Hari Jadi Bone (HJB) diperingati setiap tanggal 6 April. Pada tahun 2023 ini Kabupaten Bone memasuki usia yang ke-693 tahun.
Kabupaten Bone adalah salah satu daerah otonom yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. Ibukotanya terletak di Watampone.
Dikutip dari laman resmi Provinsi Sulawesi Selatan, kabupaten yang memiliki semboyan Bone Beradat ini memiliki luas wilayah 4.559 km². Adapun jumlah penduduknya pada tahun 2010 berjumlah sebanyak 717,268 jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wilayah Bumi Arung Palakka ini terletak di bagian pesisir timur Provinsi Sulawesi Selatan. Berbatasan dengan Kabupaten Wajo dan Soppeng di Utara, Sinjai dan Gowa di Selatan, Maros, Pangkep dan Barru di Barat serta Telur Bone di bagian timurnya.
Berikut ini informasi lengkap tentang Hari Jadi Bone mulai dari sejarah, tema, logo dan maknanya sebagaimana dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber;
Sejarah Kabupaten Bone
![]() |
Di usianya yang menginjak angka 693 tahun ini, Kabupaten Bone memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Melansir dari laman resminya bone.go.id, Bone dulunya tercatat sebagai salah satu kerajaan besar di Nusantara. Kerajaan ini awalnya didirikan oleh Raja Bone pertama yaitu Manurunge ri Matajang pada tahun 1330 Masehi.
Kerajaan tersebut kemudian mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan La Tenritatta Arung Palakka, yakni pada pertengahan abad ke-17. Karena itulah Arung Palakka ini menjadi tokoh sentral bagi masyarakat Bone.
Hingga akhirnya Kerajaan Bone terus mengalami dinamika perkembangan dari masa ke masa. Hingga akhirnya menjadi daerah tingkat II Bone berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959.
Raja Bone dari Masa Ke Masa
Manurunge Ri Matajang, Mata Silompoe, 1330-1365
La Ummasa, Petta Panre Bessie, 1365-1368
La Saliyu Korampelua, 1368-1470
We Banrigau, Mallajange Ri Cina, 1470-1510
La Tenrisukki, Mappajunge, 1510-1535
La Uliyo Bote-E, Matinroe Ri Itterung, 1535-1560
La Tenrirawe Bongkange, Matinroe Ri Gucinna, 1560-1564
La Inca, Matinroe Ri Addenenna, 1564-1565
La Pattawe, Matinroe Ri Bettung, 1565-1602
We Tenrituppu, Matinroe Ri Sidenreng, 1602-1611
La Tenriruwa, Sultan Adam, Matinroe Ri Bantaeng, 1611-1616
La Tenripale, Matinroe Ri Tallo, 1616-1631
La Maddaremmeng, Matinroe Ri Bukaka, 1631-1644
La Tenriaji, Arungpone, Matinroe Ri Pangkep, 1644-1672
La Tenritatta, Daeng Serang, Malampe-E Gemme'na, Arung Palakka, 1672-1696
La Patau Matanna Tikka, Matinroe Ri Nagauleng, 1696-1714
We Bataritoja, Datu Talaga Arung Timurung, Sultanah Zainab Zulkiyahtuddin, 1714-1715
La Padassajati, Toappeware, Petta Rijalloe, Sultan Sulaeman, 1715-1718
La Pareppa, Tosappewali, Sultan Ismail, Matinroe Ri Sombaopu, 1718-1721
La Panaongi, Topawawoi, Arung Mampu, Karaeng Bisei, 1721-1724
We Bataritoja, Datu Talaga Arung Timurung, Sultanah Zainab Zulkiyahtuddin, 1724-1749
La Temmassonge, Toappawali, Sultan Abdul Razak, Matinroe Ri Mallimongeng, 1749-1775
La Tenritappu, Sultan Ahmad Saleh, 1775-1812
La Mappasessu, Toappatunru, Sultan Ismail Muhtajuddin, Matinroe Rilebbata, 1812-1823
We Imaniratu, Arung Data, Sultanah Rajituddin, Matinroe Ri Kessi, 1823-1835
La Mappaseling, Sultan Adam Najamuddin, Matinroe Ri Salassana, 1835-1845
La Parenrengi, Arungpugi, Sultan Ahmad Muhiddin, Matinroe Riajang Bantaeng, 1845-1857
We Tenriawaru, Pancaitana Besse Kajuara, Sultanah Ummulhuda, Matinroe Ri Majennang, 1857-1860
La Singkeru Rukka, Sultan Ahmad Idris, Matinroe Ri Topaccing, 1860-1871
We Fatimah Banri, Datu Citta, Matinroe Ri Bolampare'na, 1871-1895
La Pawawoi, Karaeng Sigeri, Matinroe Ri Bandung, 1895-1905
La Mappanyukki, Sultan Ibrahim, Matinroe Ri Gowa, 1931-1946
La Pabbenteng, Matinroe Ri Matuju, 1946-1951
Tema dan Logo Hari Jadi Bone ke-693
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bone yang ke-693 tahun ini, Pemerintah Kabupaten Bone mengusung tema "Sisenge Mattalu Tellu". Hal ini bermakna Saling Mengingat Karena Ikatan Persaudaran Yang Sangat Erat.
Adapun logo Hari Jadi Bone ke-693 tahun ini, sebagaimana dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone adalah sebagai berikut:
![]() |
Logo ini terdiri dari elemen angka 6, 9 dan 3 yang masing-masing memiliki corak dan makna tersendiri. Berikut penjelasan arti logo Hari Jadi Bone (HJB) tersebut.
1. Angka 6 Badik Gecong (Senjata Khas Bugis Bone)
Badik Gecong adalah salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020, badik khas Bone yang menjadi icon Daerah Kab. Bone (Tugu Badik). Badik menggambarkan "Getteng" dan "Warani" yang artinya konsisten serta berani dalam segala hal.
2. Angka 9 Pattepo Botting (Bando Bugis)
Pattepo Botting merupakan identitas yang melekat pada diri perempuan Bugis dalam prosesi adat seperti prosesi pernikahan dan pentas tarian Bugis. Bentuk ini mempersentasikan sebuah kejayaan dan keindahan.
3. Angka 3 Songkok To Bone atau Songkok Recca
Songkok To Bone merupakan identitas Kebudayaan Bone yang juga terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018. Songkok Recca dibuat dengan cara dianyam dari serat pelapah lontar digunakan oleh kaum laki-laki Bugis sebagai penutup kepala.
Songkok Recca ini menggambarkan kesan "Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakainge' (nilai-nilai moral dan prinsip kehidupan yang dianut oleh masyarakat Bugis Bone).
Nah demikianlah penjelasan tentang Hari Jadi Bone (HJB) 2023 beserta sejarah, tema, logo dan maknanya. Selamat Hari Jadi Bone, Jaya Selalu!
(edr/alk)