Relawan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka batal menggelar deklarasi di Monumen Mandala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemprov Sulsel pun dituding tidak memberikan rekomendasi sehingga kegiatan itu tidak mendapatkan izin dari kepolisian.
Ketua Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Sulsel Bersatu Takbiratul Ihram mengatakan relawan Prabowo-Gibran sedianya menggelar deklarasi di Monumen Mandala, Minggu (22/10). Namun Pemprov Sulsel tidak memberikan lampu hijau sehingga kegiatan dialihkan di lahan kosong di Jalan AP Pettarani Makassar pada hari yang sama.
"Intinya begini. Saya sudah cerita sama pengelola dan dia sudah iyakan. Kami minta diundurkan jadwalnya, kami siap. Kami mengurus izin kepolisian, kami siap. Tapi dibatalkan secara sepihak. Siapa yang tidak sakit hati?" ujar Takbir kepada detikSulsel, Senin (23/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Takbir menegaskan pihaknya telah memasukkan surat permohonan untuk menggunakan Monumen Mandala dalam kegiatan deklarasi pasangan Prabowo-Gibran. Namun, dia menyebut Pemprov Sulsel tidak memberi konfirmasi hingga jadwal kegiatan.
"Kenapa saya bilang dibatalkan, karena bahasanya pengelola ada komunikasi dari pihak Disbudpar. Kami sudah masukkan surat dan tidak ada respon sama sekali. Tidak ada yang menghubungi," tuturnya.
Dia pun menduga Pemprov Sulsel tidak ingin memberikan izin agar kegiatan tersebut berlangsung. Apalagi, acara deklarasi Prabowo-Gibran ini dirangkaikan dengan talkshow yang bertujuan untuk mengkritisi kebijakan budi daya pisang pakai dana desa 40 persen.
"Seolah-olah mereka memang tidak mau ada kegiatan ini. Karena kegiatan ini juga ada lomba makan pisangnya," tuturnya.
"Karena ini kan ada talkshownya juga yang mengkritisi kebijakan (budi daya) pisang (pakai dana desa 40%)" tambah Takbir.
Takbir menambahkan Pemprov Sulsel meminta persyaratan berupa izin dari kepolisian pada Jumat (20/10) malam. Dia juga menuturkan pihaknya sempat diminta untuk menunda pelaksanaan kegiatan tersebut.
"Dia sampaikan itu pertama, alasannya dia suruh undurkan itu kegiatan. Dari jam 7 sampai jam 10. Dia pakai alasan izin kepolisian hari Sabtu mami. Tapi dia sudah (minta) undur dari malam Sabtu," tukasnya.
Akibatnya, dia mengaku harus bekerja keras untuk memindahkan lokasi kegiatannya itu. Padahal undangan peserta sudah disebarkan.
"Kami harus kerja ekstra untuk pindahkan tempat dan yang lainnya. Kami harus infokan kiri kanan ke peserta yang luar biasa banyaknya," tutupnya.
Simak penjelasan Pemprov Sulsel berikutnya...
Pemprov Sulsel Bantah Tak Beri Izin
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Sulsel Muhammad Arafah membantah membatalkan secara sepihak acara relawan Prabowo-Ganjar di Makassar. Dia menegaskan bahwa izin keramaian harus dari pihak kepolisian.
"Jadi begini, yang mengeluarkan izin itu Polrestabes. Rekomendasi penggunaan tempat itu UPT Monumen Mandala. Terkait dengan acara talkshow (budi daya) pisang itu suratnya memang kami sudah terima. Dan sudah keluar rekomendasi dari kita, hari Jumat," ujar Arafah kepada detikSulsel, Senin (23/10).
Arafah mengatakan surat yang dikeluarkan Pemprov Sulsel hanya sebatas rekomendasi penggunaan tempat. Sementara rekomendasi perizinannya tetap dikeluarkan oleh pihak kepolisian.
"Cuma rekomendasi itu kan hanya rekomendasi untuk memenuhi persyaratan di Polrestabes. Tidak langsung, begitu dikeluarkan rekomendasi langsung diizinkan," tuturnya.
Selain itu dia mengaku mendapatkan informasi bahwa ada kegiatan lain yang bersamaan di Monumen Mandala. Apalagi kegiatan tersebut telah memiliki izin dari kepolisian.
"Jadi informasi yang saya terima, saat yang bersamaan ada juga rekomendasi yang kita keluarkan untuk kegiatan lain. Dan ada izinnya dari Polrestabes," ungkapnya.
Arafah juga membantah pihaknya telah melakukan diskriminasi terhadap pelaksana kegiatan deklarasi tersebut. Menurutnya, pembatalan itu murni karena surat izin dari kepolisian yang belum diterbitkan.
"Kalau itu, berarti izinnya itu belum clear di Polrestabes. Kalau penggunaan lahan, rekomendasi dari kita sudah ada. Tapi terkait rekomendasi semua yang meminta itu biasanya kita kasih keluar," ungkapnya.
Simak Video "Mengumpulkan Ikan Gabus Hasil Buru di Desa Berua Sulawesi Selatan "
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)