Ular piton berukuran 7 meter di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng) dibunuh warga saat ditemukan di kebun. Hewan melata itu mati usai ditebas menggunakan parang.
Kemunculan ular itu berada di kebun Desa Monggonit, Kecamatan Tiloan, Buol pada Jumat (19/8) siang. Ular itu berada di lahan kebun milik Kepala Desa (Kades) Monggonit bernama Syarifudin.
"Ular ini ada di lahan atau kebunnya pak kades," kata Kepala KUA Kecamatan Tiloan Nurdin kepada detikcom, Minggu (20/8).
Nurdin menuturkan informasi penemuan ular tersebut pertama kali diterima di Whatsapp Group (WAG). Dia pun menelepon Syarifudin untuk memastikan penemuan ular itu.
"Saya telepon beberapa saat setelah penangkapan ular tersebut. Panjangnya 7 meter," tuturnya.
Dirangkum detikcom, Senin (21/8/2023), berikut fakta-fakta ular piton 7 meter di Buol mati ditebas warga di kebun:
1. Kepala Piton Ditebas Pakai Parang
Nurdin menuturkan ular piton 7 meter itu pertama kali ditemukan menantu Syarifuddin saat di kebun. Temuan itupun kemudian dilaporkan ke warga.
"Setelah zuhur anak menantunya pak kades ke kebun. Hanya berjarak sekitar satu meter dari tempat berdirinya, dia lihat ular tersebut yang sedang terlingkar membentuk tumpukan besar," sebutnya.
Menurutnya ular tersebut tidak memberikan perlawanan. Warga yang membawa parang, kemudian menebas kepala ular itu hingga mati.
"(Ular) dibunuh dengan menebas kepala ular tersebut," ucap Nurdin.
2. Ular Piton Sempat Disiram Bensin
Ular piton tersebut ternyata sempat disiram bensin jenis Pertalite sebelum dibunuh. Nurdin tidak tahu pasti alasan warga menyiramkan BBM tersebut ke kepala ular.
"Tapi setahu saya seluruh jenis BBM pantangannya ular, bensin, minyak tanah dan sejenisnya. Jadi mungkin agar ularnya tidak menyerang," ungkap Nurdin.
Nurdin menuturkan ular tersebut tidak melawan usai disiram bensin. Setelah memastikan kondis aman, barulah warga menyerang ular raksasa itu.
"Berarti tidak ada perlawanan. Apalagi setelah disiram pertalite bagian kepalanya kemudian baru dibunuh dengan menebas kepala ular tersebut," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
(sar/asm)