50 Contoh Kalimat Tunggal Lengkap dengan Struktur dan Ciri-cirinya

50 Contoh Kalimat Tunggal Lengkap dengan Struktur dan Ciri-cirinya

Yaslinda Utari Kasim - detikSulsel
Sabtu, 20 Jan 2024 23:00 WIB
Ilustrasi menulis
Ilustrasi (Foto: Thought Catalog/Unsplash)
Makassar -

Kalimat tunggal seringkali dijumpai dalam sebuah teks atau narasi bahasa Indonesia. Kalimat ini memiliki struktur yang sederhana dan mudah untuk disusun.

Dilansir dari Buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia "Kalimat" terbitan Kemendikbud, kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa atau satu struktur predikat. Kalimat ini bahkan bisa dibentuk hanya dengan unsur predikat saja.

Kalimat tunggal disebut juga kalimat simpleks yang hanya berisi satu informasi. Lantas, seperti apa contoh kalimat tunggal dalam bahasa Indonesia?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut selengkapnya kumpulan contoh kalimat tunggal yang dapat dijadikan referensi. Disimak, ya!

Contoh Kalimat Tunggal

  • Orang itu guru kami.
  • Kartini sedang membuat surat jawaban.
  • Kepakaran Teguh diakui banyak orang.
  • Sulaeman mengajari anaknya melukis.
  • Kami berangkat pukul 07.30.
  • Minggir!
  • Kakak sedang menyapu halaman rumah.
  • Adikku marah.
  • Ima sangat lapar.
  • Ibu membeli ikan di Pasar.
  • Risman menonton televisi di kamarnya.
  • Ayah memasak nasi goreng.
  • Irma mengerjakan skripsinya.
  • Bibi membeli tanaman hias.
  • Tari memasak sayur kangkung.
  • Kucing itu suka makan timun.
  • Gading gajah banyak diburu manusia.
  • Aura sedang bermain bola.
  • Mili membersihkan ruang tamu.
  • Pergi!
  • Keahlian Siar diakui teman kelasnya.
  • Polisi mengejar pencuri.
  • Teddy menendang bola.
  • Edward terjatuh.
  • Prabowo menangis di kamarnya.
  • Abadi sedang makan.
  • Ainun berjalan ke Sekolah.
  • Pemandangannya sangat indah.
  • Minuman ini tidak mahal.
  • Kantorku terletak tidak jauh.
  • Kekasihku bernama Riska.
  • Bunga anggrek itu sangat indah.
  • Putri membeli baju baru.
  • Isman memakai tas berwarna coklat.
  • Caca pergi menonton bioskop.
  • Syachrul berolahraga di pagi hari.
  • Urwa melukis pemandangan.
  • Masakan Ibu sangat enak.
  • Mawan memberiku oleh-oleh.
  • Amel mengupas bawang merah.
  • Anci mencuci piring di dapur.
  • Pilot menerbangkan pesawat.
  • Guru mengajar di kelas.
  • Nabila membuat es teh manis.
  • Beruang itu melukai anaknya.
  • Siar akan berlibur Singapura.
  • Audi menjuarai lomba debat.
  • Buku cerita itu ditulis oleh Celin.
  • Anak itu dihukum ibunya.
  • Dokter mengoperasi pasiennya selama 2 jam.

Struktur Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal memiliki struktur yang cukup sederhana, bahkan bisa dibentuk hanya dengan satu predikat saja. Berikut penjelasan selengkapnya:

ADVERTISEMENT
  • Dapat berupa subjek dan predikat (S-P). Misalnya "Orang itu guru kami".
  • Bisa berbentuk subjek, predikat, dan objek (S-P-O). Seperti "Kartini sedang membuat surat jawaban".
  • Bisa terdiri dari subjek, predikat, dan pelengkap (S-P-pel). Contohnya "Kepakaran Teguh diakui banyak orang".
  • Kalimatnya bisa berbentuk subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Misalnya "Sulaeman mengajari anaknya melukis".
  • Terdiri dari subjek, predikat dan keterangan. Contohnya "Kami berangkat pukul 07.30".
  • Kalimat tunggal juga bisa terbentuk hanya dengan satu predikat. Misalnya "Pergi!" atau "Minggir!" [1]

Ciri-ciri Kalimat Tunggal

Dari contoh kalimat yang disajikan sebelumnya, dapat dilihat ciri khusus yang menandai suatu kalimat tunggal. Agar lebih mudah memahaminya, berikut ciri-ciri kalimat tunggal selengkapnya:

  • Kalimat ini hanya menyajikan atau menyampaikan satu peristiwa pokok saja.
  • Tidak memakai tanda koma (,) dalam kalimatnya.
  • Tidak menggunakan kata sambung atau konjungsi.
  • Kalimat tunggal selalu diawali huruf kapital.
  • Mempunyai satu struktur kalimat yaitu hanya S-P saja, S-P-O saja, dan seterusnya.[2]

Perbedaan Kalimat Tunggal dengan Kalimat Majemuk

Kalimat tunggal seringkali disamakan atau disalahartikan sebagai kalimat majemuk. Padahal kedua kalimat ini memiliki struktur dan ciri yang berbeda.

Kalimat tunggal hanya terdiri atas satu klausa saja. Sedangkan kalimat majemuk terdiri atas dua klausa utama atau lebih yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat.

Klausa dalam kalimat majemuk ini bukan merupakan bagian atau bentuk pengembangan dari fungsi klausa lainnya. Namun, kedua klausa atau lebih tersebut masih memiliki hubungan yang disebut dengan hubungan koordinatif.

Perbedaan kedua, dapat dilihat dari penggunaan konjungsi dalam kalimat. Pada kalimat tunggal seperti yang disebutkan sebelumnya yakni tidak menggunakan konjungsi.

Sementara kalimat majemuk menggunakan konjungsi koordinatif seperti "dan", "tetapi", "serta", "sedangkan", dan seterusnya. Konjungsi tersebut berfungsi untuk menghubungkan beberapa klausa menjadi satu kalimat majemuk.

Agar lebih mudah memahami perbedaannya, berikut contoh kalimat majemuk:

  1. Yanto membaca stilistika dan istrinya membuat susu jahe.
  2. Giyarti memesan bakso, tetapi suaminya memesan sate sapi.
  3. Gandung sedang belajar atau malah tidur di kamar depan.
  4. Peserta dilarang makan atau minum serta dilarang bergurau.
  5. Adikku bekerja di Medan, sedangkan kakakku bekerja di Yogya. [1]

Referensi:

  1. Buku Seri Penyuluhan Kalimat Bahasa Indonesia Terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2019.
  2. Skripsi Universitas Quality berjudul Analisis Kesulitan Siswa dalam Membedakan Kalimat Majemuk dan Kalimat Tunggal pada Mata Pelajaran bahasa Indonesia di Kelas V SD S Dharma Wanita Tahun Ajaran2020/2021.



(edr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads