SMP Athirah Jelaskan Penyebab CCTV Lantai 8 Mati Saat Basman Tewas Jatuh

Kota Makassar

SMP Athirah Jelaskan Penyebab CCTV Lantai 8 Mati Saat Basman Tewas Jatuh

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Senin, 29 Mei 2023 19:01 WIB
Polisi olah TKP kasus siswa Sekolah Islam Athirah Makassar tewas terjatuh dari lantai 6 sekolah. Dokumen Istimewa
Foto: Polisi olah TKP kasus siswa Sekolah Islam Athirah Makassar tewas terjatuh dari lantai 6 sekolah. Dokumen Istimewa
Makassar -

SMP Islam Athirah Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjelaskan penyebab CCTV lantai 8 mati saat Basman Nafa Yaskura (15) tewas usai terjatuh dari lantai 8 sekolah. Pihak sekolah mengaku angin kencang menyebabkan plafon ambruk mengenai CCTV.

"Pada saat ada angin kencang, itu kan ada 2 CCTV itu kena roboh dengan plafonnya itu," ujar Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolaliso, Mas Amin Uppi kepada detikSulsel di Sekolah Islam Atirah Makassar, Senin (29/5/2023)

Amin mengatakan pihaknya sampai saat ini belum sempat memperbaiki CCTV lantai 8. Namun dia berjanji akan memperbaiki dalam waktu dekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angin kencang bagian barat lantai 8 dan sampai saat ini belum diperbaiki (CCTV), tapi akan kami perbaiki dalam waktu dekat," ungkapnya.

Lebih lanjut Amin menjelaskan tragedi ini menjadi pelajaran yang berharga bagi pihak sekolah. Dia mengaku pihaknya akan lebih memperhatikan sistem keamanan di area rawan.

ADVERTISEMENT

"Ini pengalaman yang sangat berharga untuk melengkapi semua sistem IT sekolah termasuk CCTV-nya di bagian luar, dalam dan yang berpotensi untuk menimbulkan kecelakaan seperti itu," tutupnya.

Sebelumnya, polisi menjelaskan bahwa korban hanya terekam CCTV saat naik ke lantai 8 menggunakan lift. Namun aktivitas korban di lantai 8 tidak terpantau.

Namun menurut informasi yang diterima pihak kepolisian, korban sempat terpantau salat di musala lantai 8 sebelum dia terjatuh.

Posisinya sempat salat juga dia, informasinya dia sempat salat kalau enggak salah itu dan dia taruh tasnya itu di kamar mandi maka ditemukan tasnya di kamar mandi," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol kepada detikSulsel, Jumat (26/5).=

"Iya, karena kan di lantai 8 itu kantin dan masjid jadi mau masuk musala kan buka sepatu," kata Ridwan.

Sekolah Minta Maaf

Amin sebelumnya juga meminta maaf terkait kasus tewasnya Basman di sekolah. Dia mengakui ada unsur kelalaian di balik insiden ini.

"Kami meminta maaf atas kejadian, ini kelalaian kami di sekolah," ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa ini adalah kejadian yang tidak disangka-sangka. Dia pun mengakui kesalahan karena seharusnya tangga pada saat itu tidak terpasang di situ.

"Kan SOP-nya itu kalau tangga pada saat mau dipakai baru diangkat ke situ, ini kebetulan saja karena tidak disangka-sangka. Selama ini kan kalau mau dipakai pagi baru dipasang oleh teknisi baru pakai manjat naik," ungkapnya.

Amin mengaku tidak mengetahui anak-anak bisa naik ke atas atap. Padahal hal tersebut dilarang pihak sekolah.

"Tidak boleh sebenarnya (naik ke atap), kami juga tidak tahu masalah itu (kalau anak-anak sering naik ke atap), itu juga kelalaian kami, kami juga baru tahu setelah kejadian ini tapi kalau memang ada seperti itu," katanya.

Selanjutnya Amin juga menyerahkan ke pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. Dia menegaskan Sekolah Islam Athirah siap bertanggung jawab atas segala hasil penyelidikan polisi.

"Kami sudah serahkan ke polisi untuk menyelidiki kasus ini, apapun hasilnya kami akan bertanggung jawab untuk itu," ujarnya.

Pihak Sekolah Islam Athirah juga telah mengunjungi keluarga almarhum Basman sebagai bentuk tanggung jawab. Permohonan maaf atas tewasnya Basman di sekolah telah disampaikan ke pihak keluarga.

"Kejadian ini kelalaian kami di sekolah," kata Amin.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya....

Sebelumnya diberitakan, Basman ketahuan sempat bolos sekolah pada hari kematiannya Rabu (24/5). Basman yang terdeteksi berada di wilayah Taeng, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diminta untuk kembali ke sekolah.

"Ibunya itu (meminta) kalau sudah di sekolah kirim foto kamu," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol kepada detikSulsel, Jumat (26/5).

Ridwan mengaku belum tahu apakah korban dimarahi oleh ibunya saat ketahuan bolos sekolah atau tidak. Dia hanya memastikan korban memang diminta untuk kembali ke sekolah.

"Kita belum interogasi ibunya (apakah korban dimarahi atau tidak), cuma hasil ke situ dia langsung ke sekolah," kata AKBP Ridwan.

Korban yang ditelepon oleh ibunya kemudian tiba di sekolah sekitar pukul 09.23 Wita, Rabu (24/5) dan langsung menuju lantai 8 sekolah melalui lift. Menurut Ridwan, kelas korban sebenarnya ada di lantai 5, namun dia lewat ke lantai 8.

"Posisinya CCTV itu kan pukul 09.23 Wita, dapat dari CCTV itu dari lantai satu ke lantai 8 itu kan 09.23 Wita. Ditemukan (korban tewas) di TKP sama tukang kebun itu pukul 09.40-an Wita," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan korban dari lantai 8 sekolahnya lanjut naik ke bagian atap menggunakan tangga. Selanjutnya dari atap di lantai 8 itulah korban diduga jatuh hingga tewas.

"Kemudian setelah sampai lantai 8 yang bersangkutan itu naik ke atap jadi dari lantai 8 ada atap lagi dia naik menggunakan tangga diduga dari situ lah yang bersangkutan korban itu jatuh ke lantai paling bawah sehingga didapatkan korban tersebut oleh seorang pegawai petugas kebersihan sekolahan Athirah, korban didapatkan meninggal dunia," ungkap Kombes Mokhamad Ngajib, Rabu(24/5)malam.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Seputar Anak Pejabat Kemenhub Tewas Terjun dari Lantai 8 Sekolah"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads