- Niat Puasa Idul Adha 10 Hari Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah) Niat Puasa 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah)
- Ketentuan Puasa Idul Adha Hari ke-10
- Jadwal Puasa Idul Adha 10 Hari Tahun 2024
- Keutamaan Puasa Idul Adha 10 Hari 1. Hari Pertama Dzulhijjah 2. Hari Kedua Dzulhijjah 3. Hari Ketiga Dzulhijjah 4. Hari Keempat Dzulhijjah 5. Hari Kelima Dzulhijjah 6. Hari Keenam Dzulhijjah 7. Hari Ketujuh Dzulhijjah 8. Hari Kedelapan Dzulhijjah 9. Hari Kesembilan Dzulhijjah
- Hukum Puasa Idul Adha 10 Hari
Salah satunya dengan melakukan puasa sunah Idul Adha selama 10 hari. Pelaksanaannya sama seperti puasa sunah lainnya, namun bacaan niatnya memiliki lafal yang berbeda.
Lantas, bagaimana bacaan niat puasa Idul Adha 10 hari?
Berikut bacaan niat puasa Idul Adha 10 hari lengkap Arab, Latin, dan artinya. Artikel ini juga dilengkapi jadwal, keutamaan, hingga hukum puasa Idul Adha 10 hari.
Yuk, diamalkan!
Niat Puasa Idul Adha 10 Hari
Puasa Idul Adha dilaksanakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun niatnya berbeda untuk 7 hari pertama, hari kedelapan, dan hari kesembilan.
Untuk lebih jelasnya, berikut lafal niat Idul Adha 10 hari selengkapnya yang dilansir dari laman NU Online berjudul 'Puasa Dzulhijjah: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya':
Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah
Niat puasa pertama hingga hari ketujuh Dzulhijjah memiliki lafal yang sama. Berikut bacaan lengkapnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."
Pembacaan niat ini dilakukan pada malam hari hingga sebelum masuk waktu imsak. Apabila seseorang lupa membacanya di malam hari maka boleh diniatkan di siang hari sebelum masuk waktu Zuhur dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Nah, berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta'âlâ."
Niat Puasa 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah)
Puasa hari ke-8 di bulan Dzulhijjah disebut juga dengan puasa Tarwiyah. Berikut bacaan niat puasanya lengkap Arab, Latin, dan artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."
Namun, jika dibaca pada siang hari berikut lafal niat puasa Tarwiyah:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."
Niat Puasa 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah)
Selanjutnya, yakni niat puasa hari ke-9 Dzulhijjah atau puasa Arafah. Niat puasa Arafah yang bisa dibaca yakni sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."
Jika niat yang dibaca pada pada siang hari, berikut bacaannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."
Ketentuan Puasa Idul Adha Hari ke-10
Hari ke-10 bulan Dzulhijjah jatuh bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Dilansir dari Rumaysho.co, meskipun hari Idul Adha ini termasuk dalam 10 hari utama di bulan Dzulhijjah namun umat muslim diharamkan untuk berpuasa.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- نَهَى عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ يَوْمِ الأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari puasa pada dua hari: Idul Fithri dan Idul 'Adha. (HR. Muslim no. 1138).
Puasa dilarang pada Idul Adha sebab hari tersebut merupakan hari taysrik. Pada hari tasyrik seluruh umat muslim merayakan Idul Adha dengan makan dan minum seperti yang dijelaskan Nabi SAW berikut:
عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ»
Artinya: "Dari Nubaisyah Al-Hudzaliy, ia bersabda bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Hari tasyrik adalah hari makan dan minum." (HR. Muslim, no. 1141).
Akan tetapi, sebelum berangkat salat Idul Adha umat muslim dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu. Umat muslim lebih baik mulai makan dari hasil menyembelih hewan kurbannya setelah salat Idul Adha.
Sebagaimana dijelaskan Ibnu Hazm dalam bukunya Al Muhalla berikut:
وإن أكل يوم الأضحى قبل غدوه إلى المصلى فلا بأس، وإن لم يأكل حتى يأكل من أضحيته فحسن، ولا يحل صيامهما أصلا
"Jika seseorang makan pada hari Idul Adha sebelum berangkat shalat 'ied di tanah lapang (musholla), maka tidak mengapa. Jika ia tidak makan sampai ia makan dari hasil sembelihan qurbannya, maka itu lebih baik. Tidak boleh berpuasa pada hari 'ied (Idul Fithri dan Idul Adha) sama sekali." (Al Muhalla, 5: 89)
Jadwal Puasa Idul Adha 10 Hari Tahun 2024
Awal bulan Dzulhijjah di tahun 1445 H/2024 M ini baru akan diketahui setelah sidang isbat yang digelar oleh Kemenag RI. Meski begitu, Kemenag RI juga telah menerbitkan kalender Islam Hijriah 1445 H yang sudah dikonversi ke penanggalan Masehi.
Kalender Hijriah tersebut bisa dijadikan acuan bagi umat muslim untuk menentukan jadwal puasa Idul Adha 10 hari. Untuk lebih jelasnya, berikut jadwal puasa Idul Adha 10 Hari 2024 yang telah dikonversi ke Masehi:
- Puasa 1 Dzulhijjah: Sabtu, 8 Juni 2024
- Puasa 2 Dzulhijjah: Ahad, 9 Juni 2024
- Puasa 3 Dzulhijjah: Senin, 10 Juni 2024
- Puasa 4 Dzulhijjah: Selasa, 11 Juni 2024
- Puasa 5 Dzulhijjah: Rabu, 12 Juni 2024
- Puasa 6 Dzulhijjah: Kamis, 13 Juni 2024
- Puasa 7 Dzulhijjah: Jumat, 14 Juni 2024
- Puasa 8 Dzulhijjah (Puasa Tarwiyah): Sabtu, 15 Juni 2024
- Puasa 9 Dzulhijjah (Puasa Arafah): Minggu, 16 Juni 2024
- Hari Raya Idul Adha 1445 H: Senin, 17 Juni 2024
Keutamaan Puasa Idul Adha 10 Hari
Puasa Idul Adha 10 hari dianjurkan untuk dikerjakan karena memiliki sejumlah keutamaan bagi umat Islam. Melansir buku Puasa Sepanjang Tahun oleh Yunus Hanis Syam, puasa di 10 hari awal Dzulhijjah sebanding dengan puasa setahun.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
"Tiada hari yang paling disenangi oleh Allah SWT waktu Dia disembah pada hari itu, daripada sepuluh awal bulan Dzulhijjah, berpuasa setiap hari pada sepuluh awal bulan itu, nilainya sebanding dengan puasa setahun, dan beribadah/shalat setiap malam sepuluh awal bulan itu, nilai sama dengan ibadah/shalat pada malam kemuliaan/Lailatul Qadar".
Namun, terdapat keutamaan khusus yang bisa diperoleh umat muslim di setiap hari menjalankan puasa Idul Adha. Berikut rinciannya:
1. Hari Pertama Dzulhijjah
Allah SWT mengampuni Nabi Adam AS pada hari pertama Dzulhijjah. Maka dari itu, barangsiapa yang berpuasa di hari ini akan diampuni segala dosa-dosanya oleh Allah SWT.
2. Hari Kedua Dzulhijjah
Pada Hari Kedua Dzulhijjah, Allah SWT mengeluarkan Nabi Yunus AS dari perut ikan. Maka jika berpuasa di pada hari ini seperti beribadah setahun serta bersih dari perilaku maksiat dan dosa.
3. Hari Ketiga Dzulhijjah
Selanjutnya, pada hari ketiga Dzuhijjah Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria. Sehingga orang yang berpuasa pada hari ini maka doanya akan dikabulkan Allah SWT.
4. Hari Keempat Dzulhijjah
Tanggal 4 Dzulhijjah merupakan hari lahir Nabi Isa AS. Sehingga siapa yang berpuasa pada hari itu, maka Allah SWT akan menghilangkan kesusahan dan kefakirannya dan kelak di hari kiamat akan bersama dengan para perantau yang baik lagi mulia (Safaratul Kiraa-mil Bararah).
5. Hari Kelima Dzulhijjah
Pada hari kelima Dzulhijjah Nabi Musa AS dilahirkan ke dunia. Maka seseorang yang berpuasa pada hari ini akan terbebas dari sifat nifak dan siksa kubur.
6. Hari Keenam Dzulhijjah
Allah SWT membuka kebaikan bagi Nabi-Nya pada hari keenam Dzulhijjah. Maka orang yang berpuasa pada hari ini akan dipandang dengan penuh rahmat oleh Allah SWT dan tidak disiksa selamanya.
7. Hari Ketujuh Dzulhijjah
Hari ketujuh Dzulhijjah memiliki keutamaan yakni semua pintu neraka jahanam ditutup dan tidak terbuka hingga habis sepuluh awal bulan Dzulhijjah. Pada hari ini, Allah SWT akan membuka 30 pintu kebaikan dan menghindarkan 30 pintu kesulitan bagi orang yang berpuasa.
8. Hari Kedelapan Dzulhijjah
Hari kedelapan Dzulhijjah atau hari Tarwiyah memiliki keutamaan besar bagi orang yang berpuasa. Seseorang yang berpuasa pada hari ini akan diberikan pahala sebesar-besarnya oleh Allah SWT.
9. Hari Kesembilan Dzulhijjah
Orang yang berpuasa pada hari kesembilan Dzulhijjah atau Arafah akan mendapatkan keutamaan berupa dapat menebus dosanya pada setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Selain itu, seseorang yang berpuasa Arafah akan mendapat pahala ibadah puasa selama 60 tahun sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
"Siapa yang puasa pada hari Arafah/tanggal 9 Dzulhijjah, maka Allah menulis baginya pahala ibadah puasa selama 60 tahun. Dan Allah menentukannya termasuk orang-orang yang taat."
Pada hari ke-9 ini pula turun ayat terakhir dalam Al-Quran yakni Al-Maidah ayat 3 sebagai berikut:
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ
Artinya: "...Pada hari (Arafah) ini, Aku (Allah SWT) sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku untukmu, dan Aku ridhai Islam menjadi agamamu."
Hukum Puasa Idul Adha 10 Hari
Disadur dari laman NU Online berjudul 'Hukum Puasa Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah', hukum puasa Idul Adha selama 10 hari itu sangat dianjurkan. Sebab sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan momen penting yang digunakan Allah SWT bersumpah dalam surah Al-Fajr berikut:
وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2
Artinya: "Demi waktu subuh (1) Dan sepuluh malam (2)."
Sejumlah ulama seperti Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan lainnya berpendapat bahwa sepuluh malam yang dimaksudkan berada pada bulan Dzulhijjah. Sebagaimana dijelaskan lebih lanjut dalam hadis riwayat Imam Bukhari berikut:
عن ابن عباس مرفوعا: "ما من أيام العمل الصالح أحب إلى الله فيهن من هذه الأيام" -يعني عشر ذي الحجة -قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: "ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجلا خرج بنفسه وماله، ثم لم يرجع من ذلك بشيء" (2
Artinya: "Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadis marfu'. Tidak ada hari-hari di mana amal sholih lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah. Kemudian para sahabat bertanya, 'Dan bukan pula jihad, ya Rasulallah?' Rasul lalu menjawab, 'Dan tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tak lagi membawa apa-apa,'" (HR Bukhari 969).
Berdasarkan hadis tersebut, maka segala bentuk ibadah di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah hukumnya sangat dianjurkan, termasuk berpuasa. Hanya saja puasa dilarang pada Hari Raya Idul Adha, maka puasa Idul Adha terhitung hanya sebanyak sembilan hari.
Demikianlah ulasan mengenai niat puasa Idul Adha 10 hari beserta jadwal, keutamaan, dan hukumnya. Semoga bermanfaat!
(edr/urw)