Prof Zudan Arif Fakrulloh resmi dilantik menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) menggantikan Bahtiar Baharuddin. Prof Zudan mengaku bakal fokus terhadap pelayanan publik dan penyelenggaraan pilkada serentak di Sulsel.
"Ditugaskan untuk melaksanakan tugas sebagai Penjabat (Gubernur) di Provinsi Sulawesi Selatan. Mudah-mudahan kita semua, saya, dan kawan-kawan, bisa melaksanakan amanah sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin untuk melaksanakan tugas-tugas pokok, tugas pemerintahan, tugas pembangunan, dan tugas pilkada," kata Zudan kepada wartawan usai dilantik di Jakarta, Jumat (17/5/2024).
Zudan mengatakan tugas seorang Pj Gubernur adalah memastikan kebutuhan publik dapat terlayani dengan baik serta melanjutkan agenda pembangunan. Dia pun meminta dukungan agar tugas-tugas utamanya dapat berjalan baik berkat kerja sama dengan seluruh unsur pemerintahan di Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penjabat itu tugasnya mengisi kekosongan jabatan. Tugas utama pemerintahan itu pertama, melaksanakan tugas pokok pemerintahan yakni pelayanan publik, tugas melanjutkan pembangunan, ketiga terus menyapa masyarakat melalui tugas sosial dan kemasyarakatan. Tugas utamanya itu. Mohon doanya ya, teman-teman," tuturnya.
Dia menambahkan, kesiapan penyelenggaraan pilkada yang disiapkan oleh Bahtiar telah dilakukan dengan matang. Prof Zudan akan berkoordinasi dengan penyelenggara pilkada untuk melanjutkan hal tersebut.
"Sudah disiapkan oleh Pak Bahtiar dengan matang. Tinggal kita lanjutkan. Bersama KPU, Bawaslu, dan tim keamanan. Mohon dukungannya, ya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi melantik Prof Zudan sebagai Pj Gubernur Sulsel untuk menggantikan Bahtiar Baharuddin yang kini ditugaskan menjadi Pj Gubernur Sulbar. Prof Zudan dan Bahtiar dilantik bersama 3 orang Pj Gubernur lainnya di Sasana Bhakti Praja (SBP) Lantai 3 Gedung C Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara No 7 Jakarta Pusat hari ini, Jumat (17/5).
Tito memimpin prosesi pengucapan sumpah jabatan terhadap 5 Pj Gubernur tersebut. Mulanya Tito, bertanya bersedia kah mereka mengucapkan sumpah menurut agama Islam.
"Bersediakah saudara sumpah menurut agama islam?," tegas Tito sebelum memimpin sumpah.
"Bersedia," jawab kelima Pj Gubernur tersebut.
Kelima Pj Gubernur itu pun lalu mengikuti ucapan sumpah yang dibacakan oleh Tito secara tegas dan serentak.
"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai Penjabat Gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya. Serta berbakti kepada masyarakat, negara, dan bangsa," tegas Prof Zudan bersama 4 Pj Gubernur lainnya.
(asm/ata)