Warga mengeluhkan pengoperasian RS Pratama Sailus di Desa Sailus pulau daerah terluar Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tidak maksimal. Meskipun sudah diresmikan 6 bulan yang lalu, tetapi masih banyak warga yang harus dirujuk untuk perawatan ke rumah sakit (RS) di Nusa Tenggara Barat (NTB).
"RS Pratama sudah diresmikan akhir bulan 5 lalu oleh Pak Bupati, namun disayangkan karena seperti belum beroperasi karena kalau ada pasien masih tetap dirujuk ke luar Sulsel ke NTB," ungkap warga Desa Sailus, Wismoyo kepada detikSulsel, Kamis (5/12/2023).
Ia mengaku sangat kecewa karena kehadiran RS Pratama tersebut ternyata belum dirasakan secara maksimal. Padahal harapannya saat RS tersebut telah diresmikan, maka pelayanannya sudah maksimal dan tak ada lagi warga yang harus dirujuk ke RS lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada pasien puskesmas itu pasti dirujuk ke NTB. Berarti percuma juga rumah sakit terbangun tetapi masyarakat di wilayah tersebut masih dirujuk ke provinsi lain seperti di NTB," keluhnya.
Wismoyo menjelaskan letak Pulau Sailus memang lebih dekat ke daerah Provinsi NTB ketimbang Kabupaten Pangkep. Estimasinya untuk sampai ke Pangkep butuh 2 hari 2 malam, sementara untuk sampai ke NTB hanya 7 jam perjalanan.
"Perjalanan dari Pangkep dari pulau ditempuh bisa 2 hari 2 malam, sedangkan kalau ke NTB itu hanya 6-7 jam perjalanan," jelasnya.
Dia pun berharap agar RS Pratama bisa secara optimal pengoperasiannya. Sehingga tidak ada lagi warga yang harus dirujuk ke RS lain.
"Seharusnya bisa segera dimaksimalkan kehadiran RS Pratama ini agar meminimalisir warga yang ada di sekitar agar tak dirujuk ke RS di Provinsi lain seperti NTB. Apa bedanya sebelum dan adanya RS kalau begitu kondisinya," tegasnya.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Pangkep, Herlina mengakui pasien yang harus dirujuk ke luar pulau dilakukan untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Dia menjelaskan pasien terpaksa harus dirujuk hingga ke RS di Kabupaten Lombok Timur, NTB karena membutuhkan penanganan dokter ahli.
"Kalau pasiennya butuh penanganan dokter ahli tentu dirujuk ke RS yang ada dokter ahlinya. Saya sudah sampaikan bahwa RS Pratama tidak ada dokter ahli jadi kalau butuh penanganan ahli kita rujuk ke yang ada dokter ahlinya," jelasnya.
Ia menyampaikan antara Pemkab Pangkep dan Pemkab Lombok Timur juga telah menjalin kerjasama untuk menangani pasien dari Pangkep. Sehingga menurutnya, tidak ada masalah jika memang pasien dirujuk ke RS milik Pemkab Lombok Timur.
"Kami ada kerjasama dengan Kabupaten Lombok Timur (NTB) untuk penanganan pasien. Kan ke sana cuman 8-10 jam (Lombok Timur) sedangkan ke Pangkep sampai 30 jam. Makanya kirim ke tempat terdekat," jelasnya.
Dia pun mengaku terus berupaya agar ada dokter ahli yang bisa bekerja di RS Pratama. Sehingga tidak perlu lagi ada warga kedepannya yang sakit yang harus dirujuk ke luar daerah.
"Kami sudah ada 4 bidan, dan 4 perawat dan 1 dokter umum di sana, tetapi kami kami sudah meminta ke Pemprov Sulsel dan Kementerian Kesehatan agar ada dokter ahli di sana sehingga tak ada lagi warga dirujuk ke luar," paparnya.
(ata/ata)