Masyarakat Adat Imeko di Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya, memprotes titik pengeboran minyak yang semula berada di darat dipindahkan ke laut. Keputusan tersebut dianggap merugikan masyarakat adat.
Perwakilan masyarakat Adat Imeko, Selvister Stefamus Saimar mengatakan blok ini awalnya dikelola oleh salah satu BUMN pada tahun 1982 hingga 1984. Blok itu kemudian dilelang dan dimenangkan oleh perusahaan lain. Blok itu lalu diambil alih oleh anak perusahaan SKK Migas pada 2020, yakni BP Beraur.
"Dia (BUMN) jual dan ada investor yang menang, mereka masuk ke kami wilayah. Mereka eksplorasi dan temukan cadangan gas itu tahun 1982 hingga 1984, kami punya gas sebanyak 10.3 triliun kubik gas," ujarnya.
Lebih lanjut Selvister mengatakan bahwa masalah mulai muncul pada saat BP Beraur mengambil alih dan merubah peta blok cadangan gas dari semula di darat kini berpusat di laut pada 2020 silam. Hal inilah yang menurut Selvister merugikan masyarakat adat.
"Padahal areal sudah diekplorasi, jumlah di dalam tanah sudah disahkan, baru mereka rubah dan taruh semua di lautan, artinya kami ini korban," ujarnya.
Selvister juga mempertanyakan data keberadaan gas di laut. Dia mengaku masyarakat Imeko pada prinsipnya mendukung investasi di wilayah mereka namun harus disertai dengan prinsip transparansi.
"Saya juga tanya mereka areal di mana, mereka bilang kami punya areal mereka pindahkan ke laut, kami tanya kapan kalian bor di laut, tahun berapa, siapa yang lakukan eksplorasi, mana bukti lapangan, tidak ada. Jujur terkait data dan tidak rubah peta blok ini. Kami mendukung, jadi mari kerjasama yang baik," ujarnya.
Selvister juga menyoroti dasar hukum perusahaan bisa merubah peta blok. Dia menduga BP Beraur sengaja merubah peta blok agar terhindar dari UU Migas Nomor 22 Tahun 2021 yang melarang satu perusahaan memiliki 2 wilayah kerja.
"Mereka tipu dengan dari daratan mereka gabung semua di laut akhirnya wilayah kerja Migas Beraur dan Bintuni jadi satu. Itu kasus itu," tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Simak Video "Intip Kemeriahan IPA Convex 2024, Investor Merapat!"
(hmw/nvl)