Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto memilih berlabuh ke PDIP setelah hengkang dari NasDem. Danny kini dinilai mempunyai kans untuk maju ke pemilihan gubernur (Pilgub) Sulsel 2024 mendatang.
Danny resmi berjaket PDIP setelah menerima kartu tanda anggota (KTA) dalam acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) III PDIP Sulsel di Hotel Claro Makassar, Senin (28/8). Penyerahan KTA dilakukan langsung oleh Komarudin.
"Yang pertama tentu, kita mulai dengan peluang. Secara umum, perpindahan seorang aktor politik dari satu pihak ke pihak lain itu didasari oleh suatu pemikiran kepentingan tertentu. Itu pasti ya," kata pengamat politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Sukri Tamma saat berbincang dengan detikSulsel, Selasa (29/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sukri, perpindahan aktor politik ke partai lain menunjukkan adanya kesepakatan antara kedua pihak. PDIP disebut akan memberikan peluang kepada Danny terkait rencana agenda politiknya ke depan.
"Biasanya kepindahan itu tentu dikaitkan dengan dalam tanda petik, benefit, potensi keuntungan yang lebih besar. Benefit ini tidak hanya sekadar dalam bentuk uang, tapi bisa jadi peluang," terangnya.
"Nah, saya kira, untuk dikaitkan kepindahan Danny dengan Pilgub, tentu Pak Danny melihat akan lebih besar peluang untuk mendapatkan dukungan dari PDIP daripada harus tinggal di NasDem, misalnya. Karena, barangkali kan di NasDem ada beberapa kandidat, aktor, tokoh yang juga didengung-dengungkan. Contoh misalnya Pak Rusdi Masse untuk didukung. Nah beliau ini kan ketua dan tokoh lama di NasDem," paparnya.
Sukri juga menilai kekuatan Danny saat ini lebih besar karena berstatus kader partai ketimbang Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) yang sempat digaungkan akan didukung oleh PDIP. Menurutnya, partai politik akan condong mengutamakan kadernya sebagai kandidat kepala daerah.
"Dengan pindah ke PDIP, sejauh ini kan memang pernah menyatakan akan mendukung petahana waktu itu, ASS. Tapi kan pernyataan politik itu masih bisa berubah. Karena yang menjadi final adalah surat dukungan berupa didaftarkan di KPU," ucapnya.
"Jika dibandingkan misalnya ASS yang sampai saat ini belum berafiliasi dengan partai dan Pak Danny yang sekarang bisa diafiliasikan dengan PDIP. Mungkin dengan proporsi yang kurang lebih sama dengan peluang elektabilitas. Tentu partai politik akan lebih mengedepankan kader," paparnya.
Di sisi lain, Sukri menilai pindahnya Danny ke PDIP bisa berpengaruh pada kekuatan NasDem di Makassar. Sukri menyebut Danny memiliki basis suara yang baik di Makassar.
"NasDem akan tetap jalan. Cuma barangkali, dengan hitung-hitungan bahwa Pak Danny selama ini dianggap minimal sebagai tokoh politik yang punya basis di Makassar. Kalau kita mengasumsikan basis itu mengikuti aktor, maka perpindahan Pak Danny dikhawatirkan akan berpengaruh kepada beberapa basisnya," terang Sukri.
Dengan begitu, lanjut Sukri, maka secara otomatis NasDem bisa tergeser. Sebab menurutnya, dukungan masyarakat cenderung mengikuti siapa aktornya.
"Iya bisa jadi. Karena kita tidak bisa menutup mata bahwa dukungan masyarakat itu sering kali juga mengikut aktor. Jika Danny yang dianggap memiliki basis di Makassar yang cukup besar, maka akan menggeser suara NasDem," imbuhnya.
PDIP bicara peluang Danny di halaman selanjutnya...
PDIP Bicara Peluang Danny
Ketua DPD PDIP Sulsel Andi Ridwan Wittiri (ARW) mengatakan Danny sudah tidak asing lagi bagi PDIP, khususnya di Sulsel. Dia menyebut Danny sudah dua periode mendapat tugas sebagai Wali Kota Makassar meski belum diusung langsung oleh PDIP.
"Pak Danny Pomanto ini bukan barang baru di PDI Perjuangan. Beliau ini dua kali dikasih surat tugas oleh DPP PDI Perjuangan untuk mencari Wakil Wali Kota pada dua periode," ungkap ARW kepada wartawan, Senin (28/8).
"Tapi belum rezekinya, akhirnya belum dapatkan wakil dan belum diusung oleh PDI Perjuangan. Tapi tidak pernah mundur," imbuhnya.
Menurut ARW, dengan bergabungnya Danny ke PDIP maka akan ada agenda politik yang telah disiapkan. Danny akan diberi tugas di Sulsel dan Makassar.
"Jadi Pak Danny sudah masuk PDI Perjuangan. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dan kita persiapkan dia untuk melaksanakan seluruh tugas-tugas partai khususnya di Sulawesi Selatan dan Kota Makassar," ujarnya.
ARW menyebut Danny telah dipersiapkan untuk mengisi jabatan penting di Sulsel. Dia tidak menutup kemungkinan Danny mendapat posisi kepala daerah hingga menteri.
"Jangan hanya bicara Wali Kota dan Gubernur saja, selevel menteri pun dia siap laksanakan. Itu kalau kader partai," kata ARW.
Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun turut berbicara soal posisi yang disiapkan PDIP untuk Danny. Namun Komarudin belum berbicara banyak dan hanya memastikan Danny akan mendapat posisi di partai.
"Ya pastilah. Kita harus (berikan posisi) itu, (tapi) kan ada kongres dan seterusnya. Kalau sudah masuk di kandang, pasti ditempatkan sesuai dengan kapasitasnya," tuturnya.
"Harapan kita, dia dalam posisi sebagai tokoh di Makassar ini, bertarung untuk menang Pileg dan Pilpres 2024," pungkasnya.