7 Hal yang Baru Terungkap dari Lansia Hilang 2 Bulan di Gunung Bawakaraeng

7 Hal yang Baru Terungkap dari Lansia Hilang 2 Bulan di Gunung Bawakaraeng

Agung Pramono - detikSulsel
Sabtu, 18 Nov 2023 09:00 WIB
Tim SAR gabungan mencari keberadaan lansia yang hilang saat mendaki di Gunung Bawakaraeng.
Foto: Tim SAR gabungan mencari keberadaan pria lansia yang hilang saat mendaki di Gunung Bawakaraeng. (Dok. Istimewa)
Sinjai -

Pria bernama Bahri (61) dilaporkan hilang selama dua bulan usai mendaki di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Keberadaan Bahri masih misteri setelah sempat dikabarkan melakukan ritual di atas gunung.

Diketahui, Bahri bersama 15 rekannya awalnya mendaki ke Gunung Bawakaraeng via jalur Tassosso, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai pada Rabu (30/8). Pria asal Sinjai itu lalu dilaporkan hilang usai turun gunung pada Jumat (1/9).

"Bahri dilaporkan terpisah dari rombongan pendaki lainnya," kata kata Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdulah kepada wartawan, Kamis (14/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikSulsel, Sabtu (18/11/2023), berikut 7 hal yang baru terungkap tentang Bahri yang sudah dua bulan hilang usai mendaki di Gunung Bawakaraeng:

1. Terpisah Usai Turun Gunung

Fery mengatakan Bahri terpisah dari rombongan usai turun gunung. Keberadaan Bahri tidak diketahui saat melintasi pos 10 Gunung Bawakaraeng.

ADVERTISEMENT

"Bahri hilang di pos 10, posisinya pada pukul 14.00 Wita tanggal 1 September, dia terpisah dari rombongan di pos 10 yang sudah jalan duluan," tutur Fery.

Tim SAR gabungan pun dikerahkan untuk melakukan pencarian. Namun pencarian belum membuahkan hasil hingga kini.

"Kami sampai di pos 10 melakukan pencarian dan belum ditemukan," ujarnya.

2. Bawa Kambing Sebagai Sesajen

Fery menjelaskan total ada 16 warga yang melakukan pendakian ke Gunung Bawakaraeng. Seorang dukun turut dibawa serta dalam pendakian itu.

"Ada 16 orang pendaki, dan satu dilaporkan hilang, di antaranya 5 orang sebagai kurir yang bawa kambing, ada seorang dukun, dan 10 orang lainnya yang punya niatan," ucapnya.

Fery mengatakan, kambing tersebut diduga sebagai sesajen para pendaki tersebut. Mereka rencananya akan melepaskan kambing tersebut di puncak Gunung Bawakaraeng.

"Berdasarkan cerita yang diterima, orang yang punya niatan tertentu bawa sesajen kambing. Bahwa mereka itu niatannya untuk melepas kambing, dan melempar uang koin," kata Fery.

3. Polisi Periksa Dukun Rekan Bahri

Pihak kepolisian juga akan memeriksa dukun yang turut serta dalam pendakian. Dukun yang merupakan rekan Bahri itu disebut sebagai penunjuk jalan.

"Untuk penuntun atau dukunnya akan kita ambil keterangannya dulu," ujar Fery.

Pemeriksaan itu juga mendalami ritual yang dilakukan Bahri bersama rekannya di Gunung Bawakaraeng. Pihaknya berharap Bahri bisa segera ditemukan dalam kondisi selamat.

"Dalam rangka apa naik kita masih dalami, dan ritualnya seperti apa. Nanti akan kami informasikan lebih lanjut," bebernya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

4. Ritual 'Naik Haji' Bawakaraeng

Belakangan mencuat laporan jika Bahri bersama rekannya menjalankan ritual naik haji di Gunung Bawakaraeng. Informasi ini berdasarkan penuturan dari istri Bahri kepada polisi.

"Kami sudah periksa istrinya. Yang disampaikan istrinya seperti itu (berhaji Bawakaraeng)," kata Fery saat dikonfirmasi, Kamis (5/10).

Fery mengatakan ritual tersebut merupakan kepercayaan orang-orang tertentu. Ritual semestinya hanya dijalani selama satu hari, namun Bahri terpisah dari rombongan di pos 10.

"Sebetulnya hanya 1 hari proses berhaji. Karena prosesinya itu mulai dari pos 10 sampai pos 13, hanya saja Pak Bahri terpisah dari rombongan di pos 10 hingga belum ditemukan sampai sekarang," tuturnya.

Tim SAR gabungan mencari keberadaan lansia yang hilang saat mendaki di Gunung Bawakaraeng.Tim SAR gabungan mencari keberadaan lansia yang hilang saat mendaki di Gunung Bawakaraeng. (Dok. Istimewa)

5. Isu Utang di Balik Hilangnya Bahri

Polisi turut menyinggung persoalan utang di balik hilangnya Bahri usai mendaki di Gunung Bawakaraeng. Bahri disebut memiliki utang yang sudah jatuh tempo.

"Faktanya ditemukan, kondisi kehidupan Pak Bahri memang ada utang dan sampai jatuh tempo belum bisa dibayar," ungkapnya.

Berdasarkan pengakuan istrinya, Bahri berangkat ke Gunung Bawakaraeng untuk menunaikan nazarnya. Dalam menjalankan ritual itu, Bahri mesti mengeluarkan uang Rp 2 juta dan 1 ekor kambing.

"Ke Gunung Bawakaraeng menjalankan niatnya dengan membayar Rp 2 juta dan 1 ekor kambing," beber Bahri.

6. Kecurigaan Polisi ke Keluarga Bahri

Fery mengungkapkan kecurigaan terhadap keluarga Basri saat pemeriksaan. Dia menilai ada sesuatu yang disembunyikan oleh keluarga Basri.

"Bulan lalu saya langsung interogasi anak dan istrinya, dan imbau juga untuk menyampaikan apakah bapaknya masih hidup. Sepertinya sih ada sesuatu yang disembunyikan, karena pada saat ditanya ibu dan anaknya ada ekspresi tidak menyenangkan," kata Fery kepada detikSulsel, Jumat (17/11).

Dia menduga Fery melarikan diri demi menghindari utang. Pasalnya Fery sudah terlilit utang saat mendaki ke Gunung Bawakaraeng hingga dilaporkan hilang.

"Kami menduganya seperti itu (karena utang). Bahri di bulan Juli posisinya sudah mengalami gagal bayar utang, dan memang dari sisi permasalahan ekonomi terlilit utang," imbuhnya.

7. Pencarian Bahri Masih Berlanjut

Fery menambahkan, pihaknya belum menghentikan proses pencarian Bahri. Namun dirinya mengimbau agar pencarian dilakukan di lereng gunung.

"Kalau pencarian belum dihentikan, hanya disampaikan ke masyarakat sekitar kalau ada yang tahu agar dilapor ke kita. Namun sampai saat ini belum ada kabar," sebut Fery.

Dia menuturkan persoalan ini masih dikoordinasikan dengan Pemkab Sinjai dan tim SAR. Pihaknya berharap Fery bisa segera ditemukan dengan selamat.

"Kita juga sudah rapat dengan Pemkab Sinjai dan tim SAR, dan disampaikan apabila ingin mencari, carilah di bawah lereng gunung," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/ata)

Hide Ads