Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memutakhirkan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,1 di wilayah Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi M 5,8. Gempa bumi yang berpusat di laut ini disebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,8," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025) malam.
Daryono mengatakan episenter gempa bumi di Parimo tersebut terletak pada koordinat 0,53° lintang utara dan 121,21° bujur timur. Dengan kata lain, titik gempa bumi berlokasi di darat yakni 45 kilometer tenggara Parigi Moutong dengan kedalaman 76 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas slab-pull extensional lempeng Utara Sulawesi," ujar Daryono.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique-normal)," sambungnya.
Dampak Gempa Parigi Moutong
Daryono mengungkapkan bahwa gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Toli-Toli dan Buol atau dengan skala intensitas IV MMI. Pada skala ini, gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah bila terjadi pada siang hari.
Selain itu, gempa ini juga terasa di daerah Palu, Sigi, Poso, Parigi, Kabupaten Gorontalo, Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara. Untuk wilayah tersebut, gempa dirasakan dengan skala intensitas III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah.
"Terasa getaran seakan akan truk berlalu," katanya.
Selanjutnya, gempa bumi Parimo tersebut juga dirasakan di daerah Kabupaten Bone Bolango dan Tanjung Redep. Skala intensitasnya ialah II-III MMI atau Getaran dirasakan nyata dalam rumah atau terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Diberitakan sebelumnya, gempa terjadi sekitar pukul 21.53 WIB atau 22.53 Wita. Sejauh ini, belum ada informasi adanya gempa susulan.
"Hingga pukul 22.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," pungkasnya.
(ata/hmw)