya. Semoga bermanfaat, detikers.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads