BMKG Mutakhirkan Gempa Tuban Jadi M 5,9, Dipicu Sesar Aktif di Laut Jawa

Berita Nasional

BMKG Mutakhirkan Gempa Tuban Jadi M 5,9, Dipicu Sesar Aktif di Laut Jawa

Tim detikNews - detikSulsel
Jumat, 22 Mar 2024 12:59 WIB
Ilustrasi Gempa
Foto: Ilustrasi gempa. (Robby Bernardi/detikcom)
Tuban -

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,1 di wilayah Tuban, Jawa Timur menjadi M 5,9. Gempa tektonik ini dipicu adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,9," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya dilansir dari detikNews, Jumat (22/3/2024).

Daryono menjelaskan gempa terjadi di wilayah Pantai Barat Gresik pukul 11.22 WIB siang tadi. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,79 derajat lintang selatan dan 112,32 derajat bujur timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusat gempa tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah timur laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 kilometer. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Daryono, gempa di Tuban terasa di sejumlah wilayah skala intensitas IV-V MMI (Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk). Salah satunya di wilayah Bawean dengan skala intensitas III-IV MMI. Artinya, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Selain itu terasa di daerah Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta dengan skala intensitas II-III MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," imbuh Daryono.

BMKG pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga disarankan menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," terangnya.

Dilansir dari detikJatim, sejumlah warga di Jatim yang merasakan panik hingga berlarian keluar rumah. Pekerja yang berada di ruko kawasan Upa Jiwa, Surabaya berlarian menyelamatkan diri.

"He gempa, gempa, mudun (turun)," kata salah satu pegawai di Upa Jiwa, Patra, saat meminta rekan-rekannya di lantai 2 ruko untuk turun, Jumat (22/3).

Para pekerja yang mendengar imbauan itu sontak berlarian turun. Saking paniknya, ada yang berlari hingga tak mengenakan sendal.

"Aku sampai lupa nggak pakai sandal saking kencengnya gempa," ujar pegawai lain, Nila.




(sar/hmw)

Hide Ads