Fakta-fakta Ular Piton 7 Meter di Buol Sulteng Mati Ditebas Warga di Kebun

Sulawesi Tengah

Fakta-fakta Ular Piton 7 Meter di Buol Sulteng Mati Ditebas Warga di Kebun

Hafis Hamdan - detikSulsel
Senin, 21 Agu 2023 08:00 WIB
Penampakan ular piton 7 meter yang dibunuh warga di Buol, Sulteng.
Foto: Penampakan ular piton 7 meter yang dibunuh warga di Buol, Sulteng. (Dok. Istimewa)
Buol -

Ular piton berukuran 7 meter di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng) dibunuh warga saat ditemukan di kebun. Hewan melata itu mati usai ditebas menggunakan parang.

Kemunculan ular itu berada di kebun Desa Monggonit, Kecamatan Tiloan, Buol pada Jumat (19/8) siang. Ular itu berada di lahan kebun milik Kepala Desa (Kades) Monggonit bernama Syarifudin.

"Ular ini ada di lahan atau kebunnya pak kades," kata Kepala KUA Kecamatan Tiloan Nurdin kepada detikcom, Minggu (20/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nurdin menuturkan informasi penemuan ular tersebut pertama kali diterima di Whatsapp Group (WAG). Dia pun menelepon Syarifudin untuk memastikan penemuan ular itu.

"Saya telepon beberapa saat setelah penangkapan ular tersebut. Panjangnya 7 meter," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dirangkum detikcom, Senin (21/8/2023), berikut fakta-fakta ular piton 7 meter di Buol mati ditebas warga di kebun:

1. Kepala Piton Ditebas Pakai Parang

Nurdin menuturkan ular piton 7 meter itu pertama kali ditemukan menantu Syarifuddin saat di kebun. Temuan itupun kemudian dilaporkan ke warga.

"Setelah zuhur anak menantunya pak kades ke kebun. Hanya berjarak sekitar satu meter dari tempat berdirinya, dia lihat ular tersebut yang sedang terlingkar membentuk tumpukan besar," sebutnya.

Menurutnya ular tersebut tidak memberikan perlawanan. Warga yang membawa parang, kemudian menebas kepala ular itu hingga mati.

"(Ular) dibunuh dengan menebas kepala ular tersebut," ucap Nurdin.

2. Ular Piton Sempat Disiram Bensin

Ular piton tersebut ternyata sempat disiram bensin jenis Pertalite sebelum dibunuh. Nurdin tidak tahu pasti alasan warga menyiramkan BBM tersebut ke kepala ular.

"Tapi setahu saya seluruh jenis BBM pantangannya ular, bensin, minyak tanah dan sejenisnya. Jadi mungkin agar ularnya tidak menyerang," ungkap Nurdin.

Nurdin menuturkan ular tersebut tidak melawan usai disiram bensin. Setelah memastikan kondis aman, barulah warga menyerang ular raksasa itu.

"Berarti tidak ada perlawanan. Apalagi setelah disiram pertalite bagian kepalanya kemudian baru dibunuh dengan menebas kepala ular tersebut," jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

3. Penampakan Ular Piton 7 Meter

Dalam foto yang diterima detikcom, tampak kepala ular tersebut digantung. Kepalanya terlihat ada luka usai ditebas senjata tajam.

Sejumlah warga terlihat berada dekat ular piton 7 meter tersebut. Mereka adalah warga yang beramai-ramai menangkap dan membunuh ular itu.

Ular piton 7 meter di Buol, Sulteng.Ular piton 7 meter di Buol, Sulteng. Foto: Ular piton 7 meter di Buol, Sulteng. (Dok. Istimewa)

Dalam foto lainnya, terlihat sejumlah warga mengabadikan momen hasil tangkapan ular piton tersebut. Empat warga yang berada di depan tampak mengangkat ular piton 7 meter itu.

"Baru kali ini, makanya warga juga sangat kaget. Bahkan ada yang mengatakan seumur umurnya baru kali ini lihat ular sebesar itu," imbuh Nurdin.

4. Ular Piton Diberi ke Warga di Desa Lain

Nurdin menuturkan warga pun menggotong ular itu usai dibunuh. Belakangan ular tersebut diberikan ke warga dari desa lain oleh Kades Monggonit Syarifuddin.

"Jadi tidak lama setelah ular tersebut dibunuh, ada dari desa tetangga datang jemput," papar Nurdin.

Dia tidak mengetahui pasti ular tersebut dijual atau tidak. Namun dia mengaku jika banyak warga yang berminat membelinya setelah foto ular tersebut dia sebar di media sosial.

"Entah dijual atau dikasih percuma, saya tidak tanya lagi (Kades Monggonit)," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads