- Contoh Resensi Buku Fiksi #1
- Contoh Resensi Buku Fiksi #2
- Contoh Resensi Buku Fiksi #3
- Contoh Resensi Buku Fiksi #4
- Contoh Resensi Buku Fiksi #5
- Contoh Resensi Buku Fiksi #6
- Contoh Resensi Buku Non Fiksi #1
- Contoh Resensi Buku Non Fiksi #2
- Contoh Resensi Buku Non Fiksi #3
- Contoh Resensi Buku Non Fiksi #4
- Contoh Resensi Buku Non Fiksi #5
- Contoh Resensi Buku Non Fiksi #6
- Contoh Resensi Buku Non Fiksi #7
- Contoh Resensi Buku Non Fiksi #8
- Contoh Resensi Buku Non Fiksi #9
- Unsur-unsur Resensi Identitas Buku Ikhtisar Buku Kepengarangan Kelebihan dan Kelemahan Buku
- Langkah-langkah Menulis Resensi Menentukan Buku yang Akan di Resensi Menulis Identitas Buku Menulis Rangkuman atau Sinopsis Buku Mengemukakan Kelebihan dan Kekurangan Buku
Resensi berfungsi sebagai penggambaran jelas mengenai sebuah buku atau karya lainnya. Lantas, seperti apa contoh dan bagaimana cara membuat resensi buku yang baik?
Melansir dari Buku Teks Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia, resensi adalah suatu ulasan berbentuk tulisan tentang nilai sebuah buku dan karya lainnya. Resensi ditulis untuk menginformasikan kepada pembaca tentang sebuah karya yang layak dibaca.
Untuk lebih jelasnya, berikut detikSulsel telah merangkum dari berbagai sumber 15 contoh resensi buku beserta unsur dan langkah-langkah membuatnya. Simak yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Resensi Buku Fiksi #1
Judul buku: Hujan Kepagian
Penulis: Nugroho Notosusanto
Pengarang Penerbit: Balai Pustaka
Tahun Terbit: 2011
Jumlah Halaman: vi+62 halaman
Kumpulan cerpen Hujan Kepagian terdiri atas 6 buah cerita. Cerpen tersebut mengisahkan tentang kesaksian tentang revolusi kemerdekaan. Perlu diketahui bahwa tidak banyak karya sastra menampilkan kisah-kisah di revolusi, yang kisahnya dialami sendiri oleh pengarangnya.
Perang yang diceritakan dalam cerpen tidak hanya dilihat dari sudut peristiwa yang berkaitan dengan tindakan-tindakan serba heroik para pelakunya. Dalam buku Hujan Kepagian ini juga bisa dilihat banyak sisi yang lebih manusiawi. Pengarangnya sendiri juga terlibat langsung dalam perjuangan kemerdekaan saat menjadi anggota tentara pelajar.
Pada buku Hujan Kepagian merupakan cerita nonfiksi karena pengarang mengisahkan. kesaksian tentang revolusi kemerdekaan yang telah dialami oleh pengarang itu sendiri.
Pengalaman-pengalaman selama revolusi ini sangat menarik. Dalam buku ini antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya terdapat keterkaitan sehingga mampu menarik pembaca. Dilihat dari isinya ceritanya sangat unik, menarik sehingga layak untuk dibaca.
Dilihat dari segi bahasa yang digunakan pengarang sederhana, akan tetapi memikat. Kalimat-kalimat dalam paragraf disusun secara runtut sehingga mudah dipahami.
Kelemahan buku ini adalah kebiasaan pengarang menggunakan beberapa kosakata Belanda, sehingga pembaca kurang memahami arti kata tersebut.
Hal yang perlu kita petik dari buku kumpulan cerpen ini adalah hendaklah kita berjuang dengan hati yang suci dan tulus. Kita berjuang dengan hati yang tulus untuk mempertahankan kehidupan bernegara dan berbangsa Indonesia.
Buku kumpulan cerpen "Hujan Kepagian" ini cukup menarik, karena buku ini menceritakan kesaksian tentang revolusi kemerdekaan. Dan hanya sedikit karya sastra yang menampilkan kisah-kisah di sekitar revolusi yang dialami oleh si pengarang. Selain itu, buku ini juga memiliki amanat yang mengajak kita generasi muda untuk tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan bangsa ini dan selalu berbuat baik.
Contoh Resensi Buku Fiksi #2
Judul Buku: Sangkuriang
Penulis: Yuliadi Soekardi
Tebal Buku: 104 halaman
Penerbit: CV. Pustaka Setia
Tahun Terbit: 2002
Buku ini mengisahkan tentang seorang anak yang mencintai ibunya. Namun, cinta tersebut berwujud cinta antara pria kepada seorang wanita. Cerita ini dimulai dari Sangkuriang yang diusir oleh ibunya yang bernama Dayang Sumbi. Hal ini dikarenakan Sangkuriang membunuh anjing kesayangan Dayang Sumbi yang merupakan jelmaan ayah Sangkuriang.
Suatu hari, Sangkuriang kembali ke desanya dan jatuh cinta dengan Dayang Sumbi yang merupakan ibunya. Namun, keduanya tidak saling mengenal karena Dayang Sumbi begitu cantik. Namun, suatu hari kebenaran terungkap bahwa Sangkuriang adalah anaknya. Kisah cinta ibu dan anak ini menjadi asal mula adanya Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat.
Kelebihan buku ini menggunakan bahasa yang bagus sehingga mudah dipahami pembaca. Selain itu, sampul bukunya berwarna sehingga menarik dan disukai banyak anak-anak.
Kekurangan di dalam buku ini dijumpai beberapa penulisan yang kurang tepat. Kertas mudah robek karena kurang berkualitas. Gambar di dalam buku tidak berwarna sehingga kurang menarik.
Contoh Resensi Buku Fiksi #3
Judul Buku: Sang Pemimpi
Penulis: Andrea Hirata
Tebal Buku: 292 halaman
Penerbit: PT. Bentang Pustaka
Tahun Terbit: 2008
Novel karya Andrea Hirata ini mengisahkan tentang kehidupan tiga anak Melayu Belitong bernama Arai, Ikal dan Jimbron. Kehidupan mereka penuh perjuangan, lika-liku dan tantangan sehingga mereka yakin dengan adanya kekuatan cinta, adanya rasa percaya terhadap kekuatan mimpi dan kekuasaan Tuhan. Mereka duduk di bangku SMA dan bekerja menjadi kuli ikan untuk bertahan hidup.
Di SMA Negeri Bukan Main, terdapat kepala sekolah yang baik dan bijaksana. Beliau bernama Pak Balia. Selain itu, ada tokoh antagonis yang ditakuti siswa, beliau bernama Pak Mustar. Beliau menjadi galak karena anaknya tidak diterima di SMA Negeri Bukan Main.
Ikal, Jimbron dan Arai pernah melanggar peraturan sekolah dengan menonton film di bioskop sehingga dihukum oleh Pak Mustar. Mereka bertiga diminta untuk berakting membersihkan WC di lapangan sekolah.
Arai dan Ikal masih mempunyai hubungan darah. Ketika Arai duduk di bangku kelas 1 SD ibunya meninggal dan saat duduk dibangku kelas 3 ayahnya meninggal. Hal ini menyebabkan di kampung Melayu dikenal sebagai Simpai Keramat.
Kelebihan di dalam novel tersebut mengandung nilai moralitas dan sosialisme. Alur ceritanya menarik sehingga mudah dimengerti dan menginspirasi para pembaca.
Kekurangan novel dijumpai beberapa bahasa kiasan sehingga bagi pembaca pemula akan kesulitan saat membacanya.
Contoh Resensi Buku Fiksi #4
Judul Buku: Milea: Suara dari Dilan
Pengarang: Pidi Baiq
Penerbit: Pastel Books
Tahun Terbit: Agustus - 2016
Tebal Halaman: 360 halaman
Novel ini adalah seri ketiga dari novel Dilan, Dia Dilanku Tahun 1990 dan Dilan, Dia Dilanku Tahun 1991. Jika tidak mengikuti dua novel sebelumnya, pasti akan kebingungan untuk menyimak novel Milea ini. Novel ini seakan menjawab keresahan pembaca novel Dilan sebelumnya, karena di novel Milea ini seolah semua pertanyaan dan kebingungan pembaca akan terjawab.
Novel ini mengambil sudut pandang dari Dilan. Penceritaannya juga menjawab dan mengklarifikasi pernyataan atau cerita dari Milea. Seperti penyebab Akew meninggal, lalu kenapa Dilan ada di kantor polisi. Dilan tidak ditahan karena kasus Akew meninggal. Termasuk latar belakang cerita Dilan yang meramal Milea saat pertama kali kenalan.
Dilan itu teman yang baik. Dilan itu juga pacar yang baik. Dan sebenarnya, Dilan juga murid yang baik untuk guru-guru yang bisa mengerti dirinya. Mungkin, guru-guru bisa membaca novel ini agar tahu bagaimana bersikap pada anak-anak istimewa seperti Dilan dan kawan-kawannya. Mereka tidak perlu dihukum, tidak perlu diceramahi panjang lebar. Cukup dimengerti dan sedikit memberi mereka perhatian dengan cara yang lebih bersahabat. Kisah percintaan Dilan dan Milea, persahabatan, keluarga, hingga kesedihan bersatu dalam buku ini.
Kelebihan buku :
- Cover bukunya sangat kekinian dan sesuai target sasarannya yaitu remaja.
- Banyak puisi-puisi yang diselipkan dalam buku jadi membuat pembaca dapat senyum-senyum sendiri.
- Model penceritaannya dibuat sangat jelas dan terstruktur, jadi ketika membaca dari awal, dapat langsung membayangkan di buku seri Dilan yang pertama dan kedua.
- Novel Milea dan juga versi sebelumnya sangat tampak seperti kisah nyata. Walaupun banyak yang beranggapan cerita dalam novel ini fiksi, tapi penceritaannya sangat tidak berlebihan dan seperti mengalir apa adanya.
- Dari dialog dan penjelasan adegan di dalam setiap kalimat tidak berlebihan, sehingga tidak membuat pembaca yang "baru mulai belajar membaca novel" tidak lelah untuk mengikuti jalan ceritanya.
- Cerita sangat ringan, dapat dibaca oleh semua kalangan umur.
Kekurangan buku :
- Ending di buku ini membosankan, karena ending kisah cinta Milea dan Dilan telah diungkap di novel seri Dilan sebelumnya.
- Terdapat beberapa adegan yang membuat penasaran "apakah lazim seseorang melakukan hal itu di tahun 90-an". Hal ini kembali lagi di riset penulisnya, karena mungkin bagi beberapa pembaca merasa ini sedikit janggal.
Contoh Resensi Buku Fiksi #5
Judul: ATHEIS
Pengarang: Achdiat K. Mihardja
Penerbit: Balai Pustaka
Tahun terbit: cetakan pertama 1949
Tebal halaman: 232 halaman
Ukuran buku: 13,5 x 20 cm
ISBN: - , BP - 0080
Harga: Rp 45.000,00
Atheis adalah buku novel karya Achdiat Karta Mihardja tahun 1949 yang menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang, di mana dari kecil dididik menjadi anak yang saleh. Tetapi ketika ia menginjak usia pertengahannya, karena jauh dari orang tuanya, dia mengalami kemerosotan. Akibatnya dia menjadi seperti orang atheis yang lupa segala-galanya. Semua itu berawal dari pertemuannya dengan seorang gadis yang kemudian menjadikan hatinya yang keras dan saleh itu, menjadi berhati lemah dan lupa segala-galanya.
Mengenai penulis Achdiat Karta Mihardja (lahir di Cibatu, Garut, Jawa Barat, 6 Maret 1911). Berpendidikan AMS-A Solo dan Fakultas Sastra dan Filsafat UI. beliau pernah bekerja sebagai guru Taman Siswa, redaktur Balai Pustaka, Kepala Jawatan Kebudayaan Perwakilan Jakarta Raya, dosen Fakultas Sastra UI (1956-1961), dan sejak 1961 hingga pensiun dosen kesusastraan Indonesia pada Australian National University, Canberra, Australia.
Cerita ini tentang keguncangan jiwa seorang pemuda yang sebelumnya sangat taat beragama, namun karena keluguannya, ia terpengaruh pemikiran kaum aterialistis atau falsafah kebendaan sehingga ia kehilangan keyakinan akan ketuhanan dan ia mulai meninggalkan norma-norma agama.
Kelebihan :
Bahasa yang digunakan dalam novel ini cukup mudah dipahami oleh khalayak umum, sehingga dapat mudah untuk dimengerti. Dalam novel ini adalah menggunakan tiga sudut pandang sekaligus dan jarang dilakukan oleh penulis-penulis novel lainnya. Keseluruhan unsur tersebut sangat mendukung tema dan alur penceritaan tentang kepercayaan dan kesadaran diri tentang agama
Kekurangan :
Terlalu mahal untuk Novel seukuran seperti itu. Bukunya sudah tidak terbit lagi, dan sekarang bukunya pun sangat tua jika itu ada.
Contoh Resensi Buku Fiksi #6
Judul Buku: Negeri 5 Menara
Penulis: Ahmad Fuadi
Tebal Buku: 423 halaman
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2009
Novel karya Ahmad Fuadi ini sudah difilmkan. Tokoh utama di dalam novel ini adalah Alif. Ia lahir di Minangkabau. Sejak kecil, Ia mempunyai cita-cita menjadi seperti B. J. Habibie. Oleh karena itu, setelah SMP Ia berencana melanjutkan SMU di Padang. Ia berharap dapat kuliah di jurusan yang diinginkannya.
Amak Alif berkeinginan Ia menjadi penerus Buya Hamka. Hal ini membuat impian Alif kandas. Orang tuanya menawari untuk sekolah agama atau pergi ke pondok pesantren. Alif sempat kesal, namun Ia tidak ingin mengecewakan orang tuanya. Akhirnya, Ia masuk pondok. Pamannya memberi saran untuk masuk ke Pondok Pesantren modern Gontor di Jawa Timur.
Awalnya Alif menjalaninya dengan setengah hati, namun akhirnya Ia tetap ingin melanjutkan di pondok pesantren karena mendengar kalimat bahasa Arab "Man Jadda Wajada" yang artinya adalah barang siapa bersungguh-sungguh pasti bisa.
Di pondok, Ia memiliki teman baru yang berasal dari berbagai daerah. Mereka adalah Raja, Dulmajid, Said, Atang dan Baso. Mereka habiskan waktu sehari-hari dengan hafalan Al-Qur'an, belajar bahasa Arab dan bahasa Inggris siang malam. Pada tahun pertama, mereka merasa berat namun tahun-tahun berikutnya mereka jalani dengan penuh warna dan pengalaman.
Suatu hari Baso keluar dari pondok, hal ini menggugah semangat Alif dan teman-temannya untuk segera lulus dan menjadi orang sukses serta mewujudkan impiannya untuk pergi ke benua Eropa dan Amerika.
Akhirnya, impian merekan terwujud. Alif berada di Amerika, Atang di Afrika, Raja di Eropa, Baso di Asia, Said dan Dulmajid di Indonesia. Anda dianjurkan untuk tidak meremehkan suatu impian karena Allah Maha Mendengar.
Kelebihan
Ceritanya menarik dan membuat pembaca penasaran untuk mengetahui lebih lanjut kehidupan di dunia pesantren. Di dalam novel ini banyak dijumpai motivasi.
Kekurangan
Bagian klimaks ceritanya kurang menonjol dan penjelasan mengenai kehidupan beberapa tokoh dalam novel tersebut kurang.
Contoh Resensi Buku Non Fiksi #1
Judul: Buku Daripada Bete, Nulis Aja!
Penulis Penerjemah: Caryn Mirriam Goldberg Lusy Widjaja
Penerbit : Kaifa
Cetakan : 2003
Tebal : 225 halaman
Anda sedang bete? Nulis aja! Begitulah inti dari buku ini. Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa, konon katanya adalah bakat yang dibawa seseorang sejak lahir. Namun, tidak semua orang mau dan mampu mengembangkan bakat itu menjadi tulisan yang dapat dinikmati dirinya maupun orang lain. Nah, buku ini mengajak kita untuk mengembangkan potensi terpendam tersebut.
Buku menarik dengan sasaran pembaca para remaja ini ditulis oleh Caryn Mirriam Goldberg, seorang penyair Amerika yang mulai menulis sejak remaja. Ditulis dengan gaya bahasa remaja, buku ini terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama dengan topik "Cobalah! Memahami Diri dengan Menulis" berisi 12 alasan-alasan mengapa meletakkan pena di atas kertas sangat penting dan bermanfaat, bagaimana berpikir seperti penulis dan cara peningkatan kreativitas, serta kiat-kiat menulis untuk melatih dan mengasah keterampilan menulis.
Bagian kedua dengan topik "Menyelami Hidup: Membuat Gelombangmu Sendiri" dirancang untuk mendorong kebiasaan menulis. Bagian ini berisi aktivitas-aktivitas menulis yang membantu pembaca memahami dunianya, dirinya, perasaannya, dan masa depannya. Di sini ditemukan bahwa menulis itu gagasan yang tidak pernah kering ialah hidup si penulis itu sendiri.
Bagian ketiga dari buku ini bertopik "Penghalusan: Mengapa harus revisi?". Di bagian ini akan ditemukan alasan mengapa harus menyunting.
Buku ini ditutup dengan topik "Anggaplah Rumah Sendiri: Menulis di Tengah Masyarakat." Di bagian ini dibahas pentingnya berhubungan dengan pembaca dan penulis lain, mengikuti kursus menulis, mengikuti klub baca, bergabung dengan kelompok penulis, dan berusaha agar karyanya diterbitkan dijelaskan di sini. Bagian ini memuat pula informasi-informasi berguna tentang manfaat dan tantangan dalam menerbitkan tulisanmu.
Berdasarkan pengalamannya, Caryn melengkapi buku ini dengan contoh-contoh tulisan dari para remaja, saran-saran dan kutipan-kutipan dari penulis ternama, berbagai data yang menunjukkan jalan ke arah buku-buku, situs internet, dan piranti berguna lainnya. Buku ini dapat menjadi jembatan bagi setiap orang untuk mengembangkan potensi dirinya melalui menulis perjalanan ke dalam dirinya dan ke dunia luar. Seperti yang dikatakan oleh Henry Miller, "Menulis, bagaikan hidup itu sendiri adalah sebuah perjalanan penemuan." Selamat membaca dan mencoba menulis, dan menulis!
Contoh Resensi Buku Non Fiksi #2
Judul Buku: Kuasai Lebih Cepat, Buku Pintar Accelerated Learning
Pengarang Buku: Colin Rose
Penerbit Buku: Kaifa Mizan
Tahun Terbit: 2003
Penerjemah:Femmy Syahrini
Tebal Buku :193 halaman
Buku Kuasai Lebih Cepat, Buku Pintar Accelerated Learning ini adalah salah satu buku yang dikemas Kaifa Mizan secara simple dan jelas. Buku ini berisi beberapa tips agar pembaca mampu belajar dan memahami lebih cepat dalam berbagai ilmu.
Belajar cepat sangat dibutuhkan di abad ke-20 ini. Arus informasi semakin mudah terakses dan berkembang sedemikian cepatnya, membuat kita harus belajar dengan cepat. Belum lagi ilmu pengetahuan yang terus berkembang dan meningkat.
Buku ini menawarkan konsep belajar cepat tanpa membuat pembacanya merasa kelelahan. Oleh karena itu, buku ini akan memberikan tips, bahwa belajar cepat harus memaksimalkan potensi otak yang kita miliki.
Sebagai penggugah penulis menyatakan bahwa otak manusia merupakan sebuah alat yang sangat canggih dan hebat. Tetapi tidak terdapat buku panduan penggunaannya.
Setelah menguatkan pembaca bahwa otak kita mempunyai potensi yang sangat luar biasa, penulis pun menggugah pembaca dengan meyakinkan kesadaran diri pembaca bahwa kita semua bisa menjadi orang yang sukses.
Selain tips-tips praktis yang menggugah pembaca, buku ini pun memaparkan beberapa bekal kepada orang tua, guru, pelatih dan siswa agar mampu memaksimalkan potensi diri yang mereka miliki.
Selain isinya yang inspiratif, buku ini mempunyai tampilan yang sangat menarik dan elegan. Desain cover maupun desain isi buku menjadikan pembaca nyaman pada saat membaca buku ini.
Terlebih, buku ini dilengkapi dengan beragam informasi seputar kesuksesan orang-orang terkenal dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Buku ini sangat cocok dibaca oleh siswa, mahasiswa, guru, orang tua atau siapa pun yang ingin belajar dan sukses. Harga buku ini tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan kualitas tampilan dan isi yang akan kamu pelajari nantinya.
Contoh Resensi Buku Non Fiksi #3
Judul Buku: Muhammad Al Fatih 1453
Penulis: Felix Siauw
Penyunting: Salman Iskandar
Penerbit: Al Fatih Press
Cetakan: Kelima, November 2013
Tebal Buku: XXVI + 320 halaman
ISBN: 978 602 17997 03
Menekuni sejarah, terutama yang berkaitan dengan sejarah Agama Islam, akan sangat memberikan motivasi dan renungan yang membuat kita berpikir dan melakukan hal yang lebih baik dari sebelumnya.
Maka dari itu, jangan pernah sekali-kali meninggalkan sejarah Agama Islam apalagi melupakannya.
Buku "Muhammad Al Fatih 1453" merupakan buku yang mengisahkan tentang penaklukkan Kota Konstantinopel oleh seorang Panglima Besar pada saat itu.
Konstantinopel merupakan sebuah kota yang sangat strategis karena terletak di persimpangan antara Benua Asia dan Benua Eropa. Kota yang mempunyai pelabuhan paling sibuk pada saat itu.
Konstantinopel adalah kota yang mendapatkan kesempatan terhormat dengan menjadi salah satu dari tiga peradaban terbesar di Dunia sekaligus mendapatkan gelar "Kota dengan Sistem Pertahanan Terbaik" pada saat itu.
Hampir puluhan percobaan untuk dapat menaklukkan kota tersebut, tapi semuanya gagal. Hingga 8 abad lamanya akhirnya kota tersebut dapat ditaklukkan.
Konstantinopel merupakan sebuah kota yang mempunyai benteng pertahanan berlapis tiga dengan ketinggian benteng pertahanan kurang lebih 20 meter.
Kota dengan pertahanan terkuat itu ternyata dapat ditaklukkan oleh seorang Sultan yang menjadi seorang tokoh besar Agama Islam, siapakah dia ?
Buku "Muhammad Al Fatih 1453" adalah buku yang menceritakan biografi seorang tokoh besar, tokoh yang mendapatkan julukan "Sebaik-baik panglima", tokoh yang mampu menggerakkan pasukannya untuk berjuang menaklukkan Kota Konstantinopel dengan pertahanan terkuat pada saat itu.
Muhammad Al Fatih adalah seorang ilmuwan dan ulama yang telah menghafal Al-Qur'an semenjak masih kecil, serta mempunyai kemampuan dalam berbahasa. Ia hafal dan paham terhadap 7 bahasa.
Kehidupan beliau sangat akrab dengan budaya keilmuan, selama masa pendidikannya beliau didampingi oleh dua ulama terbaik pada waktu itu.
Muhammad Al Fatih adalah seorang panglima perang yang sangat meyakini bisyarah (kabar) dari Nabi Muhammad SAW, yaitu :
"Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan." (HR. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335)
Seluruh kehidupannya ia dedikasikan untuk tujuan yang mulia ini. Beliau menjadi panglima perang sekaligus menjadi gubernur pada umur 21 tahun dan terus melakukan penaklukkan demi penaklukkan sampai beliau wafat ketika ingin menaklukkan Kota Roma.
Sampai saat ini Kota Roma belum pernah ditaklukkan oleh panglima mana pun.
Kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan: Pembaca dapat menekuni dan mempelajari sejarah umat Islam sebagai motivasi dalam beribadah.
Kekurangan: Dalam buku ini masih terdapat beberapa kata yang masih belum bisa dipahami.
Contoh Resensi Buku Non Fiksi #4
Judul Buku: 7 Keajaiban Rezeki
Penulis Buku: Ippho D. Santoso
Penerbit Buku: Elex Media Komputindo
Tanggal Terbit: April 2010
Jumlah Halaman: 191
Buku ini terdiri dari beberapa bab. Kita akan mengupas satu per satu untuk masing-masing babnya. Berikut ini penjelasannya :
Bab 1 Sidik Jari Kemenangan
Semua orang mempunyai sidik jari masing-masing. Tentunya sidik jari antara satu dengan yang lainnya berbeda. Di dalam sidik jari ini tersimpan sebuah kekuatan yang sangat luar biasa yang akan membawa kita untuk menuju kesuksesan yang kita cita-citakan.
Bab 2 Sepasang Bidadari
Tahukan kamu apa maksud dari sepasang bidadari? Yang dimaksud sepasang bidadari di sini adalah orang tua kita. Kita tidak akan pernah bisa terlahir ke dunia ini tanpa adanya orang tua. Orang tua adalah awal dari segalanya. Seluruh ridho Allah selalu ikut dalam ridho orang tua. Terutama untuk mempermudah terbukanya pintu rezeki. Salah satu kiat atau tips untuk membuka pintu rezeki adalah menjaga hubungan baik dengan orang tua kita.
Bab 3 Golongan Kanan
Semua orang tentunya mempunyai otak yang sama. Baik beratnya, jumlah selnya, sarafnya, dan yang lain sebagainya. Hanya kualitas dan kapasitas otak yang berbeda-beda. Otak seseorang dibagi menjadi 2 bagian yaitu otak kanan dan otak kiri.
Otak kiri berhubungan dengan ilmu pasti, algoritma, dan cenderung teratur. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan gambar, musik, imajinasi. Di Dunia ini khususnya di Indonesia golongan kiri lebih mayoritas dibandingkan dengan golongan kanan.
Bab 4 Simpul Perdagangan
Sebuah negara dibagi menjadi 2, yaitu negara maju dan negara berkembang. Negara berkembang yang ingin menjadi negara yang maju harus mempunyai warga negara yang 2% bermata pencaharian sebagai pedagang atau seorang pengusaha.
Memang pada kenyataannya negara maju seperti Jepang dan Cina mempunyai penduduk yang sebagian besar adalah pedagang.
Bab 5 Perisai Langit
Alam menyediakan segalanya untuk kebutuhan hidup kita di Dunia. Di dunia seperti ini hukum sebab dan akibat memang selalu berlaku. Maka dapat dikatakan ada hukum doa dan loa (Law of Attraction). Apa yang kita berikan kepada alam, itulah yang akan alam berikan kepada kita. Jika dalam doa kita memberikan energi yang positif bagi alam, maka alam juga akan bereaksi positif kepada kita.
Bab 6 Pembeda Abadi
Jika kita ingin untuk menjadi golongan kanan dan menjadi seorang pengusaha atau pemimpin untuk memajukan negara Indonesia ini, maka kita harus mempunyai ciri khas yang disebut pembeda abadi.
Seorang pemimpin harus mempunyai sesuatu yang berbeda dari orang lain. Untuk menjadi sesuatu yang muncul di antara mereka, kita harus mempunyai pembeda abadi agar kita dapat di ingat atau ditandai di benak banyak orang.
Bab 7 Pelangi Ikhtiar
Yang dimaksud dengan ikhtiar dalam ilmu keagamaan adalah berusaha dan berdoa. Sedangkan yang dimaksud dengan pelangi adalah jika kita menggabungkan kiat dari yang pertama sampai yang ketujuh ini.
Kita pasti akan membuat diri kita mempunyai sesuatu kekuatan besar dan luar biasa. Satu hal lagi yang tidak boleh ketinggalan adalah bersedekah. Dalam sedekah juga tersimpan sebuah energi yang tidak kalah penting dan sangat dahsyat dampaknya untuk kehidupan kita.
Jika seseorang ingin menjadi seorang dermawan dan kaya, maka tidak perlu dan tidak harus pusing untuk menjadi sarjana atau pegawai negeri.
Kelebihan: Dilihat dari isi dan pemaparannya, buku ini sangat bagus sekali. Terutama untuk mengasah otak kanan, kreativitas, dan imajinasi. Serta dalam buku ini terdapat penjelasan bagaimana caranya menguasai pintu-pintu rezeki dengan otak kanan serta melibatkan ilmu agama dan Allah di dalamnya.
Kekurangan: Menurut saya, buku ini hampir tidak memiliki kekurangan karena sangat berkualitas dan bermanfaat sekali untuk saya. Akan tetapi ada sedikit kekurangan, yaitu kurangnya ilustrasi dalam bentuk gambar. Sehingga ketika membaca agak sedikit bosan karena semuanya tulisan.
Contoh Resensi Buku Non Fiksi #5
Judul Buku : Ilmu Pengetahuan Sosial
Pengarang Buku : Drs. Suwarto W.A, M.Pd dan Drs. Agus Sumali, M.M
Penerbit Buku : Yudistira
Tahun Terbit : 2007
Jumlah Halaman : i-vi + 84
Hak dan kewajiban yang sama konon dibawa oleh setiap insan sejak ia terlahir ke dunia ini. Kemudian insan ini mengalami diferensiasi yang sangat menakjubkan. Kesempatan dalam bermasyarakat di kotak-kotakkan ke dalam kelas sosial, status, dan asal-usul.
Manusia memang dilahirkan sama, akan tetapi masyarakat kemudian membeda-bedakannya sendiri. Filosof Prancis J.J Rousseau berpendapat bahwa "Kesialan terbesar manusia adalah kebudayaan dan khususnya pendidikan."
Dua perkara inilah yang kemudian membuat manusia menjadi membeda-bedakan menurut kependudukan sosialnya, besarnya pendapatan, jenis kelamin, agama, warna kulit, ataupun tingkat kepandaian.
Sedangkan kalau segala tanda pangkat di copot, akta kelahiran di tiadakan, kartu penduduk di hilangkan, dan
gelar akademik dibuang, serta tidak ada lagi perbedaan sosial di dalam masyarakat.
Buku ini menceritakan tentang struktur sosial, penyebab konflik sosial, dan mobilitas sosial, kelompok sosial di dalam masyarakat multikultural serta kesamaan dan keragaman budaya yang dimiliki.
Kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan: Tata bahasa buku ini mudah dipahami, materi yang terdapat di dalamnya juga cukup lengkap dan sangat bagus, serta buku ini dilengkapi dengan soal-soal evaluasi yang dapat membuat kita berpikir lebih luas lagi.
Kekurangan: Buku ini mempunyai sedikit kekurangan yaitu kurang adanya contoh-contoh masalah atau kasus dalam beberapa poin tertentu.
Buku ini sangat bermanfaat untuk para pembaca. Tidak hanya untuk pelajar, namun juga bisa untuk umum. Buku ini sangat mudah untuk mudah dipahami, apalagi untuk pelajar. Buku ini mencakup semua tentang keadaan yang ada di dalam masyarakat.
Contoh Resensi Buku Non Fiksi #6
Judul buku: You can change your life: Aim for success
Pengarang: Aaron Lumpkin
Penerbit: Esensi
Tahun terbit: 2006
Jumlah halaman: 124 halaman
Hidup dapat bernilai jika kita sendiri bisa mengubahnya. Kita tidak bisa mengulang hidup karena hidup hanya satu kali. Maka dari itu jangan membuang kesempatan hidup yang hanya satu kali. Sesungguhnya kita semua memiliki potensi untuk menjalani kehidupan yang bermakna dan membahagiakan. Manusia hidup pasti memilik tujuan. Namun, belum sepenuhnya mereka tahu apa tujuan hidup mereka.
Dua tujuan utama buku ini adalah untuk menyemangati kita untuk memanfaatkan kekuatan kita dan memperluas cara pandang terhadap diri sendiri. Alasan pertama hidup begitu sulit adalah karena orang-orang bersikap seperti adanya. Orang tidak akan bertindak berbeda sampai mereka berubah.
Itulah yang menyebabkan bahwa orang menganggap hidup itu sulit, penuh dengan rintangan dan terasa membosankan. Faktanya, ada delapan bahaya besar dalam kehidupan yang tertulis di buku ini yang menghambat kita dalam mencapai tingkat kepuasan diri yang lebih tinggi. Kehidupan adalah pengalaman belajar yang terus menerus. Jika kita tidak bahagia, ketidakpuasan kita memiliki alasan. Sikap ini tidak mudah diatasi karena tertanam dalam jiwa kita. Namun perlu disadari bahwa kita harus menghindari delapan bahaya besar dalam kehidupan ini.
Buku ini memberitahu pembaca tentang indahnya hidup. Meski dibutuhkan kekuatan dan ketekunan untuk terus melakukan tindakan dalam hidup dan tidak menyerah. Kita perlu mengambil risiko untuk keluar dari mimpi kita. Awal menjalani hidup yang lebih bermakna adalah menyadari bahwa orang menjadi seperti adanya karena alasan tertentu, mereka tidak ditakdirkan seperti itu.
Jika kita percaya bahwa kita diciptakan karena suatu alasan, hidup kita akan menjadi sangat penting. Kita harus mengerti bahwa kita semua dibutuhkan untuk membuat dunia berputar. Setiap usaha yang dilakukan manusia pasti ada tantangannya. Tantangannya adalah berusaha menerima diri kita seperti adanya dengan segala kekurangan, cacat, dan kelemahan, di dunia yang mengagungkan kecantikan, kekuatan, pencapaian, pemuasan diri, dan kecukupan diri. Kita harus berhenti berusaha menjadi orang lain. Jadilah diri sendiri.
Walaupun terdengar bodoh, kita harus memilih untuk bahagia dan sukses, baik itu masuk akal atau tidak. Kita tidak akan pernah menemukan keadaan yang tepat yang memberi kita kemenangan secara tetap. Sadarilah, hambatan terbesar dalam membuat perubahan positif dalam hidup kita adalah kurangnya dorongan. Banyak dari kita menahan diri karena tidak bisa keluar dari kerangka
berpikir kita yang sekarang. Ketika merasa putus asa, kita bertindak seakan tidak ada lagi harapan, dan kita kadang merusak peluang sukses kita sendiri.
Dalam buku ini penulis mengajak pembaca untuk melihat dunia. Tentang arti sebuah hidup. Karena manusia tidak ada yang sempurna jadi perbaikilah setiap kesalahan yang telah diperbuat untuk mengubah hidup menjadi lebih baik.
Buku ini tidak hanya memotivasi pembaca atas tulisannya, di setiap akhir bab, pembaca diajak merenungkan kembali terhadap permasalahan yang telah diulas sehingga bisa membantu pembaca mengintrospeksi diri. Disertai dengan contoh cerita kehidupan orang lain, membuat tulisan ini semakin menarik karena dapat memahami permasalahan yang terjadi.
Buku ini cocok dibaca untuk semua jenis umur dan latar belakang. Terutama yang kurang memahami arti hidup karena buku ini memberi penjabaran kejelekan dan kelebihan manusia, hambatan dan tantangan hidup, serta motivasi untuk lebih menghargai hidup kita sendiri. Sehingga setiap pembacanya akan menyadari bahwa hidup merupakan satu-satunya jalan yang harus ditempuh untuk mencapai hidup yang tiada akhir suatu hari nanti.
Contoh Resensi Buku Non Fiksi #7
Judul Buku: Sapiens (Riwayat Singkat Umat Manusia)
Jenis Buku: Non fiksi-sejarah
Penulis: Yuval Noah Harari
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Cetakan: Kelima
Jumlah Halaman: 525 halaman
Harga: Rp. 95.000.000
Tahun terbit: 2017
Buku ini dibagi menjadi 4 Bagian utama, bermula dari Revolusi Kognitif, di mana Yuval menjabarkan awal mula semesta ini dan langsung membuka pandangan kita bahwa kita tidak pernah sendirian, bahwa ada banyak keluarga kita dari Genus yang sama yakni "Homo". Yuval juga menunjukkan data yang mendukung setiap buah pikirnya, seperti kepunahan beberapa spesies yang dia beri judul "Bahtera Nuh", yang jika kita hubungkan dengan kisah para Nabi saat kita masih kecil itu sangat masuk akal.
Bagian kedua dari buku ini adalah Revolusi Pertanian, Yuval amat sederhana menjelaskan kepada pembaca untuk memahami bagaimana sapiens yang awal mulanya merupakan pemburu-pengumpul kemudian beralih bercocok tanam. Tentu Yuval bukan sekedar bercerita, tapi tetap menyajikan data ilmiah dan tetap mudah untuk kita pahami, bagaimana revolusi ini amat mengubah pola hidup manusia.
Bagian ketiga berisi tentang Pemersatu Umat Manusia, di bagian ini dikisahkan awal mula manusia mengenal uang. Dan benar saja uang memang bisa menyatukan seluruh manusia. Everybody needs money bukan? Selain uang, di dalam buku ini juga dijelaskan bagaimana upaya manusia mencoba untuk menguasai manusia lain, dan berujung serakahnya manusia hingga banyak yang harus mati demi kekuasaan.
Ternyata memang dari ribuan tahun lalu manusia sudah menjadi makhluk yang memusnahkan makhluk lain. Buku ini juga mengupas bagaimana awal mula agama dan bagaimana khayalannya mampu menyatukan manusia dalam skala besar dengan mengatasnamakan Tuhan. Namun juga tidak menutupi banyaknya kematian yang diakibatkan manusia yang mengatasnamakan membela Tuhan.
Revolusi Sains menjadi bagian akhir dari buku ini, cepatnya perkembangan di dunia sains yang pasti mengubah manusia itu sendiri. Di awali dengan keinginan manusia untuk mencari keuntungan dan kuasa, diiringi juga berkembangnya penelitian yang pasti didukung untuk menambah keuntungan dan kekuasaan manusia.
Gaya bahasa Harari yang luwes dan kadang penuh humor membuat buku ini "enak" dibaca, cara penulis menjelaskan topik bahasannya dengan menganalogikan sesuatu atau
menggunakan perumpamaan tertentu sangat membantu pembaca awam seperti saya untuk memahami bahasan bahkan terkadang terlalu luwes dan sangat santai, teori-teori yang kontroversial tentu "bertaburan" di buku ini.
Salah satunya tentang asal usul manusia yang sejak dulu hingga kini diperdebatkan, Dan tentu saja banyak bahasan yang benar-benar ilmiah pula di dalam buku ini. Lengkap dengan sumber, gambar, proses, dan hasilnya. Kadang kesimpulan topik bahasan tertentu dituliskan dalam poin-poin.
Semua itu membuat kita sebagai pembaca menjadi lebih mudah dan nyaman dalam menyimak isi buku ini.
Beberapa penjabarannya mengungkapkan hal-hal sederhana yang di luar keilmiahan namun mendukung teori atau topik yang sedang dibahas. Ada banyak catatan-catatan kaki juga yang berisi berbagai keterangan tambahan.
Melalui buku Sapiens, penulis sepertinya berusaha memberikan wawasan kepada pembaca seperti apa sejarah umat manusia ditinjau dari berbagai disiplin ilmu. Terutamanya biologi dan histori. Dari ilmu biologi, asal usul alam semesta adalah dari debu, lalu menyusul teori big bang, dan manusia tak beda dengan spesies lainnya yang juga mengalami evolusi. Yuval Noah Harari tidak bermaksud "memperdebatkan" atau menyinggung secara personal soal asal usul manusia yang berdasarkan agama berasal dari nabi Adam, atau dari apa pun yang diajarkan oleh agama lain. Penulis seolah hanya ingin menyampaikan bahwa beginilah adanya manusia dari sisi biologi dan histori.
Buku Harari terbebani dengan judul Sapiens yang lebih bermakna arkeologis-antropologis dan biologis-Darwinian yang banyak penulis lainnya, biasanya diuraikan secara ketat dan benar-benar cukup memuaskan. Sebelum sempat menggambarkan Sapiens secara memuaskan, Harari sudah langsung beralih ke topik-topik lainnya dan kehilangan fokus utama dari buku ini. Dan itulah yang tidak sangat memuaskan. Padahal buku ini membawa berat beban judul yang ingin menjelaskan bagaimana Homo Sapiens berkembang dan mendominasi dunia.
Separuh atau seperempat isi buku seharusnya menjelaskan Homo Sapiens dan tetangga-tetangganya lebih dulu, beserta kehidupan hewan liar, lanskap alam, iklim, persebaran
makhluk hidup, perkembangan bahasa, pertemuan dan bentrok antar sesama keluarga yang berbeda cabang. Dan Harari harusnya menyediakan bukti-bukti arkeologis yang cukup ketat untuk membangun argumennya.
Contoh Resensi Buku Non Fiksi #8
Judul: Metodologi Penelitian Science Methods
Penulis: DR. Limas Dodi, M.Hum
Penerbit: Pustaka Ilmu
Cetakan & Tahun Terbit: Pertama/2015
Tebal buku/Halaman: 16 x 24 cm/XX+369 halaman
ISBN: 978-602-7853-97-3
Dalam buku ini penulis mengantarkan peneliti atau mahasiswa agar dapat melakukan suatu penelitian yang mempunyai bobot kualitas yang tinggi. Hal ini dapat diketahui dari sistematika penyusunan per bab sesuai dengan langkah-langkah penulisan ilmiah baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Sebelum melakukan penelitian, peneliti atau mahasiswa diajak bercengkerama terlebih dahulu dengan dunia penelitian yaitu mengkritisi dahulu hakikat penelitian yang konotasinya berbau dengan permasalahan untuk dicari jawaban yang benar dan logis atas dasar empiris.
Penulis dalam buku ini selalu menitik beratkan ketajaman atau kepekaan peneliti yang menentukan suatu penelitian mempunyai daya tarik (unik), serta mempunyai objektivitas yang tinggi terbebas dari prasangka pribadi (memihak) baik dari segi politik, agama, sosial dan lain-lain. Sehingga penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara teoritis maupun praktisnya.
Perspektif metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam buku ini di jelaskan secara rinci berdasarkan perbedaan, menggabungkan kedua metode kuantitatif dan kualitatif, dan kompetensinya. Adapun perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif dari segi aksioma (pandangan dasar) yakni sifat realitas metode kuantitatif bersifat kongkret diamati panca-indera dan menentukan variabel mana yang akan diteliti, sedangkan metode kualitatif bersifat menyeluruh sehingga dapat menghubungkan antara variabel satu dengan yang lain.
Dari segi proses penelitian, metode kuantitatif menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara, menguji hipotesis dengan metode, pendekatan yang sesuai, dan pengumpulan data obyek berbentuk populasi maupun sampel.
Sedangkan metode kualitatif, setelah peneliti menganalisis baru menemukan tema dengan mengonstruksikan data, memperoleh data pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi, seleksi) secara sekuler, peneliti memasuki obyek peneliti atau situasi sosial dan peneliti mencandra kesimpulan yang telah dibuat kredibel atau tidak.
Dari segi karakteristik penelitian, desain kuantitatif bersifat spesifik dengan ditentukan semenjak awal sebagai pegangan, sedangkan kualitatif bersifat fleksibel.
Adapun kelebihan yang lain dari buku ini adalah merujuk pada 95 buku referensi dengan kualitas buku yang sangat bagus, baik buku tersebut terbitan dalam negeri maupun luar negeri. Hampir setengah halaman buku terdapat catatan definisi yang menjelaskan makna dari suatu kata lebih mendalam agar peneliti atau mahasiswa lebih paham. Pada bab terakhir buku ini, penulis menambahkan bab yang tidak kalah pentingnya yakni teknik penulisan penyusunan laporan penelitian dan penyusunan proposal penelitian. Bab tersebut merupakan gerbang utama seorang peneliti atau mahasiswa yang akan menyusun skripsi, tesis dan disertasi (hanya sedikit perbedaan).
Kelemahan yang terdapat dalam buku ini, kurang menariknya sampul atau desain karena menggunakan warna gelap dan desainnya terlalu rumit. Seharusnya sampul buku metodologi penelitian ini, memilih pilihan warna yang terang atau cerah dan desain sampul simpel. Hal ini disesuaikan agar memberikan kesan pertama yang positif terhadap isi buku yakni penelitian tidaklah rumit, agar pembaca terbius untuk membaca dari halaman awal hingga akhir.
Contoh Resensi Buku Non Fiksi #9
Judul: Pantai dan Kehidupannya
Pengarang: Edy Karsono
Penerbit: PT. INDAHJAYA Adipratama
Tahun terbit: Cetakan I tahun 1996
Cetakan V tahun 2003
Kota terbit: Bandung
Jumlah halaman: 64
Edy Karsono ialah pengarang dari buku berjudul Pantai dan Kehidupannya yang mengungkapkan bahwa pantai itu manfaatnya bukan hanya sebagai tempat berekreasi, banyak sekali manfaat-manfaat pantai yang sangat penting bagi manusia. Contohnya saja dalam bidang ekonomi, pantai sangat bermanfaat bagi penduduk sekitarnya untuk mencari nafkah sebagai nelayan. Selain sebagai mata pencaharian, pantai juga banyak sekali makhluk hidup yang hidup di sana yang memiliki berbagai manfaat yang beragam. Misalnya burung-burung laut yang bisa diambil telur dan dagingnya. Siput, udang, lokan, tiram, dan remis untuk dimakan atau dijual ke pasar. Anjing laut yang bisa dimanfaatkan dagingnya untuk dimakan dan bulunya untuk bahan pakaian orang-orang kaya di kota-kota besar.
Buku ini juga bukan hanya sekedar menjelaskan manfaat-manfaat pantai saja, melainkan buku ini juga menjelaskan tentang bagaimana sejarahnya pantai, apa saja bencana yang dapat terjadi di pantai, mengapa pantai harus dijaga kelestariannya, dan juga contoh-contoh negara yang menyalahgunakan pantai sehingga menyebabkan pantai dan makhluk hidup di sekitarnya menjadi terganggu. Selain itu pula, buku ini juga menceritakan berbagai macam hewan dan tumbuhan yang hidup di pantai, mulai dari kebiasaannya, caranya hidup dan mencari makan, caranya menghindari pemangsanya, dan lain-lain hal yang dapat kalian pelajari dari buku ini.
Buku ini juga menjelaskan dalam bentuk kalimat yang tidak terlalu rumit sehingga mudah dipahami oleh pembacanya. Walaupun disajikan dalam kalimat simpel yang sederhana, buku ini tidak menyajikan gambar-gambar berwarna melainkan hitam-putih saja namun relevan dengan topik yang dibicarakan dan cukup memberi gambaran informasi yang jelas. Itulah yang menyebabkan buku ini terasa sedikit membosankan, namun sangat berguna bagi kita.
Kelebihan
Informatif, lengkap, dan logis
Menggunakan kalimat yang sederhana sehingga memudahkan yang membacanya
Terdapat gambar yang relevan
Kekurangan
Desainnya tidak menarik
Gambar yang disajikan tidak berwarna
Unsur-unsur Resensi
Dilansir dari laman Universitas Kristen Satya Kencana, berikut beberapa unsur yang dimuat dalam resensi:
Identitas Buku
Identitas buku adalah data-data yang terdapat di dalam buku. Hal ini meliputi judul buku, nama pengarang, nama penerbit, ketebalan buku, tahun terbit, dan nomor edisi. Identitas juga dapat memasukkan ukuran buku, warna dan ilustrasi jilid buku. Namun dalam kepentingan penulisan resensi, hal ini jarang sekali dimunculkan.
Ikhtisar Buku
Dalam ikhtisar buku terdapat pokok yang terkandung dalam buku. Misalnya di novel fiksi, pokok-pokok isi novel dapat ditentukan dengan berdasarkan peristiwa-peristiwa penting yang digambarkan di dalam novel.
Kepengarangan
Pengarang juga bisa diceritakan dalam resensi novel. Hal ini berkaitan dengan latar belakang, keahlian, dan karya-karya pernah dibuat.
Untuk pengarang yang sudah terkenal, dapat membaca riwayat hidupnya dari sumber-sumber seperti di buku dan internet.
Kelebihan dan Kelemahan Buku
Keunggulan dan kelemahan buku pada resensi dapat berkaitan dengan unsur-unsur novel. Terhadap unsur-unsur ini, kamu dapat memberikan penilaian, baik itu
berdasarkan kesederhanaan, kejelasan, kekhasan, penguasaan masalah, dan aspek-aspek lainnya yang dapat kamu tentukan sendiri sesuai dengan kreativitas kamu.
Langkah-langkah Menulis Resensi
Masih dari sumber yang sama, ada beberapa langkah yang dilakukan untuk menulis resensi, berikut poinnya:
Menentukan Buku yang Akan di Resensi
Sebelum meresensi, buku yang sebaiknya digunakan adalah buku yang layak, berisi hal-hal yang aktual, berkualitas baik, belum pernah di resensi, dan terbitan baru
Menulis Identitas Buku
Berdasarkan unsur di atas, perlu dibuat identitas sesuai yang tercantum dalam buku. Contohnya:
Judul Buku : Muhammad Al Fatih 1453
Penulis : Felix Siauw
Penyunting : Salman Iskandar
Penerbit : Al Fatih Press
Cetakan : Kelima, November 2013
Tebal Buku : XXVI + 320 halaman
ISBN : 978 602 17997 03
Menulis Rangkuman atau Sinopsis Buku
Rangkuman bertujuan untuk menggambarkan mengenai isi buku. Buku tersebut harus dibaca secara menyeluruh dengan cermat untuk memahami isinya.
Rangkuman terdapat di awal resensi dan harus mencerminkan garis besar isi buku secara keseluruhan.
Mengemukakan Kelebihan dan Kekurangan Buku
Setelah merangkum isinya, perlu dituliskan apa kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Artinya ada penilaian dari buku tersebut.
Dalam penilaian, dapat diberikan tanggapan pribadi terhadap buku yang diresensi. Walaupun demikian, penilaian tersebut harus dilakukan secara jujur dan objektif.
Itulah 15 contoh resensi buku lengkap dengan penjelasan unsur dan langkah-langkahnya. Semoga dapat menambah wawasan detikers ya!
(edr/urw)