PDAM Targetkan Makassar Bebas Krisis Air Bersih 2027

PDAM Targetkan Makassar Bebas Krisis Air Bersih 2027

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Kamis, 17 Okt 2024 13:40 WIB
Hundreds of people in eastern China have been infected with bacteria which can cause dysentery after drinking contaminated water, reports say DIPTENDU DUTTA AFP/File
Foto: Ilustrasi. (AFP/DIPTENDU DUTTA/File)
Makassar -

PDAM Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menargetkan Makassar terbebas dari kriris air bersih pada 2027 mendatang. PDAM tengah merencanakan berbagai program jangka pendek dan jangka panjang untuk mewujudkan target tersebut.

"Mungkin 2027 paling lama Makassar insyallah terlepas dari krisis air," kata Direktur Teknik PDAM Makassar Asdar Ali kepada detikSulsel, Rabu (16/10/2024).

Asdar mengatakan, gangguan suplai air bersih paling terdampak di wilayah utara Makassar. Salah satu solusi jangka pendek yang akan dilakukan mengatasi permasalahan itu dengan melakukan pemasangan pipa baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mungkin rencana pasang pipa dari Pabaeng-baeng sampai di dekat Bawakaraeng di utara kota, di jalur Veteran, lewat Bawakaraeng. Jadi kurang lebih itu ada 4 kilometer," tuturnya.

Pemasangan pipa itu ditarget selesai tahun 2025 mendatang sehingga bisa mengakomodir air bersih baik di Kecamatan Tallo hingga Bontoala. Namun PDAM Makassar sudah mengkaji perencanaan dan menyiapkan anggarannya.

ADVERTISEMENT

"Itu kita harap airnya menyuntik membantu air yang dari Panaikang, dan bisa didorong sampai ke utara. Mudah-mudahan bisa sampai di Bontoala, bisa sampai di Tallo airnya," ucap Asdar.

Asdar mengatakan pihaknya juga akan memasang instalasi baru di Kecamatan Tamalanrea. Program ini menjadi solusi jangka panjang menangani permasalahan air bersih.

"Kalau yang jangka panjang 2026 itu membangun instalasi di daerah timur kota di sekitar BTP. Tapi itu nanti pihak ketiga, investor, investor yang kita harap untuk melakukan pemasangan," ucapnya.

PDAM Makassar juga akan membangun bendung karet. Program tersebut sebagai upaya membuat sumber air baku alternatif ketika air di Bendungan Lekopancing menipis imbas kemarau.

Pembangunan bendung karet itu akan menggandeng investor dengan nilai investasi sekitar Rp 500 miliar. Bendung karet ini memanfaatkan air dari Sungai Tallo yang akan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah utara Makassar.

"Kalau itu (Bendungan Karet) berfungsi, itu air yang utara dengan utara kota, (di Kecamatan) Ujung Tanah, Tallo, termasuk Biringkanaya itu bisa teratasi. Itu kira-kira berfungsi insyaallah 2026," imbuhnya.

Asdar melanjutkan, penanganan krisis air bersih memang membutuhkan waktu. Sejumlah program yang direncanakan baru akan dirasakan manfaatnya di kemudian hari.

"Kalau program jangka panjang memang bahwa untuk mengatasi persoalan air tidak bisa instan, butuh proses. Kita juga ini ada program penanaman pohon di kawasan Bendungan Lekopancing," ucap Asdar.

"Di catchment (daerah tangkapan air) areanya Lekopancing itu kita akan penghijauan, supaya kalo datang musim hujan masih ada tangkapan air di sana. Karena di atas kan sudah mulai terjadi penggundulan juga," pungkasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads