SMP Athirah Minta Maaf Atas Tewasnya Anak Pejabat Kemenhub di Sekolah

Kota Makassar

SMP Athirah Minta Maaf Atas Tewasnya Anak Pejabat Kemenhub di Sekolah

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Senin, 29 Mei 2023 18:09 WIB
Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido Mas Amin Uppi. Ihksan/detikSulsel
Foto: Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido Mas Amin Uppi. Ihksan/detikSulsel
Makassar -

Sekolah Islam Athirah Makassar meminta maaf terkait kasus tewasnya anak pejabat Kemenhub Benny Nurdin Yusuf, Basman Nafa Yaskura (15) setelah terjatuh dari lantai 8 sekolah. Pihak sekolah mengakui ada kelalaian di balik insiden ini.

"Kami meminta maaf atas kejadian, ini kelalaian kami di sekolah," ujar Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah Wilayah Kajaolalido, Mas Amin Uppi kepada detikSulsel, Senin (29/5/2023).

Amin menjelaskan bahwa ini adalah kejadian yang tidak disangka-sangka. Dia pun mengakui kesalahan karena seharusnya tangga yang dinaiki korban pada saat itu tidak terpasang di lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan SOP-nya itu kalau tangga pada saat mau dipakai baru diangkat ke situ, ini kebetulan saja karena tidak disangka-sangka. Selama ini kan kalau mau dipakai pagi baru dipasang oleh teknisi baru pakai manjat naik," ungkapnya.

Amin mengaku tidak mengetahui anak-anak bisa naik ke atas atap. Padahal hal tersebut dilarang pihak sekolah.

ADVERTISEMENT

"Tidak boleh sebenarnya (naik ke atap), kami juga tidak tahu masalah itu (kalau anak-anak sering naik ke atap), itu juga kelalaian kami, kami juga baru tahu setelah kejadian ini tapi kalau memang ada seperti itu," katanya.

Lebih lanjut Amin menerangkan kini pihaknya akan menegaskan larangan bagi siswa naik ke atas atap. Dia mengaku pihaknya telah memasang tanda larangan naik ke atap.

"Tidak boleh (naik ke atap), ada tulisannya di situ kan peringatan warning dari dulu waktu dibangun bangunan ini sudah ada terpasang warning," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Basman ketahuan sempat bolos sekolah pada hari kematiannyam Rabu (24/5). Basman yang terdeteksi berada di wilayah Taeng, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) diminta untuk kembali ke sekolah.

"Ibunya itu (meminta) kalau sudah di sekolah kirim foto kamu," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol kepada detikSulsel, Jumat (26/5).

Ridwan mengaku belum tahu apakah korban dimarahi oleh ibunya saat ketahuan bolos sekolah atau tidak. Dia hanya memastikan korban memang diminta untuk kembali ke sekolah.

"Kita belum interogasi ibunya (apakah korban dimarahi atau tidak), cuma hasil ke situ dia langsung ke sekolah," kata AKBP Ridwan.

Korban yang ditelepon oleh ibunya kemudian tiba di sekolah sekitar pukul 09.23 Wita, Rabu (24/5) dan langsung menuju lantai 8 sekolah melalui lift. Menurut Ridwan, kelas korban sebenarnya ada di lantai 5, namun dia lewat ke lantai 8.

"Posisinya CCTV itu kan pukul 09.23 Wita, dapat dari CCTV itu dari lantai satu ke lantai 8 itu kan 09.23 Wita. Ditemukan (korban tewas) di TKP sama tukang kebun itu pukul 09.40-an Wita," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan korban dari lantai 8 sekolahnya lanjut naik ke bagian atap menggunakan tangga. Selanjutnya dari atap di lantai 8 itulah korban diduga jatuh hingga tewas.

"Kemudian setelah sampai lantai 8 yang bersangkutan itu naik ke atap jadi dari lantai 8 ada atap lagi dia naik menggunakan tangga diduga dari situ lah yang bersangkutan korban itu jatuh ke lantai paling bawah sehingga didapatkan korban tersebut oleh seorang pegawai petugas kebersihan sekolahan Athirah, korban didapatkan meninggal dunia," ungkap Ngajib, Rabu (24/5) malam.




(hmw/sar)

Hide Ads