Majas metafora merupakan salah satu gaya bahasa yang digunakan untuk membuat kalimat lebih menarik. Bentuk majas ini sering ditemukan dalam percakapan sehari-hari, maupun dalam sebuah karya tulis.
Lantas bagaimana bentuk majas metafora?
Untuk membantu detikers agar lebih mudah mengenalinya, berikut kumpulan contoh majas metafora yang telah dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber. Selain itu, juga terdapat pengertian, jenis, dan fungsi majas metafora yang bisa dijadikan referensi untuk lebih memahami penggunaan majas tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Majas Metafora
Untuk bisa mengenali majas metafora lebih dalam, berikut kumpulan contoh kalimat yang menggunakan majas metafora:
- Fatmah adalah bunga desa di Kampung Mariso.
- Kuping gajah adalah tanaman kesukaanku.
- Istriku adalah jantung hatiku.
- Perlakuannya itu membuatku naik darah.
- Ibuku baru saja membeli tanaman kumis kucing.
- Lidah buaya sangat bermanfaat bagi kesehatan rambut.
- Hati-hati dengan orang itu, dia panjang tangan
- Anton adalah tangan kanan Pak Noval.
- Sebanyak 10 rumah habis dilahap si Jago Merah
- Aku sudah tidak tahan dengan sikapnya yang kepala batu.
- Senyuman manisnya membuatku jatuh hati dalam sekejap.
- Orang itu tersulut api amarah ketika mobilnya ditabrak dari belakang.
- Jangan mau dengan lelaki itu. Dia terkenal buaya darat di kampus.
- Tugas semudah ini saja tidak bisa dikerjakan. Dasar otak udang.
- Akhir-akhir ini, awan menangis lebih sering.
- Buku merupakan gudang ilmu bagi setiap manusia.
- Sabar adalah kunci ketenangan dalam kehidupan.
- Tari selalu menjadi bintang di kelasnya sejak semester awal.
- Dia kelelahan karena banting tulang setiap hari demi makan.
- Permasalahan ini harus diselesaikan dengan kepala dingin.
- Pria itu memiliki sifat bermuka dua.
- Dalam mengambil keputusan, janganlah berat sebelah!
- Kekerasan rumah tangga kalian sebaiknya dibawa ke meja hijau.
- Bayu bukan orang sembarangan, dia adalah keturunan darah biru
- Jangan berkecil hati, coba lagi tahun depan.
- Politik dipenuhi dengan tikus-tikus berdasi.
- Kelakuanmu itu hanya menjadikanmu sampah masyarakat.
- Lihatlah! mereka semua memasang muka tembok.
- Gadis rupawan itu adalah kembang desa di kampung ini
- Dia dikenal sebagai anak emas di sekolah ini.
- Sikapnya itu seperti anak mama.
- Sekarang waktunya kita unjuk gigi di depan panggung.
- Setiap pulang, ayah selalu membawa buah tangan dari luar kota.
- Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
- Ayah dan ibu sangat menyayangi buah hatinya.
- Pengetahuan adalah jendela dunia.
- Kita harus selalu rendah hati kepada siapapun.
- Bencana ini adalah takdir, kita harus berlapang dada.
- Jangan percaya itu hanyalah kabar burung.
- Motor itu berlari membabi buta.
- Sudah dibantu, malah lupa daratan.
- Kejadian itu membuatnya naik pitam.
- Mari bertindak jangan hanya berpangku tangan.
- Jangan asal bicara. Mulutmu harimaumu!
- Si kutu buku itu sepanjang hari hanya di perpustakaan.
- Senyummu bagaikan embun pagi yang menyejukkan.
- Anak-anak muda adalah tunas-tunas bangsa.
- Perempuan itu bekerja sebagai kupu-kupu malam.
- Seorang anak adalah harta karun bagi kedua orang tuanya.
- Dewi malam memancarkan cahayanya malam ini.
- Kau adalah belahan jiwaku satu satunya.
- Raja siang menyengat terik dari sisi timur.
- Dia mati kutu tak bisa berkutik saat warga memergokinya.
- Wanita adalah tulang rusuk laki-laki.
- Ini sudah tanggal tua, kita perlu berhemat.
- Suaminya memang ringan tangan, selalu memukul istrinya.
- Si anak bawang tak pernah bisa diandalkan.
- Jangan pernah dengarkan omongan si mulut buaya.
- Banyak orang yang selalu mencari muka ke atasan.
- Sekarang sulit mencari kerja kalau tak ada orang dalam.
- Kalian harus tutup mulut agar masalah tak jadi panjang.
- Pejabat itu selalu cuci tangan dalam setiap kasus.
- Dasar laki-laki hidung belang!
- Mari kita berpikir dan berjiwa besar!
- Tina cuma bisa gigit jari melihat tiketnya hangus.
- Anak-anak ini hidup sebatang kara.
- Hati-hati terhadap buaya darat yang suka merayu wanita.
- Mereka semua sudah masuk ke dalam daftar hitam polisi.
- Banyak orang menjadi gelap mata saat melihat harta benda.
- Wanita genit itu selalu bermain mata dengan suami orang.
- Banyak pahlawan yang gugur di medan perang.
- Dia memang baik dan murah hati.
- Para saksi akhirnya angkat bicara di pengadilan.
- Akal bulusmu itu tidak bisa menipuku.
- Aliran sesat ini telah mencuci otak para pengikutnya.
- Dia menjadi buah bibir setelah viral di media sosial.
- Sultan Hasanuddin adalah Ayam Jantan dari Timur.
- Ini adalah bahtera rumah tangga kita berdua.
- Tak semua percintaan akan bermuara pada pernikahan.
- Perasaan menyesal membayangi lelaki itu.
- Lintah darat itu tak segan menyakiti korbannya.
- Masih banyak tikus kantor di negeri kita.
- Kakek tutup usia di rumah sakit.
- Pendeta memiliki buku putih yang tak bisa dibuka siapapun.
- Dasar kepala udang, makanya sebelum bertindak dipikir dulu.
- Kehadirannya selalu seperti sang pelita bagi yang lain.
- Setelah ayahnya tidak ada, kini Lina menjadi tulang punggung keluarga.
- Si raja hutan tengah berburu mangsanya.
- Meskipun Blackpink sedang naik daun, mereka tidak pernah sombong.
- Selalu dengarkan suara hatimu dalam kondisi apapun.
- Ayah sedang memperbaiki kuda besinya di bengkel .
- Tak usah menjelaskan panjang lebar, saya sudah tau!
- Kita masih dipandang sebelah mata oleh lawan.
- Pikirkan baik-baik, jangan sampai salah langkah.
- Sejak kepergiannya banyak orang menjadi patah hati.
- Bukan lagi rahasia umum kalau dia itu anak yang baik.
- Ucapan dan janji-janji yang dia lontarkan itu hanya omong kosong.
- Abdur membawa cendera mata dari Korea Selatan.
- Ayah merasa berat hati melepasku untuk merantau.
- Dia sungguh tebal muka, sudah mencuri kembali lagi ke desa ini.
- Jangan lapar mata ketika sedang belanja bulanan!
- Ina adalah kambing hitam di antara teman sekolahnya.
- Maling itu mengambil langkah seribu ketika dikejar warga.
- Semenjak pandemi, banyak pengusaha yang gulung tikar.
- Kabar angin tentang gempa meresahkan masyarakat.
- Pria bijak itu telah makan asam garam kehidupan yang lama.
- Mendengar kabar itu, dia langsung kebakaran jenggot.
- Anak ini adalah darah daging kami.
- Perempuan itu berbadan dua setelah pulang dari kota.
- Anak bungsuku sangat keras kepala bila diberi tahu.
Pengertian Majas Metafora
Dilansir dari Jurnal Universitas Dian Nuswantoro berjudul 'Pengertian Metafora dan Jenis-jenisnya', majas metafora dapat diartikan secara etimologis dan linguistik.
Secara etimologis metafora berasal dari bahasa Yunani 'meta' dan 'phere' yang artinya transfer atau memindahkan. Sementara, dalam kamus linguistik metafora didefinisikan sebagai pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan berdasarkan persamaan atau perbandingan.
Sederhananya, metafora adalah sebuha kata atau ungkapan yang maknanya bersifat kiasan dan bukan harfiah. Metafora ini tergolong bahasa kiasan (majas) yang khas dan bisa juga aneh seperti perbandingan tetapi tidak menggunakan kata pembanding.
Berikut pengertian majas metafora menurut beberapa ahli:
1. Kennedy 1983
Metafora adalah pernyataan bahwa satu hal adalah sesuatu yang lain, yang secara harfiah tidak demikian.
2. Saeed 1997
Metafora secara tradisional dipandang sebagai yang paling penting dari penggunaan bahasa kiasan dan biasanya dipandang sebagai bentuk yang paling bentuknya yang paling canggih dalam bahasa sastra atau puitis
3. Murray 2006
Metafora adalah penggunaan bahasa untuk merujuk pada sesuatu yang berbeda dari apa yang awalnya diterapkan atau apa artinya secara harfiah, untuk untuk menunjukkan kemiripan atau membuat hubungan antara dua hal.
4. Lakoff dan Johnson 2003
Metafora adalah satu hal dalam kaitannya dengan hal lain, dan fungsi utamanya adalah pemahaman.
Jenis-jenis Majas Metafora
Metafora dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Nah, berikut beberapa jenis majas metafora yang kerap digunakan:
1. Metafora Antropomorfik
Metafora antromorfik merupakan gaya bahasa yang menggambarkan benda-benda tidak bernyawa sehingga memiliki nilai, makna, sifat, dan nafsu-nafsu manusia. Contohnya yaitu "Pohon nyiur melambai-lambai" atau "Cintanya bersungut-sungut".
2. Metafora Kehewanan
Selanjutnya adalah metafora kehewanan. Metafora ini menggunakan binatang, bagian tubuh binatang, arau sesuatu yang berkaitan dengan binatang untuk mencitrakan sesuatu lainnya. Contohnya mengumpat dengan kata "anjing", "babi", "kerbau", dan lain sebagainya.
3. Metafora Konkret ke Abstrak
Metafora jenis ini dinyatakan hal konkrit diperlakukan sebagai sesuatu yang tidak konkret atau bernyawa. Contoh siswa yang cerdas (konkret) dinyatakan sebagai "Bintang Pelajar" (sesuatu yang abstrak).
Jenis metafora ini menyatakan hal konkret yang diperlakukan sebagai sesuatu yang tidak konret atau bernyawa. Seperti siswa cerdas (konkret) dinyatakan sebagai 'bintang pelajar' (sesuatu abstrak).
4. Metafora Sinestesis
Terakhir, yaitu metafora sinestesis yang menggambarkan peralihan suatu pengalaman ke pengalaman lainnya, atau suatu tanggapan ke tanggapan lainnya. Misalnya, kata "kulihat suaranya". Suara umumnya didengarkan bukan dilihat, namun dalam kalimat ini kata 'suara' diperlakukan seperti benda yang bisa dilihat.
Fungsi Majas Metafora
Majas metafora tentunya memiliki fungsi-fungsi tertentu sehingga sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi majas metafora diuraikan sebagai berikut:
1. Fungsi Informasi
Metafora digunakan sebagai sarana penyampaian informasi tentang pemikiran dan perasaan dari penutur kepaa lawan tuturnya.
2. Fungsi Ekspresif
Majas jenis ini berfungsi sebagai bentuk ekspresi harapan dan keinginan penutur kepada lawan tuturnya.
3. Fungsi Direktif
Metafora juga memiliki fungsi direktif atau mengarahkan jika mengandung unsur-unsur yang dapat memengaruhi sikap dan kemandirian.
4. Fungsi Fatik
Majas metafora memiliki fungsi fatik apabila penggunaan gaya bahasanya mengandung unsur-unsur yang bertujuan menjaga hubungan agar tetap harmonis.
Demikianlah kumpulan contoh majas matafora beserta pengertian, jenis, dan fungsinya. Semoga menambah wawasan ya, detikers!
(alk/alk)