Niat Puasa Syawal dan Senin-Kamis Lengkap dengan Hukum dan Keutamaannya

Niat Puasa Syawal dan Senin-Kamis Lengkap dengan Hukum dan Keutamaannya

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Rabu, 17 Apr 2024 23:00 WIB
Niat Puasa Senin Kamis
Ilustrasi. Foto: Getty Images/Kikujiarm.
Makassar -

Di bulan Syawal ini, terdapat amalan puasa sunnah yang sangat dianjurkan bagi muslim, yakni puasa Syawal 6 hari. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa pada hari Senin-Kamis.

Kedua puasa sunnah ini memiliki keutamaan yang luar biasa apabila dikerjakan. Namun, terdapat ketentuan yang harus dijalani sebelum mengerjakannya, salah satunya membaca niat.

Lantas apakah niat puasa Syawal dan Senin-Kamis bisa digabung? Bagaimana lafaz niat puasa Syawal dan Senin-Kamis?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi detikers yang ingin mengamalkannya, berikut bacaan niat puasa Syawal dan Senin Kamis lengkap Arab, Latin, dan artinya. Yuk, simak selengkapnya!

Niat Puasa Syawal dan Senin-Kamis

Masing-masing niat puasa Syawal dan puasa Senin Kamis memiliki lafal yang berbeda. Sebab tujuan jenis puasanya pun berbeda.

ADVERTISEMENT

Nah, berikut ini bacaan niat puasa Syawal dan Senin Kamis selengkapnya:

1. Niat Puasa Syawal

Niat puasa Syawal boleh dilaksanakan pada malam dan siang hari. Di bawah ini bacaan selengkapnya.

Niat Puasa Syawal di Malam Hari

Niat puasa Syawal dibaca pada malam hari sebelum melaksanakan puasa keesokan harinya. Berikut rincian bacaannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta'ala."

Niat Puasa Syawal di Siang Hari

Apabila lupa membaca di malam hari, umat muslim boleh melafalkannya pada siang hari sebab puasa Syawal termasuk puasa sunah. Berikut bacaannya:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta'ala."

2. Niat Puasa Senin-Kamis

Niat Puasa puasa di hari Senin maupun Kamis masing-masing berbeda. Berikut ini bacaan lengkapnya yang dilansir dari NU Online Jombang:

Niat Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ."

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ."

Hukum Niat Puasa Syawal dan Senin Kamis Digabung

Menggabungkan niat puasa Syawal dan Senin Kamis hukumnya boleh. Sebagaimana dilansir dari laman Kemenag RI Kota Denpasar bahwa menurut para ulama menggabungkan niat puasa Syawal dengan niat puasa Senin Kamis-hukumnya boleh dan sah.

Seperti yang diterangkan Syaikh Abu Bakar dalam kitab I'anatut Thalibin berikut:

"Ketahuilah terkadang ditemukan dua sebab dalam puasa, seperti puasa Arafah atau Asyura bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, atau hari Senin atau Kamis bertepatan dengan puasa enam hari Syawal. Dalam keadaan ini, sangat dianjurkan berpuasa untuk menjaga dua sebab tersebut. Jika seseorang berniat melakukan keduanya, maka dia mendapatkan keduanya. Ini seperti bersedekah kepada famili yang niat sedekah dan silaturrahmıi."

Melansir kembali laman Kemenag RI, seseorang yang berpuasa sunah seperti Senin dan Kamis, namun masih pada bulan Syawal akan tetap mendapatkan juga keutamaan puasa Syawal. Seperti yang dijelaskan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani berikut:

ومما يتكرر بتكرر السنة (ستة من شوال) وإن لم يعلم بها أو نفاها أو صامها عن نذر أو نفل آخر أو قضاء عن رمضان أو غيره. نعم لو صام شوالا قضاء عن رمضان وقصد تأخيرها عنه لم يحصل معه فيصومها من القعدة

Artinya: "Salah satu puasa tahunan adalah (puasa enam hari di bulan Syawal) sekalipun orang itu tidak mengetahuinya, menapikannya, atau melakukan puasa nadzar, puasa sunah lainnya, puasa qadha Ramadhan atau lainnya (di bulan Syawal). Tetapi, kalau ia melakukan puasa Ramadhan di bulan Syawal dan ia sengaja menunda enam hari puasa hingga Syawal berlalu, maka ia tidak mendapat keutamaan sunah Syawal sehingga ia berpuasa sunah Syawal pada Dzul Qa'dah," (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Qutul Habibil Gharib, Tausyih alâ Ibni Qasim, Darul Fikr, Beirut, 1996 M/1417 H, Halaman 117).

Keutamaan Puasa Syawal

Disebutkan sebelumnya bahwa puasa Syawal memiliki sejumlah keutamaan luar biasa bagi yang mengerjakannya. Dilansir dari NU Online, keutamaan puasa Syawal di antaranya:

1. Mendapat Pahala Puasa Setahun

Seorang muslim yang melaksanakan puasa Syawal, maka pahala puasanya akan disempurnakam menjadi pahala puasa satu tahun. Sebagaimana dikatakan Rasulullah SAW dalam kitab sahih Muslim berikut:

"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun."

2. Penyempurna Puasa Ramadan

Keutamaan kedua yaitu puasa sunnah Syawal bisa dilaksanakan untuk menyempurnakan puasa Ramadan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ

Artinya: "Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta'ala berfirman, 'Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?' Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya" (HR at-Tirmidzi).

3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadan

Dengan mengerjakan ibadah puasa Syawal, artinya seorang muslim membiasakan berpuasa setelah selesainya Ramadan. Puasa Syawal tersebut menjadi tanda bahwa diterimanya puasa Ramadan seseorang.

Dikarenakan puasa Ramadan dan puasa Syawal merupakan dua hal yang baik. Sementara, sesungguhnya apabila Allah SWT menerima kebaikan seseorang, maka orang itu akan dianugerahi perbuatan baik setelahnya.

Sebagaimana disampaikan oleh sebagian ulama berikut ini:

ثواب الحسنة الحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم اتبعها بعد بحسنة كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك علامة رد الحسنة وعدم قبولها

Artinya: "Ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya, maka siapa saja yang berbuat kebaikan kemudian mengikutkannya dengan perbuatan baik lainnya maka hal yang demikian adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama, pun halnya orang yang berbuat baik kemudian mengikutkannya dengan perbuatan buruk maka yang demikian adalah tanda ditolaknya kebaikan yang ia kerjakan."

4. Tanda Syukur kepada Allah SWT

Keutamaan berikutnya yaitu puasa Syawal menjadi sebuah tanda rasa syukur umat muslim atas anugerah berlimpah yang Allah berikan di bulan Ramadan. Sebab, di bulan Ramadan Allah SWT meniscayakan ampunan bagi orang-orang yang berpuasa.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [وفي رواية]: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni." [dalam riwayat lain]: "Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni." (Hr. Bukhari dan Muslim)

5. Ibadah di bulan Ramadhan Tidak Terputus

Terakhir, ibadah dengan puasa Syawal ibadah di bulan Ramadan tidak terputus. Walaupun bulan Ramadan telah selesai, bukan berarti ibadah yang senantiasa dilakukan di bulan suci itu menjadi terputus ketika memasuki bulan selanjutnya.

Maka, umat muslim dianjurkan untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan berikutnya selayaknya di bulan Ramadan. Dengan begitu, puasa Syawal bisa dikatakan menjadi salah satu bentuk usaha untuk mempertahankan ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan.

Jadwal Puasa Syawal 2024

Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari persis setelah Hari Raya Idul Fitri, yakni 2 Syawal. Adapun tanggal 2 Syawal 1445 H ini jatuh pada hari Kamis, 11 April 2024.

Dengan begitu, puasa Syawal sudah bisa mulai dilakukan pada Kamis, 11 April 2024. Untuk mempermudah detikers dalam beribadah, berikut jadwal puasa Syawal yang telah dikonversi ke kalender Masehi:

  • 2 Syawal 1445 H: Kamis, 11 April 2024
  • 3 Syawal 1445 H: Jumat, 12 April 2024
  • 4 Syawal 1445 H: Sabtu, 13 April 2024
  • 5 Syawal 1445 H: Minggu, 14 April 2024
  • 6 Syawal 1445 H: Senin, 15 April 2024
  • 7 Syawal 1445 H: Selasa, 16 April 2024
  • 8 Syawal 1445 H: Rabu, 17 April 2024
  • 9 Syawal 1445 H: Kamis, 18 April 2024
  • 10 Syawal 1445 H: Jumat, 19 April 2024
  • 11 Syawal 1445 H: Sabtu, 20 April 2024
  • 12 Syawal 1445 H: Minggu, 21 April 2024
  • 13 Syawal 1445 H: Senin, 22 April 2024
  • 14 Syawal 1445 H: Selasa, 23 April 2024
  • 15 Syawal 1445 H: Rabu, 24 April 2024
  • 16 Syawal 1445 H: Kamis, 25 April 2024
  • 17 Syawal 1445 H: Jumat, 26 April 2024
  • 18 Syawal 1445 H: Sabtu, 27 April 2024
  • 19 Syawal 1445 H: Minggu, 28 April 2024
  • 20 Syawal 1445 H: Senin, 29 April 2024
  • 21 Syawal 1445 H: Selasa, 30 April 2024
  • 22 Syawal 1445 H: Rabu, 1 Mei 2024
  • 23 Syawal 1445 H: Kamis, 2 Mei 2024
  • 24 Syawal 1445 H: Jumat, 3 Mei 2024
  • 25 Syawal 1445 H: Sabtu, 4 Mei 2024
  • 26 Syawal 1445 H: Minggu 5 Mei 2024
  • 27 Syawal 1445 H: Senin, 6 Mei 2024
  • 28 Syawal 1445 H: Selasa, 7 Mei 2024
  • 29 Syawal 1445 H: Rabu, 8 Mei 2024
  • 30 Syawal 1445 H: Kamis, 9 Mei 2024

Itulah ulasan mengenai niat puasa Syawal dan Senin Kamis. Jangan lupa diamalkan, ya!




(alk/alk)

Hide Ads