- Niat Puasa Syawal 1. Niat Puasa Syawal Malam Hari 2. Niat Puasa Syawal Siang Hari
- Waktu Puasa Syawal 2024
- Keutamaan Puasa Syawal 1. Mendapat Pahala Puasa Setahun 2. Penyempurna Puasa Ramadan 3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadan 4. Tanda Syukur kepada Allah SWT 5. Ibadah di bulan Ramadhan Tidak Terputus
- Dalil Puasa Syawal 1. Dalil Keutamaan Puasa Syawal 2. Dalil tentang Waktu dan Keutamaan Puasa Syawal 3. Dalil Anjuran Puasa Syawal Bagi yang Tidak Puasa Ramadan 4. Dalil Puasa Sunah Lain di Bulan Syawal
Umat muslim telah merayakan Idul Fitri 2024 pada 10 April 2024. Hal ini juga menandai dimulainya bulan Syawal dalam kalender Hijriah.
Terdapat amalan sunnah puasa Syawal yang sangat dianjurkan di bulan ini. Bagi umat muslim yang hendak melaksanakan amalan ini, tentunya perlu mengetahui bacaan niat, waktu pelaksanaan, keutamaan hingga dalilnya.
Melansir laman Kemenag RI, puasa Syawal dilaksanakan sebanyak enam hari. Baik dilakukan berturut-turut atau selang-seling di bulan Syawal. Apabila mengerjakannya, maka orang tersebut akan mendapatkan sejumlah keutamaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk informasi selengkapnya, yuk simak serba-serbi puasa Syawal 2024 di bawah ini.
Niat Puasa Syawal
Niat puasa Syawal terbagi menjadi niat yang dibaca pada malam hari dan siang hari. Niat pada siang hari dibaca hanya apabila lupa berniat di malam harinya.
Untuk lebih jelasnya, berikut niat puasa Syawal selengkapnya:
1. Niat Puasa Syawal Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah ta'ala."
2. Niat Puasa Syawal Siang Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnatisy Syawwâli lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal hari ini karena Allah ta'ala."
Waktu Puasa Syawal 2024
Puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Umat muslim dapat melaksanakan puasa sunnah ini mulai tanggal 2 Syawal, tahun ini bertepatan dengan 11 April 2024.
Adapun waktu paling utama untuk melaksanakan puasa ini yaitu mulai dari tangga 2-7 Syawal, atau jika dikonversi ke penanggalan Masehi 2024 yakni pada 11-16 April 2024.
Sehingga jika ingin melakukannya berturut-turut di awal waktu, umat muslim dapat melaksanakan puasa Syawal 2024 mulai dari Kamis, 11 April hingga Selasa, 16 April 2024. Meski begitu, pelaksanaan puasa Syawal boleh dilakukan di luar tanggal tersebut tanpa berurutan asal masih di dalam bulan Syawal.
Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Ibrahim Al-Baijuri berikut:
وإن لم يصم رمضان كما نبه عليه بعض المتأخرين والظاهر كما قاله بعضهم حصول السنة بصومها عن قضاء أو نذر
Artinya: "Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta'akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal)," (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri 'alâ Syarhil 'Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).
Untuk mempermudah detikers melaksanakan ibadah ini, berikut jadwal puasa Syawal yang telah dikonversi ke kalender Masehi:
- 2 Syawal 1445 H: Kamis, 11 April 2024
- 3 Syawal 1445 H: Jumat, 12 April 2024
- 4 Syawal 1445 H: Sabtu, 13 April 2024
- 5 Syawal 1445 H: Minggu, 14 April 2024
- 6 Syawal 1445 H: Senin, 15 April 2024
- 7 Syawal 1445 H: Selasa, 16 April 2024
- 8 Syawal 1445 H: Rabu, 17 April 2024
- 9 Syawal 1445 H: Kamis, 18 April 2024
- 10 Syawal 1445 H: Jumat, 19 April 2024
- 11 Syawal 1445 H: Sabtu, 20 April 2024
- 12 Syawal 1445 H: Minggu, 21 April 2024
- 13 Syawal 1445 H: Senin, 22 April 2024
- 14 Syawal 1445 H: Selasa, 23 April 2024
- 15 Syawal 1445 H: Rabu, 24 April 2024
- 16 Syawal 1445 H: Kamis, 25 April 2024
- 17 Syawal 1445 H: Jumat, 26 April 2024
- 18 Syawal 1445 H: Sabtu, 27 April 2024
- 19 Syawal 1445 H: Minggu, 28 April 2024
- 20 Syawal 1445 H: Senin, 29 April 2024
- 21 Syawal 1445 H: Selasa, 30 April 2024
- 22 Syawal 1445 H: Rabu, 1 Mei 2024
- 23 Syawal 1445 H: Kamis, 2 Mei 2024
- 24 Syawal 1445 H: Jumat, 3 Mei 2024
- 25 Syawal 1445 H: Sabtu, 4 Mei 2024
- 26 Syawal 1445 H: Minggu 5 Mei 2024
- 27 Syawal 1445 H: Senin, 6 Mei 2024
- 28 Syawal 1445 H: Selasa, 7 Mei 2024
- 29 Syawal 1445 H: Rabu, 8 Mei 2024
- 30 Syawal 1445 H: Kamis, 9 Mei 2024
Keutamaan Puasa Syawal
Bagi seorang muslim yang mengerjakan amalan ini, tentunya akan mendapatkan sejumlah keutamaan. Nah, berikut keutamaan puasa Syawal yang dilansir dari NU Online:
1. Mendapat Pahala Puasa Setahun
Orang yang melaksanakan puasa Syawal akan dijanjikan pahala puasanya disempurnakan menjadi pahala puasa satu tahun. Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti pahala berpuasa setahun."
2. Penyempurna Puasa Ramadan
Selanjutnya, puasa Syawal menjadi ibadah penyempurna puasa Ramadan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ، فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ
Artinya: "Amalan seorang hamba yang dihisab pertama kali di hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka sungguh dia beruntung dan selamat. Jika shalatnya buruk, maka sungguh dia celaka dan rugi. Jika ada kekurangan pada shalat wajibnya, Allah Ta'ala berfirman, 'Periksalah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah yang dapat menyempurnakan kekurangan ibadah wajibnya?' Kemudian yang demikian berlaku pada seluruh amal wajibnya" (HR at-Tirmidzi).
3. Tanda Diterimanya Puasa Ramadan
Seorang muslim yang melaksanakan puasa Syawal, artinya sudah membiasakan berpuasa setelah selesainya Ramadan. PUasa Syawal ini juga menjadi tanda bahwa diterimanya puasa Ramadan seseorang.
Pasalnya, puasa Ramadan dan puasa Syawal adalah dua ibadah yang baik. Sementara, jika Allah SWT menerima kebaikan seseorang maka orang itu akan dianugerahi perbuatan baik setelahnya.
Sebagaimana disampaikan oleh sebagian ulama berikut ini:
ثواب الحسنة الحسنة بعدها فمن عمل حسنة ثم اتبعها بعد بحسنة كان ذلك علامة على قبول الحسنة الأولى كما أن من عمل حسنة ثم اتبعها بسيئة كان ذلك علامة رد الحسنة وعدم قبولها
Artinya: "Ganjaran perbuatan baik adalah perbuatan baik setelahnya, maka siapa saja yang berbuat kebaikan kemudian mengikutkannya dengan perbuatan baik lainnya maka hal yang demikian adalah tanda diterimanya kebaikan yang pertama, pun halnya orang yang berbuat baik kemudian mengikutkannya dengan perbuatan buruk maka yang demikian adalah tanda ditolaknya kebaikan yang ia kerjakan."
4. Tanda Syukur kepada Allah SWT
Puasa Syawal merupakan sebuah tanda syukur atas anugerah berlimpah yang telah diberikan selama di bulan Ramadan. Seperti anugerah berupa Allah SWT meniscayakan ampunan bagi orang-orang yang berpuasa.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ [وفي رواية]: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni." [dalam riwayat lain]: "Siapa saja yang menghidupkan malam hari bulan Ramadhan dengan dasar iman, dan berharap pahala dan ridha Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni." (Hr. Bukhari dan Muslim)
5. Ibadah di bulan Ramadhan Tidak Terputus
Berpuasa di bulan Syawal menjadi suatu usaha agar ibadah yang dilakukan selama Ramadan tidak terputus. Sebab, umat muslim dianjurkan untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas ibadah di bulan-bulan selanjutnya seperti ibadah di bulan Ramadan.
Dalil Puasa Syawal
Dinukil kembali dari Kemenag RI, terdapat banyak dalil yang menerangkan tentang ibadah puasa Syawal ini. Berikut di antaranya:
1. Dalil Keutamaan Puasa Syawal
Dalil ini merupakan periwayatan imam Muslim yang berisi tentang keutamaan puasa Syawal adalah pahala berpuasa setahun. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya "Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun" (HR Muslim).
2. Dalil tentang Waktu dan Keutamaan Puasa Syawal
Berikutnya, yaitu dalil yang merupakan keterangan Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain. Berikut bunyi dalilnya:
( و ) الرابع صوم ( ستة من شوال ) لحديث من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر ولقوله أيضا صيام رمضان بعشرة أشهر وصيام ستة أيام بشهرين فذلك صيام السنة أي كصيامها فرضا وتحصل السنة بصومها متفرقة منفصلة عن يوم العيد لكن تتابعها واتصالها بيوم العيد أفضل وتفوت بفوات شوال ويسن قضاؤها
Artinya: "Keempat adalah (puasa sunah enam hari di bulan Syawal) berdasarkan hadits, 'Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu mengiringinya dengan enam hari puasa di bulan Syawal, ia seakan puasa setahun penuh.' Hadits lain mengatakan, puasa sebulan Ramadhan setara dengan puasa sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal setara dengan puasa dua bulan. Semua itu seakan setara dengan puasa (wajib) setahun penuh'. Keutamaan sunnah puasa Syawal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fitri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama. Keutamaan sunnah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya," (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, Al-Maarif, Bandung, Tanpa Tahun, Halaman 197).
3. Dalil Anjuran Puasa Syawal Bagi yang Tidak Puasa Ramadan
Dalil berikut berisi penjelasan tentan anjuran puasa Syawal bagi yang tidak melaksanakan puasa Ramadan. Selain itu, dalil ini berisi hukum keutamaan puasa Syawal yang dilakukan bersamaan puasa qadha dan nadzar.
Berikut dalil selengkapnya:
وإن لم يصم رمضان كما نبه عليه بعض المتأخرين والظاهر كما قاله بعضهم حصول السنة بصومها عن قضاء أو نذر
Artinya, "Puasa Syawal tetap dianjurkan meskipun seseorang tidak berpuasa Ramadhan-seperti diingatkan sebagian ulama muta'akhirin-. Tetapi yang jelas-seperti dikatakan sebagian ulama-seseorang mendapat keutamaan sunah puasa Syawal dengan cara melakukan puasa qadha atau puasa nadzar (di bulan Syawal)," (Lihat Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri 'alâ Syarhil 'Allâmah Ibni Qasim, Darul Fikr, Juz I, Halaman 214).
4. Dalil Puasa Sunah Lain di Bulan Syawal
Terakhir, dalil ini menerangkan tentang pelaksanaan puasa sunah yang dilakukan di bulan Syawal. Berikut ini rincian dalilnya:
ومما يتكرر بتكرر السنة (ستة من شوال) وإن لم يعلم بها أو نفاها أو صامها عن نذر أو نفل آخر أو قضاء عن رمضان أو غيره. نعم لو صام شوالا قضاء عن رمضان وقصد تأخيرها عنه لم يحصل معه فيصومها من القعدة
Artinya, "Salah satu puasa tahunan adalah (puasa enam hari di bulan Syawal) sekalipun orang itu tidak mengetahuinya, menafikannya, atau melakukan puasa nadzar, puasa sunah lainnya, puasa qadha Ramadhan atau lainnya (di bulan Syawal). Tetapi, kalau ia melakukan puasa Ramadhan di bulan Syawal dan ia sengaja menunda enam hari puasa hingga Syawal berlalu, maka ia tidak mendapat keutamaan sunah Syawal sehingga ia berpuasa sunah Syawal pada Dzul Qa'dah," (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Qutul Habibil Gharib, Tausyih alâ Ibni Qasim, Darul Fikr, Beirut, 1996 M/1417 H, Halaman 117).
Itulah ulasan mengenai puasa Syawal 2024 lengkap niat, waktu, dan keutamaannya. Semoga bermanfaat!
(alk/alk)