Derita Warga Sakit di Pulau Terluar Pangkep, Ada RS Dekat Tapi Dirujuk ke NTB

Derita Warga Sakit di Pulau Terluar Pangkep, Ada RS Dekat Tapi Dirujuk ke NTB

Muhclis Abduh, Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Sabtu, 09 Des 2023 09:01 WIB
RS Pratama Sailus Pangkep saat diresmikan.
Foto: RS Pratama Sailus Pangkep saat diresmikan. (Dok. Istimewa)
Pangkep -

Warga di Desa Sailus, Kecamatan Liukang Tangaya, pulau terluar Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih sulit mengakses fasilitas kesehatan yang memadai meski sudah dibangunkan Rumah Sakit (RS) Pratama Sailus. Mereka lebih sering dirujuk ke rumah sakit di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kondisi tersebut diungkapkan warga Desa Sailus, Wismoyo. Dia mengatakan RS Pratama Sailus sudah diresmikan pada Mei 2023 lalu, namun hingga saat ini belum bisa melayani pasien dengan maksimal.

"RS Pratama sudah diresmikan akhir bulan 5 lalu oleh Pak Bupati, namun disayangkan karena seperti belum beroperasi karena kalau ada pasien masih tetap dirujuk ke luar Sulsel ke NTB," ungkap Wismoyo kepada detikSulsel, Kamis (5/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wismoyo menuturkan, jarak Pulau Sailus ke rumah sakit di daerah Provinsi NTB memang jauh lebih dekat ketimbang di pusat Kabupaten Pangkep. Jarak tempuh yang digunakan untuk ke rumah sakit di NTB hanya sekitar 7 jam, sementara ke pusat Pangkep butuh 2 hari 2 malam.

"Perjalanan dari Pangkep dari pulau ditempuh bisa 2 hari 2 malam, sedangkan kalau ke NTB itu hanya 6-7 jam perjalanan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengaku kecewa lantaran kehadiran RS Pratama itu ternyata belum dirasakan secara maksimal. Padahal, kata dia, warga berharap tidak lgi dirujuk ke rumah sakit lain dengan adanya RS Pratama.

"Kalau ada pasien puskesmas itu pasti dirujuk ke NTB. Berarti percuma juga rumah sakit terbangun tetapi masyarakat di wilayah tersebut masih dirujuk ke provinsi lain seperti di NTB," sesalnya.

Melihat kondisi tersebut, Wismoyo berharap agar pengoperasian RS Pratama bisa dilakukan secara optimal. Sehingga nantinya tidak ada lagi warga yang harus dirujuk ke RS lain.

"Seharusnya bisa segera dimaksimalkan kehadiran RS Pratama ini agar meminimalisir warga yang ada di sekitar agar tak dirujuk ke RS di Provinsi lain seperti NTB. Apa bedanya sebelum dan adanya RS kalau begitu kondisinya," tegasnya.

RS Pratama Tak Punya Dokter Ahli

Kadis Kesehatan Pangkep, Herlina mengakui masih adanya warga yang dirawat di RS Pratama namun tetap dirujuk ke RS di NTB. Dia menyebut pasien dirujuk lantaran membutuhkan penanganan dokter ahli.

"Kalau pasiennya butuh penanganan dokter ahli tentu dirujuk ke RS yang ada dokter ahlinya. Saya sudah sampaikan bahwa RS Pratama tidak ada dokter ahli jadi kalau butuh penanganan ahli kita rujuk ke yang ada dokter ahlinya," jelas Herina saat dikonfirmasi, Kamis (5/12).

Herlina mengungkapkan Pemkab Pangkep dan Pemkab Lombok Timur juga telah menjalin kerja sama untuk menangani pasien dari Pangkep. Makanya ia merasa rujukan tersebut tidak masalah.

"Kami ada kerja sama dengan Kabupaten Lombok Timur (NTB) untuk penanganan pasien. Kan ke sana cuman 8-10 jam (Lombok Timur) sedangkan ke Pangkep sampai 30 jam. Makanya kirim ke tempat terdekat," jelasnya.

Kendati demikian, Herlina mengaku pihaknya masih berupaya untuk menempatkan dokter ahli di RS Pratama. Sehingga ke depan tidak perlu lagi ada warga yang sakit yang harus dirujuk ke luar daerah.

"Kami sudah ada 4 bidan, dan 4 perawat dan 1 dokter umum di sana, tetapi kami sudah meminta ke Pemprov Sulsel dan Kementerian Kesehatan agar ada dokter ahli di sana sehingga tak ada lagi warga dirujuk ke luar," katanya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

DPRD Pangkep Usul Tambah Insentif Dokter Ahli

DPRD Pangkep turut bereaksi atas keluhan warga terkait RS Pratama. DPRD juga sudah meminta Dinas Kesahatan Pangkep untuk menjelaskan kendala yang dialami.

Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Pangkep Irwan Nursaid mengatakan lokasi RS Pratama di pulau yang jauh dari ibu kota Kabupaten Pangkep membuat dokter berpikir dua kali untuk ke sana. Sehingga, dokter ahli dinilai perlu perlakuan berbeda jika bertugas di daerah terpencil seperti RS Pratama Sailus.

"Kami minta agar ada upaya-upaya apakah harus ada perbedaan insentif, karena kalau mau disamakan pasti tidak ada yang mau," kata Irwan kepada detikSulsel, Jumat (8/12).

Selain itu, Irwan mengatakan sudah meminta Dinas Kesehatan Pangkep untuk berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel hingga Kementerian Kesehatan. Diharapkan dalam waktu dekat sudah ada dokter ahli yang dikirim ke RS Pratama agar warga setempat tidak lagi dirujuk ke wilayah terdekat di NTB.

"Jadi perlu koordinasi di tingkat Provinsi Sulsel dan Kementerian, supaya siapa saja bisa langsung berkontribusi ke RS Pratama Sailus karena pasien kan dirujuk itu dokter ahli sedangkan di sana tidak ada," ucapnya.

Pemprov Sulsel Kaji Kirim Dokter Ahli

Pemprov Sulsel juga merespons kendala yang dialami di RS Pratama Sailus tersebut. Pemprov mengkaji untuk mengirimkan dokter ahli buntut pasien di RS tersebut banyak dirujuk di luar Sulsel karena kurangnya tenaga medis.

"Saya akan bicarakan dengan tim. Insyaallah kita upayakanlah, kalau memungkinkan ada yang bisa ke sana toh dokternya. Insyaallah kita bicarakan dengan baiklah," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel Ishaq Iskandar kepada detikSulsel, Jumat (8/12).

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menurutnya, ketersediaan dokter ahli di RS Pratama Sailus merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pihaknya juga akan mempertimbangkan kesejahteraan tenaga medis yang ditugaskan di RS daerah terpencil.

"Yang penting kan mereka harus diberikan kesejahteraan juga yang layak. Ini kan daerah terpencil, nanti kita bicarakan dengan baik, bagaimana terkait dengan itu," paparnya.

"Kalau ada yang mau dan siap juga Pemkab (Pangkep), sama-sama men-support. Masa rumah sakit kita buka baru tidak ada tenaganya," lanjut Ishaq.

Ishaq mengaku akan berkoordinasi terlebih dulu dengan Pemkab Pangkep. Pasalnya pihaknya belum menerima laporan langsung terkait kondisi RS Pratama Sailus, termasuk permintaan Pemkab Pangkep untuk bantuan tenaga medis.

"Kita tunggu surat dari Dinkes Pangkep untuk sama-sama membicarakan. Kalau disampaikan bahwa memang ada rumah sakitnya, ya, tapi untuk permintaan tenaga dokter ahli saya belum lihat suratnya. Mungkin kami akan komunikasikan juga," bebernya.

Ishaq pun tak mau berspekulasi soal jumlah dokter ahli yang akan dikirim ke RS Pratama Sailus. Dia mengaku akan mengecek terlebih dahulu kebutuhan di RS tersebut.

"Saya kira kalau RS Pratama itu nanti kita lihat kebutuhan pokoknya, misalnya, kebutuhan dokter spesialis penyakit dalam, anak, dan bedah. Nanti kita lihat yang mana tenaga kita yang siap. Ada tidak yang mau ke sana. Tapi kita usahakanlah," ungkapnya.



Simak Video "Video: Kebakaran Rumah di Pangkep Sulsel Diduga gegara Korsleting Listrik"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads