Makassar Transisi Musim Hujan, BPBD Ungkap Krisis Air Bersih Berangsur Normal

Makassar Transisi Musim Hujan, BPBD Ungkap Krisis Air Bersih Berangsur Normal

Andi Nur Isman - detikSulsel
Selasa, 07 Nov 2023 14:06 WIB
Warga di Kecamatan Ujung Tanah, Makassar menjual air jeriken di tengah kekeringan.
Foto: Warga di Kecamatan Ujung Tanah, Makassar menjual air jeriken di tengah kekeringan. (Rania Al-Syam/detikSulsel)
Makassar -

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut Makassar dan sekitarnya saat ini sudah memasuki masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Krisis air bersih imbas kekeringan pun disebut sudah berangsur normal.

"Kondisi Kota Makassar pada saat ini dari faktor cuaca memang sekarang kita dalam masa transisi dari musim kering atau kemarau ke musim hujan," kata Kepala Pelaksana BPBD Makassar Akhmad Hendra Hakamuddin kepada detikSulsel, Selasa (7/11/2023).

Hendra menjelaskan ada beberapa hal yang mempengaruhi krisis air bersih di Makassar. Salah satunya kondisi cuaca di daerah sekitar seperti Maros, Gowa, dan Takalar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun ada beberapa hal yang menjadi catatan. Yang pertama adalah kondisi cuaca di Kota Makassar tentang kekeringan, yang mengakibatkan kekurangan air bersih itu tidak melulu dipengaruhi oleh hujan di Kota Makassar, tapi di daerah sekitar. Alhamudlillah di daerah sekitar hujan," paparnya.

Menurutnya, dengan hujan yang terjadi di daerah sekitar Makassar, maka turut mempengaruhi sumber air baku di Kota Makassar. Hendra mengatakan saat ini warga yang kekurangan air bersih pun perlahan mulai berkurang.

ADVERTISEMENT

"Nah hujan di daerah sekitar inilah yang mengaliri beberapa sungai yang menjadi sumber air baku Kota Makassar. Hal inilah yang mempengaruhi tingkat kebutuhan air bersih dari Tim Tanggap Darurat Bencana Kekeringan yang dikomandoi BPBD, itu semakin hari semakin berkurang," katanya.

"Bahkan kemarin itu sempat nihil permohonan. Meskipun hari ini ada beberapa lagi, tapi jumlahnya tidak begitu banyak," imbuhnya.

Sejauh ini lanjut Hendra, Pemkot Makassar sudah mendistribusikan 13,3 juta air bersih kepada warga terdampak kekeringan. Air bersih tersebut disebar di 9 kecamatan.

"Jumlah air yang terdistribusi pada saat ini 13,3 juta sekian. Itu di 9 kecamatan. Namun ada 1 kecamatan yang menjadi catatan bahwa di Kecamatan Wajo itu bukan masyarakatnya terdampak, tapi karena Pasar Butung pada saat itu membutuhkan air sehingga kita kirim. Karena kita kirim, harus kita masukkan (dalam data) karena lokasinya ada di Kecamatan Wajo," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, wilayah Makassar saat ini telah memasuki musim peralihan dari kemarau ke penghujan. BMKG Wilayah IV memprakirakan Makassar akan masuk musim penghujan pada 11 November 2023.

"Diperkirakan wilayah Makassar dan sekitarnya itu memasuki musim penghujan pada dasarian yang kedua antara tanggal 11 sampai 20," ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Rizky Yudha Pahlawan kepada detikSulsel, Senin (6/11).

Rizky menjelaskan awal musim hujan ditandai dengan peristiwa turun hujan pada 10 hari pertama dan 20 hari berikutnya. Curah hujan yang dihasilkan juga harus melebihi batasan yang telah ditetapkan BMKG.

"Dari BMKG sendiri itu memberikan batasan untuk menandakan suatu wilayah itu telah memasuki musim hujan, yaitu curah hujan dalam satu dasarian (yakni) dalam 10 hari itu tadi curah hujannya lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh 2 dasarian setelahnya seperti itu," jelasnya.

"Jadi kalau misalkan nih nanti tanggal 11 sampai 20 hujannya sudah 50 milimeter terus nanti dasarian ketiga November dan dasar yang 1 Desember itu juga curah hujannya di atas 50 berarti dasarian 2 tadi itu sudah memasuki musim hujan seperti itu," tambahnya.




(asm/sar)

Hide Ads