Diketahui, Bahtiar dilantik menjadi Pj Gubernur Sulsel pada 5 September 2023. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini menggantikan Andi Sudirman Sulaiman (ASS) yang masa jabatannya telah berakhir.
Saat hari pertama berkantor sebagai Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar menegaskan posisinya sebagai putra daerah. Bahtiar menyebut kehadirannya sebagai agenda pulang kampung demi membangun Sulsel.
"Jadi kalau saya ke sini (Sulsel), ya pulang kampung," kata Bahtiar saat hari pertama berkantor di kantor Gubernur Sulsel, Rabu (6/9/2023).
Delapan bulan berselang, Bahtiar dipercayakan menjadi Pj Gubernur Sulbar setelah dilantik Mendagri Tito Karnavian di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, 17 Mei 2024. Posisi Pj Gubernur Sulsel pun kini dipercayakan kepada Prof Zudan Arif Fakrulloh.
Bahtiar dan Zudan dilantik dalam jabatan baru bersama 3 penjabat gubernur lainnya: yakni Pj Gubernur Maluku Utara Syamsuddin Abdul Kadir; Pj Gubernur Banten Almuktabar, Pj Gubernur Gorontalo Muh Rudi Salahuddin. Mereka dilantik berdasarkan SK Presiden RI nomor 60/P.2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Gubernur.
"Terhitung mulai sejak saat pelantikan untuk masa jabatan paling lama 1 tahun," ujar pembawa acara saat pelantikan di Sasana Bhakti Praja (SBP) Lantai 3 Gedung C Kemendagri, pagi tadi.
Di awal pemerintahannya, Bahtiar mengungkap 8 program prioritasnya di Sulsel yang selaras dengan program pemerintah pusat. Salah satu program tersebut yakni menyukseskan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 berlangsung secara luber, jurdil, lancar, aman dan damai.
Tujuh program lainnya, yakni: pengendalian inflasi; penanganan stunting dan gizi buruk; pengentasan kemiskinan ekstrem; ketahanan dan kedaulatan pangan; kemudahan pelayanan publik dan investasi; sinergi program prioritas nasional dan daerah; dan stabilitas sosial, politik, keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum.
"Nah Pj Gubernur, kepala daerah, bupati, wali kota itu tugasnya jelas, sudah diarahkan oleh Presiden Jokowi dan Bapak Mendagri," kata Bahtiar kepada wartawan di kantor Gubernur Sulsel, Rabu (6/9/2023).
Bahtiar juga akan memaksimalkan pengelolaan APBD Provinsi Sulsel. Menurut Bahtiar, APBD merupakan kunci untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Anggaran ini kan stimulan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Kita Sulsel kan swastanya tidak terlalu besar, " ucapnya.
Bahtiar sempat menggaungkan gerakan budi daya pisang yang merupakan bagian dari program ketahanan pangan dan mengentaskan kemiskinan. Bahtiar menargetkan ada 500 hektare lahan tidak produktif yang bisa dikelola untuk menghasilkan satu miliar pohon pisang.
"Pengembangan budidaya pisang seluas 500 ribu hektare. Jika per hektare minimal 2.000 ribu pohon, maka akan ada satu miliar pohon pisang di Sulsel," ujar Bahtiar dalam keterangannya, Sabtu (30/9/2023).
Bahtiar pun rajin berkeliling ke sejumlah kabupaten di Sulsel membagikan dan menanam bibit pisang jenis cavendish. Lahan di sejumlah daerah juga dimanfaatkan untuk ditanami tanaman hortikultura, baik nanas hingga sukun.
Salah satu contohnya di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, ada lahan seluas 100 hektare yang ditanami pisang cavendish yang ditarget sudah bisa panen Juni 2024. Di Kecamatan Mannanti, Kabupaten Sinjai, Bahtiar juga telah menanam pisang di atas lahan seluas 20 hektare.
Di Kabupaten Gowa, Bahtiar menjadikan Dusun Tambung, Desa Paccelekang, Kecamatan Pattalasang sebagai percontohan pembibitan budi daya pisang hingga nanas. Lahan seluas 23 hektare itu dimanfaatkan untuk memasifkan tanaman hortikulturan.
Pemprov Sulsel bahkan menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV untuk penyediaan lahan pengembangan pisang. Perusahaan Great Giant Foods (GGF) untuk budidaya pisang cavendish di lahan milik seluas 18 hektare di Desa Pacellekang, Kecamatan Pattallassang, Gowa.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat meninjau ladang pisang cavendish di Kabupaten Bone. (Dok. Humas Pemprov Sulsel) |
Pada 27 November 2023 lalu, Bahtiar juga meneken kerja sama dengan PT Yas Exports Internasional (YEI) terkait pembelian hasil budi daya pisang cavendish demi tujuan eskpor. Apalagi perusahaan itu memiliki 260 cabang perusahaan di negara-negara yang mengonsumsi pisang.
"Ini yang kita mau tanam di Sulawesi Selatan dan ekosistem bisnisnya sudah saya bangun dan kita sudah ada kontrak farming. Jadi saya serius membangun ekosistem bisnisnya dari hulu sampai hilir. Ini tanaman bisnis, bukan tanaman biasa dan punya nilai ekonomi," ungkap Bahtiar.
3. Sebar Jutaan Benih Ikan Tawar
Bahtiar juga telah menyebar jutaan benih ikan tawar yang merupakan bagian dari program ketahanan pangan di sektor perikanan. Di Kabupaten Bone, sudah ada lebih 2,1 juta benih ikan tawar yang ditebar.
"Di Kabupaten Bone ini sudah 2,1 juta ekor ditebar," ungkap Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel Hery Misniaty dalam keterangannya, Rabu (13/3/2024).
Kabupaten Bone hanya salah satu wilayah yang didorong menjadi pusat pembibitan ikan tawar. Bahtiar juga mendorong Kabupaten Wajo bisa bersaing menjadi daerah penghasil ikan tawar terbesar di Sulsel.
"Kita hendak menjadikan Kabupaten Wajo ini sebagai pusat ikan air tawar, ini memiliki potensi ekonomi yang luar biasa," ucap Bahtiar usai menebar 250 benih ikan nila di Bendungan Kalolo dan Bendungan Paselloreng, Wajo, Selasa (2/4).
Bahtiar juga sempat melepas 10 ribu benih ikan tawar di Waduk Nipa-nipa, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Jumat (5/4). Bahtiar mengatakan, Pemprov Sulsel menyiapkan 100 juta benih ikan untuk disebar di Sulsel tahun 2024.
Melihat potensi Sulsel untuk pengembangan komoditas pisang, Bahtiar menginisiasi pembangunan SMK hortikultura di Bone. Proyek yang menelan anggaran sekitar Rp 15 miliar ini ditargetkan rampung tahun ini.
"Jadi mungkin bulan 5 (Mei) atau bulan 6 (Juni) berjalan ki pembangunan fisiknya. Fisik itu ruang kelas, ruang praktek, ruang guru, ruang kepala sekolah dan ada fasum lain yang dibutuhkan, seperti toilet dan sarana ibadah," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Iqbal Najamuddin, Jumat (22/3).
4. Sukseskan Pemilu 2024 di Sulsel
Bahtiar sukses mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 di Sulsel. Bahtiar menegaskan kesuksesan Pilpres dan Pileg ini berkat kerja sama semua pihak, baik penyelenggara pemilu, maupun aparat penegak hukum.
Menurut Bahtiar, selama ini Sulsel dari Pemilu ke Pemilu selalu dianggap daerah rawan. Namun semenjak September 2023, Sulsel diklaim menjadi daerah teraman di Indonesia sekarang.
"Dan itu tandanya bahwa peradaban demokrasi Sulsel semakin mapan, maju dan baik. Saya kira ini contoh baik bagi kita di tahun 2024 ini," sebut Bahtiar di Kawasan Wisata Kuliner Lego-lego CPI Makassar, Rabu (20/3).
Sementara itu, Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi mengatakan, proses demokrasi tidak berhenti di Pilpres maupun Pileg, karena masih ada Pilkada 2024. Andi Rian juga mengajak masyarakat menjaga situasi keamanan di wilayah masing-masing tetap kondusif.
"Untuk menjaga situasi di Sulsel ini tetap kondusif dan nyaman. Sehingga aktivitas masyarakat bisa berjalan sebagaimana mestinya," ucap Andi Rian.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...
5. Inisiasi Penanaman 2 Juta Pohon
Bahtiar menginisiasi gerakan penanaman 2 juta pohon di kabupaten dan kota di Sulsel saat peringatan Hari Bumi. Program ini menandai komitmen Sulsel terhadap keberlanjutan lingkungan dan bentuk solidaritas menjaga bumi.
"Kita memberikan pesan kuat kepada masyarakat Sulawesi Selatan bahkan seluruh dunia pada Hari Bumi, 22 April ini adalah momentum untuk membangun kesadaran seluruh umat manusia," kata Bahtiar saat penanaman pohon yang dipusatkan di Bendungan Gerak Tempe, Kelurahan Wiringpalenae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Senin (22/4).
Adapun 2 juta bibit pohon yang ditanam di sejumlah wilayah di Sulsel merupakan kontribusi pemerintah dan non-pemerintah. Sebanyak 25.000 bibit di antaranya berasal dari Persemaian Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sulsel.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat penanaman pohon di Wajo. (Dok. Humas Pemprov Sulsel) |
Selain itu 300.000 batang dari Persemaian BPTH, 150.000 batang dari Persemaian BPTH Jeneberang. Sisanya dari CSR perusahaan seperti PT Vale, PT PLN, Bank Sulselbar, serta dari berbagai lembaga dan masyarakat.
"8 miliar orang hidup di bumi yang sama. Kita mau memastikan, merawat agar anak cucu kita menikmati," tegas Bahtiar.
Penanaman pohon ini selaras dengan program pencegahan bencana alam di Sulsel. Pasalnya, Bahtiar menilai masalah utama bencana alam banjir dan longsor terletak pada berkurangnya daerah serapan di wilayah pegunungan. Situasi turut dipicu karena alih fungsi hutan dan lahan.
"Ini yang sedang kita dorong ada namanya tanggap darurat lingkungan yang secara serius dengan sumber daya besar. Nda bisa lagi kita alakadarnya. Lahan yang tidak dijahit dengan pohon ini, menunggu waktu saja terjadi lagi kembali (banjir dan longsor)," tegas Bahtiar, Rabu (8/5).
Bahtiar juga mendorong agar KLHK membuat daerah aliran sungai buatan di sekitar kawasan Gunung Latimojong. Hal ini dilakukan agar air yang meluap dapat tertampung dan meminimalisir dampak bencana terhadap warga sekitar.
"Ini yang harus didiskusikan kawan-kawan Kementerian Lingkungan dan ini. Karena sebagian itu kan daerah hutan, tanah negara, segala macam. Jadi seluruh kawasan Latimojong ini, mau di lembah, alur sungainya harus dibikinkan sodetan. Termasuk di Bawakaraeng. Itu yang harus kita kerjakan," jelas Bahtiar.
6. Kembangkan Kawasan Mamminasatapak
Bahtiar mendorong hadirnya pengembangan kawasan metropolitan Mamminasatapak yang merupakan wilayah aglomerasi dari Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar, dan Pangkep. Rencana ini sudah digaungkan Bahtiar saat diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (27/2).
Bahtiar menyebut Pangkep baru dilibatkan dalam pengembangan kawasan tersebut. Keterlibatan Pangkep mempertimbangkan wilayah itu terkoneksi dengan Kota Makassar dari sisi jalur laut.
"Makassar dan sekitarnya ini dia terkoneksi dari sisi daratan dan terkoneksi juga dari sisi laut, karena Makassar ini kan daerah pinggir laut. Dan Pangkep ini juga wilayah kelautan dan ada geopark yang namanya Maros-Pangkep," ujar Bahtiar usai bertemu dengan Jokowi di Istana Negara.
Bahtiar optimis jika kawasan Mamminasata ini dapat menopang kebutuhan yang diperlukan oleh IKN. Sebab, kawasan ini berada dekat dengan IKN dan Makassar merupakan gerbang Indonesia Timur.
"Dan kita tahu Makassar ini adalah pintu gerbang Indonesia Timur dan menjadi pusat perdagangan Indonesia Timur. Dan penopang nanti IKN. Nanti bahan-bahan pangan di IKN dari Makassar," ungkapnya.
Dia memastikan kehadiran kawasan metropolitan Mamminasata juga dapat mendukung operasional Makassar New Port (MNP) yang telah diresmikan Jokowi, Senin (19/2). Disamping itu, juga didukung oleh akses jalur darat yang terintegrasi dengan baik.
"Kemarin Bapak Presiden ke Makassar meresmikan New Port. Pelabuhan yang sangat besar sekali. Kapasitasnya 2,5 juta TEUs. Itu terbesar kedua setelah Tanjung Priok. Jadi memiliki potensi ekonomi yang luar biasa," imbuhnya.
Simak capaian Bahtiar di halaman berikutnya...
7. Percepatan Proyek Stadion di Sudiang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen membangun stadion yang lokasinya direncanakan di kawasan GOR Sudiang, Kota Makassar, Sulsel, tahun ini. Bahtiar mendorong percepatan proyek strategis itu dengan menyiapkan lahan seluas 20 hektare di kawasan tersebut.
Bahtiar juga beberapa kali mengecek kondisi lahan pembangunan stadion yang terakhir kali didatangi pada Minggu (12/5). Dia memastikan proyek ini menjadi program nasional dan akan dibiayai APBN.
"Ini dipastikan sudah bisa terbiayai oleh APBN kita melalui Kementerian PUPR. Saya juga sengaja mengajak kawan-kawan di Makassar mengecek lagi. Karena progresnya sudah semakin jelas dan komitmen kita dengan Kota Makassar yang membangun jalannya," ujar Bahtiar saat itu.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin saat dijelaskan sebuah dokumen Stadion di GOR Sudiang oleh Kadispora Sulsel Suherman. (Ahmad Nurfajri/detikSulsel) |
Bahtiar menuturkan, pembangunan stadion yang masuk ke dalam agenda pembangunan nasional membawa angin segar dan menunjukkan progres yang signifikan. Dia memastikan perkembangan pembangunan stadion akan dievaluasi secara berkala.
Dia menuturkan stadion yang kelak dibangun ini merupakan stadion yang sangat representatif yang dimimpikan masyarakat. Kehadiran stadion itu akan menciptakan kawasan ekonomi baru di Sulsel, apalagi didukung dengan pengembangan kawasan metropolitan Mamminasatapak.
"Jadi ini konsep besarnya demikian, kawan-kawan harus membayangkan 5 tahun ke depan ada Kota baru di depan kita dan fasilitas olahraga yang standar internasional," bebernya.
Sementara itu, Kementerian PUPR memastikan konstruksi proyek stadion di Sudiang akan dimulai pada November dengan skema multiyears contract (MYC). Stadion itu juga akan dibangun dengan standar FIFA.
"Pekerjaan fisik ditargetkan dimulai pada November 2024 secara multiyears contract (MYC)," tulis Kementerian PUPR dilansir dari akun instagramnya, Kamis (25/4).
8. Gerak Cepat Tangani Bencana Alam
Diketahui, banjir dan longsor yang menerjang Sulsel menelan 15 korban jiwa, yang terdiri dari 15 orang tewas di Kabupaten Luwu serta masing-masing satu orang meninggal di Wajo dan Sidrap. Bahtiar pun bergerak cepat melakukan penanganan dan penanggulangan bencana.
"Kita maksimalkan segala potensi untuk memberikan bantuan dan evakuasi. Tim dari BPBD dan Dinas Sosial sudah menuju lokasi longsor di Toraja," kata Bahtiar.
Bahtiar langsung berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI untuk turun ke lokasi bencana. Aparat membantu melakukan evakuasi dan membuka akses terisolir saat banjir dan longsor menerjang Luwu yang merupakan wilayah terparah terdampak bencana di Sulsel.
Bahkan, Bahtiar saat mengunjungi kawasan terisolir di Kecamatan Latimojong dan Bajo Barat, Luwu pada Kamis (9/5). Bahtiar harus melewati titian bambu menyeberangi derasnya arus sungai menemui korban dan menyalurkan bantuan.
"Di Latimojong sudah tertangani, bahkan di sana sudah ada posko sebagai pusat pelayanan. Begitu juga kebutuhan seperti sembako dan kebutuhan vital lainnya sudah disediakan setiap saat," kata Bahtiar.
Percepatan penanganan bencana di Sulsel juga diapresiasi Tri Rismaharani saat berkunjung ke Luwu, Jumat (10/5). Risma menilai Bahtiar bersama unsur forkopimda kabupaten/kota/provinsi di Sulsel kompak melakukan tanggap darurat.
"Kalau tidak ada dari Polda, dari TNI dan dibantu Pak Gubernur, kita akan kesulitan mengevakuasi warga. Karena itu, penghargaan sekaligus ucapan terima kasih kami dari Kementerian Sosial dan pemerintah pusat tentunya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah membantu meringankan beban masyarakat, dan juga tugas dari Kementerian Sosial," tegas Risma.