Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin harus bekerja keras menuntaskan defisit anggaran Rp 1,5 triliun pascakepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman (ASS). Bahtiar pun akan melakukan penghematan dengan menekan anggaran belanja tiap OPD Pemprov Sulsel hingga akhir tahun ini.
Diketahui, Bahtiar awalnya mengungkapkan kondisi keuangan tersebut saat rapat paripurna DPRD Sulsel dengan agenda pengantar nota keuangan dan RAPBD tahun 2024, Rabu (11/10). Bahtiar terang-terangan menyebut Sulsel di tengah kebangkrutan karena hal itu.
"Hari ini saya harus terbuka ke semua yang terhormat semua pimpinan dan anggota DPRD yang ada, kita defisit Rp 1,5 triliun, Sulsel ini bangkrut," kata Bahtiar dalam pidatonya di hadapan anggota DPRD Sulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahtiar mengaku tidak menyangka kondisi ini terjadi di awal kepemimpinannya. Dia menganalogikan Pemprov Sulsel sebagai kapal yang sudah lama tenggelam sebelum dinakhodai oleh dirinya.
"Saya ini pemimpin nakhoda, kapal Sulsel sudah tenggelam. Pilihannya dua, siap-siap untuk tenggelam atau saya ambil upaya penyelamatan," ucapnya.
Bahtiar Batasi Belanja Sampai Akhir Tahun
Bahtiar menegaskan upaya untuk mengatasi defisit karena adanya utang yang menumpuk itu dengan menekan belanja OPD Pemprov Sulsel. OPD tidak boleh mengeluarkan anggaran sembarangan.
"Maka cara penyelamatannya, ya, rem mendadak. Teman-teman mulai hari ini tidak ada pengeluaran sembarangan. Saya catat semua, saya cek semua uang yang masuk, cek uang keluar," jelas Bahtiar di Rujab Gubernur Sulsel, Kamis malam (12/10).
Bahtiar menekankan OPD hanya boleh mengeluarkan anggaran untuk program prioritas, utamanya untuk kegiatan yang sifatnya kebutuhan dasar masyarakat. Namun dia menjamin gaji ASN tetap akan dibayarkan.
"Ya sudah ada aturannya. Misalnya, pendidikan yang sudah ditentukan, kesehatan, pelayanan publik, gajinya pegawai tidak mungkin tidak dibayar," imbuhnya.
"Yang penting kasih keluar gaji, telepon, listrik, yang lain-lain itu yang sudah yang wajib termasuk apapun yang wajib dari pusat, keluarkan semua ini. Yang lain tunda saja dulu," tutur Bahtiar.
Bahtiar mengatakan utang Pemprov Sulsel yang memicu defisit anggaran akan dibayar secara bertahap. Dia lantas berceletuk jika utang dibayar tuntas tahun ini, maka aktivitas pemerintahan berpotensi terganggu alias kantor Gubernur Sulsel bisa tutup.
"Saya masih punya utang lagi yang menyeberang di tahun depan, karena kalau saya bayar semua sekarang tutup kantor gubernur," terang Bahtiar.
Dia berharap ASN di tiap OPD Pemprov Sulsel memahami kondisi ini. Kebijakan tersebut diambil untuk menyelesaikan utang agar tahun depan tidak menumpuk dan defisit bisa ditekan.
"Jadi ini urusan internal kami sebenarnya di pemerintahan. Jadi kami sedang berhemat belanja demi menyelesaikan utang-utang yang ada sama pemerintah daerah," ucapnya.
Bahtiar berkomitmen menyelesaikan bengkalai yang ditinggalkan pemimpin Sulsel sebelum dirinya. Dia tidak ingin kejadian ini terulang di masa yang akan datang.
"Tanggung jawab ini harus dilakukan karena saya tidak bisa bilang bahwa ini bukan kerjaan saya. Pemerintah ini adalah satu rangkaian keberlanjutan," tegas Bahtiar.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video "Video Sri Mulyani Umumkan Defisit APBN Rp 401,8 T per November 2024"
[Gambas:Video 20detik]