"Tentunya seperti yang kita ketahui, IKN ini didesain sebagai smart city ya. Artinya, padat dengan teknologi digital, maka dalam pikiran (hal) seperti itu keamanannya harus kita jaga," ucap Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian saat mengunjungi lokasi pembangunan IKN, Selasa (8/8/2023).
Hinsa menjelaskan, peran BSSN dalam pembangunan IKN adalah mewujudkan keamanan dalam hal digital dan elektronik yang juga sudah termasuk dalam perencanaan pembangunan ibu kota baru yang mengedepankan teknologi. Maka dari itu sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu aspek yang perlu disiapkan.
"Tentu, keamanan ini sejak perencanaan harus sudah dihitung. Kemudian, kita menyiapkan nantinya sumber daya manusianya (SDM) dan mengamankan sistem yang digunakan di IKN ini. Itu sebenarnya tugas dan fungsi dari BSSN dan kenapa BSSN sejak awal terlibat dalam hal ini dengan ditandai tadi penandatangan MoU," terangnya.
Menurutnya, kota pintar ini nantinya akan menjadi kebanggaan bangsa yang perlu didukung dengan peran instansi pemerintahan sesuai dengan tupoksinya (tugas pokok dan fungsi) masing-masing. Saat ini, BSSN berperan untuk mengamankan proses pembangunan yang tengah berlangsung yang dalam pelaksanaannya juga sudah menggunakan sistem elektronik.
"Ini merupakan kebanggaan ya, kebanggaan bangsa. Dan tentu ini harus kita dukung semua. Masing-masing kementerian pasti punya fungsinya dan partisipasi masing-masing. Sekarang kita (BSSN) amankan dalam proses pembangunannya, mereka juga kan sudah menggunakan sistem elektronik. Itu juga sudah kita monitoring, kita amankan tentu dari alat yang sekarang di Jakarta," paparnya.
Dia menegaskan, pihaknya juga akan hadir dan mengamankan semua sistem elektronik serta segala hal yang berkaitan dengan keamanan siber di IKN ke depannya. Sebanyak 250 anggota akan mulai menjalankan tugasnya dalam mengantisipasi keamanan siber dan menjalankan sistem elektronik di IKN menjadi lebih maksimal.
"Nantinya, ketika dia (IKN) sudah terwujud atau sudah jadi, maka kita juga akan ada di sini untuk mengamankan semua sistem elektronik atau mengamankan siber yang ada di IKN dan itu sesuai juga dengan tugas dan fungsi BSSN. Nanti, tentu sistem teknologi informasinya dibangun atau digitalisasinya sudah jalan justru kita akan ada di sini dan kita sudah disediakan kantor," jelasnya.
"Tahun depan, 250 orang anggota BSSN sudah akan ada di IKN untuk melaksanakan tugas dan fungsi pengamanan," sambungnya.
Dalam memaksimalkan tugasnya, Hinsa menambahkan, BSSN akan membangun tim tanggap insiden keamanan komputer atau computer security incident respons team di IKN. Serta, akan membuat sistem khusus apabila memungkinkan.
"Ya itulah tugasnya nanti untuk memonitor dan kalau ada insiden, kita siap dan tentu akan kita bangun di sini computer security incident respons team yang menjaga semua sistem elektronik yang ada di IKN itu berfungsi dengan baik dan tidak ada gangguan serta bisa kita antisipasi. Tentunya nanti akan kita buat (sistem khusus) ya, karena sekarang secara nasional kita sudah memiliki sistem itu di Jakarta," bebernya.
Selain itu, Hinsa mengatakan, BSSN juga akan hadir untuk mengamankan pusat data yang tengah dirancang di IKN ini. Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan pihak terkait dan tentu telah merencanakan sistem pengamanannya.
"Itu ada yang bertugas untuk membangun digitalisasi IKN ini. Ketika sudah dibangun, kita akan mengamankan. Namun, ketika dalam proses pembangunan itu, kita sudah bekerja sama, sudah sharing lah. Sehingga nanti ibaratnya kalau rumah itu dari proses perencanaannya itu sudah direncanakan juga bagaimana keamanannya," imbuhnya.
Senada dengan hal itu, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono juga berharap dapat mewujudkan smart city atau kota pintar melalui kerja sama dengan BSSN ini. Sesuai dengan moto resilience atau ketahanan yang diusung.
"Mewujudkan moto ataupun prinsip kita untuk menjadi smart city, green city, inclusif dan resilience. Nah, ada resilience-nya, ini adalah ketahanan, yaitu ketahanan digital tadi dari BSSN," ungkap Bambang dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, ia berharap kerja sama ini dapat menjadi akselerasi program menjelang dimulainya pemerintahan daerah khusus atau Pemdasus IKN. Sehingga, penyelenggaraan Pemdasus dalam melayani masyarakat dan berinteraksi dengan semua pihak pun berjalan dengan baik dan aman.
"Mudah-mudahan menjadi satu langkah yang lebih mempercepat lagi. Sebetulnya kami sudah kerja sama (sebelumnya), tapi dengan MoU ini nanti akan dilakukan pengaturan-pengaturan agar cetak biru, kemudian program-program itu bisa segera dilaksanakan di lapangan. Menjelang nanti tahun depan kita akan memulai sebagai Pemdasus," sebutnya.
(ata/ata)