5 Contoh Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal 1445 H Singkat dan Penuh Makna

5 Contoh Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal 1445 H Singkat dan Penuh Makna

St Fatimah - detikSulsel
Kamis, 07 Sep 2023 23:20 WIB
Khutbah Jumat
Foto: Getty Images/miracsaglam
Makassar -

Khutbah merupakan salah satu syarat dan rukun dalam sholat Jumat. Materi khutbah Jumat yang dibawakan dapat disesuai dengan kebutuhan dan momentum tertentu. Salah satunya saat menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yakni bulan Rabiul Awal.

Menyusun materi khutbah Jumat tentunya bukan hal mudah. Jika detikers merasa kesulitan, ada berbagai contoh khutbah Jumat bulan Rabiul Awal singkat dan penuh makna yang bisa jadi referensi.

Yuk simak contoh khutbah yang telah dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber di bawah ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Contoh Khutbah Bulan Rabiul Awal 1445 H #1

Judul: Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا

أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا

.وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا

.اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan taufiq-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita sekalian, sehingga kita dapat menunaikan ibadah kepada Allah sesuai dengan ajaran Islam, berdasarkan Al-qur'an dan hadist Rasulullah SAW.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Setiap tanggal dua belas Rabiul Awal kita mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini diadakan karena rasa syukur kita kepada Allah SWT atas kelahiran beliau selaku utusan Allah SWT, sebagai rahmat bagi alam semesta. Sebagaimana firman
Allah dalam Al-Qur'an surat Al-anbiya ayat 107.

وَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّـلْعٰلَمِيْنَ

"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 107)

Sebagaimana dimaklumi, bahwa sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, kehidupan masyarakat-Ma adalah kehidupan masyarakat Jahiliyah, zaman kebodohan. Dengan kelahiran "beliau, akhimya dari masyarakat Jahiliyah tersebut berubah menjadi masyarakat tauhid, penegak kebenaran serta berkepribadian yang luhur, sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Dengan kelahiran (beliau pula). maka berubahlah · beberapa hal pokok yang mendasar antara lain bidang akidah dan bidang sosial kemasyarakatan. Dasar asasi kehidupan umat Islam, adalah akidah dalam lubuk hati. Karena Islam, perbuatan dan pengabdian seseorang itu tidak akan diterima oleh Allah SWT. Maka iman merupakan syarat diterimanya amal oleh Allah SWT.

Berdasarkan firman Allah dalam surat An-Nahl ayat 96

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَا قٍۗوَلَـنَجْزِيَنَّ الَّذِيْنَ صَبَرُوْۤا اَجْرَهُمْ بِاَ حْسَنِ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ

"Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl 16: Ayat 96)

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Perubahan yang lain, yang dibawa Nabi SAW adalah perubahan sosial kemasyarakatan. Dengan kelahiran beliau, masyarakat ditata kembali sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan saling membutuhkan, saling tolong menolong dan saling hormat menghormati sebagai makhluk Allah SWT yang mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Nabi Muhammad SAW adalah contoh teladan kehidupan Islam, yang merupakan kebutuhan mutlak untuk dicontoh.

Dalam segala segi kehidupan Nabi kita adalah panutan yang terbaik terutama dalam meraih hidup yang tenteram dan bahagia. Dapat kita ambil contoh misalnya di daiam kehidupan Nabi Muhammad SAW, beliau sangat sederhana dan benar-benar sederhana.

Itulah beberapa kepribadian Rasulullah SAW yang agung dan mulia dan semoga dengan peringatan maulid ini, dapat diambil manfaat. Sehingga kita umat Islam dapat meneladani Rasulullah SAW dalam berbagai aspek kehidupan baik duniawi maupun akhirat.

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Contoh Khutbah Bulan Rabiul Awal 1445 H #2

Judul: Maulid Nabi, Kelahiran Sang Pembawa Rahmat

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَـمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.

Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin, yakni takwa dalam artian menjauhi segala larangan yang ditetapkan Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya. Karena dengan takwa, kita akan diberi solusi oleh Allah di setiap problematika hidup yang kita alami, juga akan ada rezeki melimpah yang datang kepada kita tanpa kita sangka-sangka.


Bulan Rabiul Awal atau yang lebih dikenal dengan Bulan Maulid Nabi merupakan bulan mulia dimana penutup para nabi dan rasul dilahirkan ke dunia ini. Ya, beliaulah Baginda Besar Nabi Muhammad SAW. Nabi akhir zaman, tidak ada lagi nabi-nabi setelahnya.

Jamaah yang dirahmati Allah SWT

Di bulan Maulid ini, seyogianya bagi kita untuk banyak-banyak bersyukur kepada Allah SWT karena telah mengutus seorang nabi yang menjadi suri teladan yang mulia. Nabi diutus ke muka bumi ini tak lain adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surah al-Anbiya ayat 107:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam,:.

Imam al-Baidhawi dalam kitab tafsirnya menyebutkan sebab disebutnya pengutusan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan kasih sayang bagi seluruh alam adalah karena diutusnya Nabi ke seluruh dunia di muka bumi ini menjadi sumber kebahagiaan dan kebaikan bagi kehidupan mereka di dunia maupun di akhirat kelak.

Imam Ibnu 'Abbas menyebutkan dalam tafsirnya, siapa yang menerima ajaran kasih sayang yang dibawa Nabi dan mensyukurinya, maka ia akan bahagia hidupnya. Sebaliknya, siapa yang menolak dan menentangnya, maka merugilah hidupnya. Kasih sayang yang ditebarkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bukanlah hanya ucapan semata, akan tetapi dalam hidup keseharian beliau praktikkan dan mengimplementasikan dengan nyata. Kasih sayang ini bentuknya universal kepada seluruh makhluk ciptaan Tuhan. Bahkan kepada orang musyrik pun Nabi Saw berlaku santun dan mengasihi.

Tidakkah kita mengingat bagaimana dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika hijrah ke Thaif untuk menghindari permusuhan dari kaumnya, namun ternyata di sana malah mendapat perlakuan yang kasar dan permusuhan yang lebih parah hingga Nabi dilempari batu.

Kala itu, malaikat penjaga gunung menawarkan kepada Nabi, apabila dibolehkan maka ia akan membenturkan kedua gunung di antara kota Thaif, sehingga orang yang tinggal di sana akan wafat semua. Namun apa sikap Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam? Nabi berucap andai mereka saat ini tidak menerima Islam, semoga anak cucu mereka adalah orang yang menyembah-Mu ya Allah! Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak tahu...

Dikisahkan juga dalam hadis riwayat Shahīh Muslim, pada suatu hari, datang seorang sahabat berkata kepada Nabi, "Wahai Nabi! Doakanlah keburukan atau laknat bagi orang-orang musyrik. Kemudian Nabi menjawab, "Sungguh, aku tidaklah diutus sebagai seorang pelaknat, akan tetapi aku diutus sebagai rahmat!"

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Di antara sifat mulia Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam yang perlu kita teladani juga adalah sifat pemaafnya. Ingatlah kisah ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam perang Uhud bersama kaum muslimin. Kala itu pamannya, Hamzah bin Abdul Muthalib ikut berperang. Di tengah peperangan, pamannya terbunuh oleh Wahsyi, seorang budak berkulit hitam. Wahsyi tidak hanya membunuhnya dengan menghunuskan pedang begitu saja dan selesai, namun ia mencabik-cabik isi perutnya juga.

Hal ini membuat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sangat sedih, sakit hati dan marah. Bayangkan! Paman yang begitu dicintainya wafat dengan cara mengenaskan seperti itu. Akan tetapi, ketika Wahsyi menyatakan diri di hadapan Nabi untuk masuk Islam, Nabi pun memaafkannya, meski beliau tidak mau melihat wajah Wahsyi lagi sebab akan terus mengingatkannya kepada peristiwa terbunuhnya pamannya.

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta'ala,

Mengenai sifat memaafkan, sungguh Allah telah berfirman dalam surat Al-A'raf Ayat 199:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

"Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh."

Apabila kita menjadi pribadi yang memiliki sifat pemaaf, maka dapat kita rasakan lingkungan sosial di tengah-tengah masyarakat menjadi damai, tidak ada dendam yang terjadi di antara manusia. Itulah kasih sayang yang dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Semoga di bulan Maulid ini kita dapat meneladani sifat dan akhlak mulia Rasulullah, yang mana dalam mencontoh dan menerapkan akhlaknya terdapat kemaslahatan yang akan kita dapatkan, baik di dunia maupun di akhirat.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ

أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Contoh Khutbah Bulan Rabiul Awal 1445 H #3

Judul: Maulid Nabi dan Rasulullah Sebagai Teladan

Khutbah I

الْحَمْدَ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيدًا . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه . اَللّٰهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. فَيَا عِبَادَاللهُ اُوصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاالله . اِتَّقُواللهَ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن . أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Segala pujian hanya bagi Allah yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq, yakni agama Islam agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama dan aneka macam kepercayaan. Cukuplah Allah sebagai saksi.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Rasa syukur kita masih berada dalam hidayah Iman dan Islam, semoga setiap tarikan dan hembusan nafas kita selalu dalam bimbingan Allah SWT. Shalawat dan salam kita sanjungkan ke atas baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang pada bulan ini menjadi bulan di mana beliau dilahirkan, menjadi berita gembira bagi seluruh alam. Tiada amalan yang dapat mendekatkan diri kita pada surga, melainkan telah Rasulullah ajarkan, dan tiada yang dapat menjauhkan diri kita pada siksa api Neraka, melainkan telah Rasulullah cegah, baik dalam sunnah maupun sirah keteladanannya sepanjang masa. Allahumma shalli 'alaihi wa sallim tasliiman katsiiraa.

Keteladanan Rasulullah Muhammad SAW akan selalu diajarkan oleh guru-guru kita, diwariskan dan diteladani dari generasi ke generasi. Perilaku dan sifat beliau menjadi cerminan bagi siapapun yang menginginkan kesuksesan di dunia dan keselamatan di negeri Akhirat kelak. Keagungan dan kemuliaan Baginda Rasulullah disampaikan langsung oleh Allah SWT, sebagaimana dalam QS. Al-Qalam: 4,

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

"Dan sesungguhnya engkau benar-benar memiliki budi pekerti yang agung."

Oleh karena itu sudah sepantasnya sebagai umat Nabi Muhammad SAW kita menjadikannya sebagai suri teladan. Allah SWT berfirman:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْأٰخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al-Ahzab: 21)

Keteladanan Rasulullah bukan hanya terbatas untuk kalangan umat Islam saja, namun juga secara universal, sebagaimana juga disampaikan dalam QS. Al-Anbiya: 107,

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ

"Dan tidaklah Kami mengutus engkau, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al-Anbiya: 107)

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Rasulullah memiliki pribadi yang paripurna, sempurna dalam membangun hubungan dengan sesama maupun dengan Tuhannya. Semakin dirinci karakter utama yang beliau miliki, semakin banyak yang luput untuk disebut. Dari sekian keteladanan yang ada, terdapat beberapa hal yang perlu kita jadikan hikmah dan bahan introkspeksi. Sebagaimana kesaksian Ummul Mukminin Khadijah Radhiyallahu 'anha saat mendapati Rasulullah merasa khawatir ketika kembali dari Gua Hira, tepatnya setelah bertemu dengan Malaikat Jibril untuk menerima wahyu saat pertama kalinya.

Berdasarkan riwayat yang cukup panjang mengenai awal turunnya wahyu, Imam Bukhari mencantumkan di antaranya riwayat Ummul Mukminin 'Aisyah Radhiyallahu 'anha:

...أبْشِرْ، فَوَاللَّهِ لَا يُخْزِيْكَ اللَّهُ أبَدًا؛ إنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ، وتَصْدُقُ الحَدِيْثَ، وتَحْمِلُ الكَلَّ، وتَقْرِي الضَّيْفَ، وتُعِيْنُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ

"... Bergembiralah engkau. Demi Allah, Allah tidak akan mencelakakanmu selama-lamanya. Sesungguhnya engkau benar-benar seorang yang senantiasa menyambung silaturahmi, seorang yang selalu jujur kata-katanya, gemar menolong yang lemah (menanggung beban orang lain atau memberi kepada orang yang tak punya), engkau juga memuliakan tamu, serta mendukung pembela kebenaran...".

Berdasarkan hadis tersebut, dapat kita ketahui beberapa hal mengenai kepribadian Rasulullah menurut kesaksian Ummul Mukminin Khadijah Radhiyallahu 'anha, yakni suka menyambung tali silaturahmi; selalu jujur dan penuh kebenaran dalam perkataannya; gemar menolong yang lemah atau mau menanggung beban orang lain dan memberi makan orang miskin; memuliakan tamu; serta mendukung pembela kebenaran.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Penyebutan silaturahim ataupun silaturahmi sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan, adapun yang dipilih menjadi kata baku di dalam bahasa Indonesia ialah kata silaturahmi. Istilah silaturahmi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan dengan tali persahabatan atau tali persaudaraan. Maka bersilaturahmi berarti mengikat tali persahabatan atau persaudaraan.

Era modern seperti sekarang ini bersilaturahmi jauh lebih mudah, selain akses jalan dan kendaraan yang semakin baik, juga alat komunikasi yang semakin canggih, seolah tidak ada sekat sedikitpun. Untuk itulah pada dasarnya tidak ada alasan untuk tidak menyambung hubungan kekerabatan, baik dengan teman, saudara, orang tua, maupun guru-guru kita. Manakala kita betul-betul menjadikan Rasulullah sebagai suri teladan, maka sekali-kali kita tidak akan pernah memutus tali silaturahmi.

Di samping kita juga terus berusaha untuk menjadikan setiap ucapan kita penuh dengan kejujuran dan kebenaran, bukan asal bicara tanpa sumber yang terpercaya.

Kemudian kita terus berupaya menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh orang lain, menolong mereka yang tertindas, terzalimi, dan membutuhkan bantuan. Perlu kita tanyakan pada diri sendiri, apakah hidupku ini sudah memberi manfaat untuk orang lain?

Kita juga akan merasa senang dengan siapapun yang datang sebagai tamu, kita menjamu sebaik yang kita mampu. Serta terus menanamkan dalam sanubari kita, agar senantiasa siap sedia menjadi pembela dan pendukung kebenaran, menjadi orang yang benar, berbuat yang benar, mengajak pada kebenaran serta bersabar dalam kebenaran. Semoga kita termasuk orang yang istiqomah dalam mengikuti serta meneladani pribadi Rasulullah Muhammad SAW hingga akhir hayat, aamiin..


بَارَكَ الله ُلِى وَلَكُمْ فِي اْلقُرْاَنِ اْلعَظِيمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِاْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمِ

khutbah II

عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. َاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ : فَيَا اَيُّهَا النَّا سُ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلٰئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ ۚ يٰأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوْاصَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Contoh Khutbah Bulan Rabiul Awal 1445 H #4

Judul: 3 Peristiwa Penting di Bulan Rabiul Awal

Khutbah I

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا . مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ لَهُ . وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Jama'ah Jumat rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Taqwa yang membuat kita mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Taqwa yang membuat kita mencintai Rasulullah dan meneladaninya. Sebab melalui Rasulullah lah kita tahu apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilarang-Nya.

Kita masih berada di bulan Rabiul Awal. Bulan Maulid. Bulan kelahiran Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Namun lebih dari itu, ada sejumlah peristiwa penting yang terjadi pada bulan ini. Tiga di antara peristiwa terpenting pada bulan Rabiul Awal ini adalah kelahiran Rasulullah, hijrah ke Madinah dan wafatnya Rasulullah.

Tiga peristiwa inilah yang insya Allah menjadi pengingat kita dalam Khutbah Jumat Rabiul Awal ini.

Rabiul Awal bulan Maulid

Rabiul Awal adalah bulan maulid. Bulan lahirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menurut jumhur ulama. Tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah sebagaimana disebutkan Ibnu Katsir rahimahullah dalam Sirah Nabawiyah.

Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu meriwayatkan:

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dilahirkan pada hari Senin, diangkat menjadi Nabi pada hari Senin, wafat pada hari Senin, keluar hijrah dari Makkah ke Madinah pada hari Senin, tiba di Madinah pada hari Senin dan mengangkat hajar aswad (untuk diletakkan di tempatnya) juga pada hari Senin." (HR. Ahmad dan Thabrani dalam Al-Kabir)

Ada beberapa riwayat yang mengisahkan terjadinya sejumlah keajaiban ketika Nabi Muhammad dilahirkan. Pertama, jatuhnya empat belas balkon dari istana Kisra. Kedua, padamnya api yang disembah oleh orang Majusi. Ketiga, hancurnya gereja-gereja di sekitar Danau Sawah setelah sebelumnya danau itu surut.

Namun, Syaikh Mahmud Al Mishri dalam Sirah Rasulullah menjelaskan bahwa tiga peristiwa itu tidak berdasar dan tidak ada riwayat shahih yang membenarkannya.

Keajaiban saat kelahiran Rasulullah yang bersumber dari hadits shahih, kata Syaikh Mahmud Al Mishri adalah ibunda Nabi melihat cahaya keluar darinya dan menyinari istana-istana Romawi di negeri Syam saat Rasulullah dilahirkan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Aku adalah doa ayahku Nabi Ibrahim, kabar gembira Nabi Isa dan ibuku melihat cahaya keluar darinya menerangi istana-istana di Syam" (HR. Ahmad dan Hakim)

رَأَتْ أُمِّي حِينَ وَضَعَتْنِي سَطَعَ مِنْهَا نُورٌ فَضَاءَتْ لَهُ قُصُورُ بُصْرَى

"Ibuku melihat cahaya terang yang dapat menerangi istana-istana di Basrah (Syam) ketika melahirkanku." (HR. Ibnu Sa'ad)

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan terkait hadits ini, "Keluarnya cahaya saat lahirnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah sebuah indikasi atas apa yang akan datang bersamanya. Yakni cahaya yang dijadikan petunjuk oleh penduduk bumi dan hilangnya syirik dari muka bumi."

Dan benar. Hanya dalam waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari setelah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam diutus menjadi Rasul, cahaya tauhid tersebar ke seluruh jazirah Arab. Dan hari ini, kita mendapati lebih dari 1,7 miliar penduduk dunia adalah muslim.

Hijrah ke Madinah

Bulan Rabiul Awal juga merupakan bulan hijrahnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ke Madinah. Di saat semua sahabat telah berhijrah ke Madinah, hanya tinggal Rasulullah dan Abu Bakar yang belum berangkat. Beliau menunggu perintah Allah, kapan waktu yang tepat untuk berangkat.

Setelah turun perintah Allah, Rasulullah dan Abu Bakar pun berangkat ke Madinah, setelah malamnya Ali bin Abu Thalib menggantikan beliau di tempat tidur untuk mengecoh kafir Quraisy yang akan membunuhnya.

Rasulullah dan Abu Bakar pergi ke Madinah dengan mengambil rute yang tidak biasanya. Mereka berdua bersembunyi di Gua Tsur terlebih dahulu untuk menghindari pengejaran oleh kaum kafir Quraisy.

Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan bahwa Rasulullah tiba di Madinah tepat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal.

Wafatnya Rasulullah

Bulan Rabiul Awal juga merupakan bulan wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Pof Dr Ali Muhammad Ash Shalabi di dalam bukunya Sirah Nabawiyah menjelaskan bahwa beliau wafat pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah dalam usia 63 tahun.

Kaum muslimin sangat sedih di hari itu hingga Anas radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Saat Rasulullah tiba di Madinah, itulah hari yang menyinari segala sesuatu. Saat beliau wafat, itulah hari yang membuat segalanya gelap."

Menjelang beliau wafat, yang paling beliau pikirkan adalah umatnya. Maka beliau pun mengucapkan "ummati.. ummati..." Beliau sangat mengkhawatirkan umatnya. Umat yang selama ini dibela dan diperjuangkan. Umat yang selama ini senantiasa dibinanya. Umat yang selama ini dikasihinya.

Cinta Rasulullah kepada Umatnya

Kelahiran Rasulullah adalah rahmat dari Allah subhanahu wa ta'ala. Sebelum diangkat menjadi Rasul, beliau sudah memikirkan tentang umat manusia. Mengapa mereka tersesat, mengapa mereka saling menindas. Dan mengapa tatanan kehidupan masyarakat demikian jahiliyah.

Dan setelah beliau diangkat menjadi Rasul, sejak saat itu beliau senantiasa berjuang untuk menyelamatkan umatnya dari kejahiliyahan dan kesesatan yang bisa menjebloskan mereka masuk neraka.

Allah menggambarkan kecintaan dan kasih Rasulullah kepada umat dalam firman-Nya:

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

"Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin" (QS. At Taubah: 128)

Begitu berat terasa oleh beliau penderitaan umat sehingga beliau bersedia menebus dan meringankan penderitaan itu. Misalnya sakaratul maut yang demikian berat. Saat menjelang wafat, putri beliau Fatimah radhiyallahu 'anha bertanya, "apakah sakaratul maut sakit ya Rasulullah." Rasulullah justru meminta kepada Allah agar sakitnya sakaratul maut umat ditanggung beliau.

Andaikan beliau tidak menanggung sebagian sakaratul maut umatnya, tentu sakaratul maut yang dirasakan umat ini sangat berat. Berlipat-lipat dari sakitnya sakaratul maut sekarang. Namun, demi meringankan penderitaan umatnya, Rasulullah menanggung itu semua.

Beliau sangat menginginkan keimanan dan keselamatan umat. Maka beliau siang malam berdakwah. Siang malam berdoa. Bahkan, ketika disakiti oleh kaumnya, hal itu tidak menghentikan dakwah beliau.

Peristiwa yang paling menyakitkan beliau terjadi di Thaif. Saat itu, dalam kondisi sedih karena ditinggal wafat istri tercinta Khadijah radhiyallahu 'anha dan Abu Thalib paman sang pembela serta permusuhan sengit kafir Quraisy sepeninggal keduanya, Rasulullah berdakwah ke Thaif.

Bukannya diterima dengan baik, penduduk Thaif malah mengusir beliau dan melemparinya dengan batu. Dalam kondisi demikian, malaikat Jibril dan malaikat penjaga gunung datang.

"Wahai Rasulullah, Allah telah mengetahui perlakuan penduduk Thaif kepadamu. Jika engkau mau, aku timpakan dua gunung ini kepada mereka," kata malaikat penjaga gunung.

Apa jawaban Rasulullah? "Tidak. Justru aku berharap keturunan mereka akan menyembah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya."

Masya Allah... inilah akhlak agung Rasulullah yang senantiasa mengharap keselamatan untuk umatnya. Beliau tidak mau umatnya diazab. Beliau maunya umat mendapat hidayah dan masuk surga bersama-sama.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Rasulullah sangat penyayang kepada orang-orang mukmin. Karenanya beliau menyimpan doa pamungkas sebagai syafaat di akhirat kelak. Ketika orang-orang kepanasan, kehausan dan ketakutan di padang mahsyar, Rasulullah akan memanggil umatnya untuk diberi minum di telaga Kautsar beliau. Orang yang telah minum dari telaga itu takkan kehausan lagi selama-lamanya.

Dan di saat semua manusia bingung berharap pertolongan, mereka mendatangi sejumlah Nabi mulai Adam, Musa, hingga Isa, semuanya tak ada yang bisa memberikan syafaat. Akhirnya mereka semua datang kepada Nabi Muhammad dan beliau pun memberikan syafaat kepada umatnya.

Cinta Kita kepada Rasulullah

Jika demikian besar cinta Rasulullah kepada kita, bagaimana cinta kita kepada beliau? Di bulan Rabiul Awal ini, marilah kita merenung dan bermuhasabah.

Sudahkah kita memperbanyak shalawat kepada beliau? Sebab di antara tanda cinta adalah banyak menyebut nama kekasihnya. Dan sebaik-baik menyebut nama Rasulullah adalah dengan bershalawat kepada beliau. Satu shalawat akan diganjar dengan sepuluh kebaikan, dihapuskan sepuluh dosa dan diangkat sepuluh derajat. Siapa yang paling banyak shalawatnya, dialah yang paling berhak mendapat syafaat Rasulullah di akhirat kelak.

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

"Orang yang paling berhak mendapatkan syafa'atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku" (HR. Tirmidzi)

Selanjutnya, sudahkah kita berusaha untuk meneladani beliau? Sebab bukti cinta paling konkrit kepada Rasulullah adalah dengan meneladani beliau.

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (QS. Al Ahzab: 21)

وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ

Khutbah II

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ . أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Contoh Khutbah Bulan Rabiul Awal 1445 H #5

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لله الَذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَهَدَانَا إلَى صِرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ صِرَاطِ الَذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَاالضَالِّيْنَ اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ اَلْمَالِكُ الْحقُّ الْمُبِيْنُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًارَسُوْلُ الله صَادِقُ الْوَعْدِ الْاَمِيْنِ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا محمدٍ فِى الْاَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا محمدٍ فِى اْلاَخِرِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوااللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَاَخْلِصُوْا لَهُ الْعِبَادَةَ فَقَدْ اَفْلَحَ مَنْ اَخْلَصَ اَعْمَالَهُ لِهَِّى قال الله تعالى : قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Jamaah Jumat yang berbahagia,

Sangat tidak mungkin kita menghitung nikmat Allah SWT yang diterima tidak hanya dalam hitungan hari, apalagi waktu yang lebih lama. Coba bayangkan dalam beberapa detik saja Allah menghentikan nikmat dalam tubuh, betapa kelabakannya kita.

Oleh sebab itu marilah aneka nikmat yang ada kita syukuri dengan meningkatkan taqwallah dalam arti sebenarnya. Yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Mudah-mudahan dengan peningkatan kualitas taqwallah tersebut kita akan mendapatkan aliran kenikmatan dalam hidup, amin ya rabbal alamin.

Hadirin yang berbahagia

Tidak terasa bulan Rabiul Awal terus berjalan dan kita sudah akan memasuki penghujung bulan maulid. Lewat peringatan maulid, kita mengingat dan mempelajari sejarah perjuangan Nabi Muhammad dalam mendakwahkan agama Islam, meneladani kebaikan akhlak, dan mengikuti sunnah serta memperbanyak bacaan shalawat atasnya.

Yang harus menjadi perhatian di peringatan maulid kali ini adalah bagaimana kecintaan kepada Nabi Muhammad tidak bertepuk sebelah tangan. Dalam artian kita mencintai baginda, namun ternyata Nabi Muhammad tidak demikian adanya.

Harusnya kita berupaya agar kita termasuk orang-orang yang selalu mencintai dan dicintai oleh Rasulullah SAW dan akan mendapatkan syafaatnya di dunia sampai akhirat kelak. Maka, di penghujung bulan maulid, kita manfaatkan dengan baik bulan istimewa ini dengan tidak semata mencintai dan berharap kebaikan baginda, juga menginginkan Nabi Muhammad SAW turut membalas cinta kita.

Maasyiral muslminin rahimakumullah

Ini adalah bulan sangat mulia. Bulan di mana lahir manusia pilihan Allah sebagai utusan di muka bumi, yakni Muhammad bin Abdillah yang bukan hanya diutus untuk kalangan bangsa Arab, namun seluruh manusia bahkan alam semesta.

Hal itu sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat As-Saba' ayat 28:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ

Artinya: Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. As-Saba'[34]: 28).

Prof Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah (2002: 519) mengatakan bahwa Rasulullah Muhammad bukan sekadar membawa rahmat bagi seluruh alam namun justru kepribadian Nabi yang menjadi rahmat. Begitu mulianya sifat Rasulullah Muhammad sehingga Allah menyebutkan dengan pujian yang sangat agung. Kemuliaan sifat Rasulullah tercermin dalam cara berdakwah. Sehingga Islam dikenal sebagai agama yang mengajarkan kepada kemaslahatan dunia dan akhirat.

Sidang Jumat hafidhakumullâh

Sudah sepantasnya sebagai umatnya kaum muslimin bersyukur atas diutusnya Rasulullah dan senantiasa mencintai dengan sepenuh hati, dengan kecintaan yang sebenar-benarnya. Walaupun tidak ada aturan yang menjelaskan cara mencintai rasul secara khusus, namun kecintaan terhadap Rasulullah dapat dibuktikan dengan beberapa hal, di antaranya dengan memperbanyak membaca shalawat.

Hal ini sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur'an surat al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab[33]: 56).

Sidang Jumat hafidhakumullâh

Para sahabat telah membuktikan kecintaannya terhadap Rasulullah secara nyata.

  1. Ali bin Abi Thalib menggantikan Rٌasulullah saat pengepungan oleh kaum Quraisy pada saat Nabi hendak hijrah.
  2. Berkaitan dengan peristiwa Isra Mi'raj. Ketika tidak ada satupun orang yang percaya kepada rasulullah telah diisra mi'rajkan, Abu Bakar ash-Shidiq lah orang yang pertama kali meyakini akan kebenaran tersebut.
  3. Umar Bin Khattab tidak rela Rasulullah dikabarkan telah meninggal, sehingga siapapun yang berani mengatakan berita itu akan dipenggal kepalanya oleh Umar.
  4. Ummu Sulaym mengumpulkan keringat Rasulullah dan diabadikan.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Selain memperbanyak bacaan shalawat, cara kita mencintai Rasulullah adalah dengan mengikuti sunnahnya. Baik berupa perkataan, perbuatan maupun segala kebiasaan sikap Rasulullah. Dengan jalan memperbanyak bershalawat dan mengikuti sunnahnya, semoga kita menjadi orang-orang yang dicintai Rasulullah.

Dikisahkan dalam kitab Nashaihul Ibad karya Imam Nawawi, Syekh Syibli mendatangi Ibn Mujahid, secara spontan Ibn Mujahid merangkul dan mencium kening Syekh Syibli. Syekh Syibli pun bertanya tentang hal itu. Syekh Mujahid menceritakan bahwa ia pernah bermimpi dan melihat Rasulullah mencium kening Syekh Syibli. Dalam mimpinya Ibn Mujahid bertanya kepada Rasulullah, hal apa yang menyebabkan Rasulullah begitu mencintai Syekh Syibli. Rasulullah menjawab bahwa Syekh Syibli selalu membaca dua ayat terakhir surat At-Taubah dan shalawat setiap selesai shalat fardhu.

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Serta membaca shalawat:

صَلَّى اللهُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّد

Kemudian Ibn Mujahid menanyakan hal itu dan ternyata Syaikh Syibli selalu mengamalkan apa yang diceritakan Rasulullah dalam mimpi Ibn Mujahid. Melihat kisah tersebut, bukan hanya berapa banyak shalawat yang dibaca, namun istiqomah, terus menerus dan kecintaan sebenar-benarnya kepada Rasulullahlah yang dapat menjadikan kita dikenal oleh Rasulullah dan akan mendapatkan cintanya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu bershalawat dan menjalankan sunnah Rasulullah sebagai bukti cinta. Dan kita akan mendapatkan cinta dan syafaat rasulullah Muhammad, aamiin ya rabbal alamin.

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم وَالْعَصْرِ. إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَاِيَّاكُمْ بِالْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَاعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.قال الله تعالى فى القران الكريم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سيدنا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ سيدنا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ


Demikian kumpulan contoh teks khutbah Jumat tentang bulan Rabiul Awal yang bisa dijadikan referensi bagi calon khatib. Semoga bermanfaat ya detikers!




(alk/alk)

Hide Ads