Membaca niat merupakan salah satu rukun puasa yang harus dilakukan ketika ingin mengerjakan ibadah puasa. Sama halnya ketika ingin menjalankan puasa sunnah di hari Kamis, dianjurkan untuk membaca niat puasa sunnah Kamis.
Niat sendiri bisa diucapkan dalam hati maupun diucapkan secara lisan. Mengutip dari laman Kemenag Sulbar, apabila seseorang tidak berniat berpuasa, maka puasanya dianggap tidak sah. Oleh karena itu, hendaknya seorang muslim mengetahui niat puasa sebelum menjalankannya.
Mengutip dari situs Nahdlatul Ulama, dijelaskan bahwa para ulama sepakat terkait hukum puasa Senin-Kamis ini sunnah. Artinya, jika dilakukan mendapat pahala dan ditinggalkan tidak mendapat dosa. (lihat az-Zuhaili, Fiqhul Islami wa Adillatuh, juz 3, h. 1641)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, berikut ini niat puasa sunnah Kamis, lengkap waktu pelaksanaan serta keutamaannya.
Simak selengkapnya!
Niat Puasa Sunnah Kamis
Melansir dari laman NU online yang berjudul 'Niat Puasa Senin-Kamis, Cara, dan Keutamaannya', ada dua macam niat puasa Kamis, yakni:
Pertama, niat puasa sunnah Kamis yang dilafalkan pada malam hari atau dengan kata lain setelah matahari terbenam dan sebelum terbitnya fajar.
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu sauma yaumal khomiisi lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat untuk puasa sunnah pada hari Kamis karena Allah ta'ala".
Adapun yang kedua, niat puasa sunnah Kamis yang dilafalkan ketika pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu dzuhur) dengan catatan belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Niat ini dilafalkan ketika seseorang lupa untuk berniat pada malam sebelumnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta'ala".
Pelaksanaan Puasa Sunnah Kamis
Puasa sunnah hari Kamis (termasuk juga hari Senin) bisa dijalankan kapan saja. Namun, ada waktu di mana puasa sunnah tersebut tidak diperbolehkan. Mengutip dari laman NU Online, adapun hari yang diharamkan untuk berpuasa Senin-Kamis yaitu:
- Idul Fitri (1 Syawal)
- Idul Adha (10 Dzulhijjah)
- Hari tasyriq (11, 12 dan 13 Dzulhijjah)
- Paruh kedua bulan Sya'ban dan hari yang diragukan (30 Sya'ban, saat orang berbicara tentang melihat hilal atau ada kesaksian orang melihat hilal yang tidak bisa diterima, seperti kesaksian seorang anak kecil).
Keutamaan Puasa Sunnah Kamis
Puasa sunnah Kamis termasuk puasa yang dianjurkan pelaksanaannya karena memiliki sejumlah keutamaan. Adapun beberapa keutamaan puasa sunnah Kamis sebagaimana yang dilansir dari laman NU Online, yaitu:
1. Puasa yang Selalu Dilakukan oleh Rasulullah
Siti 'Aisyah radhiyallu 'anha pernah berkata,
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Artinya: "Nabi saw selalu menjaga puasa Senin dan Kamis" (HR Tirmidzi dan Ahmad).
2. Merupakan Hari Penyetoran Amal Manusia
Dalam satu riwayat dijelaskan, suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ. Saat itu kondisi Usamah berpuasa, sementara usianya sudah lanjut. Sang budak pun bertanya, "Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?"
إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ
Artinya, "Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis."
3. Hari Dibukanya Pintu Surga
Rasulullah pernah bersabda,
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
Artinya: "Sesungguhnya pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Semua dosa hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu akan diampuni, kecuali bagi orang yang antara dia dan saudaranya terdapat kebencian dan perpecahan." (HR Muslim).
Demikian informasi mengenai niat puasa sunnah Kamis, lengkap dengan waktu pelaksanaan serta keutamaannya. Semoga bermanfaat!
(urw/alk)