Pemkab Tator Tak Dilirik Pj Gubernur Sulsel Dorong Program Budi Daya Pisang

Pemkab Tator Tak Dilirik Pj Gubernur Sulsel Dorong Program Budi Daya Pisang

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Jumat, 27 Okt 2023 16:00 WIB
Kantor Bupati Tana Toraja
Kantor Bupati Tana Toraja. Foto: Rachmat Ariadi/detikSulsel
Tana Toraja -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) tidak mendapat bantuan program budi daya pisang yang dicanangkan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin. Padahal Pemkab Tana Toraja sudah menyediakan 382 hektare (Ha) lahan tidur untuk mendukung program tersebut.

"Kemarin kami ikuti pertemuan di provinsi terkait program kegiatan di 2024, tapi Tana Toraja tidak masuk, salah satunya pengembangan budi daya pisang program Pj Gubernur," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Tana Toraja Adisty Batara kepada detikSulsel, Jumat (27/10/2023).

Adisty mengungkapkan, dirinya belum mengetahui alasan Pemprov Sulsel tidak melirik Tana Toraja untuk pengembangan budidaya pisang. Padahal, pihaknya bisa menyediakan 382 hektare lahan tidur untuk mendukung program tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kurang tau sih apa alasannya, karena alokasinya kan Pemprov yang atur, kami hanya menerima saja. Kalau lahan tidur cukup banyak kami miliki seluas 382,8 hektare," ungkapnya.

Menurutnya, tanaman pisang di Tana Toraja memang belum menjadi komoditi unggulan seperti kopi, cabai dan komoditas lainnya. Hal ini dikarenakan warga Toraja belum mengetahui nilai ekonomis yang dihasilkan pisang, sehingga tanaman tersebut biasanya hanya sering ditemui di beberapa halaman rumah warga.

ADVERTISEMENT

"Pisang tumbuh di Toraja, tapi belum menjadi komoditi unggulan. Artinya ya hanya ditanam sebagai tanaman pekarangan rumah dan belum dibudidayakan secara serius. Masyarakat belum melirik pisang ini untuk dikembangkan sebagai salah satu komoditi unggul," ucapnya.

Meski begitu, lanjut Adisty, Tana Toraja bisa berpeluang untuk menjadi wilayah budi daya pisang dengan skala besar. Hal ini dikarenakan banyaknya lahan tidur yang tersedia di Tana Toraja.

"Secara peluang sebenarnya kami punya peluang besar, karena di sini banyak lahan tidur yang belum digarap dan pastinya kami akan mensuport kalau kami juga dapat program itu. Tapi sampai sekarang belum ada surat masuk, setahu saya Toraja Utara dan daerah lainnya di Sulsel yang dapat," ujarnya.

Untuk diketahui, program budi daya pisang sudah mulai digencarkan di beberapa daerah. Seperti penanaman pohon pisang jenis cavendish yang dilakukan di Kecamatan Mannanti, Kabupaten Sinjai, Jumat (27/10).

"Saya sedang mengajak, mengikhtiarkan sebuah kerja besar di Sulsel. Mau jadikan Sulawesi Selatan sebagai produsen pisang terbesar di dunia. Jadi bukan kelas Indonesia (saja), tapi kelas dunia," kata Bahtiar saat penanaman pisang secara simbolis, Jumat (27/10/2023).

Selain di Bulukumba, program budi daya pisang juga mulai dijalankan di Kabupaten Gowa hingga Bone.

"Bisa ki lihat contoh demplot di Pattallassang, Gowa. Ini mungkin satu, dua bulan sudah kelihatan 20 hektare. Insyallah saya dorong percepatan. Di Batugading Mare, Bone, kita menyiapkan 1.200 hektare," paparnya.




(ata/sar)

Hide Ads