Peta Kekuatan Danny Pomanto untuk Pilgub Sulsel Usai Gabung PDIP

Ahmad Nurfajri Syahidallah - detikSulsel
Rabu, 30 Agu 2023 09:00 WIB
Foto: Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto. (dok. istimewa)
Makassar -

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto memilih berlabuh ke PDIP setelah hengkang dari NasDem. Danny kini dinilai mempunyai kans untuk maju ke pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel 2024 mendatang.

Danny resmi berjaket PDIP setelah menerima kartu tanda anggota (KTA) dalam acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III PDIP Sulsel di Hotel Claro Makassar, Senin (28/8). Penyerahan KTA dilakukan langsung oleh Komarudin.

"Yang pertama tentu, kita mulai dengan peluang. Secara umum, perpindahan seorang aktor politik dari satu pihak ke pihak lain itu didasari oleh suatu pemikiran kepentingan tertentu. Itu pasti ya," kata pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Sukri Tamma saat berbincang dengan detikSulsel, Selasa (29/8/2023).


Menurut Sukri, perpindahan aktor politik ke partai lain menunjukkan adanya kesepakatan antara kedua pihak. PDIP disebut akan memberikan peluang kepada Danny terkait rencana agenda politiknya ke depan.

"Biasanya kepindahan itu tentu dikaitkan dengan dalam tanda petik, benefit, potensi keuntungan yang lebih besar. Benefit ini tidak hanya sekadar dalam bentuk uang, tapi bisa jadi peluang," terangnya.

"Nah, saya kira, untuk dikaitkan kepindahan Danny dengan Pilgub, tentu Pak Danny melihat akan lebih besar peluang untuk mendapatkan dukungan dari PDIP daripada harus tinggal di NasDem, misalnya. Karena, barangkali kan di NasDem ada beberapa kandidat, aktor, tokoh yang juga didengung-dengungkan. Contoh misalnya Pak Rusdi Masse untuk didukung. Nah beliau ini kan ketua dan tokoh lama di NasDem," paparnya.

Sukri juga menilai kekuatan Danny saat ini lebih besar karena berstatus kader partai ketimbang Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) yang sempat digaungkan akan didukung oleh PDIP. Menurutnya, partai politik akan condong mengutamakan kadernya sebagai kandidat kepala daerah.

"Dengan pindah ke PDIP, sejauh ini kan memang pernah menyatakan akan mendukung petahana waktu itu, ASS. Tapi kan pernyataan politik itu masih bisa berubah. Karena yang menjadi final adalah surat dukungan berupa didaftarkan di KPU," ucapnya.

"Jika dibandingkan misalnya ASS yang sampai saat ini belum berafiliasi dengan partai dan Pak Danny yang sekarang bisa diafiliasikan dengan PDIP. Mungkin dengan proporsi yang kurang lebih sama dengan peluang elektabilitas. Tentu partai politik akan lebih mengedepankan kader," paparnya.

Di sisi lain, Sukri menilai pindahnya Danny ke PDIP bisa berpengaruh pada kekuatan NasDem di Makassar. Sukri menyebut Danny memiliki basis suara yang baik di Makassar.

"NasDem akan tetap jalan. Cuma barangkali, dengan hitung-hitungan bahwa Pak Danny selama ini dianggap minimal sebagai tokoh politik yang punya basis di Makassar. Kalau kita mengasumsikan basis itu mengikuti aktor, maka perpindahan Pak Danny dikhawatirkan akan berpengaruh kepada beberapa basisnya," terang Sukri.

Dengan begitu, lanjut Sukri, maka secara otomatis NasDem bisa tergeser. Sebab menurutnya, dukungan masyarakat cenderung mengikuti siapa aktornya.

"Iya bisa jadi. Karena kita tidak bisa menutup mata bahwa dukungan masyarakat itu sering kali juga mengikut aktor. Jika Danny yang dianggap memiliki basis di Makassar yang cukup besar, maka akan menggeser suara NasDem," imbuhnya.

PDIP bicara peluang Danny di halaman selanjutnya...




(asm/sar)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork