Pj Gubernur Sulsel Atensi Khusus 3.000 Warga Luwu Terisolasi Imbas Longsor

Pj Gubernur Sulsel Atensi Khusus 3.000 Warga Luwu Terisolasi Imbas Longsor

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 05 Mei 2024 10:00 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian Ryacudu Djajadi mengunjungi korban banjir di Belopa, Luwu.
Foto: Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian Ryacudu Djajadi mengunjungi korban banjir di Belopa, Luwu. (Rachmat Ariadi/detikSulsel)
Luwu -

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin memberi atensi khusus terhadap 3.000 warga di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, yang terisolasi imbas banjir dan longsor. Bahtiar memastikan pemerintah menyalurkan bantuan ke lokasi melalui jalur udara menggunakan helikopter.

Bahtiar awalnya mengungkap menerima laporan dari Dandim Luwu terkait kondisi warga di Kecamatan Latimojong. Dandim Luwu menyampaikan ada 3.000 warga di Kecamatan Latimojong terisolir akibat jembatan putus dan jalan tertimbun longsor.

"Kami laporkan, bahwa masih ada satu wilayah di Kabupaten Luwu, yaitu kecamatan Latimojong, laporan dari Dandim Luwu, sampai jam ini belum bisa diakses karena ada jembatan yang putus dan jalan yang longsor. Ada kurang lebih 3.000 masyarakat di atas, di beberapa dusun dan desa yang terisolasi," kata Bahtiar kepada wartawan, Sabtu (4/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia berharap masyarakat yang terdampak bencana khususnya di Kecamatan Latimojong untuk tidak khawatir. Bahtiar menegaskan bantuan akan sampai ke lokasi melalui jalur udara.

"Kami memastikan seluruh masyarakat tetap tenang, khususnya di Kecamatan Latimojong. Karena kami pasti memberikan dukungan dan bantuan," bebernya.

ADVERTISEMENT

Bahtiar pun meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) dan Kementerian Sosial turut memberi atensi terkait hal ini. Menurutnya, hal ini dapat diatasi dengan kerja sama seluruh pihak.

"Mohon dukungan dari BNPB, Kementerian Sosial dan seluruh unit-unit terkait atas dukungan dan kerjasamanya," harapnya.

Selain itu, dia mengungkap bahwa TNI Angkatan Udara (AU) melalui Danlanud Hasanuddin telah mengirim satu helikopter ke lokasi bencana. Helikopter itu akan digunakan membawa bantuan kepada warga terisolir lewat jalur udara.

"Kami juga berkoordinasi dengan Danlanud Hasanuddin untuk menggerakkan helikopter untuk bisa mendorong bahan makanan, pakaian, maupun obat-obatan," ungkapnya.

Polda Sulsel Kirim Bantuan Pakai Helikopter

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian Ryacudu Djajadi mengaku wilayah yang terisolir di Kecamatan Latimojong turut menjadi atensinya. Irjen Andi Rian mendatangkan helikopter untuk digunakan membawa bantuan ke lokasi terdampak.

"Hari ini kami menghadirkan satu unit helikopter untuk membawa bantuan ke wilayah terisolir akibat longsor," kata Irjen Andi Rian, Sabtu (4/5).

Andi Rian mengatakan hal ini dilakukan lantaran melihat status darurat bencana yang diterapkan oleh Pemprov Sulsel, terhitung mulai Jumat (3/5) hingga Kamis (16/5). Dia menyebut, TNI AU juga mengirimkan satu helikopternya untuk melakukan bantuan kepada warga.

"Sekarang darurat bencana, jadi pastinya kita berusaha melakukan penanganan dan membantu warga terdampak. Saat ini kami juga masih menunggu satu unit heli lagi dari AU RI," paparnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya..

2 Helikopter Gagal Mendarat

Sementara itu, Pj Bupati Luwu Muh Saleh mengatakan 2 helikopter dari TNI AU dan Polri yang membawa bantuan untuk 3.000 warga terisolir gagal mendarat karena kabut tebal. Kedua Helikopter tersebut sempat mencoba melakukan pendaratan sebanyak dua kali hingga akhirnya memutuskan putar balik.

"Tadi ada dua heli yang membawa bahan pokok ke wilayah terisolir Latimojong, tapi tidak bisa mendarat," kata Saleh, Sabtu (4/5).

"Tidak bisa mendarat dikarenakan banyak kabut, sudah 2 kali balik tapi tetap tidak bisa," lanjutnya.

Dia mengatakan jalur udara menjadi satu-satunya akses untuk membawa bantuan ke Kecamatan Latimojong. Hal ini karena adanya longsor di beberapa titik serta jembatan penghubung di Desa Kadundung terputus.

"Memang harus lewat udara. Karena kalau lewat darat tidak bisa, ada beberapa titik longsor kemudian jembatan di Desa Kadundung terputus," ucapnya.



Simak Video "Video: Banjir Melanda Maros Sulsel, Sejumlah Warga Enggan Dievakuasi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads