Sebanyak 9 guru SMA Negeri 15 Maluku Tengah, Maluku, terancam dimutasi buntut Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Maryam Lataria (57) di-bully siswanya. Guru yang dimutasi diduga terlibat dalam aksi tidak terpuji yang dilakukan para siswa terhadap Maryam.
"Kepada mereka (9 guru) ini komisi kode etik telah merekomendasikan agar ada yang dipindahkan (mutasi)," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Maluku Husein kepada detikcom, Sabtu (9/9/2023).
Husein mengatakan aksi siswa mem-bully Maryam terkait sejumlah peristiwa yang terjadi di sekolah. Menurut Husein, saat kejadian sejumlah guru berada di lokasi namun tidak menghentikan aksi para siswa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi aksi pem-bully-an itu tidak berdiri sendiri, ada rentetan kejadian sebelumnya. Tapi yang aneh itu adalah (aksi siswa) tidak dilarang oleh guru. Padahal ada beberapa guru yang berdiri di situ, itu kan kejadian di depan sekolah," katanya.
Lanjut Husain, dari hasil pemeriksaan Kepala Cabang (Kacab) Disdikbud Maluku Tengah terungkap bahwa ada sekelompok guru yang mendesain peristiwa itu. Dari hasil penelusuran tersebut, komisi kode etik langsung menggelar sidang kode etik pada Kamis (24/8) dan mengeluarkan rekomendasi berupa mutasi.
"Ini (mutasi) sifatnya rekomendasi, jadi nanti diusulkan oleh kadis (Disdikbud Maluku) setelah mendapatkan masukan dari hasil sidang komisi kode etik untuk diputuskan oleh gubernur selaku pembina kepegawaian," terangnya.
Husain menuturkan rekomendasi itu bersifat pembinaan sehingga guru yang dimutasi ke berbagai sekolah di Maluku Tengah tidak jauh dari keluarga. Sehingga kemungkinan penempatan mutasinya di sekolah wilayah Kota Masohi atau kecamatan terdekat.
"Maka aspek mereka tidak boleh jauh dari keluarga itu menjadi perhatian kita juga. Jangan juga pisah jauh dengan keluarganya, misalnya mungkin di sekitar Kota Masohi lah. Kalau toh ada di kecamatan ya di kecamatan terdekat, tidak jauh-jauh," ujarnya.
Husein menyebut total 9 orang guru direkomendasikan untuk dimutasi, termasuk kepala sekolah (kepsek). Tapi untuk kepsek terdapat dua opsi yakni mutasi atau pembenahan namun semuanya tergantung keputusan dari Kepala Disdikbud Maluku.
"Kalau itu (kepsek) termasuk rekomendasi (mutasi) juga. Jadi kepala sekolah juga dievaluasi dan evaluasinya ini dua hal, dipindahkan atau ada waktu untuk pembenahan yang harus dilakukan, nanti kita dengarkan putusannya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakasek SMAN 15 Maluku Tengah, Maryam Latarisa di-bully siswanya pada Senin (14/8). Maryam diteriaki hingga kunci motornya diambil siswa saat berada di parkiran.
"(Kejadian) tanggal 14 Agustus dan (video) viral hari ini," ujar Husein kepada detikcom, Jumat (18/8).
Dalam video yang dilihat detikcom, Maryam yang mengenakan seragam ASN warna cokelat serta helm kuning dikerumuni sejumlah siswa. Peristiwa itu terjadi di halaman parkiran sekolah.
Maryam yang sedang duduk di sepeda motornya langsung berdiri sambil melihat ulah para siswa yang mengambil kunci motornya. Para siswa juga meneriaki Marya dengan kalimat 'tidak bisa pulang' secara berulang.
(hsr/hmw)