Hari Hepatitis Sedunia 2023: Sejarah, Tujuan, Tema dan Twibbonnya

Hari Hepatitis Sedunia 2023: Sejarah, Tujuan, Tema dan Twibbonnya

Niken Dwi Sitoningrum - detikSulsel
Jumat, 28 Jul 2023 12:30 WIB
Hari hepatitis sedunia
Foto: AN Uyung Pramudiarja
Makassar -

Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tanggal 28 Juli. Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah, tujuan dan tema Hari Hepatitis Sedunia 2023 ini?

Hepatitis merupakan penyakit yang menyebabkan peradangan hati. Penyakit ini dapat menyebabkan penyakit yang cukup parah, bahkan hingga kanker hati.

Mengutip laman Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), bahkan lebih dari 3.000 orang meninggal setiap harinya karena penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Sehingga, penyakit ini memang membutuhkan perhatian serius dari semua pihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut detikSulsel telah merangkum informasi tentang Hari Hepatitis Sedunia 2023, mulai dari sejarah, tujuan hingga twibbon yang bisa digunakan untuk merayakannya. Simak ya!

Sejarah Hari Hepatitis Sedunia

Hari Hepatitis Sedunia atau World Hepatitis Day diperingati setiap tahun pada tanggal 28 Juli. Tanggal itu dipilih karena merupakan hari ulang tahun ilmuwan pemenang hadiah Nobel, Dr Baruch Blumberg.

ADVERTISEMENT

Melansir laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Dr. Blumberg menemukan virus hepatitis B pada tahun 1967. Kemudian 2 tahun setelahnya, ia mengembangkan vaksin hepatitis B yang pertama. Pencapaian ini lah yang membuat dirinya memenangkan Nobel Prize atau hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1976.

Dr. Blumberg merupakan orang yang sangat berpengaruh dalam perkembangan penyakit ini. Oleh karenanya, hari kelahirannya kemudian diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia.

Tujuan Hari Hepatitis Sedunia

Organisasi di seluruh dunia, termasuk WHO dan CDC memperingati Hari Hepatitis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran tentang virus hepatitis. Mengingat, hepatitis telah memberikan dampak pada lebih dari 354 juta orang di seluruh dunia.

Hari Hepatitis Sedunia telah menciptakan peluang untuk mengedukasi masyarakat tentang bahayanya infeksi hepatitis secara global. Sehingga, sejumlah organisasi dunia maupun yang berskala nasional pun menggaungkan pesan kunci atau pesan utama dalam Hari Hepatitis Sedunia ini.

Namun begitu, tujuan utama dari peringatan Hari Hepatitis Sedunia ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan virus hepatitis. Karena virus ini dapat menyebabkan peradangan hati yang mengakibatkan penyakit parah dan kanker hati.

Dikutip dari laman WHO, pihaknya bertujuan untuk mencapai eliminasi hepatitis pada tahun 2030. Untuk mencapai tujuan tersebut, WHO menyerukan kepada negara-negara yang ada di dunia untuk mencapai target sebagai berikut:

  • Mengurangi infeksi baru hepatitis B dan C sebesar 90%.
  • Mengurangi kematian terkait hepatitis akibat sirosis hati dan kanker sebesar 65%.
  • Memastikan bahwa setidaknya 90% orang dengan virus hepatitis B dan C didiagnosis.
  • Setidaknya 80% dari mereka yang memenuhi syarat, menerima perawatan dan pengobatan yang tepat.

Tema Hari Hepatitis Sedunia 2023

Hari Hepatitis Sedunia setiap 28 Juli bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit hepatitis. Yuk, cek serba-serbi Hari Hepatitis Sedunia 2023!Hari Hepatitis Sedunia setiap 28 Juli bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit hepatitis. Yuk, cek serba-serbi Hari Hepatitis Sedunia 2023! Foto: WHO

Hari Hepatitis Sedunia 2023 mengusung tema "One Life, One Liver" atau yang berarti "satu kehidupan/nyawa dengan satu hati". Hal itu memiliki makna bahwa kita hanya memiliki satu kehidupan dan satu hati dan hepatitis dapat membunuh keduanya.

Hati kita, ternyata menjalankan lebih dari 500 fungsi vital setiap harinya untuk membuat kita tetap hidup. Tetapi, infeksi virus hepatitis juga datang dengan tidak diketahui dengan gejala yang muncul setelah penyakitnya sudah cukup parah.

Meskipun ada banyak jenis virus hepatitis (A hingga E), hepatitis B dan C adalah yang paling mengkhawatirkan. Karena, menyebabkan hampir 8000 infeksi baru setiap hari dan sebagian besarnya tidak terdeteksi.

Adapun, pesan kunci yang dibawa dalam peringatan Hari Hepatitis Sedunia ini adalah sebagai berikut:

1. Kita hanya memiliki satu kehidupan dan satu hati. Hepatitis dapat membunuh keduanya.

Itulah sebabnya memprioritaskan kesehatan hati dan mengetahui status hepatitis kita sangatlah penting. Selain mengetahui atau mencari tahu status hepatitis kita dan mencari pengobatan, mengurangi alkohol, mencapai berat badan yang sehat, mengobati hipertensi, dan mengelola diabetes adalah kunci kesehatan hati.

Manfaat hati yang sehat antara lain:

  • Hidup lebih lama.
  • Melindungi orang yang kita cintai terhadap hepatitis.
  • Melindungi organ vital lainnya, termasuk jantung, otak dan ginjal, yang bergantung pada fungsi hati.

2. Virus hepatitis masih membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun.

  • Jika menggabungkan jumlah kematian yang disebabkan hepatitis B dan hepatitis C, sebanyak 1,1 juta kematian dan 3 juta infeksi baru setiap tahunnya.
  • 350 juta orang hidup dengan infeksi virus hepatitis kronis.
  • 3.000 orang meninggal karena hepatitis setiap hari. Artinya, ada satu kematian hepatitis setiap tiga puluh detik.
  • Lebih dari 8.000 infeksi hepatitis B dan C baru terjadi setiap hari, setara dengan lebih dari 5 infeksi setiap menit.
  • Jika kondisi saat ini berlanjut, virus hepatitis akan membunuh lebih banyak orang setiap tahunnya daripada gabungan malaria, tuberkulosis, dan HIV/AIDS pada tahun 2040.

3. Secara global, sangat banyak orang hidup dengan hepatitis yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Ini harus diubah.

Infeksi hepatitis muncul tanpa gejala dan kesadaran tentang kesehatan hati sangat rendah. Sebagian besar gejala hanya muncul ketika penyakit ini masuk stadium lanjut dan mengakibatkan sejumlah besar orang yang hidup dengan hepatitis tidak terdiagnosis.

Bahkan ketika hepatitis didiagnosis, jumlah orang yang diobati sangatlah kecil.

  • Kebanyakan orang mengetahui telah terinfeksi hepatitis B atau C setelah bertahun-tahun terinfeksi tanpa gejala dan hanya ketika mereka terjangkit penyakit hati atau kanker yang serius.
  • Bahkan setelah diagnosis, tingkat pengobatan dan perawatan untuk orang yang hidup dengan hepatitis sangat buruk.
  • Hanya 10% orang dengan hepatitis B kronis yang terdiagnosis. Hanya 22% dari mereka yang menerima pengobatan, atau setara dengan hanya 2% dari total beban kesehatan global.
  • Hanya 21% orang dengan hepatitis C yang didiagnosis. 62% dari mereka yang terdiagnosis menerima pengobatan untuk menyembuhkan mereka, setara dengan hanya 13% dari total beban kesehatan global.

4. Begitu banyak infeksi hepatitis dan kematian yang diakibatkannya bisa dicegah.

Menawarkan layanan yang mudah diakses di fasilitas kesehatan setempat adalah kunci keberhasilan mengakhiri hepatitis.

  • Untuk menghilangkan hepatitis dan mencapai target WHO pada tahun 2030, layanan perawatan primer yang disederhanakan untuk virus hepatitis harus memastikan bahwa:
  • Semua wanita hamil yang hidup dengan hepatitis B kronis memiliki akses ke pengobatan dan bayi mereka memiliki akses ke vaksin hepatitis B untuk mencegah infeksi.
  • 90% orang yang hidup dengan hepatitis B dan/atau hepatitis C terdiagnosis.
  • 80% dari orang yang terdiagnosis disembuhkan atau dirawat sesuai dengan kriteria kelayakan yang diperluas yang lebih baru.

Hepatitis C dapat dicegah dengan melakukan skrining yang memadai pada semua darah yang disumbangkan, memastikan praktik penyuntikan yang aman di tempat perawatan kesehatan, di rumah dan terutama di antara orang yang menyuntikkan narkoba.

Setelah bertahun-tahun jumlah pengobatan meningkat, data saat ini menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengakses penyembuhan hepatitis C melambat. Pengobatan 12 minggu untuk menyembuhkan satu orang dari hepatitis C sekarang harganya sekitar Rp 1,5 juta. Turun drastis dari biaya awal, yang mencapai lebih dari Rp 1,4 miliar saat pertama kali diperkenalkan.

Hepatitis B dapat dicegah melalui vaksinasi dan dikelola secara efektif melalui pengobatan. Pengobatan hepatitis B sekarang biayanya kurang dari Rp 960 ribu per tahun atau sekitar Rp 80 ribu per bulan. Penurunan harga ini seharusnya meningkatkan tingkat cakupan pengobatan.

5. Dengan COVID-19 bukan lagi menjadi krisis kesehatan global, sekaranglah waktunya untuk memberantas virus hepatitis dan mencapai tujuan target 2030.

COVID-19 memperlambat kemajuan respons hepatitis global dalam beberapa tahun terakhir. Namun, keberhasilan yang berkelanjutan dalam mengurangi infeksi hepatitis B pada anak-anak membuktikan kemajuan itu mungkin terjadi. Sekarang saatnya memprioritaskan pengujian dan pengobatan untuk mewujudkan dunia bebas hepatitis dan memenuhi target 2030.

  • Pengurangan infeksi hepatitis B pada anak-anak melalui praktik vaksinasi yang efektif adalah salah satu dari sedikit target kesehatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang berada di jalurnya. Itu juga satu-satunya target hepatitis yang telah berada di jalurnya.
  • Masih terlalu sedikit negara di Afrika yang memiliki akses ke "vaksin dosis lahir tepat waktu" hepatitis B, yang diberikan dalam 24 jam pertama setelah lahir. Upaya untuk meningkatkan ini terhenti karena COVID-19.
  • Pemberian lebih banyak vaksin hepatitis B saat lahir sangat dibutuhkan untuk memenuhi target SDG mencegah penularan dari ibu ke anak.
Twibbon Hari Hepatitis Sedunia 2023Twibbon Hari Hepatitis Sedunia 2023 Foto: Twibbonize

Untuk memperingati Hari Hepatitis Sedunia 2023, detikers bisa menggunakan twibbon diposting ke media sosial atau dijadikan sebagai foto profil. Berikut kumpulan Link twibbonnya Hari Hepatitis Sedunia 2023 yang dapat digunakan:

Nah, itulah sekilah informasi tentang Hari Hepatitis Sedunia 2023. Mulai dari sejarah, tujuan hingga link twibbon yang bisa digunakan detikers untuk turut merayakannya. Semoga bermanfaat ya!




(edr/edr)

Hide Ads