2 Mahasiswi FT UHO Aniaya Junior hingga Babak Belur Jadi Tersangka!

Sulawesi Tenggara

2 Mahasiswi FT UHO Aniaya Junior hingga Babak Belur Jadi Tersangka!

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Sabtu, 03 Jun 2023 20:37 WIB
Mahasiswi UHO Kendari dianiaya senior wanita.
Foto: Mahasiswi UHO Kendari dianiaya senior wanita. (dok. istimewa)
Kendari -

Polisi menetapkan 2 mahasiswi senior Fakultas Teknik (FT) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) inisial NI dan F sebagai tersangka kasus penganiayaan juniornya hingga babak belur, mahasiswi WA (19). Saksi-saksi telah memperkuat bukti kedua pelaku menganiaya juniornya.

"Iya benar (resmi ditetapkan tersangka)," kata Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi kepada detikcom, Sabtu (3/6/2023).

Fitrayadi menegaskan penetapan tersangka setelah kasus ini memenuhi alat bukti. Pihaknya sudah memeriksa 3 orang saksi dan 2 pelaku dalam kasus penganiayaan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam kasus tersebut telah dimintai keterangan 3 orang saksi dan 2 orang tersangka," ujarnya.

Namun Fitrayadi merinci 3 orang saksi yang diperiksa. Kedua pelaku juga langsung ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka.

ADVERTISEMENT

"Saat ini 2 orang tersangka dilakukan penahanan di Polresta Kendari untuk 20 hari ke depan terhitung sejak hari ini," ungkap Fitrayadi.

Sebelumnya diberitakan, penganiayaan tersebut terjadi di ruang vokasi UHO Kendari pada Jumat (2/6). Korban awalnya hendak mengambil pakaian dinas harian (PDH) di D3 Fakultas Teknik yang akan dibagikan seniornya.

"Iya (korban) ditempeleng, berdarah di mulutnya. Luka-lukanya di bagian muka, di bawah mata lebam dan atas, bibir pecah dan mengeluarkan darah," ungkap kakak korban inisial TR saat dikonfirmasi, Jumat (2/6).

TR juga tidak tahu pasti pemicu penganiayaan tersebut. Berdasarkan keterangan pelaku, kekerasan itu bagian dari tradisi yang sudah dijalankan senior kampus saat pengambilan PDH.

"Itu juga kurang tahu (alasannya dianiaya) tapi mereka (senior saat proses mediasi) bilang setiap ambil baju itu begitu terus (penganiayaan). Katanya sudah turun-temurun, pelakunya sempat bilang begitu (turun-temurun)," imbuhnya.

Korban Diminta Tak Lapor Polisi

Menurutnya, kedua pelaku sempat meminta adiknya agar tidak melapor ke polisi. Korban juga diminta merahasiakan kejadian ini di keluarganya.

"Sempat dibilang ke adikku, pintar-pintarnya kamu saja bagaimana jelaskan ke keluarga (usai dianiaya)" papar TR.

TR menambahkan adiknya sempat dibawa ke salah satu rumah seniornya setelah dianiaya. Di rumah itulah korban diingatkan untuk merahasiakan peristiwa penganiayaan yang menimpanya.

"Dia sempat dibawa sama teman-temannya (senior) ke BTN (perumahan) untuk dikompres lukanya," bebernya.




(sar/nvl)

Hide Ads