- Contoh Teks Negosiasi Kenaikan Gaji #1
- Contoh Teks Negosiasi Pengumpulan Tugas #2
- Contoh Teks Negosiasi Penawaran Produk #3
- Contoh Teks Negosiasi Tukar Tambah HP #4
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Jilbab #5
- Contoh Teks Negosiasi Nego Rumah #6
- Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik #7
- Contoh Teks Negosiasi Pengumpulan Tugas #8
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Gitar #9
- Contoh Teks Negosiasi Study Wisata #10
- Contoh Teks Negosiasi Ganti Rugi #11
- Contoh Teks Negosiasi Beli Tanah#12
- Contoh Teks Negosiasi Soal Setop Pembangunan #13
- Contoh Teks Negosiasi Pembelian Jam Tangan #14
- Contoh Teks Negosiasi Peminjaman Uang di Bank #15
- Contoh Teks Negosiasi Lampu Antik #16
- Contoh Teks Negosiasi Acara Akhir Tahun Sekolah #17
- Contoh Teks Negosiasi Twar Laptop #18
- Contoh Teks Negosiasi Pelaksanaan Outbound Sekolah #19
- Contoh Teks Negosiasi Membeli Jaket Hitam #20
- Contoh Teks Negosiasi Ulangan #21
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu Selop #22
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Semangka #23
- Contoh Teks Negosiasi Belajar Bersama #24
- Contoh Teks Negosiasi Persiapan UTS #25
- Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buah #26
- Contoh Teks Negosiasi Izin Les #27
- Contoh Teks Negosiasi tentang HP Baru #28
- Contoh Teks Negosiasi di Sekolah #29
- Contoh Teks Negosiasi Penawaran Produk #30
- Contoh Teks Negosiasi Layanan Restoran Kereta Api #31
- Contoh Teks Negosiasi Dress Code Pemotretan #32
- Contoh Teks Negosiasi tentang Berkemah #33
- Contoh Teks Negosiasi dalam Pembelian Tas #34
- Contoh Teks Negosiasi Penjual Ikan Keliling #35
- Struktur Teks Negosiasi
- Langkah-Langkah Menulis Teks Negosiasi
Teks negosiasi merupakan salah satu materi yang dipelajari di bangku SMA kelas 10. Lantas, seperti apa contoh teks negosiasi?
Mengutip dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teks negosiasi adalah teks yang berisi interaksi sosial dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan antara dua pihak. Setiap pihak tersebut juga berhak terhadap hasil yang disepakati.
Tak jarang bernegosiasi dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun teknik negosiasi dapat dipelajari melalui contoh teks negosiasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, agar lebih paham, berikut detikSulsel telah merangkum contoh teks negosiasi lengkap dengan strukturnya dari berbagai sumber.
Yuk disimak!
Contoh Teks Negosiasi Kenaikan Gaji #1
Orientasi
Wakil Karyawan: "Selamat siang Pak..."
Wakil Perusahaan: "Selamat siang. Saya Ahmad Suhartono, wakil dari perusahaan, ini dengan siapa?"
Wakil Karyawan: "Saya Agus, pak sebagai perwakilan dari karyawan."
Permintaan
Wakil Perusahaan: "Sebenarnya ada apa? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan berdampak pada PHK karyawan."
Wakil Karyawan: "Kami hanya ingin memiliki nasib yang lebih baik pak. Selama ini kami sudah bekerja keras untuk perusahaan, namun gaji yang kami terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kami. Kami ingin menuntut gaji kami ditingkatkan menjadi 4 juta perbulan."
Wakil Perusahaan: "Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Apalagi ada tunjangan dan uang lembur."
Wakil Karyawan: "Jika tidak bisa maka kami akan tetap mogok kerja pak."
Pemenuhan
Wakil Perusahaan: "Jangan seperti itu, mari cari jalan keluarnya. Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp 3,2 juta kepada direksi."
Penawaran
Wakil Karyawan: "Pak, ini Ibu kota, semua harga kebutuhan pokok mahal. Tolong dinaikkan lagi pak."
Wakil Perusahaan: "Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp 3,5 juta."
Wakil Karyawan: "Tapi, usahakan lebih dari itu Pak, kami akan bekerja dengan lebih giat lagi."
Persetujuan
Wakil Perusahaan: "Baiklah akan saya coba. Tolong sampaikan pada teman-teman untuk kembali bekerja jika tidak maka perusahaan dapat memberikan sanksi."
Penutup
Wakil Karyawan: "Baiklah pak. Terima kasih. Kalau begitu saya pamit dulu."
Wakil Perusahaan: "Baik, silakan."
Contoh Teks Negosiasi Pengumpulan Tugas #2
Orientasi
Andi: "Assalamualaikum Bu, maaf mengganggu waktunya."
Guru: "Waalaikumsalam, apakah ada kebutuhan?"
Andi: "Saya datang ke sini terkait dengan tugas yang diberikan kepada saya minggu lalu, saya belum bisa mengambilnya hari ini."
Guru: "Kalau belum, berarti kamu tidak punya nilai untuk tugas itu. Bagaimanapun, kamu harus mengirimkannya hari ini, jika tidak, kamu tidak akan mendapat nilai.
Permintaan
Andi: "Saya sudah sakit selama enam hari, Bu, jadi saya tidak bisa mengerjakan tugas yang Ibu berikan. Saya mohon untuk mempertimbangkannya.
Pemenuhan
Guru: "Sebenarnya, saya tidak mau menerima alasan apapun. Tapi karena kamu ingin datang menemui ibu, saya memberimu kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan rumahmu dalam satu hari."
Penawaran
Andi: "Tidak bisa ditambah bu, satu hari terlalu singkat. Bagaimana kalau dua hari, Bu?"
Guru: "Begini saja, pilih satu hari tapi kamu berpeluang mendapat nilai A atau dua hari tapi nilai maksimalmu B, bagaimana denganmu?"
Persetujuan
Andi: "Bingung bu, saya pilih dua hari saja bu."
Penutup
Guru: "Yasudah Andi, saya sedang menunggu pekerjaan saya, hati-hati jangan sampai lupa."
Contoh Teks Negosiasi Penawaran Produk #3
Orientasi
Penjual: "Halo, saya ingin menawarkan produk kami kepada Anda."
Calon pembeli: "Produk apa yang ingin ditawarkan?"
Penjual: "Produk kami adalah alat pembersih lantai yang efisien dan hemat listrik. Kami menawarkan harga spesial kepada pelanggan baru sebesar Rp500 ribu per unit."
Permintaan
Calon pembeli: "Apakah ada diskon tambahan jika saya membeli lebih dari satu unit?"
Pemenuhan
Penjual: "Kami bisa memberikan diskon tambahan sebesar 10% jika Anda membeli 3 atau lebih unit."
Penawaran
Calon pembeli: "Apakah bisa diskonnya jadi 15%?"
Penjual: "Waduh, kalau begitu tidak bisa. Maksimal diskon yang bisa kami berikan 12%. Bagaimana?"
Persetujuan
Calon pembeli: "Baik, saya akan mempertimbangkannya. Saya akan memberitahu Anda keputusannya besok."
Penutup
Penjual: "Baik, kami tunggu kabarnya."
Calon Pembeli: " Baik, mba."
Contoh Teks Negosiasi Tukar Tambah HP #4
Orientasi
Sales: "Silakan Kak, dilihat barang-barang kami masih baru dan juga promo awal bulan."
Permintaan
Doni: "Saya sedang mencari smartphone berukuran 6 inch dengan memori internal di atas 100 GB disertai kamera yang bagus, apakah ada?"
Pemenuhan
Sales: "Ada Kak, smartphone yang memiliki spesifikasi seperti yang kakak sebutkan, yaitu smartphone Gemez XI ini. Smartphone ini keluaran terbaru bulan ini, Kak."
Doni: "Waw, bagus juga ya. Berapa harganya, Kak?"
Sales: "Murah Kak, hanya 6.500.000 rupiah."
Penawaran
Doni: "Apakah tidak bisa kurang, Kak?"
Sales: "Mohon maaf tidak bisa, Kak. Ini harga yang juga telah dipotong dengan promosi."
Doni: "Bagaimana kalau tukar tambah saja dengan smartphone miliki saya?"
Sales: "Boleh saja, tapi izinkan saya lihat dulu smartphone kakak."
Doni: "Ini, Kak."
Sales: "Setelah saya amati, kakak bisa menukar smartphone kakak dengan smartphone gemez XI dengan tambahan uang sebesar 3.000.000 rupiah. Bagaimana, Kak?"
Doni: "Apa tidak bisa dipotong lagi, Kak. Bagaimana jika ditambah 2.500.000?"
Persetujuan
Sales: "Baik Kak, akan saya urus penukarannya dulu ya, Kak."
Doni: "Iya, Kak. Ini uang tambahannya senilai 2.500.000 rupiah."
Penutup
Sales: "Baik Kak. ini smartphone-nya telah saya bungkus beserta buku garansinya. Terima kasih telah membeli di toko kami."
Doni: "Sama-sama, Kak."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Jilbab #5
Orientasi
Pembeli: "Mau tanya, harga grosir jilbab pashmina-nya berapa ya? Rencana saya mau beli 100 pcs untuk warna hitam, putih, khaki, navy sama army kak. Jadi 500 pcs totalnya."
Supplier: "Beli per 100 pcs Rp 1 juta ya kak. Jadi kalau 500 pcs, Rp 5 juta."
Permintaan
Pembeli: "Wah, tidak dapat potongan lagi? Kemungkinan saya bakal langganan supplier disini kak."
Penawaran
Supplier: "Harga dari kami sudah nett kak. Kalau mau dapat potongan lagi, minimal order 1000 pcs ya. Nanti dapat voucher potongan 250 ribu."
Persetujuan
Pembeli: "Oh gitu, boleh deh. Saya ambil 1000 pcs sekalian ya. Warnanya dilengkapi saja kak."
Penutup
Supplier: "Oke kak, kami siapkan dulu ya. Untuk pembayaran bisa transfer ke rekening ini. Barang akan dikirim ke alamat kakak besok pagi."
Pembeli: "Siap kak."
Contoh Teks Negosiasi Nego Rumah #6
Orientasi
Penjual: "Ini rumah yang mau saya jual pak, karena kebetulan bulan depan saya dan keluarga harus pindah ke luar kota. Beberapa hari lalu juga sudah kami cat ulang dan merenovasi kamar mandi agar lebih nyaman dihuni."
Pembeli: "Total luasnya berapa ya pak?"
Penjual: "Kalau rumahnya tipe 45 pak, tapi kalau sama tanahnya total seluas 75 m persegi. Kebetulan saya bangun sendiri rumah ini pak, jadi kondisi bangunannya bagus."
Pembeli: "Boleh saya lihat-lihat dulu pak?"
Penjual: "Silahkan masuk pak. Rumah ini ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, garasi, dan di belakang masih ada sedikit space yang biasanya digunakan untuk menjemur pakaian."
Permintaan
Pembeli: "Saya lihat di iklan harganya ditawarkan 250 juta ya pak? Sudah nett apa boleh nego?"
Pemenuhan
Penjual: "Boleh dinego pak, silakan mau ditawar berapa. Kalau mau DP setengah dulu juga boleh, nanti sisanya diangsur selama setahun."
Penawaran
Pembeli: "Kalau saya bayar kontan 180 juta bagaimana pak?"
Penjual: "Waduh pak, maaf masih jauh. Pasaran harga tanah disini sudah naik pak."
Pembeli: "Kalau 250 juta kemahalan pak, ini juga bukan daerah tengah kota."
Penjual: "Gini saja pak, saya kasih di harga 225 juta. Setengahnya boleh diangsur selama setahun. Bagaimana pak?"
Pembeli: "Hmmm, 225 juta sudah bonus tambah kanopi depan ya pak?"
Persetujuan
Penjual: "Boleh pak, nanti saya pasangkan kanopi."
Penutup
Pembeli: "Oke deal ya pak, silahkan dibantu urus surat jual belinya."
Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik #7
Orientasi
Bapak Gilang: "Selamat siang, pak Dio. Saya bermaksud ke sini karena merasa terganggu dengan kegiatan renovasi rumah Bapak yang terlalu berisik."
Bapak Dio: "Oh iya, siang pak Gilang. Kalau boleh tahu, ada masalah apa ya dengan renovasi rumah saya?"
Permintaan
Bapak Gilang: "Suara tukang yang sedang bekerja seperti menggergaji dan lain-lain terlalu bising sehingga saya sulit untuk tidur siang. Selain itu, kebetulan juga saya kan lagi punya anak bayi sekarang, dia juga jadi susah tidur siang."
Penawaran
Bapak Dio: "Oh begitu yah rupanya. Kalau begitu, saya akan menyuruh mereka untuk beristirahat sejenak dulu. Tapi saya juga menyarankan Bapak Gilang dan bayi Bapak untuk tidur di ruang belakang saja supaya suara renovasinya tidak terlalu mengganggu, bagaimana pak?"
Persetujuan
Bapak Gilang: "Wahh ide bagus tuh, pak. Baik pak terima kasih sudah sangat mengerti dan paham dengan kondisi saya, ya."
Bapak Dio: "Ahh tidak apa-apa, pak. Kita kan sebagai tetangga memang harus selalu rukun dan mengerti satu sama lain."
Penutup
Bapak Gilang: "Baik, kalau begitu saya pamit dulu ya, pak. Nanti saya tutup pintu sama semua jendela juga biar suaranya nggak masuk rumah."
Bapak Dio: "Mari, pak."
Contoh Teks Negosiasi Pengumpulan Tugas #8
Orientasi
Andi: "Assalamualaikum bu, maaf mengganggu waktunya."
Guru: "Waalaikumsalam, apakah ada kebutuhan?"
Andi: "Saya datang ke sini terkait dengan tugas yang diberikan kepada saya minggu lalu, saya belum bisa mengambilnya hari ini."
Guru: "Kalau belum, berarti kamu tidak punya nilai untuk tugas itu. Bagaimanapun, kamu harus mengirimkannya hari ini, jika tidak, kamu tidak akan mendapat nilai.
Permintaan
Andi: "Saya sudah sakit selama enam hari, Bu, jadi saya tidak bisa mengerjakan tugas yang Ibu berikan. Saya mohon untuk mempertimbangkannya.
Pemenuhan
Guru: "Sebenarnya, saya tidak mau menerima alasan apapun. Tapi karena kamu ingin datang menemui ibu, saya memberimu kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan rumahmu dalam satu hari."
Penawaran
Andi: "Tidak bisa ditambah bu, satu hari terlalu singkat. Bagaimana kalau dua hari, Bu?"
Guru: "Begini saja, pilih satu hari tapi kamu berpeluang mendapat nilai A atau dua hari tapi nilai maksimalmu B, bagaimana denganmu?"
Persetujuan
Andi: "Bingung bu, saya pilih dua hari saja bu."
Penutup
Guru: "Yasudah Andi, saya sedang menunggu pekerjaan saya, hati-hati jangan sampai lupa."
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Gitar #9
Orientasi
Pembeli: "Bu saya mau beli gitar ini, kira-kira berapa harganya?"
Penjual: "Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu, nak."
Permintaan
Pembeli: "Harganya boleh kurang nggak, bu?"
Pemenuhan
Penjual: "Hmm, boleh saja. Mau nawar berapa?"
Penawaran
Pembeli: "500 ribu, bisa nggak ya?"
Penjual: "Wah, kalau segitu nggak bisa, nak."
Pembeli: "Kalau 600 ribu?"
Persetujuan
Penjual: "Belum, nak. Naik sedikit lagi, 650 ribu ibu berikan gitar ini."
Pembeli: "Baiklah bu, saya setuju."
Penutup
Pembeli: "Ini uangnya ya, bu. Terima kasih."
Penjual: "Sama-sama, nak."
Contoh Teks Negosiasi Study Wisata #10
Orientasi
Wali Kelas: "Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Jawa Timur Park, apakah semua anggota kelas setuju?"
Permintaan
Ketua Kelas: "Saya sudah berbicara dengan mereka Bu, cuma ada usulan study wisatanya diganti ke Pantai Kuta aja Bu."
Wali Kelas: "Wah, kenapa pada minta seperti itu?"
Ketua Kelas: "Karena sekolah kita sudah sering ke Jawa Timur Park, Bu. Sedangkan, Pantai Kuta belum pernah sama sekali."
Pemenuhan
Wali Kelas: "Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju."
Ketua Kelas: "Iya Bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut."
Wali Kelas: "Aduh bagaimana yah, padahal Ibu sudah mempersiapkan semuanya."
Penawaran
Ketua Kelas: "Begini saja Bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana studi ke Pantai Kuta."
Persetujuan
Wali Kelas: "Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke Ibu hasilnya."
Penutup
Ketua Kelas: "Baik Bu."
Wali Kelas: "Baik, sama-sama."
Contoh Teks Negosiasi Ganti Rugi #11
Orientasi
Andi: "Kamu yang memecahkan HP aku?"
Agus: "Iya, maaf, Tadi pas pinjam tidak sengaja terjatuh."
Permintaan
Andi: "Kaca LCD kayanya kena nih, pasti mahal."
Agus: "Kalau mahal berarti aku tidak bisa menggantinya."
Penawaran
Andi: "Bagaimana ya? Kalau tidak diganti aku takut diomelin orang tuaku."
Agus: "Kalau aku ganti pasti butuh waktu lama karena aku harus menabung dulu."
Andi: (menelpon orang tua)
Andi: "Tadi aku menelpon orang tuaku katanya tidak usah diganti tidak apa-apa."
Persetujuan
Agus: "Alhamdulillah. Sekali lagi aku minta maaf ya."
Andi: "Iya, tidak apa-apa."
Penutup
Agus: "Nanti sore main bola bareng ya."
Andi: "Oke, samperin aku ya."
Contoh Teks Negosiasi Beli Tanah#12
Orientasi
Pak Fikri: "Selamat siang, bapak Valent. Bagaimana kabarnya? (sambil berjabat tangan)."
Pak Valent: "Alhamdulillah baik, pak."
Pak Fikri: "Baik langsung saja ya. Saya dengar dari bapak Anas, bapak Valent ini mau jual tanah yang ada di jl. Mochammad Kertawijaya no. VI itu pak? Apa betul?"
Pak Valent: "Oh iya pak betul. Di situ tanahnya memang mau saya jual. Bapak tertarik?"
Permintaan
Pak Fikri: "Benar, pak. Saya berminat beli tanah di situ untuk ladang usaha baru saya. Lokasinya juga saya lihat ramai-ramai terus ya. Harganya berapa ya?"
Pemenuhan
Pak Valent: "Tanahnya saya jual Rp2 miliar pak. Itu sudah termasuk biaya balik namanya. Gimana? hehe."
Pak Fikri: "Wah fantastis sekali ya hahaha. Saya kira Rp1 miliar sudah dapat pak."
Pak Valent: "Wah belum, pak. Tanah di sebelahnya punya H. Asep malah dulu laku sekitar Rp3 miliar-an."
Penawaran
Pak Fikri: "Begitu yah. Kebetulan saya lagi low-budget juga ini. Saya tawar Rp1,5 miliar saja pak. Bagaimana? Itu penawaran terakhir saya, deh."
Persetujuan
Pak Valent: "Siap pak. Kalau begitu saya setuju. Mari kita bicarakan soal ganti nama dan perihal lain-lainnya nanti malam ya."
Penutup
Pak Fikri: "Alhamdulillah. Baik pak, nanti malam saya ke rumah bapak."
Contoh Teks Negosiasi Soal Setop Pembangunan #13
Orientasi
Sudah tiga tahun lebih warga Dusun Sejahtera berjuang untuk menyelamatkan sumber mata air yang terletak di desanya. Perjuangan panjang tersebut bermula ketika sebuah perusahaan properti mulai membangun hotel di kawasan sumber mata air tersebut.
Sumber air Panguripan menjadi tumpuan hidup tidak hanya bagi enam ribu warga Desa Sejahtera, tetapi juga bagi puluhan ribu warga desa sekitarnya. Sumber air Panguripan menjadi penyedia air bersih untuk dikonsumsi sekaligus untuk memenuhi pengairan sawah bagi puluhan hektare sawah. Bila pembangunan hotel itu diteruskan, sumber air Panguripan akan mati.
Meskipun beberapa kali didemo warga, pihak pengembang tetap bersikukuh melanjutkan pembangunannya.
Permintaan
Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yang akan mewakili warga untuk menuntut pengembang hotel PT Mulya Jaya agar menghentikan pembangunan hotel tersebut. Tim penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya Jaya, Edy, di ruangannya.
Edy: "Silakan duduk Bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu Bapak dan Ibu ini berasal dari mana?"
Kepala Desa: "Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa, dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh mewakili warga desa kami."
Edy: "Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu ke kantor saya. Dengan senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama."
Edy: "Begini, Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?"
Warga I: "Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak? Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, daerah resapan air akan berkurang. Hal ini mengancam kelestarian mata air kami."
Warga II: "Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tidak akan pernah menyetujui pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu!"
Kepala Desa: "Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat). Benar, Pak, kami belum pernah menyetujui dan tidak akan pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan dan minum, sawah kami juga membutuhkan air."
Warga II: "Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan, kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tidak segera dipenuhi!"
Penawaran
Edy: "Bapak dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, Wali Kota sudah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel."
Warga I: "Kalau begitu tunggu apalagi?"
Edy: "Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimanapun saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini."
Kepala desa: "Bila benar demikian, sebagai kepala desa, saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan."
Edy: "Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah saya untuk menghentikan pembangunan hotelnya."
Persetujuan dan Penutup
Kepala Desa: "Terima kasih atas kerja sama ini."
Edy: "Saya juga berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo warga."
"Terima kasih, Pak."
Contoh Teks Negosiasi Pembelian Jam Tangan #14
Orientasi
Pembeli: "Selamat malam, jam tangan G-Shock seri X originalnya masih ada mas? Saya lihat di iklan Facebook, katanya mau dijual 500 ribu ya?"
Penjual: "Masih mas, iya saya lepas 500 ribu. Ini belum ada 1 tahun mas, jadi masih garansi juga. Dijamin barangnya original. Lagi butuh uang soalnya jadi mau mau saya jual."
Permintaan
Pembeli: "Sudah nett apa boleh nego mas?"
Pemenuhan
Penjual: "Maaf mas, harga sudah pas. Soalnya harga belinya dua kali lipat itu. Kalau dikurangi lagi, saya rugi banyak."
Pembeli: "Kwitansinya juga masih ada kok, lengkap dengan kartu garansi dan box originalnya. Jangan khawatir mas, ini barang milik pribadi."
Penawaran
Pembeli: "Wah, sebenarnya saya suka banget mas. Tapi kalau 500 masih kemahalan." Kurangin dikit boleh tidak? Nanti saya samperin ke tempat mas deh, itung-itung buat ongkos bensin."
Persetujuan
Penjual: "Ya sudah, 450 ya mas. Tapi mas yang ke rumah saya."
Pembeli: "Oke, deal ya mas. Tolong disiapkan barangnya. Besok pagi saya ke tempatnya mas buat ambil. Bayar besok sekalian ya mas, atau harus DP dulu?"
Penutup
Penjual: "Besok sekalian saja mas, biar bisa cek barangnya juga."
Pembeli: "Oke deh."
Contoh Teks Negosiasi Peminjaman Uang di Bank #15
Orientasi
Pegawai bank: "Selamat pagi, bu."
Nasabah: "Pagi, mba."
Pengajuan
Pegawai bank: "Ada yang bisa saya bantu?"
Nasabah: "Saya ingin mengajukan peminjaman uang untuk kebutuhan usaha. Apakah bisa?"
Pegawai bank: "Bisa, bu."
Penawaran
Pegawai bank: "Di bank kami ada dua jenis peminjaman uang."
Nasabah: "Dua-duanya sama-sama bagus, mba?"
Pegawai bank: "Iya, bu, sama-sama bagus. Kalau yang A uang yang dapat dipinjam sebesar 5 juta. Sedangkan yang B, uang yang dapat dipinjam 10 juta."
Nasabah: "Kalau yang A, syarat-syarat yang dibutuhkan apa saja?"
Pegawai bank: "Hanya BPKB kendaraan bermotor saja, bu dan bunganya sebesar 2,5%."
Nasabah: "Untuk jaminannya, apakah bisa selain BPKB kendaraan bermotor?"
Pegawai bank: "Belum bisa, bu."
Nasabah: "Batas waktu cicilannya berapa bulan?"
Pegawai bank: "Untuk batas cicilannya selama 5 bulan."
Nasabah: "Terima kasih atas informasinya, mba. Mungkin lain waktu saya baru bisa meminjam uang."
Persetujuan
Pegawai bank: "Apa ibu sudah benar-benar yakin?"
Nasabah: "Saya sudah yakin, mba."
Penutup
Pegawai bank: "Terima kasih atas kehadirannya, bu. Sampai jumpa kembali.
Nasabah: "Baik, mba. Sekali lagi saya terima kasih."
Contoh Teks Negosiasi Lampu Antik #16
Orientasi
Penjual: "Silakan bu dilihat-lihat dulu, barang-barang disini antik-antik dan langka lho Bu.
Permintaan
Ibu: "Oh iya mbak, kebetulan saya mau mencari lampu gantung. Apakah ada mbak? Saya lihat kok tidak ada ya?"
Pemenuhan
Penjual: "Oh ada bu, di dalam sini. Mari masuk bu untuk melihat-lihat. Nah kalau yang ini lampu antik dari Yogyakarta bu, ini punya motif khas dari Jogja."
Ibu: "Bagus juga ya mbak, ini harganya berapa mbak?"
Penjual: "Ini harganya 7 juta bu. Maklum barang langka bu yang seperti ini."
Penawaran
Ibu: "Waduh mbak kok mahal banget, 5 juta bagaimana? Langsung saya ambil."
Penjual: "Wah maaf bu belum bisa. Ini barangnya langka bu."
Ibu: "Yaudah deh kalau 6 juta bagaimana mbak? Harganya di pasin saja lah mbak."
Penjual: "Sebenarnya belum boleh bu, tapi untuk ibu, ya sudah ngga apa bu."
Persetujuan
Ibu: "Oke mbak, setuju ya 6 juta rupiah."
Penjual: "Iya bu, saya bungkus dulu ya bu. Ini bu barangnya."
Penutup
Ibu: "ini uangnya ya mbak."
Penjual: "Iya terimakasih bu."
Sang ibu lalu pergi meninggalkan toko antik itu.
Contoh Teks Negosiasi Acara Akhir Tahun Sekolah #17
Orientasi
Salman: "Bagaimana, ya, acara akhir tahun ini kita belum memutuskan akan mengadakan acara apa."
Husna: "Ya, benar."
Salman: "Aku pikir, acara akhir tahun nanti lebih baik mengadakan bazar dan kreasi seni saja. Kemudian diselingi dengan band sekolah dan kegiatan seni lainnya."
Husna: "Tapi, sebagian teman yang lain menginginkan untuk pergi karya wisata ke luar kota. Selain bisa refreshing, kita bisa menambah pengetahuan tentang tempat yang akan kita kunjungi."
Salman: "Loh, kalau pergi berwisata, bukankah akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak?"
Husna: "Menurutku itu sepadan dengan apa yang kita dapatkan ketika berwisata."
(Seketika itu, datang seorang guru)
Guru: "Ada apa ini, tampaknya diskusi kalian seru sekali?"
Penawaran
Salman: "Eh, iya, Pak. Selamat siang, Pak! Silakan duduk. Begini, Pak. Kami sedang mendiskusikan untuk acara akhir tahun nanti. Saya mengusulkan untuk mengadakan bazar, kreasi seni, dan diselingi dengan band sekolah. Menurut saya itu lebih menghemat biaya, tetapi tetap mengasyikkan."
Husna: "Ya, Pak, sedangkan saya mengusulkan pergi karya wisata ke luar kota. Itu atas usulan dari teman-teman yang lain. Kami bingung, Pak. Mau memutuskan yang mana."
Persetujuan
Guru: "Baik. Kedua usul kalian sangat baik dan bernilai positif. Bagaimana kalau Bapak usulkan agar mengumpulkan suara terbanyak saja? Kalian buatlah semacam angket untuk memilih mana pilihan dari teman-teman yang lain. Nah, yang suaranya terbanyak, itulah acara yang akan kita laksanakan. Bagaimana?"
Penutup
Salman dan Husna: "Setuju, Pak!"
Contoh Teks Negosiasi Twar Laptop #18
Orientasi
Pembeli: "Mas saya ingin beli laptop Dell, apakah di sini ada?"
Penjual: "Ada Mas, ini Mas, ada beberapa pilihan warna."
Pembeli: "Berapa harganya mas untuk yang warna abu-abu ini?"
Penjual: "Semua warna harganya sama, Rp13.150.000."
Permintaan
Pembeli: "Harganya boleh kurang nggak mas?"
Pemenuhan
Penjual: "Paling pasnya Rp12.689.000."
Penawaran
Pembeli: "Boleh dikurangi lagi nggak mas?"
Penjual: "Wah, harga segitu rasanya tidak bisa."
Persetujuan
Pembeli: "Baiklah Mas, saya setuju, ini uangnya."
Penutup
Penjual: "Baik Mas, kalau begitu saya siapkan barangnya."
Contoh Teks Negosiasi Pelaksanaan Outbound Sekolah #19
Orientasi
Irwan: "Selamat siang, Pak."
Kepsek: "Siang, masuk Wan! Ada apa?"
Permintaan
Irwan: "Ini Pak, ada proposal acara LDK untuk bulan depan."
Kepsek: "Coba Bapak lihat! Ini acara puncaknya di luar sekolah?"
Irwan: "Iya, Pak. Rencananya di Kandang Badak, Gunung Pangrango, Cibodas."
Pemenuhan
Kepsek: "Kalau begitu mohon maaf, Bapak tidak bisa izinkan. Risikonya terlalu besar untuk dilaksanakan di luar sekolah, apalagi di gunung. Bagaimana kalau di sekolah saja? Biayanya sedikit, tanggung jawabnya pun tidak terlalu berat."
Penawaran
Irwan: "Kami sudah memikirkan soal itu, Pak. Kandang Badak tidak terlalu tinggi. Kami juga akan mengikutsertakan alumni. Soal biaya 50% ditanggung alumni, tapi dengan syarat acara outbound diadakan di luar."
Persetujuan
Kepsek: "Begitu ya? Baiklah, nanti akan Bapak pertimbangkan."
Penutup
Irwan: "Terima kasih, Pak."
Contoh Teks Negosiasi Membeli Jaket Hitam #20
Orientasi
Pembeli: Selamat siang Pak
Penjual: Selamat siang kembali. Maaf ada yang bisa saya bantu ?
Permintaan
Pembeli: Saya ingin beli jaket. Ada nggak jaket hitam yang bahan dasarnya dari kain katun ?
Pemenuhan
Penjual: Wah ada Mas, silakan tinggal pilih saja yang paling cocok.
Penawaran
Pembeli: Kalau yang ini harganya sesuai bandrol atau boleh ditawar Pak ?
Penjual: Ooh, boleh Mas. Memangnya mau ditawar berapa ?
Pembeli: 450 ribu boleh Pak ?
Penjual: Wah maaf Mas, harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus, impor dari Prancis. Harga pasnya Rp 700 ribu Mas. Itu sudah diskon 10 persen Mas.
Pembeli: Rp 600 ribu gimana Pak ?
Penjual: Maaf Mas, masih belum boleh. Ya sudah ini penawaran terakhir, Rp650 ribu.
Persetujuan
Pembeli: Ya sudah Pak, saya sepakat.
Penjual: Terima kasih banyak Mas, untuk pembayarannya di kasir ya Mas.
Pembelian
Pembeli lalu membayar uang di kasir.
Penutup
Pembeli lalu pergi meninggalkan toko dengan membawa jaket yang baru dibelinya.
Contoh Teks Negosiasi Ulangan #21
Orientasi
Guru: Anak-anak, minggu depan kita akan melaksanakan ulangan harian bab teks drama ya. Kalian harus mempersiapkan sebaik-baiknya.
Permintaan
Siswa: Jangan dong, Bu. Tugas kan sudah banyak. Ditambah mapel lain juga banyak tugas.
Guru: Jadi kalian keberatan kalau ulangan hariannya minggu depan?
Pemenuhan
Siswa: Iya, Bu. Apalagi Ibu sudah ngasih tugas juga barusan.
Guru: Kalau begitu kapan kalian siap buat ulangan harian?
Penawaran
Siswa: Dua minggu lagi saja, Bu.
Persetujuan
Guru: Baiklah. Tapi, karena materi bab teks drama sudah selesai, apa kalian punya usul apa yang akan kita lakukan minggu depan?
Siswa: Minggu depan kita pentas drama saja, Bu. Satu kelas dibagi jadi tiga kelompok untuk memainkan drama pendek. Gimana, Bu?
Penutup
Guru: Wah wah. Ide bagus ini.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu Selop #22
Orientasi
Penjual: Permisi, ada yang bisa saya bantu?
Pembeli: Iya, ini Mbak.
Penjual: Apa Mbak, mau beli apa?
Permintaan
Pembeli: Sepatu slop mbak.
Pembeli: Ini jadi ukuran yang 38 mbak.
Pemenuhan
Penjual: Ini adanya yang ukuran 39 Mbak, yang 38 kosong Mbak.
Penawaran
Pembeli: Jadinya... berapa Mbak harganya yang ukuran 39 ini Mbak?
Penjual: Rp 75.000 Mbak.
Pembeli: Tidak boleh kurang apa mbak? Di lantai 1 harganya Rp65 ribu lho Mbak?
Penjual: Di bawah harga pas kan Mbak? Tapi, kalau di sini boleh kurang Mbak. Ya beli di sini saja Mbak, kurang dikit boleh Mbak?
Pembeli: Rp 50.000 bagaimana Mbak?
Penjual: Wah.. kalau itu belum boleh Mbak. Naik sedikit Mbak?
Pembeli : Rp 53.000 bagaimana Mbak?
Pembelian
Pembeli: Ya sudah ini saja Mbak.
Penjual: Apa mau dipakaikan kardus sekalian dibungkus agar terlihat bagus dan baru ( sambil tersenyum)
Pembeli: Terserah mbak (sambil menyerahkan uang Rp 53.000)
Penutup
Pembeli: Ya terima kasih.
Penjual: Terima kasih.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Semangka #23
Orientasi
Pembeli: Pagi, Mas. Ada jual semangka kuning nggak di sini ?
Penjual: Ada, Mbak. Semangka kuningnya baru dipanen ini.
Permintaan
Pembeli: Berapa harga perkilonya?
Penjual: Harga 1 kilonya Rp 4.500, Mbak. Satu buah semangka ini beratnya sekitar 2,5 kilo.
Penawaran
Pembeli: Gak bisa kurang harganya, Mas ? Saya mau beli lima buah Mas untuk acara pengajian.
Pemenuhan
Penjual: Hmmm, Mbak mau nawar berapa ?
Pembeli: Satu kilonya Rp 3.000 Mas, gimana ?
Persetujuan
Penjual: Wah, gak dapat kalau segitu Mbak. Naikin dikit deh jadi Rp3.500 per kilonya. Gimana, Mbak ?
Pembeli: Hmmm, iya deh Mas. Timbang deh Mas kalau gitu.
Pembelian
Penjual: Semuanya jadi Rp 43.000 Mbak. Ini semangkanya, mbak.
Penutup
Pembeli: Ini uangnya, Mas. Terima kasih ya Mas.
Penjual: Sama-sama Mbak.
Contoh Teks Negosiasi Belajar Bersama #24
Orientasi dan Permintaan
Dian: Hai, semua! Saya ingin gabung dengan kelompok kalian karena belajar pasti akan lebih menyenangkan jika bersama teman-teman. Kita bisa saling bantu untuk memahami pelajaran.
Pemenuhan
Anto: Itu ide yang bagus! Belajar kelompok bisa membuat kita lebih semangat dan lebih mudah mengerti pelajaran.
Nina: Betul, Budi! Saya juga ingin fokus pada pelajaran matematika dan IPA. Mungkin kita bisa saling ajari rumus dan materi yang sulit.
Penawaran
Ardi: Saya juga siap membantu kalian yang kesulitan menghafal rumus.
Evi: Kalau begitu, bagaimana kalau kita membuat jadwal belajar bersama. Itu akan lebih membantu kita semua.
Dian: Bagaimana kalau belajar di setiap Selasa dan Kamis sore setelah pulang sekolah?
Anto: Saya setuju dengan Selasa dan Kamis. Mungkin kita bisa mulai dengan matematika, karena itu pelajaran yang seringkali membuat bingung.
Nina: Saya punya ide juga, kita bisa membuat catatan singkat dari yang kita pelajari dan saling tukar saat pertemuan berikutnya.
Persetujuan
Ardi: Oke, saya setuju dengan jadwal dan ide catatan singkat. Dan kalau boleh, saya ingin memulai dengan pelajaran IPA.
Contoh Teks Negosiasi Persiapan UTS #25
Orientasi
Tony: Teman-teman, UTS sudah dekat, lho. Rasanya kita bisa saling membantu dalam mempersiapkan UTS.
Bella: Betul, Tony! Saya punya kesulitan dengan matematika, dan mungkin dengan bantuan kalian, saya bisa lebih siap menghadapi ujian tersebut.
Permintaan
Cahya: Dengan membuat kelompok belajar, kita bisa bertukar ide dan strategi belajar. Bisa memotivasi satu sama lain.
Pemenuhan
Dika: Setuju, Cahya! Kita juga bisa membuat jadwal belajar bersama agar tidak terlalu terbebani.
Eka: Jangan lupa juga untuk saling memberikan tips belajar yang efektif.
Penawaran
Tony: Bagaimana kalau kita belajar kelompok setiap Senin dan Rabu sore? Sepertinya cukup untuk mempersiapkan diri sebelum UTS dimulai.
Bella: Nanti saya bantu atur jadwal pelajaran apa yang akan kita pelajari, ya
Cahya: Boleh, Bella. Saya juga ingin fokus pada pelajaran IPA karena ada banyak materi yang belum saya pahami.
Dika: Bagaimana kalau kita tambahkan belajar di hari Minggu? Di hari itu kita bisa fokus mengerjakan soal-soal latihan agar terbiasa dengan format ujian.
Persetujuan
Eka: Saya setuju dengan semuanya. Nanti kita juga bisa membagi tugas membuat ringkasan materi untuk dipelajari bersama.
Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buah #26
Orientasi
Penjual: "Silakan buah yang manis dan murah meriah."
Pembeli: "Berapaan harganya, bang."
Pengajuan
Penjual: "Murah, bu, satu kilonya Cuma 15 ribu aja."
Pembeli: "2 kilo 25 ribu aja, boleh?"
Penawaran
Penjual: " Belum dapat, bu. Kalau segitu mah, saya belum dapat untung."
Pembeli: "Wah kalau 15 ribu satu kilo itu kemahalan, bang."
Penjual: "Bisa kurang kok, bu, tapi jangan banyak-banyak, nanti saya rugi."
Pembeli: "Gimana kalau 13 ribu satu kilo, boleh nggak bang?"
Penjual: "Naikin lagi, bu. Kalau segitu untung saya mepet, bu."
Pembeli: "Tawaran terakhir nih, bang, 14 ribu satu kilo, bisa?"
Penjual: "Bolehlah, bu, hitung-hitung buat penglaris hari ini."
Persetujuan
Pembeli: "Jadi, boleh 14 ribu satu kilo?"
Penjual: "Boleh, buat ibu saya kasih murah ajalah."
Penutup
Pembeli: Terima kasih, bang. Ini uangnya."
Penjual: Terima kasih juga, bu. Besok-besok mampir lagi ya, bu."
Contoh Teks Negosiasi Izin Les #27
Orientasi
Anak: "Bapak sama Ibu lagi sibuk nggak?"
Ibu: "Ibu juga lagi santai aja."
Bapak: "Lagi santai aja juga nih, memangnya kenapa?"
Pengajuan
Anak: "Gini, Pak besok kan aku les, kalau habis pulang les boleh langsung main?"
Bapak: "Memangnya kamu nggak ada PR dari sekolah?"
Anak: " Ada, Pak, tapi sudah dikerjakan."
Penawaran
Bapak: "Mau pergi kemana? Jauh ya?"
Anak: "Dekat kok. Cuma main ke rumah teman aja, Pak."
Ibu: "Kamu main sama siapa aja?"
Anak: "Putri, Dinda, sama Vina, bu."
Ibu: "Gimana, Pak, Dea boleh main sama temannya nggak?"
Anak: "Gimana Pak, Dea boleh main sama temen dea 'kan?"
Bapak: "Iya, kamu boleh main sama teman kamu, tapi ingat pulangnya jangan malam-malam."
Anak: "Oke, Pak. Nanti Dea pulangnya nggak sampai malam."
Persetujuan
Bapak: "Ingat ya, boleh main tapi jangan malam-malam."
Ibu: " Kalau main jangan sampai lupa makan."
Anak: "Oke, Pak. Oke bu."
Penutup
Bapak: "Dea, kamu nggak tidur?"
Anak: "Iya, Pak, ini aku mau ke kamar langsung tidur. Selamat malam."
Bapak: "Selamat malam."
Ibu: "Selamat tidur."
Contoh Teks Negosiasi tentang HP Baru #28
Orientasi
Perihal HP barunya itu, sesungguhnya sudah lama Rani menginginkannya. Beberapa kali ia membujuk ayahnya agar dibelikan HP. Gagal meminta langsung pada ayahnya, Rani pun minta bantuan ibunya. Namun, tetap saja usaha Rani gagal.
Permintaan
Minggu lalu, Rani benar-benar berusaha meyakinkan ayahnya betapa ia sangat membutuhkan HP.
"Yah, Rani benar-benar perlu HP. Belikan, ya, Yah?" tanya Rani pada ayahnya.
"Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula 'kan sudah ada telepon rumah," kata ayah sambil meletakkan koran ke atas meja.
"Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelepon orang tuanya saat terpaksa pulang telat."
"Lah, kalau begitu kamu jangan pulang telat," kata Ayah lagi.
Rani hampir saja menangis.
"Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah," kata Rani dengan kalimat yang runtut dan jelas. Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu ayahnya.
Pemenuhan
Mendengar penjelasan Rani, Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rani dengan lembut.
"Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?"
Rani hampir saja melonjak kegirangan mendengar reaksi ayahnya.
"Iya, Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup WhatsApp atau mengunggah tugas di blog. Kalau Rani punya HP kan enak, bisa buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP."
Penawaran
"Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal ..., " Ayah seakan sengaja menggoda Rani.
"Asal apa, Yah?" tanya Rani tak sabar.
"Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif."
Persetujuan
"Rani janji, Yah. Makasih, ya, Ayah," janji Rani sambil memeluk ayahnya.
Contoh Teks Negosiasi di Sekolah #29
Orientasi
Kamis pagi usai pelajaran olahraga, Bu Mia, guru Kimia, masuk kelas X MIPA tepat waktu. Tak seperti biasanya, hari itu anak-anak belum selesai berganti pakaian. Penyebabnya, mereka baru saja mengikuti ujian lari mengelilingi stadion.
Sebenarnya, hari itu Bu Mia akan memberikan ulangan. Beberapa siswa yang napasnya masih memburu dan keringatnya bercucuran, mengajukan usul pada Dani.
Permintaan
"Dan ... minta Bu Mia menunda ulangan, dong. Capek, nih," kata Ali.
"Waduh, aku gak berani," jawab Dani "Lia saja suruh bilang. Dia kan ketua kelas, " sambung Dani.
Pemenuhan
"Baiklah, aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil," kata Lia.
"Beres. Kamu kan ketua kelas."
Dengan santun, Lia menghadap Bu Lia yang wajahnya tampak kaku melihat murid-muridnya belum juga siap mengikuti pelajaran.
Penawaran
"Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?" tanya Lia sambil duduk.
"Iya. Ada apa?"
"Begini, Bu, saya mewakili teman-teman ingin meminta maaf karena teman-teman belum selesai ganti baju. "
"Biasanya kan tidak terlambat seperti ini?" tanya Bu Mia.
"Iya, Bu. Sekali lagi maafkan kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion dua kali."
"Oh, kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?" Suara Bu Mia berubah ramah setelah tahu penyebab Lia dan kawan-kawannya terlambat ganti baju.
"Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan," jawab Lia tetap dengan sopan. "Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kami segar."
Persetujuan
"Ya, sudah. Kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja," jawab Bu Lia, mengagetkan Mia dan teman-teman.
"Makasih, Bu," kata Lia.
"Eit ... tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan mengganggu kelas lain dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB."
"Iya, Bu. Makasih."
Penutup
Teman-teman Lia yang sejak tadi ikut menyimak pembicaraan Lia dan Bu Mia bertepuk tangan gembira mendengar keputusan Bu Mia.
Contoh Teks Negosiasi Penawaran Produk #30
Orientasi
Pada suatu siang, murid-murid kelas 10 IPA 1 diminta membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang untuk mempresentasikan materi yang diberikan ibu guru. Intan, Yonas, Jeffry, dan Made tergabung dalam satu kelompok dan langsung berdiskusi.
Permintaan
Intan: "Hai, senang bisa satu kelompok dengan kalian. Jadi, bagaimana kita mau mengerjakan tugas ini?"
Jeffry: "Halo juga semuanya. Kebetulan kelompok kita diminta untuk membuat booklet untuk ditampilkan di pameran literasi pekan depan, nih."
Pemenuhan
Yonas: "Hmm... kurang lebih kita punya waktu satu minggu. Kita perlu membagi tugasnya supaya booklet-nya cepat selesai."
Penawaran
Made: "Bagaimana kalau 1 orang menyusun materi, 2 orang mendesain booklet, dan 1 orang mengedit materi?"
Jeffry: "Saran aku sih, sebaiknya 2 orang saja yang menyusun materi. Karena kalau cuma 1 orang, bebannya jauh lebih berat, dibanding yang tugasnya hanya edit materi. Nanti, mereka bisa saling mengedit materi bersama."
Intan: "Yap! Aku setuju. Kalau sendirian pasti juga bakal lama karena butuh riset-riset juga."
Made: "Oke, siapa yang mau menyusun materi dan mendesain booklet? Kalau aku pribadi, aku nggak bisa mendesain, jadi aku mau menyusun materi saja. Hehehe..."
Intan: "Aku mau menyusun materi juga bareng Made."
Jeffry: "Eh, aku nggak bisa desain booklet."
Intan: "Tenang, Yonas kan jago ilustrasi dan desain. Nanti bisa saling membantu kalian."
Yonas: "Iya, Jeff. Santai..."
Jeffry: "Oh ya? Baiklah, mohon bantuannya ya Nas saat mengerjakan desain. Aku masih newbie. Hehehe"
Yonas: "Tenang saja, nggak perlu khawatir. Kita semua akan saling membantu kalau ada yang kesulitan. Tinggal berkabar saja."
Persetujuan
Jeffry: "Oke."
Intan: "Oke deh! Tugas-tugasnya sudah bisa dicicil dari sekarang ya, gais. Made, ayo kita riset-riset materinya terlebih dahulu."
Made: "Ayo, kami berdua ke perpus dulu ya. Sampai ketemu lagi!"
Penutup
Intan dan Made bergegas menuju perpustakaan untuk mencari referensi materi. Sedangkan Jeffry dan Yonas memutuskan untuk berdiskusi menentukan tema booklet yang sesuai dengan materi.
Contoh Teks Negosiasi Layanan Restoran Kereta Api #31
Orientasi
Pihak Restoran: Selamat pagi, saya dari Perusahaan Kereta Api. Kami ingin membicarakan tentang kerja sama dengan layanan restoran di kereta kami.
Pihak KA: Selamat pagi juga. Tentu, saya senang bisa membantu. Apa yang bisa saya bantu?
Permintaan
Pihak Restoran: Kami ingin meningkatkan kualitas layanan di kereta kami dan menawarkan pengalaman makan yang lebih baik bagi pelanggan kami. Apakah Anda tertarik untuk bekerja sama dengan kami sebagai penyedia layanan restoran di kereta kami?
Pemenuhan
Pihak KA: Tentu, kami tertarik. Apa yang Anda harapkan dari kerja sama ini?
Penawaran
Pihak Restoran: Kami berharap Anda bisa menyediakan menu yang variatif dan berkualitas, serta menyajikan makanan dengan waktu yang tepat dan kualitas yang baik. Kami juga ingin mengetahui harga yang Anda tawarkan.
Pihak KA: Baik, kami siap menyediakan menu yang
variatif dan berkualitas sesuai dengan permintaan Anda. Kami juga akan memastikan makanan disajikan dengan waktu yang tepat dan kualitas yang baik. Adapun harga, kami bisa memberikan diskon khusus untuk kerja sama jangka panjang.
Pihak Restoran: Baiklah, terima kasih atas penawaran Anda. Namun, kami juga ingin memastikan bahwa Anda memiliki standar kebersihan dan sanitasi yang baik dalam menyajikan makanan. Bagaimana Anda menjamin hal tersebut?
Pihak KA: Kami memiliki standar kebersihan dan sanitasi yang tinggi dalam menyajikan makanan. Selain itu, kami juga akan memastikan bahwa staf kami memiliki sertifikasi kebersihan dan sanitasi yang diperlukan.
Persetujuan
Pihak Restoran: Baiklah, kami menghargai upaya Anda untuk memastikan kebersihan dan sanitasi. Kami akan segera membicarakan lagi mengenai detail kerja sama dan biaya yang akan dikeluarkan. Terima kasih atas waktu dan kerjasamanya.
Penutup
Pihak KA: Sama-sama, terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Kami siap untuk bekerja sama dengan Anda.
Contoh Teks Negosiasi Dress Code Pemotretan #32
Orientasi
Fikri: "Selamat pagi, pak."
Wali Kelas: "Iya selamat pagi, Fikri. Ada apa ya?"
Fikri: "Saya ke sini ingin membahas rencana kita terkait lokasi dan dress code pakaian untuk pemotretan buku tahunan sekolah, pak."
Permintaan
Wali Kelas: "Oh iya, jadi bagaimana, Fik? Apa semua anggota kelasnya setuju dengan lokasi yang Bapak usulkan di lingkungan alam sebagaimana kakak kelas kalian terdahulu?"
Pemenuhan
Fikri: "Hasil diskusi kami di kelas tadi, para siswa tidak setuju pak. Karena tempatnya yang memang jauh dari sini, kami takut ketika siswa sudah sampai di tempat, mereka sudah kelelahan setelah melalui perjalanan yang jauh."
Wali Kelas: "Baiklah kalau begitu, Bapak juga khawatir sebenarnya kalau terlalu jauh dan anak-anak juga jadi kelelahan duluan. Tapi, apa ada usulan lain dari kalian?"
Penawaran
Fikri: "Kami lebih memilih untuk melakukan pemotretan buku tahunan sekolah di cafe dekat sekolah, pak."
Wali Kelas: "Tapi kalau begitu, kalian harus mengeluarkan uang lagi untuk biaya sewa tempatnya, bukan?
Persetujuan
Fikri: "Iya, pak. Tidak apa-apa kok. Kami tidak keberatan."
Pembelian
Wali Kelas: "Bagus kalau begitu. Karena tempatnya yang lebih dekat juga akan memudahkan Bapak ketika meminta persetujuan kepala sekolah nantinya. Bapak setuju, Fik."
Penutup
Fikri: "Baik, pak. Terima kasih banyak. Saya pamit ke kelas lagi, ya."
Wali Kelas: "Silakan."
Contoh Teks Negosiasi tentang Berkemah #33
Orientasi
Selepas kegiatan mengajar, Pak Amru ingin berkemah sore ini, tapi ia tidak memiliki peralatan untuk berkemah. Kemudian, ia teringat ada salah satu temannya, yaitu Bu Piti memiliki peralatan kemah. Pak Amru pun segera menghubunginya.
Pak Amru: "Halo, assalamu'alaikum."
Bu Piti: "Waalaikumsalam. Ya Am, ada apa?"
Permintaan
Pak Amru: "Ini Pit, sore ini aku ingin berkemah. Apa aku boleh meminjam peralatan berkemah milikmu?"
Pemenuhan
Bu Piti: "Ya, tentu saja boleh. Memang akan dipinjam sampai berapa lama?"
Pak Amru: "Ya, kira-kira seminggu, Pit. Bagaimana?"
Penawaran
Bu Piti: "Wah, kalau seminggu tidak bisa, Am. Mungkin hanya bisa 3 hari."
Pak Amru: "Apa tidak bisa lebih lama? Bagaimana kalau 5 hari?"
Bu Piti: "Mungkin 4 hari cukup, Am."
Persetujuan
Pak Amru: "Baiklah, 4 hari saja. Oke?"
Bu Piti: "Oke, kapan kamu mengambil peralatannya?"
Penutup
Pak Amru: "Setelah ini aku akan pergi ke rumahmu dan mengambilnya. Terima kasih, Pit. Assalamu'alaikum."
Bu Piti: "Sama-sama. Waalaikumsalam.
Akhirnya, Pak Amru mendapatkan peralatan kemah yang dibutuhkannya dan segera mengambilnya di rumah Bu Piti dengan kesepakatan akan dikembalikan setelah 4 hari.
Contoh Teks Negosiasi dalam Pembelian Tas #34
Orientasi
Pada Minggu sore seorang anak remaja yang bernama Budi berkunjung ke toko hendak membeli tas sekolah karena tas yang ia pakai selama ini telah rusak. Ia mendatangi satu di antara toko penjual tas di kawasan pertokoan.
Sesampainya di toko tersebut, Budi bertanya-tanya kepada si penjual tentang kisaran harga dan kualitas tas yang dijual di toko tersebut.
Permintaan
"Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana yah pak?"
"Oh iya Dek, harga tas di sini bermacam-macam, mulai harga Rp100.000 sampai Rp500.000."
"Oh begitu yah. Apa boleh melihat model dan warna tasnya Pak?"
Pemenuhan
"Boleh Dek, di sebelah sini. Ikut Bapak saja."
Budi pun mengikut si penjual berkeliling melihat-lihat tas. Di satu di antara rak, Budi melihat tas yang membuatnya tertarik, ia suka model dan warnanya. Ia menghampiri rak tersebut dan menanyakan harga tasnya ke penjual.
"Kalau boleh tahu harga tas yang ini berapa ya Pak?"
"Kalau yang ini harganya Rp250.000, Dek."
Penawaran
Budi merasa harga tersebut mahal, tetapi ia terlanjur suka dengan tasnya. Ia pun mencoba menawar.
"Kok, mahal banget ya Pak, apa tidak bisa ditawar?"
"Iya Dek, karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus. Memangnya mau ditawar berapa Dek?"
"Rp180.000 aja pak tasnya"
"Aduh Dek, kalau harga segitu belum bisa."
"Saya tambah deh Pak Rp10.000, jadi Rp190.000 bagaimana Pak?"
"Maaf dek belum boleh turunnya terlalu banyak. Begini saja, Bapak turunkan menjadi Rp235.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah."
"Turunin dikit dong Pak, Rp220.000 aja."
Persetujuan
"Iya deh kalau begitu, boleh diambil dengan harga segitu"
Penutup
Setelah sepakat dengan harga tasnya, mereka berdua beranjak menuju tempat kasir untuk membayar harga tas. Akhirnya, Budi mendapatkan tas sekolah yang ia inginkan.
Contoh Teks Negosiasi Penjual Ikan Keliling #35
Orientasi
Pagi itu, penjual ikan keliling yang biasa mengelilingi kompleks perumahan di mana Bu Wati tinggal, datang. Bu Wati yang memang sudah berlangganan dengan penjual ikan kemudian menghampiri dan mulai mencari ikan yang hendak dibeli.
Permintaan
Langsung saja Bu Wati memilih jenis ikan yang dibawa oleh penjual. Ketika hendak menentukan jenis ikan yang akan dibeli, antara ikan bandeng dan ikan baronang, Bu Wati menanyakan kepada penjual mengenai kualitas kedua jenis ikan tersebut.
Pemenuhan
Sang penjual mengatakan bahwa semua ikan yang dibawanya kesegarannya terjamin karena baru subuh tadi diambil dari tempat pelelangan ikan. Karena ikan baronang tampak lebih baik daripada ikan bandeng maka Bu Wati memilih membeli ikan Baronang. Namun, ia tiba-tiba teringat dengan suaminya yang sangat ingin memakan ikan bandeng maka ia putuskan untuk membeli ikan bandeng.
Setelah memutuskan membeli ikan bandeng, Bu Wati kemudian menanyakan berapa harga yang ditawarkan oleh penjual ikan tersebut. Seekor ikan bandeng dihargai Rp15.000, tapi jika membeli sebanyak empat ekor harganya cuma Rp50.000 saja. Bu Wati merasa harga yang ditawarkan penjual terlalu mahal mengingat ikan bandeng yang sering ia beli di pasar harganya hanya Rp10.000 per ekornya.
Penawaran
Maka, Bu Wati menawar ikan bandeng tersebut dengan harga Rp40.000 untuk empat ekor. Sang penjual menolak dengan alasan ia tidak mendapatkan keuntungan jika menjual ikannya dengan harga yang ditawarkan Bu Wati. Kemudian, penjual ikan menurunkan sedikit dari harga semua yakni Rp47.000. Namun, Bu Wati merasa jika harga tersebut masih tergolong mahal untuk ikan bandeng.
Persetujuan dan Pembelian
Bu Wati kemudian menaikkan sedikit tawarannya menjadi Rp43.000. Si penjual ikan menyetujui penawaran kedua Bu Wati karena dia merasa harga ini sudah cocok dan bisa mendapatkan sedikit keuntungan.
Penutup
Di sisi lain, Bu Wati juga merasa harga ini pantas untuk ikan bandeng. Kalaupun ada perbedaan harga dari ikan yang sering ia beli di pasar, hanya Rp3.000 saja. Setelah harga disepakati, Bu Wati membayar ikan bandeng yang dibelinya.
Struktur Teks Negosiasi
Masih dari Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X, struktur teks negosiasi umumnya terbagi menjadi 7 bagian. Berikut struktur teks negosiasi dan penjelasannya:
- Orientasi: Berupa kalimat pembuka, biasanya dimulai dengan salam. Bagian ini berfungsi untuk memulai negosiasi.
- Permintaan: Berupa surat ataupun jasa yang ingin dibeli oleh pembeli atau konsumen.
- Pemenuhan: Barang atau jasa dari pemberi jasa atau penjual yang diminta oleh pembeli atau konsumen.
- Penawaran: Puncak dari negosiasi, pada bagian ini biasanya terjadi tawar menawar.
- Persetujuan: Keputusan antara dua belah pihak untuk penawaran yang sudah
dilakukan. - Pembelian: Keputusan konsumen jadi menerima atau menyetujui penawaran tersebut. Bagian ini umumnya ada pada teks dengan topik transaksi jual beli.
- Penutup: Berupa kalimat penutup atau salam penutup.
Langkah-Langkah Menulis Teks Negosiasi
Setelah memahami dengan baik struktur teks negosiasi, detikers juga harus mengetahui langkah-langkah penulisannya, antara lain:
- Menentukan ide pokok atau topik dalam sebuah cerita yang akan dibahas dalam teks negosiasi. Ide teks dapat diperoleh dari pengalaman pribadi ataupun orang lain.
- Menentukan tokoh atau pihak yang bersengketa dalam teks negosiasi. Tokoh yang dibuat minimal berjumlah dua orang. Mereka terdiri dari pihak pertama sebagai pengajuan negosiasi dan pihak kedua yang menjadi pemberi penawaran.
- Menentukan latar waktu dan tempat kejadian negosiasi berlangsung. Latar ini dapat disesuaikan dengan topik atau tema cerita yang diangkat.
- Membuat alasan rasional dalam menentukan solusinya. Hal ini karena penyelesaian masalah dalam negosiasi harus dilakukan melalui pertimbangan dan persetujuan kedua belah pihak.
- Mencari sumber atau bahan referensi untuk topik yang akan diangkat. Sehingga pembahasan tentang topik yang diangkat tidak melebar ke topik lain.
- Mengembangkan isi teks negosiasi berdasarkan strukturnya.
Nah, itulah contoh teks negosiasi lengkap dengan struktur dan langkah penulisannya. Semoga artikel ini bermanfaatya,detikers!
(alk/alk)