Pria bernama Bahri (61) dilaporkan hilang selama dua bulan usai mendaki di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keberadaan Bahri masih misteri setelah sempat dikabarkan melakukan ritual di atas gunung.
Diketahui, Bahri bersama 15 rekannya awalnya mendaki ke Gunung Bawakaraeng via jalur Tassosso, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai pada Rabu (30/8). Pria asal Sinjai itu lalu dilaporkan hilang usai turun gunung pada Jumat (1/9).
"Bahri dilaporkan terpisah dari rombongan pendaki lainnya," kata kata Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdulah kepada wartawan, Kamis (14/9).
Dirangkum detikSulsel, Sabtu (18/11/2023), berikut 7 hal yang baru terungkap tentang Bahri yang sudah dua bulan hilang usai mendaki di Gunung Bawakaraeng:
1. Terpisah Usai Turun Gunung
Fery mengatakan Bahri terpisah dari rombongan usai turun gunung. Keberadaan Bahri tidak diketahui saat melintasi pos 10 Gunung Bawakaraeng.
"Bahri hilang di pos 10, posisinya pada pukul 14.00 Wita tanggal 1 September, dia terpisah dari rombongan di pos 10 yang sudah jalan duluan," tutur Fery.
Tim SAR gabungan pun dikerahkan untuk melakukan pencarian. Namun pencarian belum membuahkan hasil hingga kini.
"Kami sampai di pos 10 melakukan pencarian dan belum ditemukan," ujarnya.
2. Bawa Kambing Sebagai Sesajen
Fery menjelaskan total ada 16 warga yang melakukan pendakian ke Gunung Bawakaraeng. Seorang dukun turut dibawa serta dalam pendakian itu.
"Ada 16 orang pendaki, dan satu dilaporkan hilang, di antaranya 5 orang sebagai kurir yang bawa kambing, ada seorang dukun, dan 10 orang lainnya yang punya niatan," ucapnya.
Fery mengatakan, kambing tersebut diduga sebagai sesajen para pendaki tersebut. Mereka rencananya akan melepaskan kambing tersebut di puncak Gunung Bawakaraeng.
"Berdasarkan cerita yang diterima, orang yang punya niatan tertentu bawa sesajen kambing. Bahwa mereka itu niatannya untuk melepas kambing, dan melempar uang koin," kata Fery.
3. Polisi Periksa Dukun Rekan Bahri
Pihak kepolisian juga akan memeriksa dukun yang turut serta dalam pendakian. Dukun yang merupakan rekan Bahri itu disebut sebagai penunjuk jalan.
"Untuk penuntun atau dukunnya akan kita ambil keterangannya dulu," ujar Fery.
Pemeriksaan itu juga mendalami ritual yang dilakukan Bahri bersama rekannya di Gunung Bawakaraeng. Pihaknya berharap Bahri bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat.
"Dalam rangka apa naik kita masih dalami, dan ritualnya seperti apa. Nanti akan kami informasikan lebih lanjut," bebernya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(sar/ata)