"Kami juga sudah meminta penjelasan ke Kadis Kesehatan dan memang mereka terus berproses untuk mengadakan dokter ahli di RS Pratama Sailus," ungkap Wakil Ketua Komisi 2 DPRD Pangkep Irwan Nursaid kepada detikSulsel, Jumat (8/12/2023).
Irwan mengakui lokasi RS Pratama Sailus di pulau yang jauh dari ibu kota kabupaten Pangkep membuat dokter berpikir dua kali untuk ke sana. Menurutnya, perlu perlakuan berbeda bagi dokter yang bertugas di daerah terpencil seperti RS Sailus.
"Kami minta agar ada upaya-upaya apakah harus ada perbedaan insentif, karena kalau mau disamakan pasti tidak ada yang mau," imbuhnya.
Dia juga meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Pangkep berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel hingga Kementerian Kesehatan. Diharapkan dalam waktu dekat sudah ada dokter ahli dikirim ke RS Sailus agar warga setempat tidak lagi dirujuk ke wilayah terdekat di NTB.
"Jadi perlu koordinasi di tingkat Provinsi Sulsel dan Kementerian, supaya siapa saja bisa langsung berkontribusi ke RS Pratama Sailus karena pasien kan dirujuk itu dokter ahli sedangkan di sana tidak ada," desaknya.
Sebelumnya diberitakan, warga mengeluhkan pelayanan di RS Pratama Sailus yang tidak maksimal sejak diresmikan 6 bulan lalu. Pasalnya warga yang dirawat tetap harus dirujuk ke RS di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kalau ada pasien puskesmas itu pasti dirujuk ke NTB. Berarti percuma juga rumah sakit terbangun tetapi masyarakat di wilayah tersebut masih dirujuk ke provinsi lain seperti di NTB," keluh warga Desa Sailus, Wismoyo kepada wartawan, Kamis (5/12).
Kadis Kesehatan Pangkep Herlina mengatakan pasien terpaksa dirujuk ke RS di Lombok Timur karena tidak ada dokter ahli di RS Pratama Sailus. Pasien dirujuk lantaran butuh penanganan lanjutan.
"Kalau pasiennya butuh penanganan dokter ahli tentu dirujuk ke RS yang ada dokter ahlinya. Saya sudah sampaikan bahwa RS Pratama tidak ada dokter ahli jadi kalau butuh penanganan ahli kita rujuk ke yang ada dokter ahlinya," jelasnya.
Herlina mengaku sudah mengajukan permintaan dokter ahli ke Pemprov Sulsel. Usulan ini juga disampaikan ke Kemenkes.
"Kami sudah ada 4 bidan, dan 4 perawat dan 1 dokter umum di sana, tetapi kami kami sudah meminta ke Pemprov Sulsel dan Kementerian Kesehatan agar ada dokter ahli di sana sehingga tak ada lagi warga dirujuk ke luar," pungkasnya.
(hsr/nvl)