Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyayangkan aksi 2 senior wanita Fakultas Teknik (FT) menganiaya mahasiswi WA (19) hingga babak belur. Aksi itu telah mencoreng nama FT UHO.
"Tidak ada tradisi dan budaya pengeroyokan atau penganiayaan di teknik. Adanya kasus ini tentu sangat mencoreng nama baik fakultas terkait dan merusak marwah universitas," kata Ketua BEM UHO Kendari Abdullah Alhayad Arafah kepada detikcom, Sabtu (3/6/2023).
Alhayad mengungkapkan sikap BEM UHO Kendari menyayangkan adanya tindakan senior di luar batas kewajaran seorang mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami BEM UHO sangat menyayangkan kejadian kali ini bahwa ada mahasiswi yang mendapat perlakuan tidak wajar oleh seniornya," ungkap dia.
Ia menegaskan bahwa penganiayaan itu bukanlah doktrin dari fakultas. Alhayad menuturkan peristiwa itu hanya dilakukan oleh oknum senior yang tidak bertanggung jawab.
"Saya rasa itu bukan doktrin teknik, karena fakultas teknik tidak pernah mengajarkan seperti itu. Teknik keras tapi tidak kasar. Jadi itu kesalahan dari oknumnya saja," bebernya.
"Setahu saya budaya di teknik itu keras tapi tidak kasar, apalagi sampai (ada) pengeroyokan dan penganiayaan," sambungnya.
Ia mengajak seluruh civitas akademika UHO Kendari untuk menjaga nama baik fakultas masing-masing dan nama universitas. Menurut dia, sia-sisa rektor dan seluruh jajarannya berjuang menjaga nama baik kampus, namun dengan sengaja dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Kasus ini dapat menjadi alarm bagi seluruh civitas akademika UHO Kendari bahwa kampus adalah laboratorium peradaban dan kampung para intelektual yang cinta kepada ilmu, sangat tidak layak kalau di tempat seperti ini terjadi kasus kekerasan," ujarnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya.
Kronologi Penganiayaan
Penganiayaan mahasiswi WA (19) oleh seniornya F (20) dan NI (22) terjadi di ruang vokasi UHO Kendari pada Jumat (2/6). Korban awalnya hendak mengambil pakaian dinas harian (PDH) di D3 Fakultas Teknik yang akan dibagikan seniornya.
"Awalnya mereka seangkatan bertemu karena undangan (ambil PDH) dari pukul 19.00 Wita," tutur kakak korban inisial TR kepada detikcom, Jumat (2/6).
TR menuturkan, adiknya lalu menunggu para seniornya di gedung fakultas hingga larut malam. Seniornya saat itu baru datang sekitar pukul 00.00 Wita.
"Adikku tidak terlambat karena mereka sudah terkumpul seangkatan. Seniornya ini baru datang pukul 00.00 Wita. Jadi dia (senior) yang terlambat," ujarnya.
Pakaian tersebut lalu dibagikan. Namun, saat pembagian PDH itu terjadilah penganiayaan yang menimpa adiknya pada Jumat (2/6) sekitar pukul 01.00 Wita.
"Kejadiannya itu pukul 01.00 Wita di D3 Teknik. Iya (korban) ditempeleng, berdarah di mulutnya. Luka-lukanya di bagian muka, di bawah mata lebam dan atas, bibir pecah dan mengeluarkan darah," ungkap TR.
Simak Video "Video: Pemobil Hilang Kesadaran Tabrak 3 Motor di Kendari, 1 Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(nvl/hmw)