Viral di media sosial Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) SMA Negeri 15 Maluku Tengah, Maluku, Maryam Latarisa (57) di-bully siswanya. Maryam diteriaki hingga kunci motornya diambil siswa saat berada di parkiran.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Maluku Husein mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (14/8) lalu. Dia menyayangkan perbuatan siswa tersebut ke Maryam.
"(Kejadian) tanggal 14 Agustus dan (video) viral hari ini," ujar Husein kepada detikcom, Jumat (18/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Husein mengatakan peristiwa itu seharusnya tidak terjadi, apalagi korbannya adalah Wakasek. Dia berharap peristiwa itu tidak terjadi lagi.
"Terus terang, kami dari dinas pendidikan sangat menyayangkan peristiwa itu. Kita berkesimpulan bahwa yang viral itu tidak boleh dilakukan oleh siswa. Karena selama ini di Maluku tidak pernah ada yang begitu," ujarnya.
Menurut Husein ada dalang di balik aksi para siswa SMA Negeri 15 terhadap Wakaseknya. Karena perilaku para siswa tersebut tergolong berani.
"Kalau toh mungkin ada dalang di balik semua itu, bisa masuk akal juga. Karena ini kan mereka (siswa) berani (bully) kan, kalau ada juga yang mengatakan bahwa itu spontan, bisa jadi," tuturnya.
Lebih lanjut, Husein mengatakan pihaknya telah memerintahkan kepala cabang Disdikbud di Malteng untuk mendalami peristiwa itu. Dia menegaskan akan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang terlibat.
"Kita perintahkan kepada kepala cabang supaya kira-kira kemungkinan mana yang betul ini, apakah ada dalangnya atau spontanitas dan segera kita jadwalkan sidang kode etik," pungkasnya.
Sementara dalam video yang dilihat detikcom, Maryam yang mengenakan seragam ASN warna cokelat serta helm kuning dikerumuni sejumlah siswa. Peristiwa itu terjadi di halaman parkiran sekolah.
Maryam yang sedang duduk di sepeda motornya langsung berdiri sambil melihat ulah siswa. Sebab kunci sepeda motornya telah diambil siswanya.
Bahkan Maryam diteriaki oleh para siswa dengan kalimat 'tidak bisa pulang' secara berulang. Marya terlihat kebingungan dengan aksi para siswanya itu.
(hsr/asm)