Majas simile merupakan salah satu gaya bahasa dalam Bahasa Indonesia. Majas simile biasanya digunakan untuk mengungkapkan sesuatu melalui perbandingan atau perumpamaan.
Majas merupakan gaya bahasa yang bisa berupa kiasan, ibarat, perumpamaan yang bertujuan untuk mempercantik makna dan pesan sebuah kalimat. Secara umum, majas dibagi atas 4, yakni majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan.
Majas simile masuk dalam salah satu jenis dari majas perbandingan. Selain simile, terdapat majas perbandingan lainnya, seperti asosiasi atau perumpamaan, metafora, personifikasi, simbolik, metonimia, depersonifikasi, dan masih banyak lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, untuk lebih memahami majas simile, berikut ulasan lengkap yang telah dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber.
Pengertian Majas Simile
Berdasarkan KBBI majas simile adalah majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap mengandung segi serupa, dinyatakan secara eksplisit dengan kata seperti, bagai, laksana.
Sementara itu, dikutip dari buku berjudul "Pintar Majas, Pantun, dan Puisi Majas Simile" yang ditulis oleh Ulin Nuha Masruchin yang diterbitkan tahun 2017, dijelaskan bahwa majas simile adalah gaya bahasa mengungkapkan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, bagai.
Dalam sumber lain disebutkan bahwa perbandingan pada majas simile berfokus pada sifat atau karakter sesuatu. Contoh sederhananya adalah membandingkan seorang wanita yang terlihat cantik, dengan keindahan bulan purnama.
Secara bentuk, tentu tidak bisa membandingkan antara manusia dengan bulan. Namun, pada majas simile bisa dibilang merupakan salah satu cara mengungkapkan sifat atau karakter melalui perbandingan tersebut.
Sehingga dalam penuturan bentuk majas simile sesuatu yang disebutkan pertama dinyatakan mempunyai persamaan sifat dengan yang disebut belakangan. Makna ungkapan majas simile sangat mudah dipahami lewat konteks wacana yang bersangkutan.
Ciri-ciri Majas Simile
Adapun beberapa ciri-ciri dari majas simile, yakni:
- Ada kata konjungsi atau penghubung dalam suatu kalimat
- Memiliki maksud untuk melakukan perbandingan terhadap suatu hal
- Memiliki kata-kata kiasan dan analogi
- Menggunakan kalimat yang terkesan hiperbola
Contoh Majas Simile
1. Tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang.
2. Wajahnya bercahaya bagaikan rembulan yang selalu menerangi kegelapan malam.
3. Dia pemberani bak seekor singa yang tidak pernah gentar dengan musuh sekuat apapun.
4. Kerjanya seperti mesin yang tidak pernah berhenti.
5. Wataknya seperti batu yang sangat sulit untuk dilunakkan.
6. Ibarat ayam, kurang mengékas, kurang makan.
7. Kau umpama rembulan bagiku, selalu menerangi di gelapnya malam.
8. Cara berjalannya bak puteri keraton.
9. Pasangan suami istri itu bagaikan Romeo dan Juliet, setia sehidup semati.
10. Hubungan kedua orang itu tidak pernah akur, bagai anjing dan kucing.
11. Jalani saja hidup ini seperti air mengalir.
12. Layaknya padi yang berisi, Pak Rahmat tidak pernah sombong dengan ilmu yang dimilikinya.
13. Bersama, kita bagai hutan dan hujan.
14. Adikku cerewet sekali, seperti burung beo.
15. Wajahnya bagaikan bulan yang kesiangan.
16. Amarah kakak seperti api yang membara.
17. Kesabaran ibu seluas samudera.
18. Wajah gadis itu kinclong seperti wajan yang baru.
19. Gigi mu kuning seperti emas 24 karat.
20. Tubuhnya panas seperti inti bumi.
21. Air matanya terus mengalir bak air terjun.
22. Ruangan kerja Ayah dingin sekali, bagai di Kutub Selatan.
23. Tatapannya begitu tajam, bak elang yang sedang mengincar mangsa.
24. Mereka susah menyatu, ibarat air dan minyak.
25. Rumahnya sangat megah laksana istana di negeri dongeng.
26. Tommy sedang berjalan sangat lambat, seperti kura-kura.
27. Tubuh penari itu sangat lentur seperti karet saja.
28. Sikapnya dingin sekali seperti es.
29. Sifat ku dan dia sangat bertolak belakang bagaikan langit dan bumi.
30. Ia berlari kencang bagaikan angin.
31. Tatapannya begitu tajam seperti sebuah pisau yang baru diasah.
32. Senyumnya begitu manis bagaikan buah mangga yang ranum.
33. Tatapan matanya begitu meneduhkan laksana pohon beringin.
34. Wajahnya begitu cantik serupa bidadari yang turun dari kahyangan.
35. Wajah mereka sangatlah mirip seperti pinang yang dibelah menjadi dua bagian.
36. Diana seperti tertimpa durian runtuh saat mendapatkan hadiah undian Umroh.
37. Hatimu sangat teguh serta kuat bak batu karang yang tak akan pernah goyah meskipun dihadang oleh ombak besar sekalipun.
38. Saat ia pergi memilih untuk pergi hidupku rasanya seperti kiamat.
39. Wajahnya sumringah sekali seperti bunga yang baru mekar.
40. Senyumnya manis sekali bagaikan gula jawa.
41. Masakanmu sangat enak seperti masakan koki terkenal di dunia.
42. Mirna malas sekali seperti beruang di musim dingin.
43. Rambutnya sangat lembut selembut sutra.
44. Kesenjangan yang terjadi antara si kaya dan si miskin seperti langit dan bumi.
45. Indonesia bak surga yang kaya akan kekayaan alam dan budaya dan udara segar.
46. Kenaikan harga BBM bagai malaikat maut yang menjerat sendi-sendiri perekonomian rakyat miskin.
47. Gadis remaja yang masih muda seperti bunga melati yang baru saja mekar.
48. Orang itu sangat sulit ditemukan, seperti binatang langka.
49. Wajah bocah itu sangat bercahaya seperti pantulan matahari ketika menabrak cermin.
50. Guru matematika itu sangat ganas seperti harimau.
(alk/asm)