7 Contoh Naskah Drama berbagai Tema dan Unsur-unsurnya

7 Contoh Naskah Drama berbagai Tema dan Unsur-unsurnya

Nur Ainun - detikSulsel
Jumat, 03 Feb 2023 01:15 WIB
Daftar pustaka adalah kumpulan sumber yang digunakan sebagai referensi penulisan suatu naskah atau karya ilmiah. Simak cara menulis daftar pustaka dari jurnal.
Ilustrasi naskah drama. (Foto: unsplash)
Makassar -

Naskah drama merupakan salah satu karya sastra yang masih jarang diketahui. Berikut contoh naskah drama serta ulasannya.

Sebuah pementasan drama tidak lepas dari sebuah naskah drama. Lantas apa itu naskah drama?

Pengertian Naskah Drama

Naskah drama adalah sebuah cerita yang diuraikan. Cerita tersebut diuraikan dari satu adegan ke adegan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip repositori Universitas Muhammadiyah Malang berjudul "Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Naskah Drama di Kelas IX SMA Islam Batu" naskah drama adalah kesatuan teks yang membuat kisah.

Naskah drama adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama-nama tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan para tokoh, dan keadaan panggung yang diperlukan. Bahkan kadang juga dilengkapi dengan penjelasan tentang tata busana, tata lampu (lighting), dan tata suara.

ADVERTISEMENT

Kisah kehidupan manusia dalam naskah drama dikembangkan dalam wujud dialog. Selain itu, dialog dalam naskah drama menggambarkan nasib, watak, dan konflik antar tokoh.

Unsur-Unsur Naskah Drama

Seperti halnya karya sastra lainnya, naskah drama tidak terlepas dari unsur-unsur pembangun di dalamnya. Berikut unsur-unsur naskah drama:

1. Tokoh dan Penokohan

Tokoh dalam naskah drama dikaitan dengan watak. Hal ini tampak pada ekspresi diri tokoh yang mencerminkan karakter psikisnya, mulai kebiasaan (sifat), sikap, dan perangai.

2. Plot atau Alur Cerita

Plot atau alur cerita merupakan rangkaian peristiwa yang satu sama lain dihubungkan dengan hukum sebab-akibat. Dalam hal ini yang dimaksud adalah peristiwa pertama menyebabkan terjadinya peristiwa kedua, peristiwa kedua menyebabkan terjadinya peristiwa ketiga dan demikian selanjutnya.

Di dalam plot terdapat tiga unsur utama yakni ketegangan dalam drama, dadakan atau jalan cerita yang tidak disangka-sangka, dan ironi dramatik.

3. Setting atau Latar

Latar atau setting cerita dalam naskah drama dibangun oleh keterangan yang mengacu pada tempat, waktu dan suasana yang berkaitan dengan peristiwa. Setting bersifat fisik dan psikologis.

Setting dalam naskah drama diwujudkan dalam tiga bentuk, yakni setting tempat, setting waktu, dan setting suasana.

4. Tema

Tema dapat didefinisikan sebagai ide/gagasan pokok yang dipilih pengarang untuk mengembangkan cerita dalam naskah drama. Tema berisi pesan moral atau nilai kehidupan.

Tema berhubungan dengan rumusan intisari cerita yang digunakan sebagai dasar pengembangan struktur
cerita naskah drama. Oleh karena itu, tema harus memiliki tujuan dan pesan yang jelas.

5. Dialog

ciri khas suatu naskah drama adalah percakapan atau dialog. Dari dialog inilah akan diketahui bagaimana jalan cerita dam karakter tokoh-tokohnya.

Dialog berisi percakapan antar tokoh yang di dalamnya terdapat petunjuk lakuan dan menggunakan ragam bahasa lisan yang komunikatif. Komunikasi yang diungkapkan dalam cerita adalah komunikasi dua arah.

Selain kelima unsur tersebut terdapat unsur pendukung, yakni alur, penokohan, klimaks, tema, amanat, dan petunjuk teknis.

Contoh Naskah Drama Singkat

Contoh Naskah Drama #1

Tema: Pergaulan Bebas Anak Remaja
Tokoh: 6 Orang

Pagi itu di sebuah sekolah SMA, Isman berlari menghampiri teman sekelasnya yakni Agil, Umar, Urwa, Riska, dan Siar.

Isman: Guys, kemarin ada teman kita yang ditahan polisi, katanya karena terlibat kasus narkotika.

Agil: Iya, saya juga mendengar soal itu kemarin, tetapi saya kurang tahu siapa yang ditahan. Cuma disebutkan dari sekolah kita.

Riska: Katanya sih, kalau tidak salah dengar yang ditangkap polisi itu si Mika anak kelas sebelah.

Urwa: Ya ampun, kasihan sekali, pasti dia ada masalah sampai mencoba obat-obatan terlarang sebagai pelariannya. Tapi di satu sisi, kejadian ini merusak nama baik sekolah kita.

Riska: Tapi bisa saja dia dijebak orang. Kita tidak boleh menuduhnya sebagai pengguna terlebih dahulu sebelum ada bukti yang kuat.

Siar: Setahuku, dia memang berasal dari keluarga cukup mampu, tetapi kurang kasih sayang dari orang tuanya.

Agil: Benar kata Riska, sekarang banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menjebak atau mencari korban lainnya.

Urwa: Tapi memang sekarang sedang marak kasus narkotika di kalangan remaja. Hampir setiap hari tayangan di televisi menyiarkan berita tentang kasus narkotika.

Agil: Kita harus pandai-pandai memilih teman bergaul dan mewaspadai orang asing di sekitar kita.

Siar: Kasih sayang dan perhatian orang tua memang sangat berpengaruh pada kehidupan remaja yang masih labil. Kalau orang tua terus mengabaikan anak-anaknya, mereka akan terjerumus ke pergaulan bebas.

Isman: Katanya sih, dia tidak sampai dipenjarakan karena masih di bawah umur. Dia hanya akan melewati tahap rehabilitasi dan kedua orang tuanya perlu diselidiki lebih jauh terkait ketidaktahuan mereka tentang anaknya yang sudah berulang kali menggunakan obat terlarang tersebut.

Riska: Semoga saja setelah direhabilitasi, Mika bisa sembuh dan bersekolah seperti biasanya.

Siar: Semoga saja, perjalanan hidup kita masih panjang. Usia kita sekarang ini merupakan usia di mana kita menemukan jati diri dan merencanakan masa depan. Sangat disayangkan jika tindakan buruk yang kita perbuat sekarang dapat menghancurkan masa depan kita.

Isman: Mari kita bersama-sama saling mendukung dan mengingatkan supaya kita tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang akan merusak masa depan kita. Kuatkan iman dan terbuka kepada orang tua, keluarga, dan teman terdekat jika ada masalah agar kita tidak depresi dan memicu kita melakukan perbuatan terlarang seperti mencoba menggunakan narkotika!

Contoh Naskah Drama #2

Tema: Persahabatan
Tokoh: 5 Orang

Suatu siang, saat bel jam istirahat sekolah berbunyi, Khori, Sasha, Rawi, dan Iin memesan makanan di kantin sembari mengobrol bersama.

Khori: Dewi sudah tiga hari tidak masuk. Kalian tahu tidak alasannya? Apa dia sakit?

Sasha: Terakhir saya melihat Dewi kemarin sore duduk termenung di teras rumahnya ketika saya hendak ke warung dekat rumahnya. Saya sempat bertanya kenapa dia merenung dan tidak masuk sekolah. Dia hanya menjawab tidak apa-apa dan beralasan jika akhir-akhir ini dia selalu kesiangan.

Rawi: Hmm, sepertinya tidak mungkin Dewi kesiangan terus-menerus, dia kan anak rajin selalu bangun sebelum azan subuh. Jangan-jangan Dewi sedang ada masalah, tetapi dia tidak ingin menceritakan kepada kita?

Iin: Oh iya, saya ingat, tiga hari yang lalu sepulang sekolah, ibuku bercerita kalau dia melihat Dewi di pasar sedang membantu ibunya berjualan. Bukankah hari itu di mana hari pertama Dika tidak masuk sekolah?

Khori: Sebaiknya, sepulang sekolah nanti kita mengunjunginya untuk mengetahui apa yang terjadi pada Dewi.

Iin, Rawi, dan Sasha setuju dengan usulan Khori. Sore harinya mereka berkumpul dan berangkat bersama menuju rumah Dewi. Di sana mereka menemukan Dewi sedang merapikan barang dagangan ibunya.

Dewi: Teman-teman ada apa ya? Kenapa kalian mendadak kemari? Mari duduk dahulu.

Rawi: Kami hanya ingin memastikan alasan kenapa kamu tidak masuk sekolah selama tiga hari berturut-turut karena kami semua tahu bahwa kamu sahabat kami yang paling rajin dan kami curiga kalau kamu sedang ada masalah.

Khori: Sebaiknya kamu menceritakan kepada kami apa masalah mu sebenarnya, Wi.

Dewi: Maaf sebelumnya teman-teman, saya tidak ingin menceritakan karena malu dan tidak ingin menyusahkan kalian. Saya bekerja membantu Ibu untuk meringankan biaya sekolah. Saya terancam tidak bisa membayar uang SPP dan saya kasihan melihat Ibu bekerja sendiri.

Khori: Kalau begitu besok sore kami akan membantu berkeliling menjualkan sebagian daganganmu. Bagaimana teman-teman?

Sasha: Saya setuju!

Iin: Ibuku sering membeli dagangan Ibumu karena ikan dan sayurnya selalu segar. Jajanan pasarnya juga lezat. Nanti saya tanyakan pada Ibu untuk menawarkan jajanan ibumu kepada teman-teman arisannya.

Dewi: Terima kasih ya, Sahabatku, kalian memang sahabat sejatiku.

Contoh Naskah Drama #3

Tema: Cerita Rakyat-Malin Kundang
Tokoh: 3 Orang

Malin Kundang adalah seorang anak yang telah lama merantau meninggalkan tanah kelahirannya. Ia mengembara mengadu nasib demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Ia meninggalkan Mande, ibu kandungnya seorang diri di tanah kelahirannya. Singkat cerita, akhirnya Malin Kundang berhasil menikah dengan seorang putri saudagar kaya raya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya bersama sang putri.

Malin : "Istriku, inilah tanah kelahiranku dulu." (Sambil menunjuk ke arah daratan dari atas perahu yang bersandar)

Putri : "Sungguh indah sekali tanah kelahiran kau ini, suamiku."

Mande : (Berlari tertatih-tatih) "Malin! Kau kah itu nak?" (Berteriak kegirangan)

Putri : "Siapakah wanita tua itu suamiku?"

Malin : (Menyembunyikan wajah terkejut ketika melihat ibunya berlari ke arah perahu) "Aku tidak tahu, istriku. Mungkin itu hanya pengemis yang ingin meminta sedikit sumbangan dari kita saja. Sudah jangan pedulikan lagi dia."

Mande : "Malin, ini ibumu nak. Sudah lupakah kau pada ibu yang telah mengandung dan membesarkan kau ini Malin?"

Malin : "Wahai wanita tua! Jangan sekali-kali kau berani mengaku sebagai ibuku. Enyahlah kau! Ibuku bukan wanita tua renta sepertimu, dan ibuku sudah lama meninggal. Pergi kau dari sini! Jangan sampai kau mengotori kapalku ini!" (Berteriak emosi sambil menunjuk ke ibunya)

Mande : (Ia menangis menahan kesedihan) "Ya Tuhan, kenapa pula anakku berubah menjadi seperti ini? Apa salahku ini Tuhan? Jika memang ia bukan anakku, maka maafkanlah ia yang telah menghinaku ini. Namun jika ia benar anakku si Malin Kundang, maka hukumlah dia yang telah durhaka itu."
(Sambil menengadahkan tangan memohon kepada Tuhan)

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, petir datang menggelegar. Badai besar tiba-tiba datang dan kapal Malin Kundang terbalik.

Seketika kilat menyambar tubuh Malin dan istrinya. Anehnya, mereka berdua kemudian berubah menjadi batu.

Itulah kekuatan doa seorang ibu. Jangan sampai kita menjadi anak yang durhaka kepada kedua orang tua.

Contoh Naskah Drama #4

Tema: Kejujuran
Tokoh: 4 Orang

Dalam suasana belajar mengajar di dalam kelas dan sedang dilakukan ulangan mendadak serta mengumpulkan tugas.

Guru: Anak-anak, silakan dikumpulkan tugas karya tulis minggu kemarin.

(Kemudian satu persatu siswa naik mengumpulkan tugas karya tulis masing-masing)

Guru: Karena ini merupakan tugas perorangan, maka penilaian akan dilakukan berdasarkan isi dari karya tulis kalian. Oke, masukkan buku kalian semua. Bapak akan mengadakan ulangan.

Reni: Hah, ulangan apa lagi pak? baru saja 2 hari yang lalu diadakan ulangan.

Guru: Rara, tolong dibagikan kertas folio ini ke semua siswa.

Rara: Baik pak.

(Sambil berjalan membagikan kertas folio. Suasana ruang kelas berubah menjadi gaduh karena setiap siswa mengeluh tentang diadakannya ulangan mendadak ini)

Guru: Pada ulangan kali ini, bapak ingin kalian menulis ulang pokok-pokok dan kesimpulan dari karya tulis yang kalian buat.

(Kemudian siswa hening dan sibuk mengerjakan ulangan. Sedangkan pak guru sibuk memeriksa tugas karya tulis yang tadi dikumpulkan. pak guru menemukan keanehan pada tugas karya tulis milik Rara di mana isinya sama persis dengan karya tulis milik Rina. Setelah 20 menit berlalu, kemudian kertas ulangan dikumpulkan.)

Guru: Baiklah yang lain bisa istirahat. Tolong Rara dan Rina tetap di sini, bapak mau bicara.
(Semua siswa keluar ruang kelas kecuali Rara dan Rina)

Guru: Bapak minta kalian berdua jujur kepada bapak. Kenapa tugas kalian bisa sama persis, bahkan titik dan komanya juga.

Rara: Saya mengerjakan karya tulis itu sendiri pak.

Rina: Saya juga mengerjakan karya tulis saya sendiri.

Guru: Lalu, Mengapa isi dari jawaban ulangan kalian tadi tidak sama dengan isi karya tulis kalian?

(Lama Rara dan Rina terdiam, takut-takut untuk memulai berbicara)

Guru: Kalau begitu, bapak anggap kalian tidak mengerjakan tugas karya tulis dan tidak mengikuti ulangan tadi.

Rina: Maaf pak. Kalau saya jujur, apakah kalau saya berkata jujur maka bapak akan memaafkan saya?

Guru: Tentu

Rina: Saya mendapatkan materi untuk tugas karya tulis dari internet pak. Saya langsung copy paste dan tidak saya baca lagi. Itulah mengapa ulangan tadi tidak sama dengan isi karya tulis saya.

Guru: Baiklah, alasan bisa bapak terima. Terus kamu Rara?

Rara: Saya minta tolong Reni mengerjakan tugas karya tulis itu pak. Dan kelihatannya dia mencari sumber dari internet.

Guru: Kalau begitu tolong panggilkan Reni.

Rara: Baik pak.

(Rara pun keluar memanggil Reni)

Reni: Bapak memanggil saya?

Guru: Iya, bapak ingin bertanya, apa benar murid 1 minta tolong pada kamu untuk mengerjakan tugasnya???

Reni: Iya pak, maafkan saya pak. Rara bilang dia tidak mengerti tugas dari bapak terlebih dia bilang dia tidak bisa mencari tugas tersebut dari internet karena dia tidak punya uang untuk ke Warnet.

Guru: Baiklah kalau begitu. Tugas karya tulis dan ulangan kalian bapak kembalikan. kalian harus membuat karya tulis lagi dan dikumpulkan dalam 3 hari.

Rara dan Rina: Baik pak.

Contoh Naskah Drama #5

Tema: Persahabatan
Tokoh: 2 Orang

Suatu hari Mila mengunjungi kamar kos Dian. Mila kemudian duduk di pinggir kasur. Sementara Dian sedang berbaring di kasurnya dengan mata sembab.

Mila: Dian, kamu kenapa?

Dian: Enggak papa kok Mil, aku cuma sedikit stress aja karena ujian masuk PTN tinggal sedikit lagi.

Mila: Oooh jadi itu yang membuat kamu mengurung diri di kamar terus sambil nangis? Terus kata mama kamu, kamu juga makannya sedikit.

Dian: Iya, lagi gak mood buat ngapa-ngapain. Makan juga enggak nafsu.

Mila: Dian, jangan gitu dong. Kalau kamu begini terus kamu bisa sakit. Terus kalau kamu sakit, kamu nanti malah enggak bisa ikut ujian tulis masuk PTN itu gimana ? Makin ribet nanti urusannya.

Dian: Iya juga sih, tapi gimana dong. Aku bingung nih.

Mila: Yang kamu bingungin apa, Frey?

Dian: Aku bingung, kalo aku gak lolos dan gak masuk PTN, aku harus gimana?

Mila: Sekarang, kamu jangan mikirin hasilnya dulu. Kamu belajar aja dulu yang rajin, banyakin jawab-jawab soal ujian tahun lalu. Urusan hasil itu belakangan.

Dian: Udah kok, Nay. Tapi, aku masih aja merasa takut ngebayangin kalau aku enggak diterima.

Mila: Kayaknya kamu perlu untuk refreshing deh. Biar kepala kamu enggak pusing. Gimana kalau kita belajar bareng? Kita bisa cari tempat di luar sana kayak taman, kafe, dan yang lain. Biar kamu enggak tertekan, sekalian bisa liat pemandangan yang bagus terus hirup udara segar. Gimana menurut kamu?

Dian: Ide bagus tuh. Sekalian healing aku. Otak ku udah mumet banget nih. Stress bawaannya.

Mila: Ya udah, ayo.

Dian: Terima kasih ya Mil, kamu selalu ada di saat aku lagi butuh bantuan.

Mila: Iya sama-sama, Dian.

Dian dan Mila pun saling berpelukan.

Contoh Naskah Drama #6

Tema: Komedi
Tokoh: 5 Orang

Suatu siang lima sekawan yakni Dadang, Agus, Hendra, Ramdhan dan Fadli sepakat untuk mengerjakan tugas kuliah bersama-sama.

Dadang: Nanti kita kerjakan tugas di tempat biasa ya teman-teman.

Hendra: Di kos atau di warkop?

Agus: Di warkop saja.

Ramdhan: Oke deh, kalau begitu saya pulang dulu ke kos ganti baju kaos dulu baru saya ke warkop.

Fadli: Oke lah saya langsung ke warkop ya.

Setelah mereka semua pulang ke kos masing-masing dan jam menunjukkan pukul empat sore, Dadang, Hendra, dan Agus segera berangkat menuju balai desa. Hanya Ramdhan yang tidak berangkat karena sesampainya di kos dia malah tertidur pulas dan lupa jika sudah sepakat mengerjakan tugas.

Sampai di Warkop

Fadli: Ramdhan mana ya? Sudah hampir jam lima dia tidak datang-datang.

Dadang: Jangan-jangan dia lupa kalau kita janjian kerjakan tugas sama-sama.

Agus: Mungkin dia ada urusan tetapi lupa memberitahu kita. Kita tunggu saja di sini sembari menyelesaikan separuh tugas.

Mereka berempat mengerjakan tugas bersama terlebih dahulu sembari menunggu kedatangan Ramdhan. Setelah jam tangan Dadang menunjukkan angka pukul 5:30 sore, terlihat dari jauh seorang laki-lagi remaja menuju dewasa berlari membawa tas seperti anak kecil.

Dadang: Tuh kan, Ramdhan baru kemari.

Agus: Kenapa dia lari-lari seperti dikejar hantu dan masih pakai kemeja? Bukannya mau ganti baju kaos ya?

Ramdhan: Kalian ngapain pagi-pagi di Warkop? Bukannya kelasnya pak Iqbal sudah mau mulai?

Seketika Dadank, Agus, Fadli dan Hendra tertawa terbahak-bahak.

Dadang: Ini masih sore, Ramdhan. Pasti kamu baru bangun tidur kan?

Hendra: Makanya Ramdhan, kita dilarang tidur sampai hampir petang.

Wajah Ramdhan memerah karena rasa malu dan menyesal.

Contoh Naskah Drama #7

Tema: Covid
Tokoh: 2 Orang

Sore itu ada dua orang remaja putri yang ingin pergi ke sebuah mini market untuk membeli camilan namanya Ayu dan Ainun.

Ayu : Ainun aku lapar! yuk kita OTW mini market terdekat.

Ainun: Pas Sekali aku juga lapar yuk beli camilan.

Setelah perbincangan tadi mereka memakai motor dan helm tapi tidak pakai masker.

Ayu: Ainun, kamu yang bawa motornya ya.

Ainun: Ok.

(Saat tiba di depan Indomaret mereka berdua kaget karena ada polisi sedang berpatroli masker karena sedang dalam kondisi PPKM Covid 19, lalu mereka kaget bukan kepalang karena mereka berdua tidak pakai masker)

Ainun: Ayu gimana ini ada polisi aku lupa gak bawa masker.

Ayu: Aduh aku juga lupa lagi gak bawa masker.

(Selanjutnya polisi datang dan menanyai mereka lalu di beri hukuman untuk menghafalkan pancasila)

Polisi: Selamat sore dik, kok gak pakai masker?

Ainun: Anu pak lupa tadi saya.

Ayu: Saya juga lupa pak.

Polisi: Begini ya dik. masker itu untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari paparan virus COVID-19 dek. lain kali jangan lupa ya. sekarang karena kalian berdua gak bawa masker kalian harus melafalkan pancasila.

Ainun: Baik pak kami bersalah tidak akan lupa bawa masker lagi.

Lalu mereka berdua melafalkan pancasila.




(alk/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads