40+ Contoh Dialog Negosiasi Singkat Lengkap dengan Strukturnya

40+ Contoh Dialog Negosiasi Singkat Lengkap dengan Strukturnya

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Sabtu, 27 Jan 2024 22:30 WIB
Presentasi, negosiasi, persuasif.
Foto: Headway/Unsplash
Daftar Isi
Makassar -

Teks negosiasi adalah salah satu materi dalam pelajaran SMA kelas X. Sebagai referensi, berikut contoh-contoh dialog negosiasi singkat yang kerap ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti diketahui, negosiasi merupakan aktivitas tawar-menawar yang dilakukan untuk mendapatkan kesepakatan bersama oleh kedua belah pihak. Aktivitas ini penting untuk dilakukan agar konflik akibat perbedaan kepentingan bisa terhindarkan.

Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas negosiasi pun sudah sering dilakukan. Misalnya, ketika melakukan transaksi jual-beli, membuat janji, bahkan hal kecil seperti menentukan menu makan siang bersama teman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sekolah, aktivitas negosiasi diajarkan dalam bentuk dialog pada pelajaran Bahasa Indonesia. Lantas, bagaimana contoh dialog negosiasi ini?

Berikut detikSulsel telah menghimpun contoh dialog negosiasi lengkap beserta strukturnya. Disimak dengan seksama, ya!

ADVERTISEMENT

Contoh Dialog Negosiasi

Melansir buku Teks Negosiasi Bahasa Indonesia Paket C oleh Kemendikbud, struktur teks negosiasi terdiri dari orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Berikut contoh dialog negosiasi yang lengkap dengan strukturnya:

1. Contoh Dialog Negosiasi Les Matematika

Orientasi:

Anci: Halo Mulham! Aku dengar kamu pandai matematika. Bisakah kamu membantuku dengan les matematika?

Mulham: Halo Anci! Tentu saja, aku senang membantu. Apa yang ingin kamu pelajari?

Permintaan

Anci: Aku agak kesulitan dengan pelajaran matematika di sekolah. Bisakah kamu membantu menjelaskan beberapa konsep, terutama yang berkaitan dengan trigonometri?

Mulham: Tentu, Anci. Apa yang specifically membuatmu bingung? Kita bisa mulai dari situ.

Penawaran:

Anci: Aku ingin mengerti konsep sudut dan panjang lengkung pada lingkaran. Apakah kamu bisa memberikan beberapa contoh atau trik untuk memahaminya?

Mulham: Tentu, Anci. Kita bisa membuat sketsa sederhana dan aku akan menjelaskan langkah-langkahnya. Bagaimana kalau kita mulai dengan sudut sentral?

Anci: Itu terdengar bagus, Mulham. Tapi, aku mungkin butuh sedikit lebih banyak contoh. Bisakah kita fokus pada contoh-contoh nyata dan penerapannya dalam masalah?

Mulham: Baik Anci, kita bisa melibatkan beberapa masalah praktis dalam pelajaran kita. Seperti menghitung panjang lengkung saat berputar atau menentukan sudut dalam situasi sehari-hari. Bagaimana itu?

Kesepakatan:

Anci: Sip, itu terdengar bagus. Dan berapa biaya les matematika ini?

Mulham: Karena kita teman, aku tidak akan membebankan banyak. Bagaimana kalau kita atur Rp 50.000 per sesi?

Anci: Deal! Kapan kita bisa mulai?

Penutup:

Mulham: Kita bisa mulai besok sore, misalnya jam 4. Bagaimana itu?

Anci: Oke, itu sempurna! Terima kasih banyak, Mulham. Aku yakin ini akan membantu aku memahami matematika dengan lebih baik.

Mulham: Tidak masalah, Anci. Kita akan membuatnya menyenangkan dan mudah dipahami. Sampai besok ya!

Anci: Sampai besok, Mulham. Terima kasih lagi!

2. Dialog Negosiasi Liburan ke Malino

Orientasi:

Caca: Halo Ima! Aku lagi kepikiran untuk liburan, dan aku mendengar Malino lagi asyik banget. Mau gabung?

Ima: Halo Caca! Wah, kedengarannya seru. Ada rencana kapan kita berangkat?

Permintaan

Caca: Aku sedang mencari teman untuk pergi ke Malino. Kamu tertarik? Dan apa kamu punya rencana tanggal tertentu?

Ima: Tentu, Caca! Aku sebenarnya juga ingin liburan. Kapan rencananya?

Penawaran

Caca: Aku pikir kita bisa pergi akhir pekan ini. Bagaimana kalau kita berangkat Jumat sore dan kembali Minggu malam?

Ima: Itu terdengar bagus! Apa kita akan menyewa penginapan atau bagaimana?

Caca: Aku sudah lihat beberapa penginapan yang bagus di sana. Mungkin kita bisa mengecek ulasan dan pilih yang terbaik sesuai anggaran kita.

Ima: Bagus, Caca. Dan untuk transportasi, kita akan menggunakan apa?

Kesepakatan:

Caca: Kita bisa naik mobil bersama-sama. Biaya bensin dan tol bisa kita bagi. Bagaimana menurutmu?

Ima: Oke, itu baik. Dan untuk biaya penginapan, berapa perkiraan yang harus kita siapkan?

Caca: Rata-rata sekitar Rp 500.000 per malam. Kita bisa membagi itu juga. Gimana menurutmu?

Penutup

Ima: Sip, aku setuju. Jadi, Jumat sore kita berangkat. Aku akan membawa beberapa camilan enak!

Caca: Keren! Aku akan memesan penginapan sekarang. Sudah tidak sabar untuk liburan ke Malino bersama-sama!

3. Contoh Dialog Negosiasi Masuk Universitas Hasanuddin

Orientasi

Kembang: Halo Yaya! Aku dengar kamu juga berencana masuk Universitas Hasanuddin. Benar?

Yaya: Iya, Kembang! Aku sudah serius mau masuk sana. Kamu juga?

Permintaan

Kembang: Betul, Yaya. Aku tertarik dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Kamu pilih jurusan apa?

Yaya: Sama nih, Kembang! Ilmu Komunikasi juga. Bagaimana persiapannya?

Penawaran

Kembang: Aku lagi ikut bimbel persiapan tes masuk. Mereka punya metode yang bagus. Mau ikut bareng?

Yaya: Wah, itu bagus! Berapa biayanya, Kembang?

Kembang: Biayanya Rp 2 juta untuk persiapan tes masuk dan tryout. Tapi kalau kita daftar bareng, bisa dapat diskon.

Yaya: Hmm, bisa kurang sedikit nggak, Kembang? Aku lagi nabung buat uang masuk nanti.

Kesepakatan

Kembang: Bisa, Yaya. Kalau kita daftar bareng, mereka kasih diskon Rp 200 ribu. Gimana?

Yaya: Oke, Kembang. Aku ikut daftar. Kapan kita mulai?

Penutup

Kembang: Mereka punya kelas Sabtu-Minggu. Kita bisa mulai besok. Ayo daftar besok pagi.

Yaya: Sip, Kembang! Semoga persiapan kita lancar dan bisa masuk Universitas Hasanuddin. Terima kasih ya udah ajak gabung.

Kembang: Sama-sama, Yaya! Kita pasti bisa berhasil. Semangat!

4. Contoh Dialog Negosiasi Pembelian Jam Tangan

Orientasi

Edward: Selamat pagi. Saya tertarik dengan jam tangan yang Anda jual Urwa. Boleh saya melihat koleksinya?

Urwa: Selamat pagi, Pak Edward. Tentu saja, kami memiliki berbagai macam jam tangan. Apakah ada yang spesifik yang Anda cari?

Permintaan

Edward: Saya lebih suka jam tangan yang elegan dan tahan air. Apakah Anda memiliki merek atau model tertentu yang direkomendasikan?

Urwa: Kami memiliki beberapa pilihan dari merek terkenal yang sesuai dengan preferensi seperti itu. Silakan lihat di sini.

Penawaran

Edward: Bagus, tapi berapa harganya? Saya juga ingin tahu apakah ada diskon atau bonus tertentu.

Urwa: Kami bisa memberikan diskon tambahan 5% jika Anda membeli sekarang. Selain itu, ada bonus kotak jam eksklusif.

Kesepakatan

Edward: Baiklah, saya setuju dengan penawaran itu. Diskon tambahan dan bonus kotak jam cukup menguntungkan.

Urwa: Selamat, Pak Edward! Ini formulir pembelian dan garansi. Silakan isi data Anda.

Penutup

Edward: Sebelum itu, boleh saya bayar dengan kartu kredit? Dan bagaimana proses pengiriman?

Urwa: Tentu, kami menerima pembayaran dengan kartu kredit. Pengiriman akan dilakukan besok dan sampai dalam 2 hari kerja.

Edward: Bagus. Saya akan bayar dengan kartu kredit. Terima kasih atas bantuannya.

Urwa: Terima kasih telah berbelanja di Urwa, Pak Edward. Semoga jam tangannya memuaskan!

5. Contoh Dialog Negosiasi Izin Bermain Bola dengan Ibu

Orientasi

Anak (A): Ibu, bolehkah aku keluar sebentar? Aku ingin bermain bola dengan teman-teman di lapangan dekat rumah.

Ibu (I): Hmm, sebentar lagi makan malam, Nak. Kenapa tidak setelah makan?

Permintaan

A: Tapi teman-teman sudah menunggu di luar. Aku janji, aku akan kembali sebelum makan malam.

I: Makan malam sebentar lagi, Nak. Bukankah bisa menunggu?

A: Tapi ini kesempatan langka, Ibu. Besok sekolah, dan weekend ini hujan terus. Aku ingin sekali bermain sekarang.

Penawaran

I: Hmm, tapi kau tahu kan, setelah hujan lapangan bisa licin dan kotor. Aku khawatir kau akan terpeleset atau terluka.

A: Aku akan berhati-hati, Ibu. Bahkan aku bersedia membersihkan sepatu dan bajuku sendiri nanti.

Kesepakatan

I: Kau harus kembali sebelum gelap ya, dan jangan terlalu lama. Aku juga ingin kau istirahat cukup malam ini.

A: Terima kasih, Ibu! Aku janji tidak terlalu lama dan akan kembali sebelum magrib. Aku sangat berterima kasih.

Penutup

I: Baiklah, tetapi benar-benar harus kembali sebelum magrib. Jangan lupa berdoa sebelum bermain.

A: Pasti, Ibu! Terima kasih banyak. Aku akan segera pergi dan berhati-hati.

6. Contoh Dialog Negosiasi Membeli Buku Tulis

Orientasi

Budi: Halo, apa ada buku tulis yang bagus di sini?

Penjual (P): Selamat datang, Pak Budi. Tentu saja, kami memiliki berbagai jenis buku tulis. Ada yang mencari tema atau merek tertentu?

Permintaan

Budi: Saya butuh buku tulis untuk keperluan kerja. Apakah ada yang memiliki kualitas kertas yang baik?

P: Tentu, Pak. Kami memiliki beberapa merek yang terkenal dengan kualitas kertasnya. Silakan lihat di sini.

Penawaran

Budi: Bagus. Berapa harganya? Dan apakah ada diskon atau bonus pembelian tertentu?

P: Harga bervariasi tergantung merek dan ukurannya. Untuk pembelian di atas Rp 100.000, Anda akan mendapatkan diskon 10%.

Budi: Hmm, cukup tinggi juga. Bisakah harganya lebih fleksibel atau ada bonus tambahan?

P: Kami bisa memberikan diskon tambahan 5% dan bonus pena berkualitas jika Anda membeli dua buku atau lebih.

Kesepakatan:

Budi: Baiklah, saya setuju dengan penawaran itu. Diskon tambahan dan bonus pena bagus.

P: Selamat, Pak Budi! Ini formulir pembelian dan struk pembayaran. Silakan diisi.

Penutup:

P: Terima kasih telah berbelanja di sini, Pak Budi. Semoga buku tulisnya bermanfaat!

Budi: Terima kasih. Selamat tinggal!

7. Dialog Negosiasi Pembelian Ikan

Orientasi

Bobby: Pak Wowo, apa kabar? Saya tertarik untuk membeli ikan hari ini.

Pak Wowo: Halo, Bobby. Kabar baik. Tentu, ada jenis ikan tertentu yang Anda cari?

Permintaan

Bobby: Saya ingin membeli ikan segar untuk masakan malam ini. Apa yang sedang tersedia dan segar, Pak Wowo?

Pak Wowo: Kami punya ikan laut segar, seperti kakap dan tenggiri. Apakah Anda lebih suka yang sudah diolah atau masih utuh?

Penawaran

Bobby: Saya ingin yang utuh. Berapa harganya?

Pak Wowo: Harga bervariasi tergantung jenis dan beratnya. Untuk kakap, Rp 120.000 per kg, dan tenggiri Rp 150.000 per kg.

Bobby: Hmm, cukup tinggi juga. Bisakah ada diskon atau bonus jika saya ambil lebih dari 2 kg?

Pak Wowo: Kami bisa memberikan diskon 5% jika Anda membeli 3 kg atau lebih, dan bonus bumbu masak spesial.

Kesepakatan

Bobby: Baiklah, saya ambil 3 kg kakap. Diskon dan bonus bumbu masaknya bagus.

Pak Wowo: Oke, Bobby! Ini rincian pembelian dan struk pembayaran. Silakan diisi.

Penutup

Bobby: Bagus. Saya akan transfer segera. Terima kasih atas bantuannya, Pak Wowo.

Pak Wowo: Terima kasih telah berbelanja di sini, Bobby. Semoga ikan-ikannya memuaskan!

8. Contoh Dialog Negosiasi Pembelian Alat Elektronik

Orientasi

Pembeli: Selamat pagi, saya tertarik dengan kamera yang Anda jual. Boleh tahu harganya?

Permintaan

Penjual: Pagi, tentu. Harga kamera ini adalah Rp 5 juta.

Pemenuhan

Pembeli: Bisakah saya mendapatkan diskon atau bonus kartu memori sebagai paket?

Penawaran

Penjual: Saya bisa memberikan diskon 5% dan bonus kartu memori 32 GB. Bagaimana menurut Anda?

Persetujuan dan Penutup

Pembeli: Deal! Saya akan beli sekarang. Terima kasih atas penawarannya.

Penjual: Terima kasih atas pembeliannya. Semoga kamera tersebut memuaskan Anda.

9. Contoh Dialog Negosiasi Kontrak Kerja Sama Bisnis

Orientasi

Perusahaan A: Kami tertarik menjalin kerja sama dengan perusahaan Anda. Bisakah kita diskusikan kerangka kerja sama?

Permintaan

Perusahaan B: Tentu, mari kita bahas. Apa yang Anda harapkan dari kerja sama ini?

Pemenuhan

Perusahaan A: Kami berharap bisa mendapatkan diskon khusus sebagai mitra utama. Bagaimana menurut Anda?

Penawaran

Perusahaan B: Kami bisa memberikan diskon 15% untuk volume pembelian besar. Bagaimana kalau begitu?

Persetujuan dan Penutup

Perusahaan A: Deal! Kami akan melakukan pembelian volume besar. Terima kasih atas kerja samanya.

Perusahaan B: Terima kasih juga. Semoga kerja sama ini saling menguntungkan.

10. Contoh Dialog Negosiasi Pembelian Barang Antik

Orientasi

Pembeli: Halo, saya melihat barang antik yang Anda jual online. Bisakah saya tawar harga?

Permintaan

Penjual Barang Antik: Tentu, saya terbuka untuk tawar-menawar. Berapa yang Anda tawarkan?

Pemenuhan

Pembeli: Saya ingin mencoba tawar harga sebesar 20% lebih rendah dari harga yang tertera. Bagaimana?

Penawaran

Penjual Barang Antik: 20% agak tinggi, tapi saya setuju dengan 15%. Deal?

Persetujuan dan Penutup

Pembeli: Deal! Saya akan segera transfer pembayaran. Terima kasih atas fleksibilitasnya.

11. Contoh Dialog Negosiasi Jual-Beli Tas

Orientasi

Pembeli: Selamat siang, Pak.
Penjual: Selamat siang kembali. Maaf ada yang bisa saya bantu?

Permintaan

Pembeli: Saya ingin beli tas. Ada nggak tas hitam ransel yang bahannya anti air?

Pemenuhan

Penjual: Wah, ada, Mas. Silakan tinggal pilih saja yang paling cocok.
Pembeli: Kalau yang ini harganya sesuai banderol atau boleh ditawar, Pak?
Penjual: Ooh, boleh, Mas. Memangnya mau ditawar berapa?

Penawaran

Pembeli Rp 150 ribu boleh, Pak?
Penjual: Wah maaf, Mas. Harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus, impor punya. Harga pasnya Rp 200 ribu, Mas.
Pembeli: Rp 180 ribu gimana, Pak?
Penjual: Maaf Mas, masih belum boleh. Ya sudah ini penawaran terakhir, Rp. 200 ribu.

Persetujuan

Pembeli: Ya sudah, Pak. Saya sepakat.

Penutup

Penjual: Terima kasih banyak, Mas. Untuk pembayarannya, di kasir, ya, Mas.

12. Negosiasi Pembelian Tas Sekolah

Orientasi

Pembeli: Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang
harganya terjangkau. Kira-kira yang mana, ya, Pak? Penjual: Tentu, Dek. Harga tas di sini bermacam-macam, mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu.

Permintaan

Pembeli: Oh, begitu, ya. Apa boleh melihat model dan warna tasnya, Pak? Penjual: Tentu saja, Dek. Di sebelah sini. Silakan ikut Bapak. Pembeli: Berapa harganya untuk tas ini, Pak? Penjual: Harga tas ini Rp 150 ribu, Dek.

Penawaran

Pembeli: Harganya cukup tinggi, ya, Pak? Apa tidak bisa ditawar? Penjual: Iya, Dek, karena tas ini keluaran terbaru dan berkualitas bagus. Mau ditawar berapa, Dek? Pembeli: Saya tawar Rp 100 ribu saja, Pak. Penjual: Maaf, Dek, dengan harga segitu belum bisa. Pembeli: Tambah Rp 20 ribu, jadi Rp 120 ribu, gimana, Pak? Penjual: Mohon maaf, Dek, belum bisa turun terlalu banyak. Bapak bisa turunkan menjadi Rp 135 ribu. Bagaimana? Sudah harga yang paling murah. Pembeli: Turunin sedikit, ya, Pak. Rp 130 ribu saja.

Persetujuan dan Penutup

Penjual: Baiklah, kalau begitu. Boleh diambil dengan harga tersebut.

13. Contoh Dialog Negosiasi Pinjaman

Orientasi

Peminjam: Halo, saya butuh pinjaman sebesar Rp 10 juta. Apakah Anda bisa membantu?

Pemberi Pinjaman: Tentu, saya bisa membantu. Bagaimana ketentuan pembayaran yang Anda inginkan?

Permintaan

Peminjam: Saya berharap bisa membayar dalam waktu 6 bulan. Bisa diatur?

Pemenuhan

Pemberi Pinjaman: Kita bisa atur jangka waktu 6 bulan dengan bunga 5%. Bagaimana?

Penawaran

Peminjam: Bisakah bunga dikurangi menjadi 4%? Saya yakin bisa melunasi tepat waktu.

Pemberi Pinjaman: Baik, kita setujui dengan bunga 4%. Jangan sampai melewatkan jangka waktu pembayaran, ya?

Persetujuan dan Penutup

Peminjam: Deal! Saya akan bayar tepat waktu. Terima kasih atas bantuannya.

Pemberi Pinjaman: Terima kasih juga. Semoga kebutuhan Anda terpenuhi.

14. Contoh Dialog Negosiasi Pekerjaan Baru

Orientasi

Karyawan: Saya sangat tertarik untuk bergabung dengan perusahaan ini. Bisakah kita bahas tentang paket remunerasi?

Permintaan

HRD: Tentu, kami ingin mengetahui ekspektasi Anda. Berapa gaji yang Anda harapkan?

Pemenuhan

Karyawan: Saya harap bisa mendapatkan gaji sebesar Rp 15 juta per bulan. Selain itu, ada tunjangan kesehatan dan transportasi?

Penawaran

HRD: Kami bisa menawarkan gaji Rp 14 juta dengan tunjangan kesehatan dan transportasi. Bagaimana menurut Anda?

Persetujuan dan Penutup

Karyawan: Baik, saya setuju dengan penawaran tersebut. Kapan saya bisa mulai bekerja?

HRD: Kita atur jadwal penerimaan dan pengenalan perusahaan secepatnya.

15. Contoh Dialog Negosiasi Pembelian Daging

Orientasi

Pembeli (P): Selamat pagi, Bu Siti. Saya tertarik untuk membeli daging segar dari toko Anda. Apa jenis daging yang sedang tersedia hari ini?

Penjual (Pe): Selamat pagi, Pak. Kami memiliki berbagai jenis daging segar, seperti sapi, ayam, dan daging babi. Ada yang spesifik yang Anda cari?

Permintaan Informasi

P: Saya sedang mencari daging sapi untuk persiapan acara keluarga. Apakah Anda memiliki daging sapi pilihan yang bagus? Dan berapa harganya per kilogram?

Pe: Tentu, Pak. Kami memiliki daging sapi pilihan dengan harga Rp 120.000 per kilogram. Apakah itu sesuai dengan kebutuhan Anda?

Penawaran

P: Harganya terdengar wajar. Namun, karena saya akan membeli dalam jumlah besar, apakah ada potongan harga yang bisa diberikan?

Pe: Kami bisa memberikan diskon 5% untuk pembelian di atas 5 kilogram, Pak. Bagaimana itu?

P: Diskon tersebut membantu, tapi bisakah kita membuat kesepakatan lebih baik, misalnya diskon 8% untuk pembelian 10 kilogram?

Pe: Hmm, bisa kita bicarakan. Baik, saya setuju dengan diskon 8% untuk pembelian 10 kilogram. Anda puas dengan itu?

Persetujuan

P: Baik, kita deal dengan diskon 8%. Selain itu, apakah ada bonus atau tambahan lain untuk pembelian dalam jumlah besar?

Pe: Untuk pembelian di atas 10 kilogram, kami akan memberikan bonus satu kilogram daging sapi cincang sebagai apresiasi kami.

Penutup

P: Sangat bagus. Saya ingin memesan 15 kilogram daging sapi. Bagaimana cara pembayaran dan pengiriman?

Pe: Anda bisa membayar tunai atau transfer, Pak. Kami akan mengatur pengiriman ke alamat Anda besok pagi. Apakah itu sesuai?

P: Baik, saya akan transfer dan tunggu pengiriman besok pagi. Terima kasih banyak atas kerjasamanya, Bu Siti.

Pe: Sama-sama, Pak. Terima kasih atas pembeliannya. Jika ada yang perlu ditanyakan, jangan ragu untuk menghubungi kami lagi. Semoga acara keluarga Anda berjalan lancar!

P: Terima kasih, Bu Siti. Sampai jumpa.

16. Contoh Dialog Negosiasi Membeli Baju

Orientasi

Penjual: Ada yang bisa dibantu, Mas?

Permintaan

Pembeli: Baju yang ini ukuran L ada, nggak?

Pemenuhan

Penjual: Ada, Mas. Sebentar saya ambil.

Pembeli: Iya.

Penjual: Ini, Mas, yang ukuran L.

Pembeli: Berapa harganya, Mas?

Penjual: Itu Rp 300 ribu, pasnya Rp 260 ribu.

Penawaran

Pembeli: Bisa Rp 250 ribu nggak, Mas?

Penjual: Tidak bisa, Mas. Paling kurangi Rp 5 ribu jadi Rp 285 ribu.

Pembeli: Yah, Rp 280 ribu, deh, Mas. Langsung saya beli.

Persetujuan dan Penutup

Penjual: Iya, baiklah.

17. Contoh Dialog Negosiasi Rekrutmen Pekerjaan

Orientasi

Perekrut: Selamat pagi, Pak Budi. Kami tertarik dengan latar belakang dan pengalaman kerja Anda. Kami memiliki posisi pengembang perangkat lunak yang sesuai dengan keahlian Anda. Bagaimana pendapat Anda?

Budi: Selamat pagi juga. Terima kasih atas kesempatan ini. Saya sangat tertarik dengan posisi tersebut. Apakah Anda bisa memberikan informasi lebih lanjut mengenai tanggung jawab pekerjaan dan gaji yang ditawarkan?

Permintaan

Perekrut: Tentu, Pak Budi. Sebagai pengembang perangkat lunak, Anda akan bertanggung jawab untuk merancang, mengembangkan, dan menguji perangkat lunak. Gaji yang kami tawarkan sekitar Rp 10 juta per bulan, plus bonus kinerja.

Budi: Terima kasih atas penjelasannya. Apakah ada ruang untuk negosiasi gaji? Saya memiliki pengalaman yang relevan dan keterampilan khusus dalam pengembangan aplikasi mobile.

Penawaran

Perekrut: Kami memahami nilai pengalaman Anda, Pak Budi. Bagaimana jika kita setujui gaji sebesar Rp 11 juta per bulan, dan jika kinerja Anda melebihi harapan, kami akan mempertimbangkan peningkatan gaji setelah enam bulan?

Budi: Itu terdengar adil. Saya setuju dengan tawaran tersebut. Selain itu, bagaimana dengan fasilitas kesejahteraan dan jadwal kerja?

Perekrut: Kami menyediakan paket kesejahteraan yang komprehensif, termasuk asuransi kesehatan dan tunjangan kesejahteraan lainnya. Mengenai jadwal kerja, kami memiliki fleksibilitas, dan kami dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan proyek.

Persetujuan

Budi: Baik, saya sangat berminat. Bagaimana langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen ini?

Perekrut: Langkah selanjutnya adalah wawancara lanjutan dengan manajer tim teknis. Apakah Anda bisa hadir untuk wawancara tersebut pada hari Senin jam 10 pagi?

Penutupan

Budi: Tentu, saya dapat hadir pada waktu tersebut. Terima kasih atas kesempatan ini, dan saya berharap bisa bergabung dengan tim Anda.

Perekrut: Kami juga berharap begitu, Pak Budi. Sampai jumpa pada hari Senin. Terima kasih.

Budi: Sampai jumpa dan terima kasih kembali.

18. Contoh Dialog Negosiasi Membeli Rumah

Orientasi

Penjual: Ini rumah yang mau saya jual, Pak, karena kebetulan bulan depan saya dan keluarga harus pindah ke luar kota. Beberapa hari lalu juga sudah kami cat ulang dan merenovasi kamar mandi agar lebih nyaman dihuni.

Pembeli: Total luasnya berapa, ya, Pak?

Penjual: Kalau rumahnya tipe 45, Pak, tapi kalau sama tanahnya total seluas 75 m persegi. Kebetulan saya bangun sendiri rumah ini, Pak, jadi kondisi bangunannya bagus.

Pembeli: Boleh saya lihat-lihat dulu, Pak?

Penjual: Silahkan masuk pak. Rumah ini ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, garasi, dan di belakang masih ada sedikit space yang biasanya digunakan untuk menjemur pakaian.

Permintaan

Pembeli: Saya lihat di iklan harganya ditawarkan 250 juta, ya, Pak? Sudah nett apa boleh nego?

Pemenuhan

Penjual: Boleh dinegokan pak, silakan mau ditawar berapa. Kalau mau DP setengah dulu juga boleh, nanti sisanya diangsur selama setahun.

Penawaran

Pembeli: Kalau saya bayar kontan Rp 180 juta bagaimana, Pak?

Penjual: Waduh pak, maaf masih jauh. Pasaran harga tanah disini sudah naik pak.

Pembeli: Kalau Rp 250 juta kemahalan, Pak, ini juga bukan daerah tengah kota.

Penjual: Gini saja, Pak. Saya kasih di harga Rp 225 juta. Setengahnya boleh diangsur selama setahun. Bagaimana, Pak?

Pembeli: Hmmm, Rp 225 juta sudah bonus tambah kanopi depan, ya, Pak?

Persetujuan

Penjual: Boleh, Pak, nanti saya pasangkan kanopi.

Penutup

Pembeli: Oke deal, ya, Pak. Silakan dibantu urus surat jual belinya.

19. Contoh Dialog Negosiasi Membeli Tanah

Orientasi

Pak Abu: Selamat siang, Bapak Valent. Bagaimana kabarnya?

Pak Valent: Alhamdulillah baik, Pak.

Pak Abu: Baik langsung saja, ya. Saya dengar dari Bapak Anas, Bapak Valent ini mau jual tanah yang ada di Jl. Mochammad Kertawijaya no. VI itu, Pak? Apa betul?

Pak Valent: Oh, iya, Pak, betul. Di situ tanahnya memang mau saya jual. Bapak tertarik?

Permintaan

Pak Abu: Benar, Pak. Saya berminat beli tanah di situ untuk ladang usaha baru saya. Lokasinya juga saya lihat ramai-ramai terus, ya. Harganya berapa, ya?

Pemenuhan

Pak Valent: Tanahnya saya jual Rp 2 miliar pak. Itu sudah termasuk biaya balik namanya. Gimana? Hehe.

Pak Abu: Wah, fantastis sekali, ya, hahaha. Saya kira Rp 1 miliar sudah dapat, Pak.

Pak Valent: Wah, belom, Pak. Tanah di sebelahnya punya H. Asep malah dulu laku sekitar Rp 3 miliar-an.

Penawaran

Pak Abu: Begitu ya. Kebetulan saya lagi low-budget juga ini. Saya tawar Rp 1,5 miliar saja, Pak. Bagaimana? Itu penawaran terakhir saya, deh.

Persetujuan

Pak Valent: Siap, Pak. Kalau begitu saya setuju. Mari kita bicarakan soal ganti nama dan perihal lain-lainnya nanti malam, ya.

Penutup

Pak Fikri: Alhamdulillah. Baik, Pak. Nanti malam saya ke rumah Bapak.

20. Contoh Dialog Negosiasi jalan-jalan

Orientasi

Wali Kelas: Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Jawa Timur Park, apakah semua anggota kelas setuju?

Permintaan

Ketua Kelas: Saya sudah berbicara dengan mereka, Bu. Cuma, ada usulan study wisatanya diganti ke Pantai Kuta aja Bu.

Wali Kelas: Wah, kenapa pada minta seperti itu?

Ketua Kelas: Karena sekolah kita sudah sering ke Jawa Timur Park, Bu. Sedangkan, Pantai Kuta belum pernah sama sekali.

Pemenuhan

Wali Kelas: Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju.

Ketua Kelas: Iya Bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut.

Wali Kelas: Aduh bagaimana yah, padahal Ibu sudah mempersiapkan semuanya.

Penawaran

Ketua Kelas: Begini saja Bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana studi ke Pantai Kuta.

Persetujuan

Wali Kelas: Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke Ibu hasilnya.

Penutup

Ketua Kelas: Baik Bu.

21. Contoh Dialog Negosiasi Pendidikan

Orientasi

Ayah: Nak, ke sini. Ayah mau bicara.

Anak: Ada apa, Yah?

Ayah: Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?

Permintaan

Anak: Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah.

Pemenuhan

Ayah: Kejuruan? Nggak salah, Nak?

Penawaran

Ayah: Kenapa nggak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik.

Anak: Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian, setelah tamat SMK, kan, bisa kuliah juga.

Ayah: Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!

Anak: Waduh, Ayah gimana,sih. Emangnya Ayah yang mau sekolah? Lagian, kalo nanti nggak kuliah, aku langsung bisa kerja di perusahaan otomotif.

Ayah: Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?

Anak: Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita.

Persetujuan

Ayah: Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya.

Penutup

Anak: Iya, Yah.

22. Contoh Dialog Negosiasi Naik Gaji

Orientasi

Wakil Karyawan: Selamat siang, Pak.

Wakil Perusahaan: Selamat siang. Saya Ahmad Suhartono, wakil dari perusahaan, ini dengan siapa?

Wakil Karyawan: Saya Agus, pak sebagai perwakilan dari karyawan.

Permintaan

Wakil Perusahaan: Sebenarnya ada apa? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan berdampak pada PHK karyawan.

Wakil Karyawan: Kami hanya ingin memiliki nasib yang lebih baik pak. Selama ini kami sudah bekerja keras untuk perusahaan, namun gaji yang kami terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kami. Kami ingin menuntut gaji kami ditingkatkan menjadi 4 juta per bulan.

Wakil Perusahaan: Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Apalagi ada tunjangan dan uang lembur.

Wakil Karyawan: Jika tidak bisa maka kami akan tetap mogok kerja pak.

Pemenuhan

Wakil Perusahaan: Jangan seperti itu, mari cari jalan keluarnya. Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp 3,2 juta kepada direksi.

Penawaran

Wakil Karyawan: Pak, ini Ibu kota, semua harga kebutuhan pokok mahal. Tolong dinaikkan lagi pak.

Wakil Perusahaan: Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp 3,5 juta.

Wakil Karyawan: Tapi, usahakan lebih dari itu Pak, kami akan bekerja dengan lebih giat lagi.

Persetujuan

Wakil Perusahaan: Baiklah akan saya coba. Tolong sampaikan pada teman-teman untuk kembali bekerja jika tidak maka perusahaan dapat memberikan sanksi.

Penutup

Wakil Karyawan: Baiklah pak. Terima kasih. Kalau begitu saya pamit dulu.

Wakil Perusahaan: Baik, silakan.

23. Contoh Dialog Negosiasi Naik Becak

Orientasi

Calon penumpang: Bang, ke Pasar Terong berapa?

Permintaan

Tukang becak: Rp 10 ribu, Mbak.

Calon penumpang: Yah, kok mahal banget Bang, Rp 5 ribu aja.
Tukang becak: Aduh, kemurahan Mbak. Pasar Terong kan jauh.

Pemenuhan

Calon penumpang: Iya deh, saya tambah jadi Rp 7 ribu, gimana?

Penawaran

Tukang becak: Naikin dikit, Mbak, jadi Rp 8 ribu.

Persetujuan

Calon penumpang: Baiklah, Bang, saya setuju. Antar ke Pasar Terong, ya, Bang.

Penutup

Tukang Becak: Baik, silakan naik, Mbak.

24. Contoh Dialog Negosiasi Pengajuan Cuti

Orientasi

Karyawan: Pak, saya ingin mengajukan cuti selama 2 minggu untuk keperluan pribadi. Bisakah diizinkan?

Atasan: Tentu, tapi saya butuh tahu alasan dan periode waktu yang tepat. Apa alasannya?

Permintaan

Karyawan: Saya memiliki acara keluarga yang tidak bisa dihindari. Rencananya pada pertengahan bulan depan.

Pemenuhan

Atasan: Baik, saya paham. Tapi, apakah Anda bisa merampungkan pekerjaan yang sedang dikerjakan sebelum cuti?

Penawaran

Karyawan: Saya akan bekerja ekstra untuk menyelesaikannya sebelum cuti. Bolehkah saya minta izin tersebut?

Persetujuan

Atasan: Kalau begitu, saya setuju. Pastikan pekerjaan Anda teratur sebelum cuti, ya?

Karyawan: Terima kasih banyak, Pak. Saya pasti akan menyelesaikannya dengan baik.

Penutup

Atasan: Selamat beristirahat, dan semoga acara keluarga Anda berjalan lancar.

25. Contoh Dialog Negosiasi Kerja Kelompok

Orientasi

Shasa: Hari ini kita jadi kerja kelompok di mana?

Permintaan

Hani: Di rumahku saja bagaimana? Kebetulan rumahku nggak jauh dari sekolah. Jadi, pulang sekolah nanti bisa langsung mengerjakan tugas.

Pemenuhan

Nanda: Boleh, Han. Tapi, aku nggak bisa lama-lama. Karena jam 5, aku ada les Bahasa Inggris.

Shasa: Ya sudah, kalau begitu, kita bagi-bagi tugas saja. Jadi, pengerjaannya jauh lebih cepat.

Hani: Ide yang bagus, tuh!

Shasa: Karena tema makalahnya sudah dibagikan sama Bu Guru, kita tinggal susun bab pendahuluan, isi dan penutupnya saja.

Penawaran

Nanda: Aku bagian pendahuluan, deh. Jadi, kalau waktunya mepet, aku izin pulang duluan ya, Guys. Nggak masalah, kan?

Hani: Boleh. Shasa mau bagian apa? Isi atau penutup?

Shasa: Hmm... Aku bagian isi nggak papa, Han? Nanti kamu bagian penutup sekaligus edit dan print makalahnya, ya?

Persetujuan

Hani: Oke, nggak masalah kalau itu.

Penutup

Nanda: Oke, sampai bertemu pulang sekolah nanti, ya!

Hani: Siap!

26. Contoh Dialog Negosiasi Sewa Kos

Orientasi dan Permintaan

Calon penghuni kost: Setelah saya lihat-lihat kamarnya, saya rasa cocok, Bu.

Pemenuhan

Ibu kost: Baik, jadi harga per bulannya Rp 600 ribu dan minimal sewanya tiga bulan.

Penawaran

Calon penghuni kost: Kalau sewa satu bulan dulu apa tidak boleh, Bu?

Ibu kost: Wah, belum bisa tuh, Dek. Aturan memang sudah seperti itu.

Calon penghuni kost: Saya berniat bersama dua teman saya mau pindah ke kost ini, Bu. Tapi, kalau ternyata tidak bisa per bulan sewanya, ya, tidak jadi.

Ibu kost: Begini saja, sewa pertama langsung tiga bulan. Nanti setelah itu baru boleh per bulan bayar sewanya. Bagaimana?

Calon penghuni kost: Agaknya berat kalau langsung tiga bulan, Bu. Kan, saya juga bawa dua teman saya lainnya. Pasti akan lebih menguntungkan Ibu.

Ibu kost: Yasudah begini saja. Saya beri penawaran boleh bayar sewanya boleh dua bulan dulu. Kalau satu bulan belum boleh karena waktunya terlalu sebentar. Tapi jadi Rp 700 ribu. Ini karena Mbaknya bawa dua teman. Bagaimana?

Persetujuan

Calon penghuni kost: Boleh deh, Bu. Dua bulan tidak apa-apa.

Ibu kost: Berarti deal, ya?

Calon penghuni kost: Iya, Bu. Ini saya kabari dulu teman-teman saya.

Penutup

Ibu kost: Nanti proses pembayarannya diurus pas sudah mau masuk, ya.

Calon penghuni kost: Iya, Bu. Terima kasih.

27. Contoh Dialog Negosiasi Pembelian Sepatu

Orientasi

Penjual: Selamat malam, Selamat datang di toko Adinda. Ada yang bisa kami bantu, Pak? Pembeli: Mbak, saya mencari sepatu sekolah untuk anak cowok. Warna hitam dan bertali ya, Mbak.

Permintaan

Penjual: Saya akan bantu mencarinya, Pak. Untuk ukuran berapa? Pembeli: Ukuran 36 atau 37, Mbak. Saya ingin melihatnya terlebih dahulu untuk memastikan pas di kaki anak saya.

Pemenuhan

Penjual: Sebagai sepatu sekolah warna hitam bertali, bisa dicek di bagian sini. Silakan pilih dan coba sebelum memutuskan, Pak. Pembeli: Sepatu ini bagus dan cocok untuk anak saya. Harganya Rp 700.000, ya, Mbak? Penjual: Benar, Pak, harga tersebut adalah Rp 700.000 karena produk ini dari merk Adinda yang terjamin kualitasnya.

Penawaran

Pembeli: Harganya agak tinggi, ya, Mbak? Bisa tidak kurang sedikit? Penjual: Maaf, Pak, harga tersebut sudah pas. Namun, jangan khawatir, produk ini asli dan berkualitas. Sepatu ini juga nyaman digunakan sehari-hari, terutama untuk keperluan sekolah anak. Selain itu, Anda akan mendapatkan bonus kaos kaki. Pembeli: Kurangin sedikit, ya, Mbak. Rp 600.000 boleh? Penjual: Bagaimana kalau Rp 650.000, Pak? Tapi tanpa bonus.

Persetujuan

Pembeli: Oke, Mbak, saya setuju dengan harga Rp 650.000.

Penutup

Penjual: Baik, Pak. Saya akan bungkus sepatunya. Mohon ditunggu sebentar, dan pembayaran bisa langsung ke kasir. Pembeli: Terima kasih, Mbak.

28. Contoh Dialog Negosiasi Ujian Sekolah

Orientasi

Guru: Anak-anak, minggu depan akan dilaksanakan ulangan harian tentang Teks Negosiasi. Kalian harus mempersiapkan dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Permintaan

Siswa: Jangan minggu depan Bu. Tugas sudah banyak dan belum selesai, ditambah tugas dari mapel lain.

Pemenuhan

Guru: Jadi kalian keberatan jika ulangan hariannya dilaksanakan minggu depan?

Siswa: Iya, Bu.

Guru: Kalau begitu kapan kalian siap untuk ulangan harian?

Penawaran

Siswa: Minggu depannya lagi saja Bu.

Persetujuan

Guru: Baiklah. Tapi, karena materi bab teks negosiasi sudah selesai, apa kalian punya usul apa yang akan kita lakukan minggu depan?

Siswa: Minggu depan kita praktek saja bu untuk bernegosiasi. Gimana, Bu?

Penutup

Guru: Wah. Ide bagus.

29. Contoh Dialog Diskusi Outbound Siswa

Orientasi

Iwan: Selamat siang, Pak.

Kepsek: Siang, masuk Wan! Ada apa?

Permintaan

Iwan: Ini Pak, ada proposal acara LDK untuk bulan depan.

Kepsek: Coba Bapak lihat! Ini acara puncaknya di luar sekolah?

Iwan: Iya, Pak. Rencananya di Kandang Badak, Gunung Pangrango, Cibodas.

Pemenuhan

Kepsek: Kalau begitu mohon maaf, Bapak tidak bisa izinkan. Risikonya terlalu besar untuk dilaksanakan di luar sekolah, apalagi di gunung. Bagaimana kalau di sekolah saja? Biayanya sedikit, tanggung jawabnya pun tidak terlalu berat.

Penawaran

Iwan: Kami sudah memikirkan soal itu, Pak. Kandang Badak tidak terlalu tinggi. Kami juga akan mengikutsertakan alumni. Soal biaya 50% ditanggung alumni, tapi dengan syarat acara outbound diadakan di luar.

Persetujuan

Kepsek: Begitu ya? Baiklah, nanti akan Bapak pertimbangkan.

Penutup

Iwan: Terima kasih, Pak.

30. Contoh Dialog Negosiasi Ganti Rugi

Orientasi

Andi: Kamu yang memecahkan HP aku?

Agus: Iya, maaf, Tadi pas pinjam tidak sengaja terjatuh.

Permintaan

Andi: Kaca LCD kayanya kena nih, pasti mahal.

Agus: Kalau mahal berarti aku tidak bisa menggantinya.

Penawaran

Andi: Bagaimana ya? Kalau tidak diganti aku takut diomelin orang tuaku.

Agus: Kalau aku ganti pasti butuh waktu lama karena aku harus menabung dulu.

Andi: (menelpon orang tua)

Andi: Tadi aku menelpon orang tuaku katanya tidak usah diganti tidak apa-apa.

Persetujuan

Agus: Alhamdulillah. Sekali lagi aku minta maaf ya.

Andi: Iya, tidak apa-apa.

Penutup

Agus: Nanti sore main bola bareng ya.

Andi: Oke, samperin aku ya.

31. Contoh Dialog Negosiasi Membeli Kipas Angin

Orientasi dan Permintaan

Pembeli: Maaf, Kak. Ada jual kipas yang murah?

Penjual: Kipas yang murah, Mas? Ada. Kita menyediakan lengkap di sini.

Pemenuhan

Pembeli: Kalau begitu boleh lihat kipas yang murah di sini, Kak?

Penjual: Mari, Mas. Nah, ini rata-rata murah.

Pembeli: Kalau yang hijau ini berapaan, Kak?

Penjual: Ini Rp 250 ribu, Mas.

Penawaran

Pembeli: Bisa kurang, Kak?

Penjual: Oh, boleh, Mas. Memangnya mau ditawar berapa?

Pembeli: Rp 150 ribu, Kak. Boleh, ya?

Penjual: Wah, maaf, Mas. Harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus. Harga pasnya Rp 240 ribu, Mas.

Pembeli: Rp 200 ribu gimana, Kak?

Penjual: Maaf, Mas, masih belum boleh. Ya sudah ini penawaran terakhir, Rp 220 ribu.

Persetujuan dan Penutup

Pembeli: Ya sudah, Kak, saya sepakat.

32. Contoh Dialog Negosiasi Menunda Ulangan

Orientasi

Ali: Dan, minta Bu Mia menunda ulangan, dong. Capek, nih.

Dani: Waduh, aku gak berani. Lia saja suruh bilang. Dia, kan, ketua kelas.

Lia: Baiklah. Aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil.

Dani: Beres. Kamu, kan, ketua kelas.

Permintaan

Lia: Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?

Bu Mia: Iya. Ada apa?

Lia: Begini, Bu. Saya mewakili teman-teman ingin meminta maaf karena teman-teman belum selesai ganti baju.

Bu Mia: Biasanya, kan, tidak terlambat seperti ini?

Lia: Iya, Bu. Sekali lagi maafkan kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion dua kali.

Pemenuhan

Bu Mia: Oh, kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?

Lia: Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan.

Penawaran

Lia: Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kamu segar.

33. Contoh Dialog Negosiasi Jual-Beli Jilbab

Orientasi

Calon pembeli: Bu, saya mau beli kerudung.

Penjual: Cari yang modelnya bagaimana, dek?

Permintaan

Calon pembeli: Yang panjangnya menutupi dada saja, Mbak.

Pemenuhan

Penjual: Ini dek.

Calon pembeli: Saya suka yang abu-abu, Bu. Ini berapa, Bu?

Penjual: Rp 50 ribu.

Penawaran

Calon pembeli: Wah, kok, mahal, Bu?

Penjual: Itu bahannya bagus soalnya.

Calon pembeli: Rp 30 ribu tidak boleh?

Penjual: Benar-benar tidak boleh, dek. Nanti toko saya bisa bangkrut.

Persetujuan

Calon pembeli: Ya sudah, Bu, Rp 45 ribu saya ambil yang ini.

Penutup

Penjual: Ya sudah, dek. Uangnya Rp 50 ribu, kembaliannya Rp 5 ribu. Terima kasih, dek.

34. Contoh Dialog Negosiasi Jual Beli Sayur

Orientasi

Pembeli: Bang, bayam 1 ikat berapa?

Penjual: Rp 10 ribu, Mbak.

Pembeli: Waduh, kok, sudah naik. Kemarin aja masih Rp 8 ribu, lo.

Penjual: Iya, Mbak, soalnya mau lebaran. Jadi banyak harga sayuran yang ikut naik. Sembako aja sekarang semua sudah naik, Mbak. Masa sayuran tidak boleh naik harganya.

Pembeli: Hmmm, kalau harganya berapa, Mas?

Penjual: Rp 15 ribu per kilogram.

Penawaran

Pembeli: Bayam dua ikat sama wortel setengah kilogram, Rp 20 ribu, ya, Mas? Kan, sudah langganan tiap hari. Masa tidak dapat potongan, sih.

Persetujuan

Penjual: Hmmm, ya udah, Mbak, boleh. Sini saya bungkusin.

Pembeli: Oke, makasih banyak, ya, Mas.

35. Contoh Dialog Negosiasi Jual-Beli Gitar

Orientasi

Pembeli: Bu, saya mau beli gitar ini, kira-kira berapa harganya?

Penjual: Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu, nak.

Permintaan

Pembeli: Harganya boleh kurang nggak, bu?

Pemenuhan

Penjual: Hmm, boleh saja. Mau nawar berapa?

Penawaran

Pembeli: Rp 500 ribu, bisa nggak, ya?

Penjual: Wah, kalau segitu nggak bisa, Nak.

Pembeli: Kalau Rp 600 ribu?

Penjual: Belum, Nak. Naik sedikit lagi. Rp 650 ribu Ibu berikan gitar ini.

Persetujuan

Pembeli: Baiklah, Bu. Saya setuju.

Penutup

Pembeli: Ini uangnya, ya, Bu. Terima kasih.

Penjual: Sama-sama, Nak.

36. Contoh Dialog Negosiasi Jual-Beli Durian

Orientasi

Pembeli: Berapa harga Durian ini, Bang?

Penjual: Tiga puluh ribu, Bu. Murah.

Permintaan

Pembeli: Boleh kurang 'kan, Bang?

Pemenuhan

Penjual: Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon.

Penawaran

Pembeli: Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang 'kan? Kan lagi musim, Bang. Rp20.000 saja, ya?

Penjual: Belum boleh, Bu. Rp28 ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.

Persetujuan

Pembeli: Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya Bang?

Penjual: Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.

Penutup

Pembeli: Iya, Bang, yang penting saya dapat durian yang bagus.

Penjual: Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.

Pembeli: Baiklah, saya ambil 3 kilo, ya, Bang.

37. Contoh Dialog Negosiasi Jual Beli Handphone

Orientasi

Penjual: Siang, Mas. Mau cari HP apa, nih? Kebetulan lagi ada beberapa merk Orange lagi promo, Mas. Ada bonus softcase juga.

Permintaan

Pembeli: Saya mau cari HP gaming, Mbak, minimal RAM 6GB prosesor Snapdragon 8 ke atas. Kira-kira apa, ya, Mbak? Terus harganya kisaran berapa?

Pemenuhan

Penjual: Kalau untuk minimal spesifikasi tersebut ada merek Grapes pro Mas. Grapes pro sudah pakai baterai jumbo 6.000 mAh, harganya Rp 5,5 juta. Ada fitur fast charging, Mas. Jadi pengisiannya cepat.

Penawaran

Pembeli: Boleh tidak harganya kurang? 5 juta, deh, Mbak.

Penjual: Maaf, Mas, masih belum boleh kalau segitu. Penyimpanannya aja besar loh, 128GB. Nanti juga dapat bonus softcase, kok. Dijamin tidak bakal mengecewakan kalau mau buat main game online. Produk ini juga keluaran tahun ini, Mas. Jadi masih anget-angetnya.

Pembeli: Hmmm, kurangin dikit dong, Mbak.

Penjual: Hmmm, Rp 5,4 juta, ya, Mas. Nett.

Pembeli: Kurangi Rp 50 ribu lagi, saya ambil sekarang, Mbak.

Persetujuan

Penjual: Hmmm, ya, sudah, Mas.

Penutup

Pembeli: Baik, terima kasih, Mbak.

Penjual: Sama-sama. Saya bantu bungkus dan buatkan notanya, ya, Mas. Mohon ditunggu sebentar.

38. Contoh Dialog Negosiasi Jual-Beli Jeruk

Orientasi

Pembeli: Berapa harga sekilo jeruk ini, Bang?

Penjual: Rp 20 ribu, Bu. Murah.

Penawaran

Pembeli: Boleh kurang, 'kan, Bang?

Penjual: Tidak boleh, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon, makanya rasanya manis.

Pembeli: Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang, sedikit 'kan. Rp 15 ribu saja, ya?

Penjual: Waduh, tidak bisa, Bu. Rp20 ribu, ya, Bu. Nanti saya rugi."

Persetujuan

Pembeli: Yasudah, tapi saya boleh milih sendiri, ya, Bang?

Penjual: Boleh, Bu.

Penutup

Pembeli: Makasih, Bang. saya ambil 3 kilo, ya, Bang

39. Contoh Dialog Negosiasi Jual Beli Novel Bekas

Orientasi

Rama: Eh, novel apa, tuh, Nas?

Anas: Ohh itu, judulnya Kece Tanpa Kere.

Rama: Keren juga, ya judulnya. Isinya apaan?

Anas: Menurut gue bagus banget, sih. Isinya kayak semacam pendidikan finansial gitu. Gimana caranya biar kita bisa lebih hemat, tapi nggak sampai yang kesiksa-siksa banget, tetep jajan dan liburan gitu.

Rama: Wah, mantep banget.

Anas: Terus di dalamnya juga ada tips-tips mengatur keuangan, sama kisah dari orang-orang hebat, lho yo.

Permintaan

Rama: Wih, bagus dah. Gue jadi pengen beli. Itu lu beli di mana?

Pemenuhan

Rama: Gue dulu beli di toko buku yang di Galuh Mas itu. Mending lu beli yang gue punya aja ini. Rp 80 ribu dah.

Penawaran

Rama: Yah, duit gue nggak cukup kalau segitu. Lagi nggak bawa dompet, nih. Rp 50 ribu aja gimana?

Persetujuan

Anas: Hem.. gimana ya.. Rp 70 ribu, ya. Nggak papa sisanya yang Rp 20 ribu nanti aja besok-besok.

Penutup

Rama: Oke, deh, siap. Ini uangnya, ya. Sisanya besok kalau gue main lagi. Langsung gue baca, dah, tuh, sekarang bukunya.

40. Contoh Dialog Negosiasi Jual-Beli Tas

Orientasi

Penjual: Permisi, ada yang bisa saya bantu?

Pembeli: Iya, ini, Kak.

Penjual: Apa, Kak, mau beli apa?

Permintaan

Pembeli: Sepatu slop, Kak.

Pembeli: Ini ada ukuran yang 40, Kak?

Pemenuhan

Penjual: Ini adanya yang ukuran 39, Kak. Yang 40 kosong.

Penawaran

Pembeli: Jadinya... berapa, Kak, harganya yang ukuran 39?

Penjual: Rp 75 ribu, Kak.

Pembeli: Tidak boleh kurang? Di toko sebelah harganya Rp 65 ribu, lho, Kak?

Penjual: Di sini boleh kurang, Kak. Ya beli di sini saja, Kak.

Pembeli: Boleh Rp 50 ribu, Kak?

Penjual: Wah, kalau itu belum boleh, Kak. Naik sedikit, Kak?

Pembeli: Rp 55 ribu bagaimana, Kak?

Persetujuan

Pembeli: Ya sudah ini saja, Kak.

Penjual: Mau dibungkus plastik saja atau pakai kardusnya, Kak?

Pembeli: Terserah saja, Kak. (sambil menyerahkan uang Rp 55 ribu)

Penutup

Penjual: Terima kasih.
Pembeli: Sama sama.

41. Contoh Dialog Negosiasi Pembelian Tas Bermerk

Orientasi

Pembeli: Apakah masih ada stok Tas Hermes seri XX, Kak? Penjual: Halo, Kak. Maaf, produk tersebut sudah habis terjual. Karena kami hanya memiliki satu unit. Pembeli: Bagaimana dengan seri ABC, masih ada? Penjual: Masih tersedia, Kak. Pembeli: Berapa harganya, Kak? Penjual: Untuk yang itu masih tinggi, Kak, Rp 19 juta.

Permintaan

Pembeli: Bisa ditawar, Kak? Penjual: Harganya sudah pas, Kak. Barang ini masih sangat baik dan dijamin tidak mengecewakan. Pembeli: Budget saya hanya Rp 15 juta, Kak. Apakah ada opsi lain?

Penawaran

Penjual: Untuk budget tersebut, Kak, bisa pilih seri YY atau ZZ, Rp 13,5 juta. Pembeli: Ukuran tasnya berapa, Kak? Dan bahan pembuatannya apa? Penjual: Jangan khawatir, Kak. Semua tas Hermes di toko kami asli dan terbuat dari kulit hewan asli, bukan sintetis. Namun, maaf, Kak, tidak ada sertifikatnya. Pembeli: Saya ambil seri YY dengan harga Rp 13 juta, boleh, Kak? Penjual: Baik, Kak, tapi bonus box tas Hermes tidak termasuk, ya, Kak.

Persetujuan

Pembeli: Oke, Mbak. Tidak masalah. Pembayaran bisa melalui BCA, Mandiri, atau BNI, ya, Kak? Penjual: Tentu, Kak. Ini nomor rekeningnya. Setelah transfer, tolong kirimkan bukti transaksinya.

Penutup

Pembeli: Baik, tunggu sebentar, ya.

42. Contoh Dialog Negosiasi Sewa Tempat Acara

Orientasi dan Permintaan

Calon Penyewa: Permisi, Pak. Saya tertarik menyewa ruangan ini untuk acara ulang tahun anak saya. Berapa biayanya?

Pemilik Tempat: Halo! Untuk penyewaan ruangan ini, biayanya adalah Rp 2 juta per jam.

Penawaran

Calon Penyewa: Hmm, cukup tinggi ya. Bolehkah kita negosiasi harga?

Pemilik Tempat: Tentu, kita bisa bicarakan. Apa yang Anda usulkan?

Calon Penyewa: Bagaimana kalau kita atur menjadi Rp 1,5 juta per jam? Dan apakah bisa mendapatkan diskon jika menyewa lebih dari 4 jam?

Persetujuan

Pemilik Tempat: Harga Rp 1,5 juta per jam masih di bawah standar, tapi saya setuju dengan diskon untuk penyewaan lebih dari 4 jam. Rp 1,4 juta per jam untuk 5 jam ke atas. Bagaimana?

Penutup

Calon Penyewa: Deal! Saya akan menyewa selama 6 jam. Terima kasih banyak, Pak!

Nah, demikianlah kumpulan contoh dialog negosiasi lengkap beserta strukturnya. Semogaberguna,ya!




(edr/edr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads