Akal-akalan 2 Senior FT UHO Minta Mahasiswi Korban Penganiayaan Tutup Mulut

Sulawesi Tenggara

Akal-akalan 2 Senior FT UHO Minta Mahasiswi Korban Penganiayaan Tutup Mulut

Nadhir Attamimi - detikSulsel
Sabtu, 03 Jun 2023 08:30 WIB
Proses mediasi kasus mahasiswi FT UHO Kendari yang dianiaya seniornya.
Foto: Proses mediasi kasus mahasiswi FT UHO Kendari yang dianiaya seniornya. (Dok. Istimewa)
Kendari -

Mahasiswi Fakultas Teknik (FT) Universitas Halu Oleo (UHO) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi korban penganiayaan dua senior wanita di kampusnya. Belakangan terungkap jika kedua pelaku sempat meminta korban tidak melaporkan penganiayaan yang terjadi.

Penganiayaan yang dilakukan pelaku inisial F (20) dan NI (22) itu terjadi di ruang vokasi FT UHO Kendari pada Jumat (2/6) sekitar pukul 01.00 Wita. Korban saat itu hendak mengambil PDH yang akan dibagikan oleh seniornya.

"Sempat dibilang ke adikku, pintar-pintarnya kamu saja bagaimana jelaskan ke keluarga (usai dianiaya)," ujar kakak korban inisial TR kepada detikcom, Jumat (2/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut TR, permintaan itu dimaksudkan agar keluarganya tidak mengetahui adiknya menjadi korban penganiayaan. Sehingga, kasus tersebut juga tidak dilaporkan ke polisi.

"Iya mungkin biar tidak dilapor polisi (pintar-pintarnya beri tahu keluarga)," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Korban Sempat Dibawa ke Rumah Senior

TR juga mengungkapkan adiknya sempat dibawa ke salah satu rumah seniornya setelah dianiaya. Di rumah itulah korban diingatkan untuk merahasiakan peristiwa penganiayaan yang menimpanya.

"Dia sempat dibawa sama teman-temannya (senior) ke BTN (perumahan) untuk dikompres lukanya," bebernya.

Kendati demikian, TR menegaskan jika tidak ada ancaman dari senior terhadap adiknya.

"Dia ndak diancam ji (kalau memang harus melapor)," ungkap dia.

Penganiayaan Diduga Jadi Tradisi

Lebih lanjut TR mengaku tidak tahu pasti pemicu penganiayaan tersebut. Namun berdasarkan informasi yang ia terima, kekerasan itu bagian dari tradisi yang sudah dijalankan senior kampus saat pengambilan PDH.

"Itu juga kurang tahu (alasannya dianiaya) tapi mereka (senior saat proses mediasi) bilang setiap ambil baju itu begitu terus (penganiayaan). Katanya sudah turun-temurun, pelakunya sempat bilang begitu (turun-temurun)," imbuhnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Keluarga Korban Tolak Ajakan Damai

Polisi langsung mengamankan kedua pelaku penganiayaan yakni F (20) dan NI (22). Polisi sempat memediasi kasus ini namun pihak keluarga menolak untuk berdamai.

"Untuk proses mediasi gagal," kata Kapolresta Kendari Kombes M. Eka Fathurrahman kepada wartawan, Jumat (2/6).

Eka mengatakan pihaknya sudah mempertemukan keluarga korban maupun pelaku. Pihak kampus juga turut dihadirkan.

"Kami mempertemukan (mediasi) pihak kampus dengan pihak keluarga korban. Tapi mediasi gagal," tegas Eka.

Sementara itu, kakak korban inisial TR membenarkan adanya proses mediasi tersebut. Namun mediasi tidak menemukan jalan keluar.

"Iya ada mediasi. Tadi mediasinya gagal. Iya keluarga menolak (damai)," ujar TR.

Halaman 2 dari 2
(asm/ata)

Hide Ads