Heboh di media sosial (medsos) foto kepala cabang (Kacab) PT Pelni Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Slamet Hari Santoso sedang berpose 2 jari. Bawaslu Parepare kini mengusut dugaan Slamet dan sejumlah pegawai BUMN dalam foto tersebut tidak netral dalam Pemilu.
"Kami sementara melakukan penelusuran terkait kebenaran itu (pose 2 jari Kacab Pelni Parepare)," kata Ketua Bawaslu Zaenal Asnun kepada detikSulsel, Sabtu (3/1/2024).
Zaenal mengatakan dalam foto tersebut terlihat Slamet Hari Santoso bersama sejumlah pegawai BUMN berfoto bersama dengan pose 2 jari. Zaenal menegaskan akan memeriksa semua orang yang berada di dalam foto tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada tim yang jalan menemui orang yang ada dalam foto tersebut. Iya diduga Kepala Pelni Parepare dan semua akan dikunjungi untuk penelusuran," paparnya.
Pihaknya memaparkan dalam regulasi, pegawai BUMN termasuk kategori yang harus netral. Tidak boleh menunjukkan keberpihakan kepada paslon atau peserta pemilu.
"Dalam UU Nomor 17 tahun 2017 termasuk PNS, pegawai BUMN dan pegawai BUMD netral dan dilarang ikut kampanye," jelasnya.
Zaenal mengatakan Gakkumdu akan mengambil alih kasus tersebut jika Slamet terbukti tidak netral. Kasus tersebut nantinya juga akan diproses di Kementerian BUMN yang menaungi PT Pelni.
"BUMN itu berarti ke Kementerian BUMN nantinya apakah terbukti atau tidak, nanti sanksinya di sana berproses," paparnya.
Sementara itu, Slamet Hari Santoso mengaku tidak sadar menunjukkan dua jari saat foto bersama. Dia menegaskan foto tersebut bukan bertujuan mendukung salah satu capres.
"Saya hanya ikut-ikutan, dan tidak sadar. Makanya setelah itu, kami foto ulang dan saya tidak lagi menggunakan jari, tapi mengepal tangan," kata Slamet.
Slamet menambahkan bersedia menghadiri undangan klarifikasi dari Bawaslu Parepare. Sebab foto tersebut sudah beredar luas di media sosial.
"Kalau Bawaslu meminta klarifikasi kami akan jelaskan," imbuhnya.
(hsr/hmw)