Walhi Nilai Proyek PSEL Tak Efektif Tangani TPA Makassar yang Over Kapasitas

Kota Makassar

Walhi Nilai Proyek PSEL Tak Efektif Tangani TPA Makassar yang Over Kapasitas

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Kamis, 09 Mar 2023 07:31 WIB
TPA Antang, Makassar, Sulawesi Selatan menggunung tanpa penanganan.
Foto: Kondisi TPA ANtang di Kecamatan Manggala, Makassar. (Rasmilawanti Rustam/detikSulsel)
Makassar -

Pemkot Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengandalkan rencana pembangunan pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) untuk mengatasi problem penanganan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang yang over kapasitas. Namun Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menganggap rencana itu bukan solusi yang tepat.

"(PSEL) Tidak terlalu efektif. Karena sampah di Makassar itu sampah plastik dan basah. Sampah plastik yang menyatu dengan organik. Jadi tidak bisa dibakar, susah," ujar Direktur Eksekutif Walhi Sulsel Muhammad Al Amin kepada detikSulsel, Rabu (8/3/2023).

Amin menuturkan, proyek PSEL bisa efektif diterapkan jika warga Kota Makassar sudah dapat memilah sampah organik dan anorganik secara maksimal. Menurutnya, warga perlu diedukasi pentingnya memilah sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kebiasaan orang Makassar itu memilah sampah plastiknya secara baik, secara rutin, itu bisa menjadi modal untuk bahan bakar listrik. Tapi kalau sampah plastik tercampur dengan sampah basah, bagaimana bakarnya? Tidak efektif karena sampah kita sampah campuran," tambahnya.

"Makanya yang harus dilakukan pemerintah itu penting memilah sampah dari rumah, dari sumber, kalau tidak dilakukan sampai kiamat masalah ini tidak selesai," sambung Amin.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, Pemkot Makassar harus secara komprehensif dalam mengatasi persoalan persampahan. Solusinya harus dimulai dari tingkat rumah tangga.

"Jadi kita pilih sampahnya sejak dari rumah, dan itu dalam bentuk gerakan. Makanya memang pemerintah kota dan wali kota mau lihat kota ini bersih, maju, harus berani menganggarkan dua kali lipat anggaran sebelumnya ke dinas lingkungan hidup," tegasnya.

Menurut Amin, pemilahan sampah dari tingkat bawah akan mengurangi produksi sampah yang masuk ke TPA. Pasalnya sampah sudah direduksi di tingkat rumah tangga.

"Jadi tidak lagi memasukkan sampah makanan ke sampah plastik. Sekarang tinggal sampah-sampah yang kami buang ke (mobil truk) Tangkasa itu hanya tinggal plastik. Karena sampah-sampah makanannya sudah kami pisahkan dan kami olah menjadi pupuk," urai Amin.

Sebelumnya, Walhi Sulsel menyoroti TPA Antang di Kecamatan Manggala yang over kapasitas. Dia lantas menuding Pemkot dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup Makassar tidak punya solusi jitu untuk penangana persampahan.

"Sepertinya Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar, tidak punya gagasan dan strategi penanganan sampah di Kota Makassar," ujar Amin.

Menurutnya, volume sampah di TPA Antang terus meningkat lantaran lemahnya penanganan dari Pemkot Makassar. Lembaga eksternal yang diberi kepercayaan dalam menangani sampah Makassar tidak menunjukkan progres yang signifikan.

"Jadi volumenya meningkat, penanganannya lemah dan lembaga-lembaga yang ikut dalam program penanganan sampah juga ternyata tidak berkontribusi signifikan, berkontribusi terhadap laju peningkatan sampah kota Makassar," imbuhnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Kebut Proyek PSEL Usai Gagal Raih Adipura

Diketahui Kota Makassar gagal meraih penghargaan Adipura 2022. Salah satu alasannya lantaran pengolahan sampah di TPA Antang yang belum maksimal.

"Tahun ini Kota Makassar gagal menerima piala Adipura atau sertifikat Adipura," ungkap Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar Ferdy Mochtar, Kamis (2/3)

DLH Makassar pun mengaku proyek PSEL yang tengah dicanangkan akan jadi solusi. Proyek ini diharapkan bisa terealisasi tahun ini.

"Solusinya TPA Antang tahun ini insyaallah ada program pemerintah pusat, yaitu pengelolaan sampah menjadi energi listrik," tegasnya.

Menurutnya, PSEL ini dalam penerapannya mereduksi sampah dengan cara dibakar yang bisa dikonversi menjadi energi listrik ramah lingkungan. Pihaknya menargetkan, PSEL ini dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2023. Proyek ini

"On schedule diharapkan pertengahan tahun ini sudah bisa diinformasikan dan sudah ada konsorsium yang akan bekerja secara serius untuk menggarap sampah," jelasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Peras Pemilik Ruko, 9 Pria di Makassar Diciduk Polisi "
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)

Hide Ads