6 Fakta Wakasek di Maluku Tengah Di-bully Siswa-9 Guru Terancam Mutasi

Maluku

6 Fakta Wakasek di Maluku Tengah Di-bully Siswa-9 Guru Terancam Mutasi

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Senin, 11 Sep 2023 07:00 WIB
Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah yang di-bully siswa berusaha mengambil kunci sepeda motornya yang dicopot siswa.
Foto: Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah yang di-bully siswa berusaha mengambil kunci sepeda motornya yang dicopot siswa. (dok.istimewa)
Maluku Tengah -

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMA Negeri 15 Maluku Tengah, Maryam Latarisa (57) di-bully siswanya. Belakangan dari hasil pemeriksaan, sembilan guru pun terancam dimutasi karena diduga terlibat atas aksi perundungan tersebut.

Diketahui, aksi perundungan terhadap Maryam terjadi di halaman parkir SMAN 15 Maluku Tengah pada Senin (14/8). Perbuatan tidak terpuji siswa itu terekam kamera ponsel hingga videonya viral di media sosial.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Maluku Husein menyayangkan peristiwa tersebut. Pihaknya tidak habis pikir dengan ulah siswa yang merundung gurunya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus terang, kami dari dinas pendidikan sangat menyayangkan peristiwa itu," ujar Husein kepada detikcom, Jumat (18/8).

Dirangkum detikcom, Senin (11/9/2023), berikut 6 fakta Wakasek SMAN 15 Maluku Tengah di-bully siswa berujung sembilan guru terancam dimutasi:

ADVERTISEMENT

1. Wakasek Dikerumuni-Diteriaki Siswa

Dalam video beredar, Maryam terlihat mengenakan seragam ASN berwarna cokelat. Maryam tampak mengenakan helm berwarna kuning di parkiran sekolah.

Maryam yang sedang duduk di sepeda motornya langsung berdiri sambil melihat ulah siswa. Sebab kunci sepeda motornya telah diambil siswanya.

Bahkan Maryam diteriaki oleh para siswa dengan kalimat 'tidak bisa pulang' secara berulang. Marya terlihat kebingungan dengan aksi para siswanya itu.

"Kita berkesimpulan bahwa yang viral itu tidak boleh dilakukan oleh siswa. Karena selama ini di Maluku tidak pernah ada yang begitu," keluh Husein.

2. Siswa Tolak Wakasek Diganti

Husein menuturkan aksi perundungan ini dipicu atas penolakan siswa terhadap kebijakan kepala sekolah yang mengganti wakasek. Siswa tidak menerima pihak sekolah menunjuk Maryam sebagai wakasek yang baru.

"Kejadian itu ada dua (faktor), tetapi memiliki hubungan yang kalau kita lihat secara umum, yaitu ketidakpuasan beberapa guru dengan kepala sekolah. Baik dari sisi kebijakan, manajemen dan pengelolaan," ungkap Husein.

Husein mengatakan sebelumnya para guru mengirim surat ke Disdikbud Maluku terkait protes mereka dengan kebijakan Kepsek. Surat itu ditujukan ke kepala dinas berisi pernyataan sekelompok guru yang tidak puas dengan keberadaan kepala sekolah.

"Lalu kemudian salah satu di antara mereka yang melakukan tanda tangan dari sekian banyak guru itu, termasuk guru-guru yang diganti, baik dalam posisi mereka sebagai wakasek kesiswaan maupun pembina gugus depan pramuka," ujarnya.

3. Disdik Duga Ada yang Mendalangi

Husein menganggap ada dalang di balik aksi para siswa SMA Negeri 15 Maluku terhadap wakaseknya. Pasalnya perilaku para siswa tersebut tergolong berani.

"Kalau toh mungkin ada dalang di balik semua itu, bisa masuk akal juga. Karena ini kan mereka (siswa) berani (bully) kan, kalau ada juga yang mengatakan bahwa itu spontan, bisa jadi," tuturnya.

Lebih lanjut, Husein mengatakan pihaknya telah memerintahkan kepala cabang Disdikbud di Maluku Tengah untuk mendalami peristiwa itu. Dia menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat.

"Kita perintahkan kepada kepala cabang supaya kira-kira kemungkinan mana yang betul ini, apakah ada dalangnya atau spontanitas dan segera kita jadwalkan sidang kode etik," tutur Husein.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

4. Aksi Bully Ternyata Diatur Guru

Belakangan, Disdikbud Maluku telah membahas perkara aksi siswa merundung atau mem-bully wakasek dalam majelis kode etik. Dari hasil penelusuran terungkap jika aksi ini ternyata didesain atau diatur oleh sekelompok guru.

"Jadi aksi pem-bully-an itu tidak berdiri sendiri, ada rentetan kejadian sebelumnya. Tapi yang aneh itu adalah (aksi siswa) tidak dilarang oleh guru," ungkap Husein saat dikonfirmasi, Sabtu (9/9).

Pasalnya saat kejadian, sejumlah guru berada di lokasi. Namun para guru tersebut tidak menghentikan aksi para siswa meneriaki wakaseknya.

"Padahal ada beberapa guru yang berdiri di situ, itu kan kejadian di depan sekolah," jelasnya.

5. Sembilan Guru Terancam Dimutasi

Disdikbud Maluku mengungkap ada 9 guru yang diduga terlibat di balik aksi perundungan itu. Mereka pun direkomendasikan untuk dimutasi.

"Kepada mereka (9 guru) ini komisi kode etik telah merekomendasikan agar ada yang dipindahkan (mutasi)," jelas Husein.

Husein melanjutkan rekomendasi itu berdasarkan hasil sidang kode etik. Rekomendasi sanksi pembinaan itu telah diusulkan ke gubernur Maluku selaku pejabat pembina kepegawaian (PPK).

Husein menyebut total 9 orang guru direkomendasikan untuk dimutasi, termasuk kepala sekolah (kepsek). Namun khusus kepsek, ada dua opsi rekomendasi, yakni mutasi atau segera melakukan pembenahan.

"Kalau itu (kepsek) termasuk rekomendasi (mutasi) juga. Jadi kepala sekolah juga dievaluasi dan evaluasinya ini dua hal, dipindahkan atau ada waktu untuk pembenahan yang harus dilakukan, nanti kita dengarkan putusannya," terangnya.

6. Siswa Bully Wakasek Dibina

Husein menegaskan siswa yang mem-bully wakasek SMAN 15 Maluku Tengah juga telah dibina. Mereka diminta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.

"Siswanya dibina dengan keras, dan kemarin sudah ada spanduk yang terpasang di sekolah tertulis anti bully terhadap siswa dan guru. Mereka bubuhkan tanda tangan, termasuk buat surat pernyataan dan peringatan," tegas Husein.

Pihaknya berharap persoalan ini tidak terulang. Husein menyebut guru yang terlibat dan terancam dimutasi, bahkan memohon agar tidak dipindahkan ke sekolah yang jauh dari domisilinya.

"Ada yang rata-rata menghubungi beta (saya) minta kalau pindah jangan jauh-jauh," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads