5 Fakta Kapal Bawa 48 Penumpang Tenggelam di Buteng: Penyebab-Korban Tewas

Sulawesi Tenggara

5 Fakta Kapal Bawa 48 Penumpang Tenggelam di Buteng: Penyebab-Korban Tewas

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Selasa, 25 Jul 2023 09:15 WIB
Proses evakuasi korban kapal tenggelam di Buton Tengah (Buteng), Sultra.
Foto: Proses evakuasi korban kapal tenggelam di Buton Tengah (Buteng), Sultra. (dok. istimewa)
Buton Tengah -

Kapal penyeberangan yang membawa 48 orang penumpang tenggelam di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra). Kecelakaan kapal tersebut menewaskan 15 orang penumpang dan 33 lainnya selamat.

Peristiwa nahas itu terjadi di Teluk Mawasangka Tengah, Buton Tengah pada Senin (24/7) sekitar pukul 00.00 Wita. Kapal yang tenggelam merupakan angkutan penyeberangan antardesa dari Desa Lanto menuju Lagili.

Dirangkum detikcom, Selasa (25/7/2023), berikut 5 fakta kapal bawa 48 penumpang tenggelam di Buton Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. 15 Penumpang Tewas-33 Selamat

Kapolres Buton Tengah AKBP Yanna Nurhandiana mengatakan dari 48 orang penumpang, 15 di antaranya ditemukan meninggal dunia. 19 korban yang sempat dilaporkan hilang ternyata sudah berada di rumah masing-masing usai menyelamatkan diri.

"Data terbaru total penumpang 48 orang, 15 orang meninggal, dan 33 lainnya selamat," ujar AKBP Yanna kepada detikcom, Senin (24/7/2023).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Humas Basarnas Kendari Wahyudi mengatakan korban tewas telah diserahkan ke pihak keluarga. Semua korban merupakan warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur.

"Korban meninggal dunia dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur, diserahkan kembali kepada keluarga," katanya.

Berikut ini daftar 15 penumpang tewas:

1 Yanti, 20 tahun
2. Sayana, 38 tahun
3. Narti, 19 tahun
4. Elena, 24 tahun
5. Nurasafila, 26 tahun
6. Eti Fariski, 18 tahun
7. Darni, 17 tahun
8. Lakiran, 46 tahun
9. Afkar, 15 tahun
10. Gadis, 16 tahun
11. Irma, 17 tahun
12. Muh Rifal, 16 tahun
13. Waunde, 37 tahun
14. Lusnawati, 17 tahun
15. Muh. Kisan, 7 tahun

2. Korban Dirawat di Puskesmas

AKBP Yanna mengatakan 31 penumpang yang selamat sudah kembali ke rumahnya. Sementara 2 korban lainnya masih dalam perawatan di puskesmas.

"Untuk korban selamat itu total 33, 31 orang sudah pulang ke rumah dan 2 orang masih dirawat," ujarnya.

Yanna mengungkapkan kedua korban tersebut dilakukan perawatan secara intensif oleh tim medis di Puskesmas Mawasangka Timur. Keduanya mendapat perawatan lantaran belum dalam kondisi stabil.

"Dua penumpang (kapal tenggelam) masih dirawat di Puskesmas Mawasangka Timur," ungkap dia.

Simak penyebab kapal tenggelam di halaman berikutnya...

3. Kapal Kelebihan Muatan

Polisi mengungkap penyebab kapal penyeberangan di Buton Tengah, tenggelam di Teluk Mawasangka. Kapal tersebut diduga kelebihan muatan.

"Untuk dugaan awal penyebabnya karena muatan penuh (kelebihan muatan)," kata AKBP Yanna.

Yanna mengungkapkan kapal tersebut seharusnya ditumpangi maksimal 15 orang. Namun saat itu, kapal ternyata mengangkut melebihi kapasitasnya, bahkan dua kali lipat.

"Jumlah penumpang itu katinting (kapal) harusnya sekitar 15-10 orang, ini sampai 48 orang," ujarnya.

Sebuah kapal penyeberangan di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra) tenggelam.Sebuah kapal penyeberangan di Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra) tenggelam. (dok.istimewa)

4. Polisi Periksa Nahkoda Kapal

Polisi telah mengamankan pria inisial S, nakhoda kapal penyeberangan yang tenggelam tersebut. Nakhoda kapal tersebut kini sedang menjalani pemeriksaan polisi.

"Sudah diamankan tadi pagi di polres setelah kejadian," kata AKBP Yanna.

Yanna menerangkan untuk sementara nakhoda kapal tersebut akan diperiksa oleh penyidik Polres Buton Tengah terlebih dulu. Selanjutnya kasus ini akan ditangani oleh Sat Polairud Polda Sultra.

"Untuk sementara dari pemeriksaan awal dari Polres Buteng. Setelah itu dari Polairud Polda Sultra mengambil kasus ini," bebernya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya...

5. Korban Berenang ke Tepi Selamatkan Diri

Kapolsek Mawasangka Timur Iptu Arifin mengatakan sejumlah korban langsung menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian saat kapal tenggelam. Mereka berenang sejauh 200 meter untuk sampai di bibir pantai.

"Ada warga yang langsung berenang ke darat, jaraknya itu sekitar 200 meter," kata Iptu Arifin kepada detikcom, Senin (24/7).

Arifin menjelaskan kecelakaan kapal terletak sekitar 400 meter dari pelabuhan asal di Mawasangka Tengah. Sedangkan jarak dari lokasi kecelakaan dengan bibir pantai tujuan di Mawasangka Timur sekitar 200 meter.

"Titik kecelakaan itu sekitar 200 meter dari bibir pantai di Mawasangka Timur, 400 meter ke Masangak Tengah," ungkap dia.

Arifin menuturkan sejumlah korban yang sempat dinyatakan hilang sudah berada di rumahnya. Mereka menyelamatkan diri dengan berenang ke tepian.

"Iya ternyata ada warga yang sudah berada di rumahnya setelah berenang ke darat," ungkapnya.

Lanjut Arifin, kecelakaan kapal tersebut diketahui dari korban yang berhasil menyelamatkan diri dengan berenang. Mereka kemudian memberi tahu warga lainnya untuk melakukan evakuasi sambil menunggu tim SAR.

"Jadi yang kabari ada kecelakaan kapal ini ya penumpang yang berenang ke darat dan ada juga warga yang melihat kecelakaan itu, lalu melakukan pertolongan," jelasnya.

Halaman 2 dari 3
(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads