Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengurangi pengiriman air bersih ke sejumlah desa yang terdampak kekeringan. Pasalnya, sejumlah wilayah di NTB mulai diguyur hujan.
"Tetap kami salurkan, terutama di kawasan-kawasan yang betul-betul tidak ada air hingga pipa sumurnya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ahmadi di Mataram, Minggu (24/11/2024).
Ahmadi menuturkan BPBD NTB menyalurkan air bersih ke sejumlah desa terdampak kekeringan dalam seharinya sekitar 100 tangki. Namun sejak masuk musim hujan, jumlah air yang disalurkan berkurang jadi 50 tangki per hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahmadi, ada beberapa desa yang masih mendapatkan pengiriman air bersih, meski NTB mulai memasuki peralihan musim hujan. "Ada kawasan-kawasan di selatan, seperti Sekotong (Lombok Barat), Jerowaru, Keruak, Sakra (Lombok Timur), Praya Barat, Praya Timur (Lombok Tengah), dan Moyo (Sumbawa)," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) NTB Ahsanul Khalik menjelaskan sekitar 1,5 juta liter air bersih masih didistribusikan ke sejumlah wilayah di NTB yang mengalami krisis air.
"(Dalam sehari) kami dropping empat tangki air bersih sebanyak 20 ribu liter," kata Ahsanul. Penyaluran air bersih yang dilakukan Dinsos untuk wilayah krisis air bersih akan dilakukan hingga Februari 2025.
(nor/nor)